Aku pun keluar dari rumah, dalam pikiranku Pak Anggara yang menjemputku, nyatanya aku lupa jika suami dan maduku juga akan ikut ke acara yang sama. Dan Pak Anggara sudah mengirimkan pesan bahwa kita akan bertemu di acara nanti."Kamu cantik sekali, Tiana," puji Mas Rendi untuk kedua kalinya dalam hidupku setelah kami menikah.Apakah aku secantik itu sampai Mas Rendi yang tidak pernah memujiku saja, mendadak mengatakan jika aku cantik sekali malam ini. Entah mengapa memang aku merasa tidak ingin kalah dengan tokoh utamanya nanti yang sedang berulang tahun, khususnya di hadapan Pak Anggara."Wah, langka sekali Mas Rendi memujiku. Hari-hari biasanya memang aku biasa saja ya, Mas. Tidak terlihat cantik.""Bukan begitu maksud, Sayang. Pokoknya kamu cantik, lebih cantik saja dari biasanya.""Iya, makasih. Ayo kita berangkat.""Tunggu," cegah Mbak Dyan yang terlihat tidak senang dengan penampilanku yang padahal dipuji cantik oleh Mas Rendi. "Kok kemarin pas aku mau pinjam baju kamu, aku gak
Baca selengkapnya