Semua Bab Pendekar Rajawali Dari Andalas: Bab 421 - Bab 430

460 Bab

Bab 421. Desa Kemukus

“Bagaimana menurut yang mulia Kerajaan Permata Timur ke depannya di pimpin putra mahkota Prabu Sapta Wiruga yang bernama Benggala itu?” tanya Intan. “Setelah aku bertemu dengannya, aku yakin kepemimpinannya akan sama arif dan bijaksana seperti Ayahnya! Sosok Benggala sangat mencintai rakyatnya! Berbanding terbalik dengan Boma Santa adik tirinya itu, dia terlalu rakus dan mementingkan diri sendiri! Hingga sejak masa kepemimpinannya rakyat menderita!” tutur Peri Bulan. “Benarkah Boma Santa telah tewas, yang mulia? Apa Benggala yang membunuhnya?” tanya Intan. “Ya, raja serakah itu telah tewas! Menurut kabar yang aku dengar bukan Benggala yang menewaskannya, tapi seorang pria tampan yang berasal dari negeri 1.500 tahun yang akan datang!” tutur Peri Bulan sembari tersenyum ia langsung ingat akan wajah Arya saat bertemu di istana Kerajaan Permata Timur. “Pria dari negeri 1.500 tahun yang akan datang?!” Intan kelihatan tidak percaya dengan yang diucapkan junjungannya itu. “Hemmm... Aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-17
Baca selengkapnya

Bab 422. Kekaguman Peri Bulan

“Dengan senang hati aku akan menemani mu berkunjung ke sana, sahabatku!” ulas Arya, yang juga baru tiba di istana itu kembali dari kawasan timur negeri di atas awan itu. “Yang mulia, perkenalkan inilah Ningrum yang aku ceritakan! Sekarang dia telah resmi menjadi istriku, dan aku boyong ke istana ini!” ujar Yuda Tirta. “Senang sekali kami di sini menerima kehadiranmu! Dan mulai hari ini juga kamu dan Yuda merupakan bagian dari istana Kerajaan Permata Timur! Sebagai hadiah pernikahan kalian, aku akan memberikan kalian rumah itu!” tutur Benggala menunjuk sebuah bangunan yang cukup megah yang berada disamping istana Kerajaan. “Wah, bangunan itu sangat bagus sekali yang mulia! Terima kasih!” ucap Yuda Tirta. “Rumah itu dulunya direncanakan Ayahanda untuk Boma Santa setelah ia berkeluarga! Namun semua niat itu sia-sia, Boma Santa bukan hanya merebut bangunan itu secara paksa, tapi juga tahta Kerajaan ini!” tutur Benggala yang jika mengingat semua yang dilakukan Boma Santa terhadap Ayaha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-17
Baca selengkapnya

Bab 423. Mengunjungi Istana Bulan

“Tentu saja yang mulia, nanti saat kami bertemu kembali dengan mereka akan kami sampaikan!” tutur Benggala.“Mari kita masuk ke istana!” ajak Peri Bulan.Benggala, Arya dan Yuda Tirta mengikuti Peri Bulan masuk ke dalam istana, sementara beberapa orang prajurit istana Kerajaan Permata Timur yang ikut hanya menunggu di luar bersama para prajurit istana bulan.Peri Bulan mengajak mereka ke sebuah ruangan istana yang biasa ia gunakan untuk menyambut tamu yang datang, atau para sahabat peri yang datang mengunjunginya.“Istana Bulan ini sangat megah sekali ya, Arya?!” seru kagum Benggala.“Ya, hawa d isini pun sangat sejuk!” tambah Arya.“Hemmm... Lebih megah dan besar istana Kerajaan Permata Timur! Jika dibandingkan dengan istana ini belum ada apa-apanya!” tutur Peri Bulan sembari tersenyum merendah.“Yang mulia terlalu merendah! Oh ya, sejak kapan yang mulia Peri Bulan memantau dan menemui para warga desa-desa dalam kawasan kekuasaan Kerajaan Permata Timur?” tanya Benggala.“Sebenarnya s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-18
Baca selengkapnya

Bab 424. Dua Desa Ditaklukan

Dua hari berselang Dawara membawa pasukannya untuk memasuki desa berikutnya, kali ini sasaran mereka adalah Desa Air Hitam. Karena letak desa itu tidak terlalu jauh dari istana Kerajaan Batu Kembar, beberapa prajurit Kerajaan itu pun terlihat di sana di titik-titik perbatasan desa. Dawara tentu saja memerintah pasukannya untuk tidak langsung menyerang, karena dikuatirkan jumlah prajurit istana Kerajaan Batu Kembar itu cukup banyak jumlahnya. Panglima Kerajaan Siluman itu memerintahkan beberapa orang untuk menyelidiki dengan menyamar masuk ke Desa Air Hitam itu. Dengan berpakaian ala petani beberapa prajurit Kerajaan Siluman yang menyamar itu pun menuju perbatasan desa yang di sana terdapat prajurit Kerajaan Batu Kembar yang berjaga-jaga. Benar saja beberapa orang yang menyamar itu, segera dihadang oleh para prajurit saat hendak masuk ke Desa Air Hitam. “Berhenti..! Kalian dari mana dan hendak ke mana?” tanya salah seorang prajurit Kerajaan Batu Kembar. “Maaf, kami tersesat saat me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-18
Baca selengkapnya

Bab 425. Desa Air Hitam

“Tidak apa-apa! Di mana Andika? Kenapa dia tidak ikut menghadap dengan kalian?” Prabu Switrajaya menanyakan keberadaan Panglima Kerajaan pada para prajurit yang datang melapor itu. “Panglima tengah melatih prajurit yang lainnya dihalaman istana, yang mulia!” jawab salah seorang prajurit itu. “Panggil dia sekarang untuk menghadap!” pinta Prabu Switrajaya. “Baik yang mulia!” salah seorang dari prajurit yang melapor itu segera meninggalkan ruangan melaksanakan perintah Prabu Switrajaya untuk memanggil Panglima. Beberapa saat kemudian Andika yang dimaksudkan Prabu Switrajaya itu pun datang menghadap, dia diiringi salah seorang prajurit yang tadi diminta memanggilnya ke ruangan istana itu. “Hormat hamba yang mulia! Ada gerangan apa yang mulia meminta hamba untuk menghadap?” ucap Andika. “Situasi daerah kekuasaan Kerajaan Batu Kembar tengah terancam! Desa Air Hitam kini telah dikuasai oleh pasukan dari Kerajaan yang belum diketahui dari Kerajaan mana mereka berasal! Untuk itu aku peri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-18
Baca selengkapnya

Bab 426. Arya Dan Peri Bulan

“Kamu baru saja ke kawasan selatan negeri di atas awan ini? Ada keperluan apa sahabatmu itu ke kawasan selatan?” tanya Peri Bulan. “Yuda Tirta sebenarnya berasal dari kawasan selatan negeri ini! Dulunya dia sebelum terlempar ke negeri peri, dia adalah seorang Panglima sebuah Kerajaan di kawasan selatan itu!” jawab Arya. “Lantas kenapa setelah ia kembali ke negeri di atas awan, dia justru memilih bergabung dengan Benggala di Kerajaan Permata Timur?” tanya Peri Bulan. “Sebelum Yuda terlempar ke negeri peri, dia telah melakukan sebuah kesalahan besar yaitu berselingkuh dengan permaisuri raja Kerajaan sementara posisinya saat itu merupakan seorang Panglima. Beruntung sang raja tidak menjatuhinya hukuman berat, Yuda hanya dicopot dari jabatannya sebagai Panglima dan tidak diperkenankan lagi tinggal di lingkungan istana Kerajaan termasuk juga dengan permaisuri itu! Yuda akhirnya dihukum oleh yang kalian sebut sebagai dewata agung dengan wujud tubuh setengah kuda dan terlempar ke negeri p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-18
Baca selengkapnya

Bab 427. Pesta Kemenangan

Dengan semua yang telah diketahui itu, Andika segera meninggalkan Desa Air Hitam malam itu juga kembali ke istana Kerajaan Batu Kembar melaporkan pada Prabu Switrajaya. “Ampun kan hamba yang mulia malam-malam begini kembali, dan sengaja menghadap!” ucap Andika pada Prabu Switrajaya. “Tidak apa-apa Panglima! Aku justru senang akan sikap sigapmu itu dalam menjalankan tugas! Bagaimana hasil penyelidikanmu, Panglima?” tutur Prabu Switrajaya sembari bertanya. “Ternyata mereka para prajurit Kerajaan Siluman! Jumlah mereka sekitar 300 lebih, dan telah berhasil menguasai 3 desa daerah kekuasaan Kerajaan Batu Kembar ini!” jawab Andika. “Apa? Sudah 3 buah desa mereka kuasai?” terkejut Prabu Switrajaya. “Benar yang mulia, Desa Kemukus, Desa Kenanga dan terakhir Desa Air Hitam!” jawab Andika. “Kurang ajar mereka, berani-beraninya merampas daerah kekuasaan Kerajaan ini! Besok pagi kerahkan semua pasukan untuk menyerang mereka di Desa Air Hitam! Sebelum menyerang pastikan warga desa itu tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-18
Baca selengkapnya

Bab 428. Berhasil Direbut Kembali

Sementara Andika Panglima Kerajaan Batu Kembar setelah membagi prajuritnya di 3 desa yang berhasil direbut itu dan menempatkan mereka di sana, ia pun segera kembali ke istana menemui serta memberi laporan pada Prabu Switrajaya. “Aku senang mendengar bahwa kamu dan para prajurit berhasil merebut kembali 3 desa itu!” puji Prabu Switrajaya saat Andika telah tiba di istana dan melaporkan semuanya. “Lalu apa yang musti kita lakukan sekarang yang mulia? Untuk sementara ini hamba membagi para prajurit di 3 desa itu?!” tanya Andika. “Hemmm... Aku tahu saat ini Kerajaan Siluman tengah mengatur siasat untuk membalas kekalahan mereka! Untuk itu aku perintahkan kamu sekarang menemui Yuda Tirta, di istana Kerajaan Permata Timur! Ceritakan semuanya, dan aku yakin dia tahu persis apa yang harus dilakukan!” tutur Prabu Switrajaya. “Berarti kita secara tidak langsung meminta bantuan dari Kerajaan Permata Timur itu ya, yang mulia?” tanya Andika. “Ya, boleh dikatakan begitu! Namun akan lebih tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-19
Baca selengkapnya

Bab 429. Mengujungi Yuda Tirta

“Ternyata kalian, mari silahkahkan masuk! Kita bicara didalam istana!” ajak Yuda Tirta.“Terima kasih Kanda, mari!” ucap Andika, kemudian ia dan beberapa orang prajurit Kerajaan Batu Kembar itu mengikuti Yuda Tirta ke dalam istana.Di dalam istana ternyata bukan hanya Yuda Tirta saja yang menyambut kedatangan Panglima dan beberapa prajurit istana Kerajaan Batu Kembar itu, melainkan disana juga ada Benggala dan Arya.“Ada gerangan apa kalian mengunjungi aku di sini?” tanya Yuda Tirta setelah mereka duduk bersama disebuah ruangan di istana Kerajaan Permata Timur itu.“Begini Kanda, beberapa hari yang lalu 3 buah desa dikawasan daerah kekuasaan Kerajaan Batu Kembar diserang oleh prajurit dari Kerajaan lain! Mereka berhasil menguasai ke 3 desa itu, walaupun akhirnya kami berhasil merebutnya kembali!” tutur Andika.“Kamu sudah mengetahui dari Kerajaan mana mereka berasal?” tanya Yuda Tirta.“Sudah Kanda, mereka berasal dari Kerajaan Siluman yang juga berada di kawasan selatan negeri diatas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-19
Baca selengkapnya

Bab 430. Munculnya Peri Api

“Tidak yang mulia, kami hanya sebagian kecil saja yang ditugaskan di 3 desa ini! Sementara sebagian besar dari prajurit istana Kerajaan Batu Kembar yang bergabung dengan para prajurit Kerajaan Permata Timur, sekarang tengah melakukan penyerangan ke Kerajaan Siluman!” tutur salah seorang prajurit itu.“Oh begitu! Baiklah, aku akan memantau kesana sementara kalian tetap menjaga kawasan desa-desa ini!” ujar Peri Api.“Baik yang mulia Peri Api, kami akan tetap berada disini hingga nanti kami mendapatkan perintah lebih lanjut dari Panglima Kerajaan!” tutur salah seorang prajurit, Peri Api pun kembali naik keatas punggung tunggangannya berupa kura-kura bersayap, kemudian melesat meninggalkan para prajurit Kerajaan Batu Kembar yang tengah bertugas di 3 desa itu.Kedatangan ribuan prajurit gabungan Kerajaan Permata Timur dan Kerajaan Batu Kembar di istana Kerajaan Kerajaan Siluman, membuat Durpa dan Durpi terkejut serta panik. Mereka terpaksa mengerahkan sisa prajurit istana Kerajaan itu, yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
414243444546
DMCA.com Protection Status