Home / Pendekar / Pendekar Rajawali Dari Andalas / Chapter 411 - Chapter 420

All Chapters of Pendekar Rajawali Dari Andalas: Chapter 411 - Chapter 420

460 Chapters

Bab 411. Menuju Kerajaan Permata Timur

“Tentu saja tidak yang mulia! Kami mana berani menghalangi Pangeran! Silahkan masuk yang mulia!” ujar salah seorang dari penjaga pintu gerbang itu, lalu mereka dengan serentak membuka pintu gerbang istana Kerajaan Permata Timur, Benggala dan rombongannya pun segera masuk hingga di halaman istana. Di halaman istana Benggala dan rombongan dihadang oleh para prajurit istana, kembali sebagian besar dari mereka begitu mengenal salah seorang dari rombongan itu terkejut, dan sikap mereka tidak seperti tadi yang begitu ketat menghadang. “Ternyata yang datang Paman Aska! Maaf Paman, apakah Paman ingin bertemu dengan yang mulia? Jika benar kenapa musti membawa rombongan sebanyak ini?” tanya salah seorang prajurit yang menghadang itu. “Untuk kalian ketahui saja aku datang bersama Pangeran Benggala! Dan dia adalah Harimau Putih ini!” ujar Aska Winu, para prajurit yang menghadang itu pun terkejut. “Aku tidak memiliki kepentingan dengan kalian! Dan tidak ingin pula membuat kalian terluka! Seba
last updateLast Updated : 2024-03-15
Read more

Bab 412. Ketegangan Di Istana

Dengan bergeraknya Boma Santa maka pengikut setianya pun turut serta seperti halnya Nyi Cawang dan beberapa orang prajurit pendukungnya, Arya yang melihat Nyi Cawang akan mengeroyok Benggala dengan cepat menghadang wanita tua penyihir itu, sementara Yuda Tirta dan Aska Winu serta murid Padepokan Macan Tutul menghadapi para prajurit setia pada raja kejam dan berperilaku buruk itu.Benggala sejauh ini hanya mengelak kian kemari dari serangan Boma Santa yang sangat berambisi menghabisinya saat itu juga, Nyi Cawang yang dihadang Arya juga mengibaskan tongkat bututnya ke atas dan ke bawah bermaksud menggebuk tubuh sang pendekar.“He.. He.. He..! Bocah ingusan, apa kau tertarik pada aku yang sudah tua ini? Hingga begitu berambisinya kau menghadangku!” ujar Nyi Cawang sambil terus menggebuk tongkatnya yang belum mengenai sasaran itu, karena Arya selalu berhasil menghindarnya.“He.. He.. He..! Jangankan aku, cacing di tanah pun tidak sudi mendekat tubuhmu saat kau musti dikubur di tanah!” cel
last updateLast Updated : 2024-03-15
Read more

Bab 413. Tewasnya Boma Santa

“Putra ku.........!” teriak Purbanuri histeris sambil berlari memeluk tubuh Boma Santa yang tergeletak hangus tak bernyawa lagi. Arya merasa sedih juga melihatnya, namun Boma Santa pantas mendapatkan hal itu akibat perbuatannya selama ini kepada Benggala dan rakyat Kerajaan Permata Timur. Benggala tidak memperdulikan itu, ia langsung menghampiri Nyi Cawang yang terikat didalam sebuah ruangan diiringi Arya. “Nyi Cawang...! Kau telah membuat tubuhku seperti ini karena ramuan yang kau berikan! Sekarang cepat kembalikan wujudku seperti semula, kalau tidak saat ini juga kau akan aku habisi!” ancam Benggala. “Jangan Pangeran..! Jangan bunuh aku! Baik aku akan mengembalikan wujudmu seperti semula! Tapi lepaskan dulu ikatan di tubuhku ini!” mohon Nyi Cawang. Benggala tidak bereaksi, ia mengarahkan pandangannya pada Arya sepertinya ia ingin minta persetujuan dari sahabatnya itu. “Lakukan saja apa yang dia minta, Benggala! Kalau dia macam-macam dan tidak segera melaksanakan untuk mengembal
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

Bab 414. Purbanuri Menjadi Gila

“Terima kasih, yang mulia Prabu!” ucap Arya, Sapta Wiruga mengangguk dan tersenyum. “Mari putraku, saat ini juga aku akan umumkan pada seluruh penghuni istana ini! Bahwa kau putraku yang akan memegang tahta Kerajaan Permata Timur, mulai hari ini hingga masa yang akan datang!” ajak Sapta Wiruga yang dibimbing Benggala menuju halaman istana, di mana di sana menanti ratusan prajurit ditambah dengan para murid Padepokan Macan Tutul. “Para prajurit ku yang setia! Hari ini, dan saat ini juga aku ingin mengumumkan pada kalian semua! Bahwasanya aku menyerahkan tahta Kerajaan Permata Timur ini pada putra Benggala!” seru Sapta Wiruga. “Hidup yang mulia Prabu Benggala! Hidup Prabu Benggala!” seru semua yang berada di halaman itu, penuh semangat dan tentu saja bersuka-cita karena raja yang mereka kehendaki menduduki tahta Kerajaan itu. “Terima kasih, aku ucapkan kepada Ayahanda Prabu yang telah mempercayakan tahta Kerajaan ini kepadaku! Terima kasih juga buat sahabatku Arya dan Yuda Tirta yan
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

Bab 415. Benggala Menjadi Raja

Peri Bulan pun memenuhi ajakan Benggala untuk masuk ke dalam istana bergabung dengan yang lain, di ruangan itu Benggala memperkenalkan pada Peri Bulan para sahabatnya sementara Aska Winu dan Ayahandanya Sapta Wiruga peri cantik itu sudah mengenal sejak lama. “Suatu kehormatan bagi kami pihak istana Kerajaan Permata Timur akan kehadiran yang mulia Peri Bulan!” tutur Sapta Wiruga. “Aku pun dengan senang hati datang ke istana ini, Prabu Sapta Wiruga! Terlebih setelah mengetahui dengan pasti, bahwa tahta Kerajaan ini tidak lagi dipegang oleh Boma Santa! Karena dia telah banyak berbuat kesalahan pada warga desa-desa, berupa penindasan dengan menaikan jumlah upeti 3 kali lipat yang harus mereka serahkan setiap bulannya pada pihak istana ini! Hal itu tentu saja membuat mereka kesulitan untuk kebutuhan sehari-hari! Dan aku mengetahui langsung dari para warga akan permasalahan itu!” tutur Peri Bulan, sembari melirik pada sosok pria berpakaian putih yang sejak tadi bersikap santai saja dan se
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

Bab 416. Pemimpin Arif Dan Bijaksana

Kaum Siluman ternyata bukan saja memiliki sifat jahat tapi juga tamak dan haus kekuasaan juga, seperti halnya Kerajaan Siluman yang di pimpin Durpa dan Durpi atau lebih dikenal dengan Sepasang Naga Siluman. Setelah sembuh dari luka dalam yang mereka alami saat berhadapan dengan Arya di puncak sebuah bukit sebelah selatan negeri peri, Durpa dan Durpi segera menyusun rencana untuk memperluas wilayah kekuasaannya yang terletak di kawasan selatan negeri di atas awan. Adapun sasaran utamanya merampas perlahan-lahan daerah kekuasaan dari Kerajaan Batu Kembar yang juga berada dikawasan selatan negeri diatas awan itu, strategi licik Kerajaan Siluman menyerang desa-desa yang minim pengawasan dari pihak Kerajaan Batu Kembar itu sendiri. “Apa Kanda sudah yakin dengan rencana itu?” tanya Durpi permaisuri Kerajaan Siluman. “Ya, aku sudah yakin sekali cara ini yang paling tepat untuk menguasai seluruh kawasan daerah kekuasaan Kerajaan Batu Kembar! Setelah desa-desa dapat kita lumpuhkan, barulah
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

Bab 417. Rencana Durpa

“Ya tentu saja yang mulia! Aku merasa bersalah sekali padanya yang telah merusak kepercaayannya selama ini kepadaku!” sesalan Yuda Tirta. “Setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan, hanya saja tidak banyak yang mau menyadari dan selalu mengulangi kesalahan itu! Kamu salah satunya orang yang ingin belajar dari kesalahan yang pernah diperbuat, dan kamu pun sudah menjalani hukumannya dengan kesabaran serta membalasnya dengan berbuat baik membantu sesama!” tutur Arya. “Benar Arya! Banyak pelajaran berharga yang telah aku dapati saat terdampar ke negeri peri, bertemu dan berjuang menegakan kebenaran dengan kalian adalah sesuatu yang membuatku telah menebus kesalahan yang pernah aku lakukan! Untuk ke depannya dengan yang mulia Benggala dan Kerajaan Permata Timur ini, aku akan selalu tegak pada kebenaran!” ujar Yuda Tirta, Arya dan Benggala tersenyum sembari acungkan jempolnya kepada sahabatnya itu. Seorang prajurit istana tampak berjalan dengan menarik seekor kuda ke arah mereka, praju
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

Bab 418. Menuju Kawasan Selatan

“Benar sekali dengan apa yang kamu katakan itu, Arya! Selama aku menjadi Panglima di Kerajaan Batu Kembar dulunya! Aku kerap pula berhadapan dengan para gerombolan perampok saat melakukan perjalanan sendiri tampa ditemani para prajurit! Mereka memang berasal dari orang-orang yang pemalas bekerja!” ujar Yuda Tirta. “Umumnya kejahatan itu muncul karena disebabkan di diri seseorang itu memiliki ketamakan dan bersifat pemalas! Tidak perduli orang itu keturunan raja ataupun rakyat biasa! Jika kedua sifat itu telah melekat di dirinya, maka dia tidak akan canggung lagi untuk melakukan kejahatan demi semua keinginannya tercapai! Seperti contohnya Boma Santa, dan para gerombolan perampok yang baru saja kita hadapi!” tutur Arya, Yuda Tirta hanya anggukan kepalanya. “Oh ya, kamu akan menemui Ningrum dulu atau Prabu Switrajaya?” sambung Arya. Sebelum kita tiba di Kerajaan Batu Kembar, kita akan memasuki Desa Karimun dan disanalah Ningrum tinggal yang ditemani seorang mantan abdi istana yang se
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

Bab 419. Bertemu Dengan Ningrum

“Wah, bagaimana bisa Kanda diangkat menjadi Panglima di Kerajaan itu?” tanya Ningrum heran. “Panjang sekali untuk diceritakan, Dinda! Saat ini aku dan sahabatku ini akan menemui Prabu Switrajaya di istananya dulu! Setelah itu kami akan kembali lagi ke sini dan menceritakan semuanya pada Dinda!” tutur Yuda Tirta. “Baik Kanda, aku akan menunggu Kanda di sini!” ujar Ningrum, kemudian Yuda Tirta dan Arya kembali naik ke punggung kuda memacunya menuju istana Kerajaan Batu Kembar. Seperti Kerajaan besar lainnya, di depan istana itu terdapat pintu gerbang yang dikawal beberapa prajurit pilihan, awalnya para pengawal pintu gerbang itu bersikap sangat waspada saat melihat dua orang penunggang kuda dari kejauhan, namun setelah penunggang kuda itu berhenti di depan pintu gerbang, para pengawal memberikan salam hormat pada salah seorang dari penunggang kuda yang mereka kenali itu. “Hormat kami, Panglima!” ucap mereka membungkukan badan. “Hemmmm... Aku bukan Panglima kalian lagi! Jadi tidak p
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

Bab 420. Bertemu Prabu Switrajaya

“Sama-sama, kamu pun telah banyak berjasa pada Kerajaan ini selama menjadi Panglima! Kalau pun kalian sudah pindah ke Kerajaan Permata Timur, jangan pernah pula lupa akan Kerajaan ini! Sesekali waktu datanglah berkunjung kembali ke sini! Mari, kita makan siang bersama!” tutur Prabu Switrajaya, sembari mengajak Yuda dan Arya untuk makan siang bersama di istana Kerajaan Batu Kembar itu. Sementara siang itu di Desa Kemukus yang merupakan bagian dari daerah kekuasaan Kerajaan Batu Kembar yang kini telah berhasil direbut Panglima dan para prajurit Kerajaan Siluman, tengah membangun pos-pos pertahanan di ujung desa. Hal itu menandakan jika Desa Kemukus kini telah berada dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Siluman, serta pos-pos itu berguna untuk tempat bertahan dari serangan musuh. Dawara meminta kepala Desa Kemukus untuk memerintahkan warga desanya membantu para prajurit dalam membuat pos-pos pertahanan itu, Desa Kemukus itu benar-benar telah dikuasai dan seperti diperbudak. Para warga desa
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more
PREV
1
...
4041424344
...
46
DMCA.com Protection Status