"Semoga mbak La bisa menjadi mamaku!"Pipi Laila memerah mendengar ucapan Yasmin. Beberapa anak-anak yang menjadi tamu undangan Yasmin juga berbisik-bisik. Pandangan orang tua yang sedang mengantarkan anak mereka seketika mengarah pada Laila. Membuat gadis itu salah tingkah. Perlahan Laila melirik ke arah kue tart di hadapannya. 'Duh, andai saja aku bisa tuker tempat jadi kue tart, aku nggak akan semalu ini,' batin Laila menghela nafas. "Hm, Yasmin. Sekarang kamu lebih baik segera tiup lilinnya lalu potong kue nya ya, Nak," ucap dokter Marzuki berusaha mengalihkan perhatian Yasmin dan para tamu undangan. "Oh, iya Pa."Yasmin meniup lilin di kue ulang tahun nya perlahan lalu menoleh ke arah papanya. "Pa, aku nggak bisa memotong kue ini," ujar Yasmin. "Ayo, papa bantu."Dokter Marzuki pun mengambil tangan mungil Yasmin yang sedang menggenggam pisau dan memotong kue ulang tahun nya perlahan. Lalu meletakkan potongan kue ke piring bulat berwarna keemasan dari kertas. "Nah, potongan
Baca selengkapnya