Home / Rumah Tangga / 180 Hari Menuju Akad / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of 180 Hari Menuju Akad: Chapter 61 - Chapter 70

86 Chapters

Siapa Yang Disukai?

Rasya membuka kaca mobilnya, dengan senyum ramah dan sopan ia menyapa pak polisi yang kebetulan sedang bertugas itu."Selamat pagi, Pak," sapa Rasya sopan."Selamat pagi, Pak," jawab sang polisi dengan nada suara tegas namun masih terdengar sangat sopan.Sementara Bella, ia menyandarkan tubuhnya di kursi mobil, rasa syok dan takut masih membuatnya diam, ia berusaha mengumpulkab energinya untuk kembali kuat dan bersemangat lagi."Pak, kenapa mobilnya Bapak hampir menabrak tiang lampu merah? Bapak punya SIM?" Polisi memeriksa kelengkapan berkendara Rasya. Setelah berargumen beberapa menit akhirnya Rasya dipersilahkan melanjutkan perjalanan."Lain kali hati-hati berkendara, Pak. Tetap patuh pada rambu-rambu lalu lintas!" ucap sang polisi lagi disela-sela perjalanan."Baik, Pak, sekali lagi maaf dan terima kasih," ucap Rasya sembari tersenyum."Bella, kita langsung ke kantor apa sarapan dulu?" Rasya menatap Bella yang saat ini hanya diam dalam kebisuan."Bell, Bella ...!""Eh, iya, Sya,
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

Adrian Nekat

Bella menatap Rasya, ia benar-benar sangat bersyukur kalau lelaki itu ada di sini bersamanya. Lelaki yamg teramat sangat memahami Bella."Adrian, tolong, pergilah!"Rasya menarik tangan Bella lembut untuk kembali duduk dan membaur bersama dengan pembeli lainnya.Sementara Adrian, dari sudut yang berbeda lelaki itu akhirnya juga ikut duduk bersama pembeli lainnya."Bell, ini buburnya udah datang, yuk di makan!"Rasya memberikan bubur ayam yang sangat kurindukan itu.Kuciumi baunya, khas dan sangat berberbeda. Perlahan kucicipi bubur ayam itu, hingga mengingatkanku kembali pada masa-masa SMA."Gimana, Bell, enak?" Rasya terua menatapku, pandangannya tidak henti-hentinya memperhatikanku yang tengah asyik menikmati bubur ayam, bahkan ia belum mencicipi bubur ayamnya karena terlalu memperhatikanku."Sya, jangan natapin aku mulu, nanti cantikku hilang!" Canda Bella. Bella tertawa sangat lepas, sungguh terlihat tanpa beban sama sekali, Bella benar-benar terlihat sangat cantik."Maaf, Bell,
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

Mengenang Mas Raka

Kata-kata Raka benar-benar membuat Adrian kaget, ia tidak menyangka kalau kata-kata itu ke luar dari mulut Raka.Kata-kata yang terdengar horor dan membuat Adrian merinding."Apa?" mata Adrian terbelalak.Dengan tatapan aneh, Adrian ingin sekali tahu, tentang susuatu yang terjadi."Adrian!" Raka mengangkat kedua tangannya, dengan lemah ia memberikan sebuah amplop berwarna pitih kepada Adrian."Apa ini, Raka?" tanya Adrian.Ya, lelaki itu tidak langsung mengambil umplop yang diberikan oleh Adrian. Perasaan Rasya benar-benar sudah tidak enak, ia memang telah feeling sesuatu yang buruk akan terjadi."Bukalah!" ucap Raka dengan nada suara lembut dan mata sayu.Adrian membuka amplop putih yang diberikan oleh Raka.Mata Adrian terbelalak, ia kemudian mengepal kertas itu dan memasukkannya ke tong sampah.Adrian membelakangi Raka, perasaannya saat ini berkecamuk."Adrian!" Raka memegang pundak Adrian dengan lembut."Adrian tolong dengarkan aku!" ucap Raka sekali lagi, namun Adrian hanya diam
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

Nostalgia Raka

Bella membawa lelaki itu kembali berjalan di bawah hunan lebat, ia tidak lagi mempedulikan nilainya D atau mungkin E, baginya yang terpenting saat ini ia harus segera membelikan lelaki itu baju baru agar lelaki itu tidak kedinginan dan sakit."Bella kita mau ke mana?" Dengan nada suara menggigil, lagi-lagi itu protes dan mempertanyakan kepada Bella ke mana Bella akan membawanya."Jangan banyak bertanya, ikut saja!" hanya itu kata-kata yang ke luar dari mulut Bella.Kekhawatiran tengah menyelimuti hati Bella saat ini, bukan karena ia takut terlambat masuk perkuliahan, namun hatinya terganggu dengan wajah pucat lelaki yang saat ini ada di sampingnya."Bella, bukankah kamu akan kuliah?" Lalaki itu menghentikan langkah kakinya dan dengan terpaksa Bella juga menghentikan langkah kakinya."Mas, tolonglah! Kamu jangan banyak bertanya, aku benar-benar sangat khawatir melihatmu sekarang!"Kata-kata spontan yang ke luar dari mulut Bella membuat lelaki itu terdiam, jantungnya semakin berdetak sa
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

Menjadi Kekasih

Teriakan manja Bella semakin membuat otak liar Raka yang baru merasakan gejolak asmara semakin menggebu-gebu."Apa masih sakit?" tanya Raka lembut."Udah ngg ...," Belum selesai Bella melanjutkan ucapannya, Raka kembali melanjutkan aksinya, ia kembali mendaratkan bibirnya dengan lembut di bibir Bella. Kali ini Bella berusaha menolak dengan memukul-mukul lembut dada bidang Raka, namun Raka tidak peduli, ia tetap melancarkan aksinya dengan memberikan kelembutan dan kehangatan cinta dan kasih sayang kepada Bella. Hingga tidak ada lagi yang dapat Bella lakukan selain pasrah dan menerima beberapa kali serangan dadakan dari Raka."Mas, belum puas?" tanya Bella. Karena sudah hampir satu jam mereka di mobil, Raka masih tidak mau melepaskan Bella dari pelukannya. Baju basah yang mereka kenakan ketika hujan tadi akhirnya telah mengering karena kehangatan badan masing-masing.Raka diam dan tidak menjawab apapun kecuali mengecup lembut kening Bella. Ia sepertinya sangat bucin dan sangat menyaya
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

Adrian Bukan Raka

Teriakan Bella tentu saja di dengar oleh Lara yang memang berjaga-jaga di ruangan itu untuk menjaga Bella sembari menyelesaikan pekerjaan kantor yang menumpuk."Bella ..., Bella, kamu kenapa?" ucap Lara sebagai seorang sahabat baik."Aku bener-benar merasa sangat bersalah kepada Adrian, apa kamu bisa menghubunginya, aku ingin berbicara dengannya," ucap Bella dengan nada terisak-isak.Bella sepertinya mulai mengingat kembali momen di mana ia menganggap Adrian sebagai Raka karena kemiripan sifat yang dimiliki oleh dua orang itu. Hingga hati Bella merasa bersalah karena telah membuat Adrian terjebak dari bayang-bayang cinta masa lalunya."Bell, kamu yakin mau bertemu dengan Bapak Adrian?" Lara mencoba memastikan."Iya, benar, tolong panggilkan dia untukku!" Bella memohon sembari mengaitkan kedua tangannya."Baiklah!" Lara segera berlari meninggalkan Bella, ia ke luar dari ruangan untuk melihat ke luar perusahaan, mungkin saja Adrian masih setia menunggu Bella di luar.Sementara Bella, ia
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

Meminta Maaf

Adrian tidak sanggup melihat Bella jadi lemah seperti itu, ia tidak ingin kesehatan Bella kembali memburuk, hingga ia meminta Bella untuk beristirahat."Adrian, tolong jangan mengalihkan pembicaraan!" ujar Bella dengan gejolak di dada yang telah memuncak."Bella, aku tidak mau kamu kenapa-napa!" ucap Adrian lembut dengan wajah yang penuh dengan kekhawatiran."Adrian, aku ingin tahu tentang semua hal tentang Mas Raka, hal yang selama ini tidak kuketahui, please ...!" Bella mengaitkan kedua tangannya sembari menatap Adrian dengan tatapan penuh harap dan nada suara lemah.Adrian memandang Bella, ia terlihat iba dan tidak tega melihat Bella menangis seperti itu."Bella, sama sepertimu, aku juga tidak tahu kalau Raka sakit. Ia juga tidak memperlihatkan tanda-tanda sakit kepadaku. Aku mengetahuinya sehari sebelum kalian akad nikah. Raka tetap ingin melanjutkan pernikahan kalian, karena ia sangat mencintaimu," jelas Adrian.Rasa cinta yang teramat sangat besar, bahkan lebih besar dari pada
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

Bertemu Mas Raka

Pertanyaan mendadak yang ke luar daei mulut Bella seperti bom atom yang mengenai sasarannya. Jantung Rasya menjadi dek-dekan tidak menentu."Sya, apa kamu masih mencintaiku?" tanya Bella sekali lagi dan kali ini Rasya sudah tidak bisa mengelak. Ia tidak mungkin mengatakan kalau ia gidak mencintai Bella, namun ia takut kalau ia mengaku maka Bella akan menjauhinya.D I L E M A !Hati Rasya benar-benar sangat galau dan berkecamuk saat ini."Sya, jangan mencintaiku! Hatiku saat ini masih milik Mas Raka, dan aku juga belum memimirkan untuk mencintai lelaki lain setelah ini," ucap Bella lembut.Penolakan Bella seperti sebuah pisau yang menusuk tepag di hati Rasya. Rasya merasa benar-benar terluka parah dan berdarah-darah, tapi itu tidak akan membuat Rasya bersedih hati ataupun menyerah, itu adalah sebuah semangat yang membuat Rasya semakin ingin berusaha lebih keras untuk mendapatkan hati Bella."Sya, kok kamu diam? Kamu mendengarkanku 'kan?" tanya Bella penasaran, karena ia tidak lagi mend
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

Cobaan Berat

Entah apa yang difikirkan Bella saat ini, ia malah berniat untuk menyusul Raka. Rasa cinta yang terlalu dalam membuat Bella ingin membuktikan rasa sayang dan cintanya untuk orang yang sangat ia cintai, hingga untuk sesaat ia luka kalau ia harus melanjutkan hidupnya."M A S R A K A !" teriak Bella sangat keras.Rasya yang sedang duduk dan menyandarkan tubuhnya ke dinding yang berada tepat di depan pintu kamar Raka langsung berlari ke dalam dan ia menemukan Bella sedang menggunting-gunting rambutnya yang pancang secara acak dan berantakan."Bella, Bella, apa yang terjadi?" Rasya langsung mengambil gunting yang ada di tangan Bella. Rasya benar-benar sangat takut kalau Bella bersikap nekat den membunuh dirinya sendiri dengan menggunakan pisau tajam itu."Bella, tenanglah! Tenang!" Rasya langsung memeluk Bella, sungguh Rasya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi menimpa Bella.Hati Rasya merasa benar-benar sangat hancur dan teriris, melihat wanita cantik yang ada di depannya itu terlihat
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

Siapakah Yang Kania Suka

Bella tersintak dari tidur lelapnya. Mimpi, sungguh mimpi itu memmbuat Bella merasa ikut memikirkannya, saat ini ia juga tidak tahu siapakah yang ia sukai, hatinya teramat sangat bimbang.Bella duduk dari pembaringannya dan duduk sembari menyandarkan tubuhnya di ranjang.Bella menatap jam dinding, ia melihat jam menunjukkan pukul 6 malam, sebentar lagi akan masuk waktu salat magrib."Bella, nanti kalau masuk jam salat, kamu salat magrib ya!" Itu adalah kata-kata terakhir yang diucapkan Rasya sebelum ia pergi."Salat? Sudah berapa lama aku tidak menjalankannya?" ucap Bella di dalam hari.Allahuakbar, Allahuakbar!Suara azan magrib berkumandang dengan sangat merdu, suara yang selama ini sering aku abaikan itu ternyata bisa membuatku menangis karena keindahan suara muadzin membuat hatiku bergetar.Aku menikmati setiap lafaz-lafaz yang dikumandangkan.Dalam surat Al-Baqarah ayat 110, Allah berfirman yang artinya : "Dan dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang ka
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status