"Assalamu'alaikum, Mas," sapaku dengan bibir gemetar. Meski kesal, sesama perempuan aku benar-benar tak tega melihat Maya begitu kesakitan. Mungkin terdengar terlalu naif saat melihat madu menderita, justru tak tega. Entahlah. Aku nggak bisa menjelaskannya, tapi memang inilah yang kurasa."Wa'alaikumsalam, Lin. Kenapa kamu seperti gemetaran? Ada apa?" tanya Mas Gilang kemudian."Maya, Mas. Dia masuk UGD," jawabku cepat. Mas Gilang terdengar begitu kaget. Menanyakan rumah sakit tempat Maya kini dirawat. Dia akan secepatnya datang, begitu katanya.Ada getaran cemburu di sana, saat mendengar suami yang begitu kucintai mengkhawatirkan perempuan lain selain aku. Mesku kutahu, perempuan itu juga istrinya, yang wajib dia khawatirkan juga.Ah! Kenapa rasa kembali muncul di hati? Rasa kesal dan sakit karena harus berbagi hati. Kenapa cemburu itu begitu menyesaki dada? Saat aku sudah mulai melupakannya karena kado terindah darinya di rahimku ini? Begitulah wanita, tetap saja ada sakit manakal
Last Updated : 2023-05-26 Read more