Share

Bab 450

Penulis: Arif
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-07 17:35:18
Sekarang Gavin juga sedang belajar membaca dan menulis. Bahkan, dia sudah bisa memahami sebagian besar dari buku Teknik Pedang Seratus dan Teknik Tombak Keluarga Wutari yang dibawa Wira dari Kota Pusat Pemerintahan Jagabu.

"Wah!" seru Salman dan kedua anaknya yang tampak iri. Di Dusun Darmadi, setiap orang bisa menjalani kehidupan yang nyaman asalkan mau bekerja. Mereka juga akan mempunyai masa depan yang cerah.

Tidak seperti desa tempat Salman tinggal, yang dikelilingi oleh perampok dan pejabat. Kalaupun mereka sekeluarga bekerja keras selama setahun, hidup mereka tetap kekurangan setelah membayar pajak dan menyerahkan makanan.

Salman berdecak, lalu berkata, "Aku benar-benar iri sama kalian. Di desa kalian ada orang baik seperti Tuan Wira."

Gavin menyeringai dan menimpali, "Nggak perlu iri. Besok Tuan Wira akan pergi ke Kabupaten Hiloka, kehidupan kalian akan makin baik."

"Apa mungkin itu bisa terjadi?" tanya Salman yang tidak percaya. Sejujurnya, kalaupun para penduduk desa mengumpul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 451

    "Meminjam zirah!" seru Fadil. Ini bukanlah masalah kecil sehingga Fadil tampak ragu-ragu. Ketika melihat ekspresi merendahkan dari Regan yang seolah-olah menganggapnya orang bodoh, Fadil segera mengangguk sembari menjawab, "Kalau boleh tahu, berapa banyak zirah yang dibutuhkan Tuan? Aku akan segera mengutus orang untuk mengumpulkannya!"Wira mengernyit seraya berkata, "Cukup kumpulkan 150 set saja!" Kota ini juga tidak memiliki banyak zirah yang bagus. Semuanya hanya berupa zirah kulit dengan potongan-potongan besi di dalamnya. Akan tetapi, itu sudah cukup efektif untuk melindungi diri dari perampok gunung."Nggak masalah. Mohon tunggu sebentar, Tuan!" Setelah berjanji pada Wira, Fadil sontak merasa lega dan bergegas mengumpulkan zirah.Kota ini berada di perbatasan. Selain membayar pajak kepada pemerintah pusat setiap tahunnya, mereka juga bertanggung jawab untuk memproduksi sebagian senjata, termasuk pedang, panah, dan zirah. Persediaan dalam gudang di pengadilan daerah, ditambah den

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 452

    Sesosok bayangan wanita cantik berdiri di belakangnya. Dian berkata dengan ekspresi khawatir, "Tuan, kamu nggak perlu mengambil risiko itu. Biarkan aku yang pergi ke Ngarai Naga Biru. Aku jamin pasti akan membiarkan Levon melepaskan Paman Fandi."Dian tahu bahwa Levon tertarik padanya, tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa pria itu ternyata begitu posesif hingga menargetkan Wira."Nggak boleh!" tolak Wira. Pria itu menggeleng seraya menjawab tanpa ragu, "Kalau kamu pergi ke Ngarai Naga Biru, apakah dia masih akan membiarkanmu pulang?"Dian tercengang di tempat! Berdasarkan karakter Levon, dia memang mungkin akan menahan Dian jika dia pergi ke Ngarai Naga Biru! Wira pun berkata, "Kamu jangan ikut campur dalam masalah ini. Aku pasti akan menyelamatkan Paman Fandi."Namun, Dian berkata dengan khawatir, "Tapi, ada ribuan perampok gunung yang keji di bawah komandonya. Sementara itu, kamu hanya punya sekitar 200 pasukan, jadi bagaimana kamu bisa melawannya?"Wira berkata dengan nada merem

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 453

    Ucup berkata sambil tersenyum, "Jenderal, jangan khawatir. Jenderal Meri nggak akan menyadari ini. Dia sedang pergi berlibur ke Gunung Rubah Putih bersama Jupiter selama beberapa hari ini!"Tatapan Wolfie berubah menjadi serius. Dia berkata, "Serahkan semua rekan dari Gunung Beruang Hitam dan Gunung Rubah Putih kepadanya. Beri wanita itu kekuasaan sepenuhnya agar dia nggak bolak-balik di antara kedua gunung itu!"Dengan alasan mengendalikan pasokan makanan, baik Jupiter maupun Blackie, mereka telah setuju untuk mengirimkan bawahannya untuk direorganisasi. Hanya dalam beberapa hari, 1.000 orang telah dikirim kemari.Ucup berkata dengan terkejut, "Itu adalah 1.000 orang. Pemimpin mereka akan menjadi kekuatan terbesar kedua di pegunungan ini!"Putu menasihati, "Jenderal, jangan biarkan Jenderal Meri mengendalikan mereka. Keputusan mengenai kekuatan militer adalah masalah hidup dan mati, juga harus tetap berada di tangan kita. Jenderal Meri baru datang dan mungkin nggak selaras dengan kita

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 454

    Molika terus menyanjung mereka. Dia mengalihkan topik pembicaraan dan berkata, "Kali ini, aku bukan hanya datang untuk menemui adikku, tapi juga mengunjungi pahlawan hebat!" Dadan bertanya dengan terkejut, "Pahlawan hebat?"Molika menjelaskan dengan nada tinggi, "Dia adalah veteran Pasukan Zirah Hitam. Belum lama ini, dia diundang oleh Panglima Yudha untuk kembali ke medan perang di utara dan membunuh Raja Tanuwi dengan misil besar."Dadan bertanya, "Apa? Pahlawan hebat yang membunuh Raja Tanuwi dengan misil? Di mana dia sekarang?"Para perampok mulai gempar. Mereka mungkin membenci pasukan pemerintah yang sering mengejar mereka, tetapi mereka selalu menghormati Pasukan Zirah Hitam yang menumpaskan bangsa Agrel, bangsa Lokus, bangsa Monoma, dan bangsa Yorat, terutama pahlawan hebat yang membunuh Raja Tanuwi!"Karena adikku ada di sini, kalian seharusnya juga pernah bertemu dengannya!" jawab Molika. Dia melanjutkan sembari tersenyum lebar, "Dia adalah pria yang mendampingi adikku. Awaln

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 455

    "Apa?" seru Levon. Di dalam ruang rapat, ekspresi dari Levon yang memiliki julukan Wolfie itu tampak tak menentu setelah menerima kabar tersebut.Dengan membunuh 30 orang menggunakan senjata ajaib yang bisa menghancurkan besi dengan mudah, Levon tahu bahwa Fandi bukanlah orang biasa. Namun, dia tidak pernah menduga bahwa Fandi ternyata adalah pengawal pribadi Pasukan Zirah Hitam. Dia juga terlibat dalam pembunuhan Raja Tanuwi dan memiliki hubungan dengan Panglima Yudha.Akan tetapi, Levon juga memiliki keraguan! Bagaimana mungkin pahlawan hebat seperti Fandi bersedia menjadi bawahan dari penyair dan gigolo rendahan seperti Wira? Selain itu, pertemuan kembali antara Meri dan Molika dengan Wira juga membuatnya merasa sangat aneh.Ketua kedua dari Ngarai Naga Biru yang kini menjadi letnan jenderal, Ucup, berkata seraya berkeringat dingin, "Jenderal, cepat lepaskan Fandi. Molika memang mengatakan yang sebenarnya. Fandi benar-benar adalah pengawal pribadi dari Pasukan Zirah Hitam.""Dia bah

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 456

    Para bandit di Pegunungan Jatta bahkan tidak bisa mengalahkan pasukan komando daerah di Kota Pusat Pemerintahan Lokana. Jadi, bagaimana mereka punya nyali melawan pasukan perbatasan Panglima Yudha?"Pak Putu, pada akhirnya kamu tetap menyuruhku melepaskan Fandi untuk mencegah Wira datang ke Ngarai Naga Biru," ujar Levon.Levon berbalik dan melanjutkan dengan ekspresi dingin, "Aku tahu semua sastrawan menyukai pelajar yang bisa menulis puisi bagus. Pelajar bernama Wira itu sudah menarik perhatianmu. Tapi, ada satu hal yang ingin kuingatkan padamu. Pelajar bernama Wira itu pasti akan aku bunuh, nggak ada yang bisa menghentikanku. Kalau nggak, rasakan saja amarahku!"Putu tertegun sembari mengerutkan alisnya. Sementara itu, Levon keluar dari ruang pertemuan dan berkata dengan wajah datar, "Dengarkan perintahku. Nggak ada yang boleh membahas masalah ini. Semua yang ikut dalam penangkapan Fandi harus tutup mulut. Pastikan juga Jenderal Meri nggak mengetahui masalah ini. Orang yang melanggar

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 457

    Danu menghampiri Wira. Begitu mendengarkan penjelasan Wira, matanya langsung berbinar cerah. Usai memesan kamar di penginapan, rombongan orang itu masuk untuk istirahat sambil menunggu kabar selanjutnya.....Molika dan Jamal tiba di Gunung Rubah Putih, lalu disambut Meri, Jupiter, dan orang-orang lainnya. Kedua belah pihak bertukar salam dan saling berbasa-basi. Molika mengepalkan tinjunya tanda hormat dan berkata, "Junet, makasih sudah menjaga adikku, tapi kami nggak bisa berlama-lama di sini. Kami berdua pergi dulu, sampai jumpa lagi!"Meri kebingungan. Kakaknya datang jauh-jauh untuk mengunjunginya ke puncak gunung, tetapi sudah buru-buru ingin pergi begitu sampai.Ekspresi masam menghiasi wajah vitiligo Jupiter saat dia berkata, "Kak Molika, apa aku sudah menyinggungmu? Atau kamu benci melihat wajahku? Kenapa cepat sekali mau pergi?"Molika mengibaskan tangannya seraya berkata, "Bukan begitu, jangan salah paham, ini nggak ada hubungannya denganmu."Meri tidak bisa menahan diri unt

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 458

    "Makasih, Kak Molika!" kata Jupiter dengan hati gembira.Molika mengibaskan tangannya dan berkata, "Sayangnya, Wolfie membuat masalah. Panglima Yudha mungkin akan menyerang ke sini kapan saja. Aku mana bisa tenang membiarkan adikku tinggal di sini?"Brak! Jupiter menggebrak meja dan berdiri sambil berkata, "Aku akan menemui Wolfie sekarang dan menyuruhnya melepaskan Fandi. Jangan sampai dia membawa masalah ke Pegunungan Jatta!"Molika menghentikan Jupiter dan berkata, "Kamu nggak bisa bertindak sendirian. Lebih baik kamu kumpulkan orang-orang yang berpendapat sama dulu. Dengan ada lebih banyak orang, kita bisa memberikan tekanan yang lebih besar pada Wolfie!"Jupiter merasa ucapan Molika sangat masuk akal. Jadi, dia segera mengatur orang untuk mengumpulkan para bandit di sekitar. Meri, Molika, dan Jamal pun turun gunung.Meri bertanya dengan ragu, "Kak, apa Paman Fandi benar-benar pahlawan yang menembak mati Raja Tanuwi?""Untuk apa Kakak bohong padamu!" balas Molika. Kemudian, dia ber

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2846

    Osman membawa banyak orang untuk menunggu di depan gerbang kota demi menyambut Wira. Ini adalah bentuk penghormatan besar darinya untuk Wira.Di seluruh Kerajaan Nuala, siapa yang bisa mendapatkan perlakuan seistimewa ini? Bagaimanapun, sekarang Osman adalah penguasa. Statusnya tinggi dan tidak bisa dibandingkan dengan orang biasa. Tindakannya ini sudah cukup untuk menunjukkan betapa dia menghargai Wira.Wira perlahan-lahan mendekat. Tatapannya tertuju pada Osman. Dia menyapa dengan pelan, "Tuan Osman, lama nggak ketemu.""Ya. Setelah pertemuan terakhir itu, aku nggak pernah melihat Kak Wira lagi. Jujur saja, aku sangat merindukanmu!"Setelah berbasa-basi sesaat, Wira langsung menuju intinya. Dia bertanya, "Di mana Lucy? Aku ingin melihatnya sekarang juga."Di samping Wira, Arifin mengangguk setuju. Perjalanan mereka sangat melelahkan karena tanpa istirahat, tetapi menyelamatkan seseorang adalah hal yang tidak bisa ditunda.Apalagi, kondisi Lucy sangat kritis. Mereka tentu tidak bisa m

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2845

    Kerajaan Nuala.Saat Wira dan yang lainnya sedang berusaha untuk bergegas menuju Kerajaan Nuala, kondisi Lucy kembali memburuk. Dia terbaring di tempat tidur sambil memegang perutnya langsung memuntahkan darah dan wajahnya pucat, membuat orang yang melihatnya merasa sangat kasihan. Masih terdapat banyak luka tusukan di tubuhnya yang tetap terlihat sangat mengerikan meskipun sudah diobati."Bagaimana dengan keadaan Nona Lucy? Kita harus menjaga Nona Lucy dengan baik, setidaknya sampai Wira tiba. Kalau Nona Lucy mati sebelum Wira tiba, kita juga nggak bisa menjelaskan apa-apa padanya. Hubungan Wira dan Nona Lucy sangat istimewa, kita harus merawatnya dengan baik," kata Osman yang menjaga di sisi tempat tidur dengan segera sambil menatap Leli.Sementara itu, yang sedang menjaga di luar kamar adalah Jenderal Trenggi yang terkenal dan sekarang sudah menjadi jenderal besar. Namun, karena status Lucy yang istimewa dan Lucy juga terluka secara misterius, dia tentu saja harus berjaga di sana ag

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2844

    Setelah mengantar Wira dan Arifin pergi, ekspresi Agha tetap terlihat cemas. Dia menatap Danu di sampingnya dan berkata, "Kak Danu, menurutmu, apa kita benar-benar nggak perlu menemani Kak Wira? Jaraknya masih sangat jauh. Kalau Kak Wira menghadapi bahaya, apa yang harus kita lakukan?""Kalau hanya satu lawan satu, Kak Wira masih bisa menghadapi dengan pistolnya. Bahkan aku pun nggak bisa menahan satu peluru, orang lain juga pasti nggak bisa. Tapi, kalau jumlah lawan yang datang lebih banyak, pistol Kak Wira nggak akan bisa menakut-nakuti mereka. Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan?"Danu menghela napas dengan tak berdaya. Dia sudah mengikuti Wira begitu lama, sehingga dia sudah memahami kepribadian Wira. Jika dia masih bersikeras untuk ikut padahal Wira sudah membuat keputusan, dia khawatir Wira akan marah. Hasil akhirnya pun jelas, mereka akan dimarahi dan bahkan membuat Wira kesal.Selain itu, apa yang dikatakan Wira tadi memang masuk akal. Mereka sudah melawan Senia, sehingga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2843

    "Tentu saja benar."Wira menganggukkan kepala, lalu melanjutkan, "Informasi yang kuterima ini berasal dari Leli. Meskipun kita sudah lama nggak bertemu, aku percaya Leli nggak akan menipuku. Lagi pula, tempat yang akan dikunjungi Leli memang nggak terlalu jauh dari Kerajaan Nuala dan dia juga nggak perlu menipuku soal ini. Aku percaya dengan kepribadian Leli."Dia berbicara sambil mengepalkan tinjunya, tetapi peristiwa ini bukan tanpa alasan. Dia dan Osman masih berteman dan hubungan keduanya cukup baik. Meskipun Senia ingin melawannya, dia juga tidak memiliki kemampuan yang begitu besar. Meskipun Senia pergi mencari Osman, Osman juga tidak akan membantu Senia.Ini membuktikan Lucy pasti sudah menghadapi bahaya."Kalau begitu, aku akan memimpin pasukan dan pergi bersama Tuan," kata Danu dengan tegas. Jika dia sendiri yang mengawal Wira ke Kerajaan Nuala, dia baru bisa merasa tenang.Agha juga langsung berkata, "Aku juga akan ikut bersama Kak Wira."Wira malah menggelengkan kepala. "Kal

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2842

    Sekarang Leli tiba-tiba mengirim surat, Wira merasa agak terkejut. Apakah terjadi sesuatu di Kerajaan Nuala? Jika benar begitu, dia tidak mungkin mengirim surat.Wira menggelengkan kepala dan membuka surat itu, mungkin dia sudah berpikir terlalu berlebihan. Namun, begitu membaca isi surat itu, wajahnya langsung menjadi pucat dan tangannya mulai bergetar."Tuan, ada apa?" tanya kedua pengawal yang segera maju untuk memapah Wira.Wira langsung menyimpan surat itu di sakunya, lalu menggertakkan giginya dan berkata dengan suara yang agak bergetar, "Kalian berdua pergi ke dua arah. Yang satu pergi ke Gedung Nomor Satu dan harus segera membawa Dokter Arifin ke sini.""Satunya lagi pergi hubungi Danu, Agha, dan yang lainnya untuk segera berkumpul di aula utama. Meskipun mereka sedang sibuk, suruh mereka tinggalkan urusan penting itu dulu. Bilang ini perintahku."Isi surat itu membuat Wira sangat terkejut. Meskipun hanya beberapa kata singkat, hatinya langsung tergerak. "Nyawa Nona Lucy teranc

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2841

    "Sepertinya suamiku ini memang sangat disukai. Selama kamu sudah membuat keputusan dan nggak gegabah saja. Apa pun yang kamu ingin lakukan, aku pasti akan tetap menemanimu," kata Karina yang segera mendukung. Menurutnya, ini juga termasuk sebuah jalan keluar, setidaknya bisa memecahkan situasi mereka saat ini.Senia sudah bukan dirinya yang dahulu lagi. Dia yang sekarang penuh dengan ambisi, bahkan menjadikan guru agung sebagai orang kepercayaannya. Semua keputusannya harus didiskusikan dengan guru agung dan inilah yang paling menakutkan.Sejak awal, guru agung ini memang memiliki niat buruk dan sudah menciptakan begitu banyak hak yang jahat. Orang seperti ini tidak seharusnya berada di wilayah tandus di utara, jelas akan membawa bencana besar bagi wilayah ini.Namun, Karina hanya seorang wanita, tidak memiliki kekuatan untuk mengubah situasi saat ini. Lebih baik dia mengubah keadaan di wilayah tandus di utara, mungkin dengan begini dunia ini juga bisa kembali stabil. Tidak ada yang in

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2840

    Kresna menyadari bukan hanya ingin memanfaatkannya untuk membunuh orang dan membuatnya bertentangan dengan Wira, Senia juga berencana untuk menyingkirkannya dan merebut kekuasaannya. Benar-benar satu langkah yang membawa banyak keuntungan. Mengapa dia tidak menyadari kecerdikan Senia sebelumnya? Kelihatannya, dia benar-benar sudah meremehkan Senia.Karina berkata, "Aku tahu Raja nggak bisa menahan amarah ini dan juga membenci kejahatan. Tapi, Raja juga harus memikirkan keluarga kita. Lebih baik hidup menderita daripada mati sia-sia. Kita nggak membunuh seluruh keluarga kita hanya demi kepentingan pribadi.""Kamu sudah memimpin pasukan selama bertahun-tahun, aku rasa kamu lebih tahu ini dari siapa pun bahwa seratus ribu pasukan ini nggak akan bisa mengancam Senia ataupun membuat Senia takut padamu.""Ini mungkin adalah hasil yang diinginkan Senia. Begitu kamu benar-benar memberontak, semua hasil jerih payahmu termasuk tanah, para rakyat, dan pasukan kita semuanya akan jatuh ke tangan Se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2839

    "Raja, kamu mungkin masih nggak tahu situasi sekarang. Sebagian besar pasukanmu sudah ditarik, yang berarti sekarang pasukanmu nggak sampai tiga ratus ribu lagi. Hanya tersisa sekitar seratus ribuan saja ...," lanjut Karina.Kata-kata Karina langsung membuat Kresna terkejut, lalu matanya membelalak dan berkata, "Mana mungkin! Semua token militernya masih ada di tanganku dan para bawahanku itu juga hanya patuh pada perintahku. Meskipun Senia sangat hebat, para jenderal di bawah komandoku juga nggak akan terpengaruh. Jadi, jumlah pasukanku harusnya nggak berkurang. Kamu sedang menipuku ya?"Sebenarnya, Kresna juga tahu Karina tidak mungkin menipunya. Hubungan mereka sangat dekat dan saling memercayai. Meskipun sebelumnya situasinya sangat berbahaya, Karina juga rela tetap berada di sisinya dan menghadapi hidup atau mati bersamanya. Bahkan sampai sekarang pun demikian.Kresna percaya Karina tidak akan sengaja menjauh darinya dalam situasi berbahaya seperti ini, apalagi mengatakan kata-kat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2838

    Di mata semua orang, Doly sudah menjadi pengkhianat yang tidak termaafkan. Keadaannya bisa terpuruk seperti sekarang, dia mereka benar-benar menyedihkan dan menggelikan."Tuan Wira, aku akan kembali ke kamarku untuk beristirahat dulu. Tubuhku masih terluka, jadi harap Tuan Wira bisa memakluminya," kata Doly. Melihat Wira menganggukkan kepala, dia pun pergi.Pada saat yang bersamaan, Wira juga bergegas kembali ke kamarnya. Semua urusan sudah hampir selesai, sekarang dia benar-benar perlu beristirahat. Dia sudah tidak tidur selama satu hari satu malam dan sekarang dia merasa sangat lelah.Setibanya di kamar, Wira langsung tertidur. Selain itu, dia juga sudah memerintahkan pengawal yang berjaga di luar untuk tidak membangunkannya jika tidak ada hal yang mendesak. Masalah di wilayah tandus di utara dan bencana banjir sudah selesai diatasi, dia akhirnya bisa tidur dengan nyenyak.....Di Kerajaan Agrel.Setelah perjalanan selama beberapa hari, Senia dan rombongannya akhirnya sudah kembali k

DMCA.com Protection Status