Home / Romansa / Papaku Masih Perjaka / Kabanata 61 - Kabanata 70

Lahat ng Kabanata ng Papaku Masih Perjaka: Kabanata 61 - Kabanata 70

95 Kabanata

Bab 61 : Analisis Kejiwaan

“Maha, Maha ingat ‘kan apa yang Papa bilang kemarin? Akan ada kakak yang ingin bicara berdua dengan Maha, namanya kak Gia.” Gama menggendong putranya berjalan di koridor sekolah, di sampingnya Sabrina tersenyum dan sesekali membetulkan penampilan Maha yang dirasa kurang rapi. “Kenapa Papa tidak ikut? Apa ibu Sabsab juga tidak ikut?” tanya Maha dengan nada bingung dan tentu saja sedikit takut. “Tidak, nanti Ibu sama Papa akan tunggu di depan, setelah Maha selesai kita pergi ke toko gelato makan es krim dan kue yang sudah dihias tadi, iya kan Pa?" Sabrina tertawa, begitu juga dengan Gama. Pria itu menurunkan Maha tepat di depan pintu ruangan yang akan dipakai untuk melakukan observasi, terlihat wanita bernama Gia itu membuka pintu dan menyambut Maha dengan senyuman lebar. Wanita yang juga Sabrina lihat di depan ruang kelas Maha tadi. “Halo … ini pasti Maha, ayo duduk sama kakak.” Sabrina dan Gama tersenyum, keduanya lantas memilih berjalan menuju taman sekolah dan menunggu di sana.
last updateHuling Na-update : 2023-05-21
Magbasa pa

Bab 62 : Hasil Observasi Gia

Gama dan Sabrina berjalan kembali ke dalam setelah mengobrol di taman, senyuman keduanya merekah saat mendapati Maha keluar dari ruangan dan menghambur ke arah mereka. Gama langsung menggendong putranya, bertanya apa yang Maha lakukan di dalam sana setengah jam tadi. “Aku main lego, menggambar dan ngobrol.” Gia tertawa, wanita itu sudah berdiri tepat di depan Gama dan Sabrina. Ia menoleh juniornya lalu memberikan kode lagi, agar bisa mengajak Maha pergi dari sana. Ada hal penting yang ingin Gia sampaikan ke Gama dan Sabrina. Gama menurunkan Maha, membiarkan putranya itu pergi untuk menunjukkan kue buatan mereka tadi ke junior Gia. “Terima kasih waktunya, Maha sepertinya sangat bahagia dan berada dalam keluarga yang sangat menyayanginya,” kata Gia. “Dia tidak bercerita yang macam-macam ‘kan?” Gama sedikit khawatir, begitu juga dengan Sabrina yang memasang wajah cemas. “Macam-macam yang bagaimana ya Pak, apa saat Anda menyembunyikan permen ke lemari baju agar dia tidak terus memint
last updateHuling Na-update : 2023-05-21
Magbasa pa

Bab 63 : Mengharapkan Figur Ibu

“Hasil observasi dari LPA tidak bisa memberatkan Pak Gama, meski sedikit terbaca bahwa anak itu memang mengharapkan figur ibu, tapi secara keseluruhan orang LPA memastikan bahwa anak itu bahagia.”Naura berkunjung ke tempat Dora hari itu, dia mendengarkan omongan wanita itu tanpa menatapnya, mata Naura menerawang jauh-menunduk mengarah ke meja yang ada di depannya. Ia seperti kehilangan sedikit harapan, terlebih papanya semakin gencar saja menyuarakan bahwa semua harta warisan lebih baik dihibahkan, dari pada diberikan kepadanya dan Adam. Papanya berpikir Adam hanya mengincar warisan dengan menikahinya, padahal pria bule itu benar-benar sangat mencintai Naura. “Kalau begitu saya ingin membuat laporan ke polisi, seperti yang sudah kita diskusikan sebelumnya. Saya juga akan mem-blow up ke media sosial bahwa ada seorang ibu kandung yang tidak boleh menemui anak kandungnya.”“Apa Anda serius?” tanya Dora kebingungan.“Saya harus menunjukkan ke nitizen bahwa saya lah yang paling tersakiti,
last updateHuling Na-update : 2023-05-23
Magbasa pa

Bab 64 : Mencari Simpati

“Mana ayamnya?” tanya Maha. Jiwa usil anak itu muncul saat melihat bubur ayam di meja yang disajikan sang pembantu. “Itu lho mas Maha, udah disuwir-suwir,” jawab Bik Mun dengan logat Jawa. Wanita itu menununjuk ke mangkuk Maha. “Bukan, ini bukan ayam tapi daging ayam,” jawab Maha sambil menoleh sang pembantu. “Lha iya namanya bubur ayam.” Bik Mun tak mau kalah menjelaskan, dia sampai menekankan kalimatnya karena belum sadar anak sang majikan sedang menggodanya. “Jadi harusnya bubur daging ayam, bukan bubur ayam donk!” “Halah … terserah mas Maha saja.” Sabrina dan Gama sama-sama menatap Maha, mereka menasehati putranya untuk tidak iseng seperti itu ke orang tua. Gama pun bingung, apa mungkin sifat anaknya ini diturunkan dari Naura, atau malah ayah biologis Maha. Mereka masih menyantap sarapan dengan senyum dan perbincangan kecil, hingga bik Mun yang bersandar pada pantry nampak menatap ponsel. Wanita itu pengikut setia akun gosip dan berita online. Tujuannya hanya satu, agar wawa
last updateHuling Na-update : 2023-05-23
Magbasa pa

Bab 65 : Apa Yang Dia Makan?

“Apa kamu mau memenuhi panggilan ini?”Meski tahu hal seperti ini akan terjadi tapi Sabrina tetap saja kaget, dia bahkan bertanya apakah suaminya akan memenuhi panggilan itu atau tidak.“Tentu aku akan datang,” jawab Gama enteng. Ia lipat surat yang baru saja ditunjukkan oleh Sabrina lalu meletakkannya begitu saja. “Kenapa?” Gama membelai pipi istrinya lembut, dia tertawa bahkan mengusap alis dan kening Sabrina yang berkerut kebingungan. “Seperti artis saja lah, mangkir! Untuk apa meladeni.” Sabrina berucap asal, meski semuanya sudah dipersiapkan. Namun, sebagai manusia normal yang tidak pernah berurusan dengan hukum dia takut juga sesuatu yang buruk menimpa sang suami. Ia menggeleng lalu meraih tangan Gama. “Aku takut!“Mana Sabrinaku yang pemberani?” goda Gama. Ia berhasil membuat Sabrina gemas karena sikapnya yang bisa setenang ini.Gama memulas senyum manis lagi, dia tahu rasa mengasihi dan cinta kadang membuat pikiran seseorang berubah. Bisa jadi awalnya Sabrina merasa terserah
last updateHuling Na-update : 2023-05-24
Magbasa pa

Bab 66 : Mimpi Sabrina

Ternyata setelah mengantar Maha ke sekolah tadi, Gama memilih untuk mendatangi Tama. Mereka berjalan ke rooftop gedung sambil membawa segelas kopi di tangan masing-masing. Meski sebentar lagi Tama ada rapat, tapi pria itu memilih untuk menunda, karena jarang sekali sang putra mengajaknya bicara berdua seperti ini. Tama merasa mungkin Gama butuh mengeluarkan beban pikiran, yang tidak bisa dikatakan ke orang lain meski itu Sabrina – sang istri. “Hem … kopi ini enak, apa ini benar dari coffee shop di seberang gedung? ke mana saja aku selama ini?” Tama memulai perbincangan itu dengan sebuah kalimat basa-basi, dia menoleh sang putra dan tatapan mereka pun bersirobok. Gama tersenyum tipis sebelum menyesap kopinya sendiri. “Papa terlalu sibuk bekerja, tidak pernah keluar dan tak acuh dengan sekitar, seperti aku.” Tama awalnya berpikir Gama sedang menyindir, tapi ternyata putranya itu ingin berkata bahwa sifat mereka sebenarnya tak jauh berbeda. Tama merasa hatinya menghangat, dia membuang
last updateHuling Na-update : 2023-05-24
Magbasa pa

Bab 67 : Permohonan Adam

“Sampaikan? Apa ada hal yang penting?”Gama tak lantas memersilahkan pria yang mengaku suami Naura itu masuk. Ia memilih untuk memindai wajah dan penampilan pria itu lebih dulu. Terkesan kurang sopan, tapi Gama tidak bisa mencegah dirinya untuk melakukan hal ini.“Perkenalkan sebelumnya aku Adam.” Suami Naura mengulurkan tangan, tapi Gama terdiam cukup lama, hingga Sabrina yang lebih dulu meraih tangan pria itu.“Silahkan masuk!” Sabrina memersilahkan meski Gama masih terdiam, ini sudah malam dan tidak enak jika sampai ada tetangga yang melihat mereka.Gama dan Adam duduk berhadapan, jika Gama terus menatap Adam dengan sorot mata curiga, tidak dengan pria itu. Adam memilih untuk menunduk menekuri jari kakinya. Sedangkan Sabrina meski sudah selesai membuatkan teh tapi masih enggan keluar menuju ruang tamu.“Apa maksudmu datang ke sini, tolong jelaskan!” ucap Gama. Tentu saja menggunakan bahasa Inggris dengan lancar, sehingga Sabrina yang menelinga pun hanya bisa garuk-garuk kepala. Seha
last updateHuling Na-update : 2023-05-24
Magbasa pa

Bab 68 : Pertemukan Mereka

Pagi itu suasana ruang makan Rudi Tabuti sedikit panas, hal ini karena dia tahu bahwa klien dari istrinya sudah melayangkan laporan ke polisi. Rudi memakan roti selai nanas di meja dengan wajah sebal. Ia bahkan membuat suasana mencekam layaknya sedang barada di tengah kuburan. “Katakan pada klienmu, jika dia masih memiliki hati nurani maka pertemukan anak itu dengan klienku.” Dora membuka perbincangan, mendapati hal itu putri dan putra mereka langsung berdiri. Keduanya berpamitan untuk pergi dari pada harus mendengar perdebatan antara Rudi dan Dora. Bukannya sarapan tapi malah bunyi pasal-pasal yang akan mereka santap nanti. “Memang kenapa? bukankah sudah membuat laporan, ya sudah kita lanjut saja sampai di depan muka hakim,” jawab Rudi jemawa, padahal mereka setiap malam juga melakukan enaena, tapi setelah memakai setelan kerja pasangan itu berubah menjadi seperti kucing dan anjing. “Klienku sakit parah Rudi! Di mana kamu tempatkan hati nuranimu? Ha!” Dora memutar bola mata malas.
last updateHuling Na-update : 2023-05-24
Magbasa pa

Bab 69 : Curahan Hati

“Ka-ka-kamu.”Sabrina masih tak percaya mendapati Gama berada di sana sama seperti dirinya. Gadis itu bahkan menatap dengan raut cemas, meski sebenarnya Gama juga merasakan hal yang sama. Dari perbincangan semalam keduanya sama-sama meyakini bahwa satu sama lain tidak akan peduli dengan keadaan Naura, tapi kedatangan mereka ke rumah sakit secara diam-diam jelas mengindikasikan hal lain.“Sedang apa di sini Sab?” tanya Gama dengan lembut. Ia tahu istrinya itu kaget.“A-aku, lha mas Gama sendiri kenapa di sini?” Sabrina balik melempar pertanyaan. Ia gugup, entah kenapa merasa seperti maling yang baru saja tertangkap tangan mencuri.Gama terdiam, wajahnya ragu-ragu bahkan beberapa detik hanya saling pandang dengan Sabrina, tapi akhirnya Gama memilih berkata jujur, kalau dirinya ke sana memang untuk menjenguk Naura.“Aku ingin memastikan apa yang dikatakan Adam benar,”ujar Gama. Ia toleh suami Naura yang berada di hadapan sang istri, tak perlu mendongak seperti Sabrina karena tinggi badan
last updateHuling Na-update : 2023-05-26
Magbasa pa

Bab 70 : Punya Anak Tapi Perjaka

Naura termenung, dia merasa syarat yang diberikan oleh Gama tidak bisa dia setujui begitu saja. Entah apa rencananya sekarang, yang pasti pada akhirnya wanita itu memilih jujur.“Apa kamu tahu kalau Maha adalah anak hasil perkosaan? Aku yakin kamu pasti sudah menyelidiki semuanya. Aku diperkosa Ga di saat papa kandungku datang. Kamu tahu bagaimana hidupku sebelumnya?” Naura meneteskan air mata, hatinya jelas sangat sakit jika mengingat peristiwa kelam yang pernah dialami.“Kenapa kamu memilih pergi? kenapa tidak bercerita padaku? bukankah kamu tahu kalau saat itu aku benar-benar sangat mencintaimu. Kamu bisa saja meminta pertanggungjawaban padaku,” ucap Gama.Naura memejamkan mata sambil memalingkan muka, sedangkan Adam yang satu ruangan bersama mereka memilih duduk di kursi dekat ranjang. Pria itu menunduk karena merasa masalah yang dihadapi sang istri memang pelik. Andai Naura mau melepas egonya, semua ini pasti akan jauh lebih mudah.“Ga, waktuku tidak lama lagi! bisakah kamu memper
last updateHuling Na-update : 2023-05-26
Magbasa pa
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status