Sekian tahun berpisah akhirnya detik ini, kami dipertemukan. Aku, Mas Gilang dan Mas Adam kembali dipertemukan dalam ruangan yang sama. Inilah pertemuan perdana kedua lelaki itu, setelah sekian tahun tak berjumpa. Entah kenapa, suasana terasa agak berbeda. Bahkan Mas Adam yang biasanya penuh canda, kini terasa sedikit kaku. Mas Adam berdehem pelan, memecah keheningan. "Maaf ya, Lang. Nggak bermaksud lancang. Beberapa hari yang lalu Lina memintaku untuk menjualkan mobilnya. Ini hasil penjualan dan notanya." Mas Adam menyerahkan amplop tebal di atas meja tamu. Mas Gilang mengangguk pelan, mengucapkan terima kasih lalu mencoba untuk tersenyum meski kulihat begitu datar. Aku lihat ekspresi keduanya begitu tak nyaman. Mungkin karena sudah terlalu lama tak bertemu, jadi sekaku itu. Tapi ... nggak juga sih. Memang dari dulu, ekspresi mereka kurang bersahabat. Apa gara-gara aku? Entah! "Aku bikinkan minum dulu, ya, Mas," pamitku, beranjak dari ruang tamu. Berharap saat aku tak ada di san
Last Updated : 2023-05-12 Read more