Semua Bab Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Bab 761 - Bab 770

2726 Bab

Bab 761

Wira tidak terlalu peduli. Dia hanya tersenyum acuh tak acuh sembari merespons, "Baguslah kalau begitu. Karena Raja Ararya setia pada istana, Ibu Suri bisa merasa tenang. Kalau begitu, aku nggak akan meminta imbalan apa pun, cukup dengan ... 100 miliar gabak saja."Setelah Wira mengucapkan itu, Raja Ararya tampak tak acuh. Uang sejumlah 100 miliar gabak bukanlah jumlah besar bagi Kediaman Raja Ararya."Tentu nggak masalah. Tuan Wira sudah menyelamatkan nyawa anakku. Uang sesedikit itu nggak ada apa-apanya," jawab Raja Ararya sambil tersenyum santai.Setelah mendengar ini, Wira pun berkata sambil tersenyum, "Sepertinya Raja Ararya sangat kaya. Kalau begitu, mari kita membahas urusan penting sekarang."Usai mendengarkan perkataan Wira, Raja Ararya mengamatinya seraya tersenyum acuh tak acuh. Setelah sekian lama, dia pun berkata, "Baiklah, jadi ada apa Tuan Wira datang kemari hari ini?"Wira yang mendengar pertanyaan itu segera menjawab dengan santai, "Tentu saja tentang upaya pembunuhan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 762

Raja Ararya memahami situasinya dengan baik, jadi dia tidak membalas perkataan Wira. Sebaliknya, dia tersenyum dan bertanya dengan santai, "Karena Tuan Wira mengatakannya dengan begitu jelas, bagaimana kalau kamu memberiku petunjuk? Aku cukup penasaran."Saat mengatakan hal itu, Raja Ararya tampak tersenyum. Wira memandang pria tua ini dengan heran, dia memang adalah orang yang licik. Dia lagi-lagi menempatkan Wira dalam keadaan sulit. Akan tetapi, Wira tidak peduli. Pada titik ini, memang ada beberapa hal yang harus diucapkan."Raja Ararya, petunjuk dariku sama sekali nggak penting. Semuanya tergantung pada pilihanmu," ucap Wira.Raja Ararya pun terdiam sejenak, lalu dia bertanya sambil tersenyum, "Pilihan apa yang kamu maksud?""Raja Ararya, aku sudah berbicara dengan tulus dan terbuka kepadamu, tapi kamu malah mengucapkan hal-hal yang ambigu. Apakah ini memang sikap raja di Kerajaan Agrel? Apakah ini sikap seorang raja yang berkuasa di Kerajaan Agrel?" tanya Wira.Wira mendengus din
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 763

"Hmph! Wira, bagaimana kamu bisa tahu bahwa Ibu Suri cukup hebat?" tanya Raja Ararya sembari mendengus dingin."Kenapa? Aku nggak takut untuk memberitahumu bahwa Raja Kresna dan Raja Tanuwi adalah bawahan Ibu Suri!" jelas Wira. Satu kalimatnya ini sontak membuat ekspresi Raja Ararya berubah secara drastis."Apa? Bagaimana mungkin?" seru Raja Ararya yang sama sekali tidak percaya. Ini benar-benar mustahil.Raja Ararya tak kuasa bertanya, "Raja Tanuwi membencimu karena kamu sudah membunuh ayahnya, sedangkan Raja Kresna bahkan nggak ingin menikahkan putrinya denganmu! Ibu Suri bertindak semena-mena. Bagaimana mungkin dia bisa mendapatkan dukungan dari mereka?" Namun, Wira hanya berkata sambil tersenyum, "Kamu nggak percaya, 'kan? Oke, kalau kamu nggak percaya, itu urusanmu. Sekarang, aku akan menjelaskan pilihan kedua!"Begitu Raja Ararya mendengar ini, dia langsung memicingkan mata dan bertanya, "Apa pilihan kedua?"Wira menjawab secara terus terang, "Berpura-pura bekerja sama, tapi seb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 764

Raja Ararya tampak berpikir untuk waktu yang lama, lalu dia menelan ludahnya dengan susah payah. Wira hanya tersenyum. Setelah mengetahui bahwa Raja Ararya sudah membuat pilihan, dia langsung berdiri."Kalau kamu sudah memutuskan, mari kita pergi ke istana bersama-sama. Ibu Suri akan menjagamu. Kalau kamu nggak memilih Ibu Suri, aku mohon Raja Ararya jangan membunuhku. Bagaimanapun, aku sudah menyelamatkan nyawa putramu. Anggap saja aku meminta imbalan berupa pengampunan nyawa. Seharusnya kamu mengizinkan, 'kan?" tanya Wira sambil tersenyum.Kemudian, Raja Ararya pun menarik napas dalam-dalam dan berkata sambil mengangguk, "Aku ... akan pergi bersamamu ke istana!" Setelah mendengar kata-kata itu, Wira sontak tersenyum.Sementara itu, Senia telah menyiapkan teh dan menunggu di dalam istana. Di depannya, ada Raja Kresna dan Giandra. Keduanya juga sedang menunggu. Pada saat ini, Giandra bertanya dengan khawatir, "Yang Mulia, apakah Wira akan berhasil?""Aku percaya dengan Wira," jawab Sen
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 765

Dewina datang berkunjung pada tengah malam. Saat ini, matanya tidak bersinar ceria seperti biasanya. Sebaliknya, sorot matanya memancarkan kerinduan dan keengganan."Sekarang, semuanya sudah berakhir, kamu mau kembali ke Kerajaan Nuala, ya?" tanya Dewina sambil memandang Wira. Hatinya terasa sedikit tidak rela."Ya, tentu saja aku ingin kembali," jawab Wira sambil tersenyum.Dewina kian sedih mendengarnya. Dia bertanya lagi, "Apa kita ... masih bisa bertemu?" Setelah bergaul dengan Wira selama beberapa waktu ini, Dewina akhirnya benar-benar tertarik pada pria itu. Para wanita selalu menyukai tipe pria yang cerdas dan bisa tetap tenang di saat krisis.Wira tahu apa yang dirasakan Dewina padanya, tetapi dia masih khawatir. Waktu itu, dia sudah berjanji menikahi Dian tanpa seizin Wulan. Kali ini, dia tidak ingin melakukan kesalahan yang sama.Namun, Wira harus mengakui bahwa Dewina benar-benar menyentuh hatinya. Dia sudah banyak membantunya. Apa pun bantuan yang diminta Wira, wanita itu s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 766

Keesokan harinya, Senia sang Ibu Suri mengadakan perjamuan. Senia senang karena permasalahan internal dan eksternal Kerajaan Agrel telah terselesaikan. Wira juga diundang untuk turut merayakannya.Senia melirik Wira sekilas. Dia sudah berjanji akan memberi Wira solusi untuk melindungi diri di Kerajaan Nuala. Dia tentu akan menepati janjinya."Semuanya, seluruh negeri bersukacita, aku pun sangat gembira. Hari ini, aku akan mengeluarkan dekret," ungkap Senia. Ucapannya ini membuat semua menteri sontak tertegun."Aku memutuskan untuk menobatkan Wira sebagai Raja Uttar di Kerajaan Agrel. Dia akan menjadi raja pertama dengan gelar kehormatan khusus di Kerajaan Agrel. Posisinya akan sejajar dengan tiga raja lainnya. Gelar ini akan diteruskan turun-temurun dan tidak akan berubah selamanya!" lanjut Senia di hadapan semua orang.Begitu dekret kerajaan ini diumumkan, raut wajah semua orang tampak terkejut. Wira menjadi Raja Kerajaan Agrel. Raja pertama dengan gelar kehormatan khusus! Ini benar-b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 767

"Hamba ingin meminta izin Yang Mulia untuk berbisnis di Kerajaan Agrel," kata Wira perlahan. Ucapannya ini membuat semua orang tertegun.Wira melakukan ini demi mengumpulkan pundi-pundi yang cukup. Di era ini, hanya orang-orang yang punya uang yang sanggup melawan penindasan. Jadi, Wira pun mulai membuat strategi.Tadinya, dia hanya ingin menjadi orang kaya. Namun, kini sudah terjadi berbagai hal yang rumit. Jika Wira ingin menjalani kehidupan yang bebas dan bahagia, dia harus membuat beberapa orang yang senang berbuat semena-mena tidak berani bertindak gegabah. Mengumpulkan uang adalah langkah pertamanya."Baik," sahut Senia, langsung menyetujui permintaan Wira.Bisnis Wira di Kerajaan Agrel otomatis juga akan membantu perekonomian Kerajaan Agrel. Ini akan menguntungkan kedua belah pihak. Tak lama, perjamuan itu pun berakhir.Berita tentang perjamuan malam itu tersebar ke Kerajaan Nuala keesokan paginya dan sampai ke telinga Raja Bakir.Ardi si penasihat kanan langsung berkata, "Yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 768

Wira tidak mengetahui pergolakan di Kerajaan Nuala. Saat ini, dia sedang sibuk mengatur bisnisnya di Kerajaan Agrel. Menghasilkan uang adalah hal yang terpenting!Dengan dukungan keluarga kerajaan, segala sesuatunya menjadi mudah. Wira mendirikan bisnis di Kerajaan Agrel dan menamainya Toko Sederhana. Nama ini akan digunakan untuk berbisnis di Kerajaan Agrel.Wira tidak akan menyerahkan teknologinya kepada Kerajaan Agrel, melainkan berencana membentuk saluran bisnis. Bagaimanapun, masih ada hubungan bisnis antara Kerajaan Nuala dan Kerajaan Agrel. Sebagai Raja Uttar, Wira bertanggung jawab atas Toko Sederhana secara keseluruhan. Namun, toko di ibu kota akan dikendalikan oleh Raja Kresna secara pribadi. Wira cukup tenang dengan pengaturan ini.Usai mengurus beberapa hal, Wira dilanda kerinduan untuk pulang. Dia mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, lalu memimpin orang-orangnya kembali ke Kerajaan Nuala."Hati-hati di jalan!"Tiga Raja datang secara pribadi untuk mengantar Wira pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 769

Orang yang mengepalai tim itu adalah seorang pria berbaju zirah perak yang berkarisma. Dia berujar, "Salam, Tuan Wahyudi. Namaku Ghani, jenderal pendamping di bawah komando Panglima Yudha."Wira menghela napas lega karena orang yang datang adalah anak buah Yudha. Di antara orang-orang istana Kerajaan Nuala, satu-satunya yang bisa dipercaya oleh Wira adalah Yudha. Dia tidak memercayai orang lain, bahkan penasihat kiri sekalipun!"Aku sudah bukan penasihat militer. Mulai sekarang, panggil saja aku Tuan Wira," sahut Wira sambil tersenyum. Reputasinya sebagai penasihat militer telah menimbulkan banyak masalah untuknya. Setidaknya, sejak namanya dikenal sebagai penasihat militer, dia jadi diwaspadai orang istana. Hingga sekarang, dia tidak pernah lagi memiliki hari yang damai."Tuan Wahyudi bisa saja, kamu akan selamanya menjadi penasihat militer kami! Silakan, Tuan Wahyudi!" ujar Ghani penuh hormat. Dia bahkan menggiring sendiri kuda Wira."Jenderal Ghani, kamu nggak perlu sesungkan ini. K
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 770

Wira juga terpikir akan hal ini. Hanya saja, dia tetap harus melewati wilayah Amangkurat Adiluhung untuk memasuki Kerajaan Nuala. Dia tidak mengenal Amangkurat Adiluhung, tetapi dia merasa pria itu juga tidak akan menyukainya. Jika ingin menghadapi 90 ribu pasukan, sepertinya Wira harus menggunakan cara tertentu.Usai jamuan makan, Wira kembali ke tempat yang disiapkan untuknya. Danu, Mandra, dan Biantara duduk di tenda Wira dengan raut cemas."Kak Wira, kita harus bagaimana? Amangkurat Adiluhung kemungkinan nggak akan membiarkan kita lewat," tanya Danu dengan ekspresi khawatir.Wira mengangguk, lalu menjawab, "Ya, kemungkinan kita nggak bisa lewat dengan cara biasa. Tapi, nggak ada yang pasti di dunia ini. Mungkin saja dia mau bicara baik-baik denganku."Biantara menarik napas dalam-dalam. Dia tentu juga mengetahui situasi di Kerajaan Nuala. Waktu menyelidiki Wira, dia mendapatkan informasi bahwa orang-orang istana tidak senang pada Wira. Bahkan, Raja Bakir pun menaruh curiga padanya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7576777879
...
273
DMCA.com Protection Status