Home / Rumah Tangga / 180 Hari Menuju Akad / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of 180 Hari Menuju Akad: Chapter 51 - Chapter 60

86 Chapters

Berdamai dengan Diri Sendiri

Wajah Alex tiba-tiba berubah, dengan bola mata memutar dan tidak lagi bisa menatap mata Zahra yang sedang berkaca-kaca menatapnya. "Ma-, Mas, ti-, tidak memeluk siapapun! Foto yang mana sih?" Dalam keadaan gugup, Alex berusaha menutupi kebenaran yang telah Zahra lihat. Alex berpura-pura tidak paham dengan apa yang Zahra ucapkan, karena selama ini citranya teramat sangat baik di mata Zahra. "Sudahlah, Mas, percuma ngomong sama kamu!" Zahra berjalan mendekati mobil Andika dan beberapa saat kemudian lelaki itu berlari menghampiri Zahra. "Yuk, Ra." Andika membukakan pintu mobil untuk Zahra, mempersilahkan gadis cantik itu masuk ke mobil tanpa menanyakan apapun kepadanya, karena Andika sangat menghargai privasi seseorang. Andika melajukan mobilnya dengan memberikan sebuah klakson kepada Alex. lelaki itu tengah bengong sembari meletakkan kedua tangannya di pinggang sembari menatap kepergian Zahra dan Andika. "Dik, apakah kamu mau mengantarkan aku ke pantai?" Zahra berbicara pelan d
last updateLast Updated : 2023-10-28
Read more

Bertemu Dengan Masa Lalu

"Kania, Mama mencari mu kemana-mana, Nak," ucap mantan calon mertuaku hingga menyadarkan ku kembali akan kenangan masa lalu yang baru saja memenuhi relung di hatiku."Maaf, Ma, maaf karena Kania dan keluarga harus pergi dari Jakarta untuk pulang ke kampung halaman kedua orang tua Kania karena Kania ingin memulai kehidupan baru tanpa bayang-bayang masa lalu," jelas ku.Ya, setelah calon suamiku meninggal, dan setelah hal aneh yang kulakukan tujuh tahun yang lalu, aku dan keluarga akhirnya memutuskan pulang ke Sumatera Barat, tinggal di Kota Padang dan mengabdikan diriku sebagai salah satu pegawai honorer di pemerintah daerah. Kedua orang tuaku juga memutuskan pensiun dari pekerjaannya, menyerahkan aset perusahaan yang beliau rintis dari nol kepada keluarga terdekat yang masih tinggal di Jakarta.Kedua orang tuaku, memberikan perhatian lebih kepadaku, hingga menyembuhkan trauma mental dan kejiwaanku, hingga akhirnya aku bisa memulai kembali hari baruku.Aku tidak melupakan mas Raka atau
last updateLast Updated : 2023-10-28
Read more

Adrian Kembali Datang

Kakiku terasa gemetar dengan seluruh tubuh yang terasa menggigil, bahkan mulut ini tidak mampu untuk mengatakan apapun kepada Adrian.Ya, yang bisa kulakukan sekarang hanyalah memalingkan wajahku dari Adrian, menatap ke arah mama Arina, tatapan dengan sejuta tanya, salah satunya tentang keberadaan Adrian disini."Kania, maafkan Mama, Nak, Mama dan Nak Adrian memang datang bersama kesino."Sebuah pengakuan yang membuatku benar-benar merasa seperti tertipu oleh orang yang kupercaya.Hidupku saat ini sedang pusing tujuh keliling, bahkan aku memiliki masalah pelik yang belum bisa kuselesaikan sampau detik ini, namun kini aku kembali dihadapkan pada masalah baru yang kembali mengganggu hati dan pikiranku."Mama tunggu kamu di rumah Nak Adrian, kamu dan Kania bicaralah!" ucap mama Arina yang belalu pergi meninggalkanku dan Adrian.'Apa-apaan ini? Apa maksud dari semua ini? Kenapa semuanya jadi rumit seperti ini?' ucapku di dalam hati dengan ketidaktahuan yang membuatku terasa pusing tujuh k
last updateLast Updated : 2023-10-28
Read more

Merindukan Arya

"Adrian, aku sudah tidak sanggup hidup lagi!" ucapku sembari meraung. "Kania, Nia, istigfar! Sadarlah!" Adrian berusaha menenangkanku dengan kata-kata terbaik yang ia ucapkan."Kenapa terlalu sulit mendapatkan jodoh sesuai dengan yang kita inginkan?" "Kania, jangan mengatakan hal yang tidak-tidak, kamu harus bangkit. Begitu banyak lelaki yang menyukaimu, kamu bisa menikah dengan siapa saja yang kamu suka." Adrian terus berusaha menenangkanku."Siapa?" tanyaku menantang."Salah satunya aku," ucap Adrian lantang."Aku pernah menginginkan Mas Raka seorang, aku tidak ingin lelaki manapun. Tidak akan ada lelaki yang sebaik dia, tidak akan ada lelaki yang seperti dia. Tapi aku kini mulai takut kehilangan seseorang!" Aku meraung-raung, sementara Adrian berusaha tetap tenang, ia memikirkan cara yang tepat untuk menenangkanku."Kania, Allah tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan hamba-Nya, Allah memilihmu karena Allah percaya kamu bisa melewatinya, kamu harus kuat, Kania." Kata
last updateLast Updated : 2023-10-29
Read more

Merindukan Raka

Aku terus saja membalik album foto yang berisi semua fotonya dengan Raka. Semakin aku memandangi, maka rindu itu semakin memuncak.Tidak ada obat kerinduan selain bertemu, yaitu bertemu dengan sesorang yang dirindukan. Tapi, jika ia yang dirindukan sudah tidak lagi bisa ditemukan di mana, tidak ada yang bisa dilakukan kecuali menangis sembari mengenang semua kenangan tentang dia."Mas, aku ingin bertemu denganmu, tapi kemanakah aku akan mencarimu?" Kerinduanku akan Raka, membuat aku berpikir ingin mati saja. Aku ingin menyusul Raka ke surga.Beberapa kali terbesit di otakku untuk mengakhiri hidupku, namun suara hatiku selalu mengatakan kalau ia tidak boleh melakukan hal yang tidak-tidak, aku tidak boloh melakukan hal bodoh seperti yang kulakukan dulu.Aku teringat akan sebuah hadis yang pernah didengarkannya di youtube bahwa perkara rezeki, maut dan jodoh, telah diatur oleh Allah jauh sebelum kita terlahir kedunia. Tidak ada juga yang bisa mempercepat atau memperlambat kematian, apa
last updateLast Updated : 2023-10-29
Read more

Trauma Mendalam

7 tahun yang laluRasya merasa tidak suka Bella memanggil Adrian sebagai Raka. Rasya benar-benar tidak bisa menerima itu."Bella, lihatlah, dia bukan Mas Raka," ucap Rasya sekali lagi, matanya mengisyaratkan kalau ia cemburu saat ini.Bella melepaskan genggaman tangan Adrian, ia berdiri dan menantang mata Rasya. Bella tidak suka jika orang asing seperti Rasya bersikap lancang seperti itu."Apa maksudmu?" teriak Bella dengan mata melotot.Rasya menatap mata Bella dengan penuh pengharapan, tatapan yang mengisyaratkan cinta suci dan tulus, tatapan mata yang penuh dengan air mata."Bella, lihatlah aku!" batin Rasya.Sementara itu Adrian jiga mulai bergerak, ia berdiri dan menggenggam tangan Bella."Bella, lihatlah aku!" Bella berpaling menatap Adrian.Adrian juga menatap dengan tatapan penuh cinta dan kasih sayang, cinta yang tulus sama seperti cinta yang dirasakan oleh Rasya."Astagfirullahalazim," ucap Bella di dalam hati.Air mata kedua lelaki yang ada di depannya membuat Bella tersad
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

Gejolak di Hati

Adrian yang menunduk langsung mengangkat wajahnya. Ia menatap Rasya dengan tatapan mata tajam. Bolla mata bulat itu saling bertemu untuk sesaat.Dan secara mengejutkan Adrian melakukan hal yang tidak terduga, Adrian bersujud di depan Rasya."Dokter Rasya, tolonglah, izinkan saya bertemu dengan Bella. Saya benar-benar sangat mengkhawatirkan Bella." Nada suara Adrian mengiba, ia terlihat berusaha menahan tangisnya."Adrian, bangunlah!" Rasya membantu Adrian berdiri dan mengajak Adrian duduk dan berbicara empat mata di kursi taman rumah Bella itu."Dokter, saya benar-benar sangat mengkhawatirkan Bella. Sejujurnya saya talah mengagumi Bella sejak lama, saya sering mendengar cerita tentang dia dari Raka, calon suami Bella yang telah meninggal. Saya memang tidaj oernah bertemu dengannya, tapi saya baru menyadari dia adalah wanita yang selama ini selalu saya kagumi," jelas Adrian dengan mata berkaca-kaca dan suara terisak."Kamu mengagui Bella sejak lama? Maksudnya?"Rasya penasaran, bagaim
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

Lamaran Dadakan

Bella menatap kedua lelaki yang ada didepannya itu secara bergantian, tentu saja pengakuan mengejutkan dan mendadak itu membuat Bella bengong. Bagaimana mungkin ia dilamar oleh dua orang lelaki disaat hatinya saat ini masih terluka, belum pulih sama sekali."Bella, apakah kamu mau menikah denganku?" Bella lagi-lagi dikejutkan oleh pernyataan kedua lelaki yang sepertinya sama- sama bersikap nekat dan bertingkah semaunya saja."Adrian, Rasya, kalian jangan menjadikan perkara pernikahan seperti kata-kata bercanda seperti itu. Aku bukan wanita yang dengan mudahnya luluh dengan kata-kata cinta yang kalian berdua ucapkan!" ucap Bella tegas.Sejujurnya Bella memang tidak suka dengan pernyataan kedua lelaki itu, mereka bertingkah seperti anak-anak. Bella baru saja kehilangan calon suaminya, kedua lelaki itu harusya paham hati Bella saat ini tengah hancur dan terluka, tapi mereka Berdua malah mengungkapkan isi hatinya disaat Bella sedang sakit dan bersedih."Rasya, Papa dan Mama mana?"Bella
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

Dinner

Rasya langsung salah tingkah ketika mama Ratna menyadari kalau ia sedari tadi terus-terusan menatap Bella dari kaca spion."Maaf, Tante." Karena ketahuan akhirnya Rasya menganggukkan kepalanya, ia tersenyum malu."Rasya, kalau lagi baea mobil harus serius, jangan lihatin Bella mulu, Bella nggak ke mana-mana kok, di sini aja!" Papa Herman berusaha membuat suasana menjadi lebih enjoy dan santai. Suasana sedih dan menegangkan beberapa hari ini benar-benar membuat keluarga stres, namun senyum manis Bella hari ini membuat keceriaan keluarga dan orang-orang terdekat Bella kembali."Papa, jangan godain Rasya kayak gitu, tu mukanya jadi merah gitu," mama Ratna juga tidak mau kalah. "Ma, Pa, udah, kasihan Rasya, nanti dia malah nggak konsen nyetirnya," Bella membela Rasya.Bella sangat tahu dan paham kalau Rasya lagi salah tingkah, wajahnya akan sangat memerah, ia juga tidak akan konsen melakukan kegiatan apapun."Cieh ..., cieh ..., yang dibelaain sama Bella nih!" ucap papa Herman dan mam
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

Rasya atau Adrian

Dak, dik, duk !Jantung Bella berdesir ketika Adrian mengajukan pertanyaan itu kepadanya.Bella baru saja kehilangan calon suaminya, mana mungkin Bella telah menyukai orang lain.Berkali-kali Bella menolak dan tidak mengakui perasaannya. N Y A M A N !Terntu saja rasa nyaman yang dirasakan Bella kepada Rasya tidak bisa dibohonginya.Jantung Bella juga berdetak sangat hebat, ketika Bella berhadapan dengan Adrian."Bella, kamu sudah tidur?" Adrian mengadarkan lamunanku."Bella ..., Bella ...!" Beberapa kali Adrian memanggil namanya, namun ia tidak menjawabnya."Bella, aku tidak tahu kamu mendengarkan ini atau tidak, tapi satu hal yang perlu kamu ketahui, aku teramat sangat menyukai, dan rasa ini telah kupupuk sejak lama. Mungkin kamu berfikir ini gombalan dari lelaki playboy yang baru saja mengenalmu, tapi kaluu kamu mengizinkanku bertemu denganmu, aku akan menunjukkan sesuatu kepadamu. Bukti betapa aku sangat menyukaimu," ucap Adrian lembut namun penuh dengan keyakinan.Bella kikuk,
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status