"Kasih tahu dari awal atau belakangan, itu sama saja kok. Kak Junet, Kak Jaka, aku keliling dulu sebentar!" ujar Meri. Dia terkekeh-kekeh, lalu pergi dengan menaiki kudanya."Hei, dia memang gadis yang baik, pintar, dan pengertian!" puji Jupiter.Melihat kepergian Meri, ekspresi Blackie menjadi serius. "Juputih, aku peringatkan padamu. Aku sudah putuskan untuk mendapatkan Meri. Kalau kamu berani berebut denganku, aku akan bertarung mati-matian denganmu!" ujar Blackie.Jupiter mengomel dengan ekspresi sinis, "Sialan! Bisnis kita sudah mau direbut, tapi kamu masih saja memikirkan wanita!""Apa maksudmu?" tanya Blackie bertanya dengan alis berkerut.Jupiter menggertakkan gigi dan menjelaskan, "Wolfie mendapat 150 ton gandum dari Kabupaten Uswal. Dia bilang, dia membayar 100 juta, lalu menyuruh kita masing-masing bayar 200 juta lagi!""Apa!" Blackie menggertakkan gigi dan berkata, "Sialan, 150 ton gandum paling banyak juga 600 juta. Kita berdua masing-masing sudah bayar 200 juta, lalu dia
Baca selengkapnya