"Mbak La, apa mbak La mau menjadi mamanya Yasmin?" Laila menatap Yasmin tercengang. "Yasmin, mbak La ..,""Ehem, Laila, kamu sudah selesai mengobati Yasmin belum?" Mendadak terdengar suara pak Jaka dari arah kamarnya. "Eh, bapak. Laila masih belum selesai membersihkan lukanya Yasmin, belum diplester juga."Laila menunjuk ke arah lutut dan siku Yasmin yang masih memerah. "Kalau begitu kamu segera bersihkan dan plester lukanya lalu antar kan pulang pada papanya," instruksi pak Jaka. "Tapi Pak, mungkin Yasmin masih ingin bermain sama aku?""Ck, kamu itu sudah kelas tiga SMA, jangan main terus. Sekali lagi bapak bilang obati luka Yasmin dan antar dia pulang!""O-oke, Pak. Laila akan melakukan apa kata Bapak," sahut Laila. Dia lalu fokus membersihkan luka Yasmin. Sedangkan pak Jaka berlalu dari hadapan Laila dan Yasmin. "Kamu pernah nggak diobati sama papa pas terluka seperti ini?" tanya Laila pada Yasmin. Laila mengoleskan revanol di kapas, lalu membubuhkan nya perlahan di tubuh Yas
Baca selengkapnya