Semua Bab Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Bab 771 - Bab 780

3022 Bab

Bab 771

"Kurang ajar! Kamu berani mempertanyakan perintahku? Aku ini Amangkurat Adiluhung, pilar Kerajaan Nuala! Wira sudah membelot pada Kerajaan Agrel, kenapa aku nggak boleh menangkapnya? Ghani, aku tahu Wira sangat dekat dengan Panglima Yudha. Tapi, beraninya kamu membantahku! Apa kamu ingin melanggar perintah militer?" seru Adnan marah.Ghani memasang raut muram, lalu menggertakkan gigi dan berkata, "Tuan Adnan, aku belum menerima perintah istana mengenai masalah ini, jadi aku nggak bisa bertindak!" Dia tahu bahwa Adnan tidak menyukainya. Akan tetapi, jika itu demi Wira, dia berani menantang Adnan."Oke! Kalau kamu nggak mau turun tangan, biar aku yang menangkapnya! Prajurit! Tangkap Wira!" seru Adnan.Mendengar ini, seorang prajurit langsung mengiakan. Sekelompok orang segera keluar dari tenda, lalu mendapati Wira di kejauhan."Kamukah yang bernama Wira? Semuanya, tangkap dia dan bawa masuk!" seru prajurit tadi dengan dingin seraya mengarahkan pedangnya ke arah Wira.Ekspresi Wira seketi
Baca selengkapnya

Bab 772

Mendengar itu, ekspresi Adnan sontak berubah sangat masam. Dia sangat ingin menghabisi Wira. Orang ini bukan hanya berada di pihak Yudha, tetapi juga menjadi ancaman bagi Raja Bakir. Adnan tentu saja ingin membantu saudara iparnya menyingkirkan Wira.Adnan mengira dengan 90.000 pasukan di bawah komandonya, dia bisa menghabisi Wira dengan mudah. Tidak disangka, orang ini ternyata memiliki senapan. Jika begini, Adnan pun tidak berani bertindak gegabah."Wira, nggak ada gunanya kamu mengatakan apa pun. Kamu sudah membelot pada Kerajaan Agrel dengan menerima gelar sebagai Raja Uttar! Atas dasar apa aku nggak boleh menghabisimu?" bentak Adnan.Alhasil, Wira seketika tertawa. "Kamu tahu kalau aku dinobatkan sebagai Raja Uttar, tapi apa kamu tahu apa lagi yang dikatakan Ibu Suri Kerajaan Agrel?" ujar Wira dengan datar seraya memandang Adnan.Adnan tertegun sejenak, lalu bertanya dengan alis berkerut, "Apa?""Apa? Jadi kamu cuma tahu kalau aku dinobatkan sebagai Raja Uttar? Kalau begitu, aku a
Baca selengkapnya

Bab 773

Adnan sulit menerima hal ini.Namun, Wira melanjutkan, "Adnan, aku tahu apa yang kamu pikirkan. Kamu merasa bahwa Raja Bakir nggak suka padaku, jadi kamu ingin menyingkirkanku untuknya. Tapi, apakah aku benar-benar terisolasi di istana? Faksi penasihat kiri selalu mendukungku, begitu juga dengan Yudha.""Kalaupun kamu membunuhku dan Kerajaan Nuala memilih berperang melawan Kerajaan Agrel, faksi penasihat kiri mungkin akan membalas dendam padamu nantinya!" Setelah Wira mengucapkan kata-kata ini, Adnan duduk dengan tegas di tempatnya dan langsung menyerah atas rencananya.Bagaimanapun, faksi penasihat kanan tidak bisa bermain-main dengan kekuatan sendiri. Meskipun Raja Bakir membenci Wira, dia masih ditekan oleh faksi penasihat kiri.Apabila suatu saat nanti, faksi penasihat kiri menjadi lebih dominan di istana, mereka pasti akan membalas dendam terhadap Adnan karena telah membunuh Wira, terutama Yudha. Begitu perang pecah, dia adalah panglimanya, sementara Adnan hanya seorang wakil jend
Baca selengkapnya

Bab 774

Wira masih terus memanggang kelinci liar. Pada saat yang sama, terdengar lagi teriakan mengerikan dari arah lain. Saat ini, Mandra telah menghabiskan daging terakhir dan meneguk segelas anggur. "Kak Wira, aku juga akan segera kembali!" ucap Mandra. Setelah itu, dia langsung bergegas menuju sumber suara.Ekspresi kekhawatiran Dewina tampak makin jelas. Bagaimanapun, mereka hanyalah kelompok kecil dengan jumlah sekitar 50 orang. Di dalam wilayah Kerajaan Nuala, mereka bukanlah siapa-siapa. Terlebih lagi, Raja Bakir ingin membunuh Wira. Ini benar-benar situasi yang sangat berbahaya bagi Wira.Dewina pun mendekati Wira, lalu menariknya perlahan dan bertanya dengan cemas, "Kak Wira, apakah kita benar-benar aman?""Jangan khawatir. Situasi seperti ini sudah sering kualami, ini bukanlah masalah besar. Apalagi, aku sudah tahu bahwa akan ada penyergapan. Jadi, aku sengaja memperlambat langkah untuk menjebak mereka dan membiarkan mereka datang membunuhku," jelas Wira dengan santai.Ketika mening
Baca selengkapnya

Bab 775

"Baiklah, setidaknya setelah menyingkirkan mereka, kita nggak akan berada dalam bahaya selama beberapa hari. Tinggal beberapa hari lagi, kita akan tiba di Dusun Darmadi. Setelah kembali ke sana, kita baru akan benar-benar aman," jelas Wira sembari menguap. Semua orang pun beristirahat setelahnya.Keesokan harinya, mereka melanjutkan perjalanan ke tempat yang lebih jauh. Jejak Wira sangat sulit untuk diikuti. Kadang kala, dia akan melewati jalan umum dan terkadang dia akan menggunakan jalan pintas. Dengan kata lain, untuk menemukannya bukanlah sesuatu yang mudah.Saat ini, berita tentang kepulangan Wira telah tersebar luas sehingga banyak orang telah mengetahuinya. Sementara itu, kini Yudha sedang berada di ibu kota kerajaan dan tampak khawatir di kediamannya."Panglima Yudha, apakah Kak Wira dalam bahaya? Apa yang harus kita lakukan?" tanya Doddy yang berada di samping Yudha. Setelah mengikuti Yudha untuk waktu yang lama, Doddy telah menjadi lebih bijaksana, bahkan ada terkesan berwiba
Baca selengkapnya

Bab 776

Raja Bakir sudah tahu alasan Yudha datang, tetapi dia masih berkata sambil tersenyum, "Ternyata demi masalah ini. Kalau begitu, katakan saja. Aku akan ... mendengarkanmu!"Yudha mendongak dan melihat ekspresi Raja Bakir yang terlihat cukup kesal. Akan tetapi, dia tetap memaksakan dirinya untuk berkata, "Yang Mulia, hamba tidak akan membahas apa pun yang telah Wira lakukan ataupun kontribusinya terhadap negara ini. Apa yang ingin hamba bahas saat ini adalah dia yang bersedia pergi ke Kerajaan Agrel sebagai duta!"Setelah Yudha selesai berbicara, Raja Bakir hanya mengangguk dan tetap diam. Yudha pun melanjutkan, "Pergi ke Kerajaan Agrel adalah tindakan yang sangat berisiko. Siapa pun tahu bahwa Kerajaan Agrel adalah tempat yang penuh dengan bahaya. Apalagi, Wira juga merupakan dalang di balik pembunuhan Raja Tanuwi!""Hanya berdasarkan hal ini, Giandra tidak mungkin melepaskannya begitu saja. Dia tidak mungkin tidak membalas dendam atas pembunuhan ayahnya. Jadi, Yang Mulia pasti bisa me
Baca selengkapnya

Bab 777

"Hamba sangat memahami Wira, dia bukan tipe orang seperti itu. Kalau dia memang seperti itu, kenapa dia memilih untuk kembali? Bukannya dia bisa hidup bahagia dengan bergelimang harta di sana?" tanya Yudha.Setelah itu, Yudha menjelaskan, "Alasan dia memilih untuk kembali adalah karena dia tidak bisa meninggalkan keluarganya. Itu sebabnya, dia pasti akan kembali ke Kerajaan Nuala. Selain itu, dia tidak mungkin menjadi mata-mata! Yang Mulia, Wira selalu dicurigai oleh Kerajaan Nuala. Bagaimana mungkin Kerajaan Agrel akan memilihnya sebagai mata-mata? Ini adalah hal yang mustahil!"Begitu Yudha selesai berbicara, Raja Bakir tidak merespons, sebaliknya dia malah diingatkan oleh Yudha, yaitu mengenai keluarga. Raja Bakir tidak pernah melakukan apa pun terhadap keluarga Wira merasa tidak perlu. Sebagai Raja Kerajaan Nuala, dia tidak seharusnya melakukan tindakan seperti itu, tetapi dia telah berubah pikiran sekarang.Tidak disangka ada begitu banyak orang yang datang untuk memohon. Apalagi,
Baca selengkapnya

Bab 778

Saat ini, Yudha sudah sangat mabuk. Begitu kembali ke kediamannya, dia langsung tertidur pulas sampai pagi. Kepala Yudha terasa sangat sakit sekarang. Ketika bangun, dia masih menunjukkan ekspresi cemas."Entah apa yang dipikirkan oleh Raja Bakir!" ucap Yudha sambil menghela napas. Kini, tatapan matanya penuh kegelisahan.Setelah keluar dari kamar, Yudha menyantap sarapan, lalu pergi ke lapangan latihan seperti biasanya. Dia telah melakukan rutinitas ini selama 10 tahun tanpa pernah berhenti. Namun, hari ini dia merasa seperti kehilangan sesuatu. Usai berlatih selama dua jam di lapangan, Yudha menghela napas sembari mengeluh, "Kapan aku baru bisa mencapai titik puncak seperti Ayah?"Yudha tidak puas dengan tingkat keterampilan bela diri yang dimilikinya. Setelah menggeleng, dia secara refleks memeriksa ke arah belakangnya, lalu tertegun. Segera setelah itu, Yudha pun berkata, "Lho? Di mana Doddy?"Biasanya, saat Yudha berlatih di lapangan ini, Doddy pasti akan berada di sana juga. Mere
Baca selengkapnya

Bab 779

Raja Bakir hendak menggunakan Doddy sebagai umpan untuk membunuh Wira! Bagaimana dia bisa melakukan ini?Ekspresi Yudha saat ini sangat muram. Tanpa basa-basi, dia segera menulis sepucuk surat dan meminta seseorang segera mengirimkannya pada Wira. Dia akan mencari solusi untuk menyelamatkan Doddy. Pokoknya, Wira tidak boleh datang ke ibu kota!....Di sisi lain, Wira tidak mengetahui situasi di ibu kota. Setelah melakukan perjalanan jauh, dia akhirnya tiba di Provinsi Jawali. Dalam beberapa hari, dia sudah bisa kembali ke Dusun Darmadi.Pemberontakan Rendra dan pengepungan pasukan Provinsi Cindera terhadap Provinsi Jawali baru lewat beberapa bulan lalu, tetapi sekarang kondisi provinsi sudah kembali seperti semula. Setelah tiba di kota, Wira langsung pulang ke rumah yang dibelinya. Rumah itu masih sangat bersih. Sepertinya Farrel sering datang untuk bersih-bersih. Wanita itu baik juga."Kita istirahat sehari di sini, besok kita baru ke Provinsi Cindera!" ujar Wira sambil tersenyum lega
Baca selengkapnya

Bab 780

Ekspresi Wira teramat muram. Dia sudah menduga Raja Bakir akan menggunakan berbagai cara untuk melawannya. Namun, Wira tidak pernah menyangka dia akan menggunakan cara sekeji ini. Benar-benar kejam! Dengan menangkap Doddy, sang Raja memaksa dirinya pergi ke ibu kota."Wira, tampaknya orang itu mau memaksamu pergi ke ibu kota. Kemungkinan dia mau ...." Farrel tidak menyelesaikan kata-katanya, tetapi maksudnya sudah sangat jelas.Wira mengangguk dan menyahut, "Sepertinya dia mau membunuhku!"Farrel menghela napas, lalu berkata, "Cara ini benar-benar rendah! Apa dia nggak bisa menggunakan cara yang lebih terhormat? Kalau dia ingin membunuhmu, memangnya dia nggak bisa memanggilmu ke istana?""Kalau dia memanggilku ke istana, kemungkinan besar aku akan menolak. Apalagi, aku cuma pejabat kecil yang nggak punya urusan di istana. Selain itu, ini juga menjadi peringatan bagiku," jelas Wira sambil menggeleng. Wira menarik napas dalam-dalam dan memasang ekspresi yang sangat muram. Dia tidak meny
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7677787980
...
303
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status