Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 631 - Chapter 640

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 631 - Chapter 640

2722 Chapters

Bab 631

Sementara itu, Hatta hanya menggeleng dan tidak terlalu peduli. Dia yakin bahwa puisi ini akan tersebar besok dan pada akhirnya akan diketahui oleh pemerintah. Itu sebabnya, Hatta berkata, "Ayah, kita nggak perlu khawatir tentang ini. Begitu Raja Bakir mengetahuinya, dia pasti nggak akan melepaskan Wira begitu saja!"Lukman mengangguk setuju seraya berkata, "Semoga begitu ...." Pada saat yang sama, puisi tersebut telah tersebar luas di Provinsi Jawali. Keesokan harinya, banyak orang telah mengetahui tentang insiden tersebut.Saat ini, di ruang kerja istana Kerajaan Nuala, Raja Bakir tengah membaca puisi itu. Hanya saja, raut wajahnya tampak sangat marah.Dimas segera berkomentar, "Yang Mulia, beraninya Wira mengeluh dan menghina pemerintah. Kita tidak boleh membiarkannya. Hamba menyarankan agar dia segera dieksekusi di depan umum!" Saat ini, keenam menteri hadir di ruang kerja, beserta dengan kedua penasihat.Akan tetapi, faksi penasihat kiri tampak sangat khawatir. Mereka merasa bahwa
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 632

Wira sangat terkejut ketika mendengar hal ini. Dia tidak menyangka bahwa Raja Bakir akan benar-benar memberinya sebuah jabatan resmi. Namun, jabatan ini sebenarnya tidak terlalu penting dan hanyalah sebuah jabatan rendah. Sekretaris utama dengan pangkat tingkat kesembilan bahkan lebih rendah daripada pejabat administratif di kantor pemerintah daerah.Wira tersenyum karena telah menduga hal ini sebelumnya, tetapi dia tidak terlalu peduli. Jabatan sekretaris utama hanyalah sebuah gelar, tanpa tanggung jawab yang nyata. Kalaupun Wira ingin bekerja keras, Lukman mungkin tidak akan membuatnya merasa nyaman.Wulan juga terkejut mendengarnya. Dia tidak menyangka bahwa Raja Bakir benar-benar akan memberikan suaminya sebuah jabatan resmi! Ini ... benar-benar sulit dimengerti! Wira hanya tersenyum dan tidak berkomentar apa pun, lalu segera pergi ke kantor gubernur.Begitu melihat Wira, Lukman pun berkata dengan acuh tak acuh, "Wira, Raja Bakir sudah berbaik hati memberimu jabatan sekretaris utam
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 633

Itu sebabnya, Raja Bakir ingin menggunakan cara ini untuk mempermalukan Wira. Akan tetapi, Wira tidak peduli. Dia hanya mementingkan identitas ini! Tak peduli jabatan apa pun yang diberikan kepadanya, Wira tidak akan mengindahkannya. Dia tetap akan mencapai kesepakatan dengan Lukman.Apalagi, pejabat tingkat kesembilan memang tidak terlalu penting. Atasan langsung Wira adalah gubernur. Raja Bakir tidak mungkin mengetahui hal ini. Kalaupun Wira hanya bermalas-malasan setiap harinya, selama Lukman tidak marah, orang lain tidak akan bisa mencampuri urusannya. Dengan demikian, Wira kebetulan bisa menunjukkan niat baiknya terhadap Lukman.Jujur saja, mereka sebenarnya tidak memiliki dendam. Wira sendiri juga tidak ingin bermusuhan dengan siapa pun. Daripada bersaing secara diam-diam, lebih baik mencari perdamaian. Bagaimanapun, negara ini adalah milik Raja Bakir. Namun, keberadaan istana begitu jauh dari mereka. Lantas, apa hubungannya kesepakatan yang dicapai oleh Wira dan Lukman dengan p
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 634

Wulan langsung terkejut setelah mendengar perkataan Wira. Dia tidak pernah menyangka masalah ini begitu rumit. Wulan berucap, "Suamiku, semua ini terlalu kacau ... aku rasa, lebih baik jadi orang kaya."Sejak kecil, Wulan tumbuh besar dalam keluarga kaya. Tentu saja, dia tahu pertikaian di dalam pemerintahan sangat kejam. Tidak ada yang benar atau salah, tetapi nyawa siapa pun bisa terancam setiap saat. Kalaupun awalnya berada di posisi netral, kemungkinan seseorang bisa dijatuhkan kapan saja.Kejadian seperti ini sudah sering terjadi. Daripada begitu, lebih baik menghindar dari semua ini dan menikmati kehidupan yang tenang. Orang-orang memang akan mentertawakannya karena tidak berambisi, tetapi Wulan hanya seorang wanita biasa yang berharap suaminya sehat dan bahagia. Wulan tidak memedulikan hal lain.Wira tertawa dan menyentuh hidung Wulan, lalu berucap, "Istriku memang bijak. Terkadang, kekuasaan bisa membuat seseorang menjadi hebat, tapi juga celaka. Daripada hidup dalam kekhawatir
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 635

"Wira, silakan duduk," ucap Irsyad. Dia sangat cekatan. Selesai bicara, dia menuang teh untuk Wira.Kemudian, Irsyad tersenyum dan berkata, "Hari ini, kamu datang untuk menukar uang kertas, 'kan?"Wira langsung mengangguk, lalu menyahut, "Benar, hari ini aku memang datang untuk menukar uang kertas menjadi uang emas."Setelah itu, Wira menyuruh Danu mengeluarkan tumpukan uang kertas dan menyerahkannya kepada Irsyad. Namun, Irsyad tersenyum canggung ketika melihat uang itu, lalu berucap, "Wira, mohon maaf. Hari ini, uang kertas milikmu nggak bisa ditukar."Wira tertegun sesudah mendengar ucapan Irsyad. Apa maksudnya? Hari ini uangnya tidak bisa ditukar?Saat baru sampai tadi, Wira melihat banyak orang membawa uang perak untuk ditukar menjadi uang kertas. Jadi, kenapa Wira tidak bisa menukarnya?"Irsyad, apa maksudnya?" tanya Wira.Irsyad tersenyum getir dan menjawab, "Wira, kamu mau menukar 18 miliar gabak dan ini bukan nominal kecil. Toko ... toko uang kami nggak bisa mengeluarkan uang
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 636

Irsyad tersenyum begitu mendengar perkataan pria itu, lalu berkata, "Hehe, semua orang bilang Wira sulit dihadapi. Kelihatannya, dia juga nggak begitu hebat. Ayah, tapi kita harus tetap berhati-hati terhadap orang ini."Orang yang datang adalah pengurus Toko Uang Tyaga di Provinsi Jawali, Darsono. Toko Uang Tyaga memang diurus oleh beberapa keluarga terhormat, tetapi toko uang di setiap provinsi dipimpin oleh seorang pengurus. Semua kekayaan pengurus juga berada di toko uang ini.Dari keluarga terhormat sampai orang kaya, bisa dikatakan lebih dari setengah kekayaan orang-orang di Kerajaan Nuala dikelola oleh beberapa pengurus ini.Darsono berucap, "Rakyat nggak akan menang melawan pejabat dan orang miskin nggak akan berselisih dengan orang kaya. Wira bahkan nggak memahami prinsip ini. Benar-benar sebuah keajaiban Wira bisa hidup sampai sekarang. Tapi, setelah menyinggung keluarga terhormat, hidup Wira pasti nggak akan lama lagi."Darsono mencibir, lalu berkata dengan datar, "Kali ini,
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 637

Wira melanjutkan perkataannya, "Sudahlah. Aku mau batu ini dalam jumlah yang banyak. Setelah itu, angkut semua batu ini ke Kampung Silali. Begitu pula dengan wadah keramik itu."Begitu Wira selesai bicara, Danu masih saja kebingungan. Namun, Danu juga tidak ragu-ragu. Dia langsung mulai bekerja sesuai dengan arahan Wira. Hanya saja, Danu masih belum memahami perihal merebut uang yang dikatakan Wira ........Pada saat yang sama, selembar surat yang dikirim dari Provinsi Jawali dengan burung merpati sampai di Kerajaan Agrel. Di istana kerajaan, Ibu Suri yang memakai jubah merah tersenyum sambil memegang surat itu.Ibu Suri berucap, "Rezim Kerajaan Nuala sudah hampir berakhir. Bisa-bisanya orang yang begitu berbakat bernasib seperti ini. Tapi ... orang ini cukup teguh. Sekalipun begitu, dia juga nggak meninggalkan Kerajaan Nuala."Ibu Suri melanjutkan, "Ternyata dia sama saja dengan Panglima Dirga, setia kepada negara dan baik hati! Kalau kamu nggak putus asa, aku akan membantumu ...."I
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 638

Solomon mengangguk. Mereka sudah menantikan hari ini sejak dulu. Asalkan mulai beraksi, mereka bisa langsung mengendalikan pasukan Kota Pusat Pemerintahan Roino.Rendra melanjutkan, "Selain itu, kamu pergi ke Desa Angindra dan panggil beberapa pemimpin itu. Anggota di Desa Angindra memang nggak banyak, tapi kita akan beraksi dulu dari sana. Kita ... juga harus meminjam reputasi mereka."Solomon tertegun sejenak sesudah mendengar ucapan Rendra, lalu bertanya, "Apa ... mereka akan setuju?" Dia tahu bahwa orang-orang di Desa Angindra sangat garang."Kalau kita memberi imbalan yang besar, mereka pasti akan menyetujuinya. Tenang saja, apa kamu pikir mereka sangat senang tinggal di Kerajaan Nuala?" sahut Rendra.Kemudian, Solomon mengangguk dan berujar, "Oke. Ayah, aku tahu apa yang harus kulakukan."Rendra mengiakannya, lalu berucap sambil memandang bulan, "Besok, kendalikan Kota Pusat Pemerintahan Roino. Tapi, jangan bunuh anggota wali kota, cukup ditahan saja.""Meskipun kita berasal dari
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 639

Selesai menjelaskan, Wira kembali ke Provinsi Jawali. Kala ini, Danu yang mengikuti di belakang sudah bisa menebak kira-kira apa yang akan dilakukan Wira. Dia pun merasa antusias. Danu bertanya, "Kak Wira, kapan kita akan bertindak?"Wira tersenyum, lalu menjawab sembari memandang Danu, "Kamu cari tahu dulu letak uang perak. Lebih baik buat persiapan. Setidaknya, jangan sampai dia mencurigai kita!"Danu tentu memahaminya. Kemudian, dia mulai diam-diam mengutus Pasukan Zirah Hitam untuk menyelinap ke Toko Uang Tyaga. Pasukan Zirah Hitam adalah orang yang berpengalaman. Bagi mereka, menyerang sebuah kota bukan hal yang sulit. Apalagi, mencari tahu masalah sepele seperti ini.....Saat ini, di luar Desa Angindra, Solomon yang memakai baju zirah perak datang ke tempat ini dengan membawa 1.000 orang prajurit. Barraq dan lainnya yang mengetahui situasi ini merasa terkejut!Barraq berkomentar, "Kita nggak pernah berselisih dengan pasukan Kota Pusat Pemerintahan Roino dan nggak pernah menyingg
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 640

Hari ini, Solomon melakukan transaksi dengan beberapa orang di Desa Angindra. Entah apa yang mereka bicarakan. Namun, setelah Solomon pergi, Haidar, Barraq, dan Kamaludin merasa sangat senang."Nggak disangka, hari kebebasan akan segera tiba!"Mereka bertiga tampak sangat bersemangat."Apa yang harus kita lakukan? tanya Kamaludin dengan tergesa-gesa. Sepertinya dia sudah tidak sabar."Lakukan saja sesuai perintah Tuan Solomon!"....Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang terjadi di Kota Pusat Pemerintahan Roino. Namun saat ini, 30.000 prajurit ditaklukkan oleh Rendra! Kabupaten di Kota Pusat Pemerintahan Roino juga berada di bawah kendalinya.Kantor wali kota langsung dikepung. Nando Batari sedang duduk di halaman belakang. Dia sedang dijaga ketat oleh pasukan militer. Dia menatap Rendra dengan ekspresi terkejut dan tidak percaya. "Rendra, kamu ...." Nando adalah seorang pria yang haus akan kesenangan. Dia tinggal dengan nyaman di Kota Pusat Pemerintahan Roino. Dia awalnya mengira b
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
6263646566
...
273
DMCA.com Protection Status