Share

Bab 457

Penulis: Arif
Danu menghampiri Wira. Begitu mendengarkan penjelasan Wira, matanya langsung berbinar cerah. Usai memesan kamar di penginapan, rombongan orang itu masuk untuk istirahat sambil menunggu kabar selanjutnya.

....

Molika dan Jamal tiba di Gunung Rubah Putih, lalu disambut Meri, Jupiter, dan orang-orang lainnya. Kedua belah pihak bertukar salam dan saling berbasa-basi. Molika mengepalkan tinjunya tanda hormat dan berkata, "Junet, makasih sudah menjaga adikku, tapi kami nggak bisa berlama-lama di sini. Kami berdua pergi dulu, sampai jumpa lagi!"

Meri kebingungan. Kakaknya datang jauh-jauh untuk mengunjunginya ke puncak gunung, tetapi sudah buru-buru ingin pergi begitu sampai.

Ekspresi masam menghiasi wajah vitiligo Jupiter saat dia berkata, "Kak Molika, apa aku sudah menyinggungmu? Atau kamu benci melihat wajahku? Kenapa cepat sekali mau pergi?"

Molika mengibaskan tangannya seraya berkata, "Bukan begitu, jangan salah paham, ini nggak ada hubungannya denganmu."

Meri tidak bisa menahan diri unt
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 458

    "Makasih, Kak Molika!" kata Jupiter dengan hati gembira.Molika mengibaskan tangannya dan berkata, "Sayangnya, Wolfie membuat masalah. Panglima Yudha mungkin akan menyerang ke sini kapan saja. Aku mana bisa tenang membiarkan adikku tinggal di sini?"Brak! Jupiter menggebrak meja dan berdiri sambil berkata, "Aku akan menemui Wolfie sekarang dan menyuruhnya melepaskan Fandi. Jangan sampai dia membawa masalah ke Pegunungan Jatta!"Molika menghentikan Jupiter dan berkata, "Kamu nggak bisa bertindak sendirian. Lebih baik kamu kumpulkan orang-orang yang berpendapat sama dulu. Dengan ada lebih banyak orang, kita bisa memberikan tekanan yang lebih besar pada Wolfie!"Jupiter merasa ucapan Molika sangat masuk akal. Jadi, dia segera mengatur orang untuk mengumpulkan para bandit di sekitar. Meri, Molika, dan Jamal pun turun gunung.Meri bertanya dengan ragu, "Kak, apa Paman Fandi benar-benar pahlawan yang menembak mati Raja Tanuwi?""Untuk apa Kakak bohong padamu!" balas Molika. Kemudian, dia ber

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 459

    Molika dan Meri tiba di Gunung Beruang Hitam dengan menunggangi kuda, lalu disambut hangat oleh Jaka alias Blackie. Molika mengulangi kata-kata yang diucapkannya sebelumnya pada Jupiter."Sialan! Wolfie berengsek! Beraninya dia menangkap Paman Fandi!" umpat Blackie. Kemudian, dia berkata dengan sedikit kaget, "Paman Fandi hebat banget. Ternyata dia yang menembak mati Raja Tanuwi. Pantas saja aku merasa dia sangat luar biasa saat pertama melihatnya."Meri mengerucutkan bibirnya dan berkata, "Jadi, apa rencanamu?""Tentu saja aku akan membawa orang untuk menyelamatkan Paman Fandi!" ujar Blackie sambil menepuk dadanya. Kemudian, dia menyeringai lagi dan berkata, "Tapi, sekarang sudah kemalaman, kita nggak bisa pergi hari ini. Kita pergi besok saja, gimana?"Matahari sudah terbenam, jadi Meri dan Molika tidak keberatan. Hari itu, mereka bermalam di Gunung Beruang Hitam. Blackie menjamu Molika dengan alkohol dan berbagai hidangan. Setelah perjamuan berakhir, Meri pergi beristirahat, sement

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 460

    "Ada apa?" tanya Levon.Setelah mendengar laporan dari bawahannya, Levon membawa orang-orang ke gerbang gunung. Dia pun berkata dengan alis berkerut, "Jupiter, apa yang kamu lakukan?""Aku yang seharusnya tanya, apa yang kamu lakukan?" ujar Jupiter.Jupiter memimpin seratus bandit berbaju zirah yang tampak berbahaya. Sebelumnya, ketiga kelompok bandit telah bekerja sama untuk menundukkan kota dan merebut baju zirah di sana. Setelah itu, masing-masing kelompok bandit mendapat hampir seratus set baju zirah.Lantaran kekurangan makanan, sebagian besar bandit dari Gunung Rubah Putih dan Gunung Beruang Hitam pergi ke Ngarai Naga Biru. Akan tetapi, orang kepercayaan dan baju zirah mereka tetap berada di sarang mereka."Lancang sekali kamu! Kita sudah menetapkan hierarki militer. Aku letnan jenderal dan kamu jenderal pendamping. Kalau kamu berani menyinggungku, aku akan menghukummu saat ini juga!" hardik Levon dengan sorot mata muram. Dia menghunus Pedang Treksha dengan niat membunuh yang ke

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 461

    Yudha yang memimpin pasukan perbatasan bisa memusnahkan kavaleri bangsa Agrel. Jadi, mereka lebih mengerikan daripada pasukan kerajaan ibu kota. Bukannya para perampok cari mati kalau melawan Yudha dan pasukannya?Meri juga berkata, "Kak Levon! Sebaiknya kamu lepaskan Paman Fandi, dia juga nggak menyinggungmu. Kenapa kamu menangkap dia? Dia itu pahlawan yang menembak mati Raja Tanuwi."Jamal yang tetap bersemangat meski bergadang semalaman menimpali, "Kalau bukan karena Paman Fandi, kita akan celaka saat Raja Tanuwi menyerang. Jadi, Paman Fandi itu juga penyelamat para perampok. Jenderal Wolfie, kenapa kamu membalas kebaikan dengan kejahatan? Kamu menangkap Paman Fandi yang sudah menyelamatkan kita."Melihat semua orang yang mendesaknya, Levon merasa kesal. Namun, dia tidak bisa mengungkapkan kebenarannya. Jika Levon mengatakan bahwa dia melakukan ini demi seorang wanita sehingga membuat Ngarai Naga Biru terjebak dalam situasi berbahaya, bawahannya pasti tidak akan mendukungnya.Banyak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 462

    "Siap!" seru Pasukan Zirah Hitam dan tentara pensiun sembari mengangguk. Mereka agak bimbang. Semalam, mereka beristirahat di Desa Tomomu dan disuruh memakai baju zirah pagi-pagi.Awalnya, para pasukan ini mengira mereka akan menyerang Ngarai Naga Biru. Ternyata, Wira menyuruh mereka bersandiwara. Selain itu, Wira menyuruh mereka membuat ekspresi yang sama karena takut sandiwara mereka kurang bagus.Wira mengatakan bahwa cara ini mungkin bisa menyelamatkan Fandi. Namun, mereka merasa agak ragu. Para perampok ini sudah memberontak, apa mungkin mereka akan begitu mudah melepaskan Fandi?Tak lama kemudian, Levon membawa anggotanya datang. Tatapannya terus tertuju pada Wira. Levon mengernyit, dia merasa jenderal ini tidak seperti orang yang berpengalaman dalam peperangan. Penampilannya sama sekali tidak garang.Namun, begitu melihat Pasukan Zirah Hitam dan tentara pensiun, Levon langsung percaya. Penampilan semua tentara senior ini sangat garang. Meskipun jumlahnya tidak lebih dari 50 oran

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 463

    Wira merenung sesaat, lalu berkata, "Lepaskan Fandi dan berikan 10 juta gabak, lalu suruh Wolfie bersujud untuk meminta maaf. Setelah itu, kalian boleh pergi!"Tatapan Levon menjadi dingin begitu mendengar bahwa dia harus bersujud dan meminta maaf. Levon menatap Wira dengan kesal. Sekelompok Pasukan Zirah Hitam dan tentara pensiun memegang pedang dengan erat untuk bersiap-siap menyerang.Meri membelalak seraya menggertakkan giginya. Permintaan si pencuri yang tidak tahu malu ini benar-benar keterlaluan. Molika dan Jamal merasa gugup, mereka takut sandiwara Wira gagal.Sementara itu, Jupiter, Blackie, dan perampok lain tidak keberatan. Asalkan masalah ini bisa selesai, mereka bersedia bersujud. Bagi mereka, bukan hal yang memalukan jika bersujud kepada pasukan Panglima Yudha. Bagaimanapun, Yudha adalah dewa perang Kerajaan Nuala."Ha?" seru Putu. Kemudian, dia berucap sembari tersenyum getir, "Jenderal, melepaskan Fandi dan memberikan kompensasi nggak masalah. Tapi, kalau kamu meminta p

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 464

    Fandi adalah seorang penembak jitu. Baru beberapa hari saja, dia yang awalnya terlihat energetik sekarang tampak kurus. Fandi sama sekali tidak bisa bergerak, bahkan tatapannya sangat muram.Setelah meletakkan Fandi, keempat perampok langsung kabur. Mereka takut akan ditebas kalau menunda lagi.Wira menegur dengan ekspresi muram, "Mana Wolfie? Suruh dia keluar dan bersujud!""Jenderal, pemimpin kami nggak enak badan. Biar kami yang mewakili dia meminta maaf," ucap Putu. Dia segera berlutut, lalu melirik orang-orang di sekeliling dan memberi isyarat kepada mereka.Ucup, Dadan, dan perampok lain pun bersujud. Bahkan, Jupiter dan Blackie yang awalnya ragu sesaat juga ikut bersujud. Ketika sampai giliran Molika dan Jamal, Putu memberi hormat kepada mereka sambil memohon.Molika dan Jamal yang tampak kesal akhirnya berlutut meski tidak rela. Kemudian, Putu memohon lagi kepada Meri.Meri memelototi Wira dengan geram dan sama sekali tidak berniat untuk berlutut. Wira tersenyum dan bertanya, "

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 465

    "Oh!" sahut Levon yang sama sekali tidak tertarik. Dia sedang memikirkan bagaimana caranya untuk mengembalikan wibawanya.Membangun wibawa sangat mudah. Levon bisa membunuh orang untuk membuat bawahan takut atau memenangkan peperangan agar dihormati semua orang.Kalau membunuh orang, Levon punya target. Setelah menghabisi Jupiter, kebetulan Blackie bisa mengendalikan seluruh kekuatan mereka. Adapun memenangkan peperangan, Levon tidak berani memikirkannya. Bagaimanapun, para perampok belum dilatih.Meri langsung menceritakan bagaimana dia ditangkap 2 kali oleh Wira secara garis besar, "Sebenarnya, aku itu sandera si pencuri ...."Jupiter dan Blackie yang mendengarnya langsung terkejut. Wira itu memang hebat. Bisa-bisanya dia menjebak Meri 2 kali di Yispohan.Levon merasa ada yang tidak beres. Dia mengernyit seraya bertanya, "Jenderal Meri, untuk apa kamu menceritakan hal ini kepadaku?"Saat ini, Levon ingin fokus mencari cara untuk memperkuat kekuasaannya. Dia akan mengesampingkan masal

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3014

    Ekspresi Lucy yang selalu berdiri di belakang Wira juga menjadi dingin."Tuan Wira, kami sama sekali nggak punya niat buruk. Kedatangan kami kali ini hanya untuk membahas sesuatu denganmu. Sejujurnya, kami berdua juga terpaksa bertemu dengan Tuan Wira dengan cara seperti ini," kata Kresna.Ararya dan Kresna segera turun dari kuda mereka dan memerintah pasukan di belakang mereka untuk berhenti, lalu mendekati Wira. Dwipangga juga segera mengikut di belakang mereka."Ada urusan apa kalian mencariku?" tanya Wira. Selama ini, hubungannya dengan kedua orang di depannya ini tidak begitu dekat, meskipun sebelumnya mereka sempat berinteraksi. Namun, sejak hubungannya dengan Senia makin memburuk, hubungan mereka juga makin merenggang.Lagi pula, orang yang berbeda suku pasti memiliki pemikiran yang berbeda. Apalagi kedua raja di depannya ini juga berasal dari wilayah tandus di utara, Wira tentu saja tidak memiliki kesan baik terhadap mereka."Nggak perlu berpura-pura di depan kami. Kamu sudah l

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3013

    Wira malas untuk menanggapi Agha, jelas Agha ini keras kepala. Meskipun dia terus menjelaskannya, mungkin juga tidak akan berguna dan semuanya hanya bisa bergantung pada Agha sendiri. Mungkin karena Agha masih muda, sehingga masih menolak beberapa hal. Seiring bertambah usianya, mungkin pandangan Agha akan perlahan-lahan berubah.Wira mengalihkan pandangannya pada Wendi dan perlahan-lahan berkata, "Nona Wendi, apa rencanamu selanjutnya? Setelah pulang nanti, bagaimana kalau kamu ikut aku pergi Gedung Nomor Satu. Kelak aku pasti akan memperlakukanmu dengan penuh hormat."Lucy yang duduk di samping juga segera menganggukkan kepala dan berkata, "Aku rasa nggak ada gunanya pergi ke Gedung Nomor Satu. Lebih baik ikut aku saja, kita kembangkan jaringan mata-mata bersama-sama. Kak Wendi pasti pernah dengar tentang jaringan mata-mata, 'kan? Ini adalah organisasi intelijen nomor satu di dunia. Kita butuh bakat seperti Kak Wendi."Dia berpikir Wendi memiliki bakat yang sangat langka dan juga mah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3012

    Wira dan rombongannya juga merasa agak lelah karena mereka menemui banyak masalah saat berada di wilayah barat, sehingga mereka memperlambat langkah mereka dalam perjalanan pulang ke Provinsi Yonggu. Mereka berhenti untuk beristirahat setiap kali melihat penginapan dan membuat perjalanan mereka menjadi jauh lebih lambat.Di sebuah penginapan. Melihat sudah hampir tiba di Provinsi Yonggu, Agha berkata sambil makan dan tersenyum, "Kak Wira, apa kita benar-benar akan pulang begitu saja? Aku sebenarnya nggak suka berada di rumah, lebih menyenangkan berada di luar seperti ini. Berjalan bersama saudara-saudara, bukankah itu adalah hal yang menyenangkan?""Kalau harus terus dikurung di rumah, tulang-tulang di tubuhku terasa berkarat. Kak Dwija, kamu juga merasa begitu, 'kan?"Sebenarnya, Agha hanya ingin terus berpetualang di luar.Begitu sibuk, manusia memang akan terbiasa dengan ritme itu. Namun, begitu bersantai, mereka juga perlahan-lahan menjadi jauh lebih malas. Keinginan untuk bermain

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3011

    Dahlan menatap Senia yang berada di depannya dengan ekspresi khawatir. Mereka sudah berkali-kali mencari masalah dengan Wira, tetapi setiap kali hasilnya selalu tidak menyenangkan karena Wira selalu berhasil mengatasinya dengan baik. Ini semua bukan hanya karena Wira beruntung saja, tetapi karena Wira dikelilingi oleh orang hebat juga. Menghadapi Wira memang hal yang merepotkan.Meskipun kal ini Ararya dan Kresna yang langsung memimpin pasukan mereka dan ditambah dengan banyaknya pasukan elite, Dahlan merasa mungkin hasilnya juga tidak akan memuaskan. Namun, sekarang situasinya sudah mendesak, mereka tidak mungkin mundur lagi. Setidaknya tidak bisa menyerah begitu saja, melainkan harus mempersiapkan diri untuk hasil terburuk terlebih dahulu.Senia yang berada di samping perlahan-lahan berkata, "Kalau mereka kalah, ya sudah. Asalkan kita bisa menguji tekad mereka, itu saja sudah cukup. Ini juga salah satu tujuanku kali ini. Lagi pula, sebentar lagi kita mungkin akan bertarung habis-habi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3010

    Melihat Dahlan yang berjalan mendekat, Senia bertanya dengan nada datar, "Kenapa mencariku malam-malam begini?""Apa Kresna dan Ararya berencana untuk membangkang perintah kita dan memulai perang melawan kita?"Dahlan segera menjawab, "Ibu nggak perlu khawatir tentang hal itu. Mereka berdua sudah mengikuti perintahmu dan telah membawa pasukan untuk mengejar Wira.""Selain itu, aku diam-diam menyelidiki orang-orang yang mereka bawa. Semuanya adalah prajurit terbaik dari yang terbaik. Tampaknya, kali ini mereka benar-benar bertekad untuk membantu kita membunuh Wira."Wira adalah ancaman besar. Keberadaannya bukan hanya membawa masalah besar bagi Dahlan, tetapi juga bagi Senia.Sebelumnya, mereka kehilangan 5 miliar gabak secara cuma-cuma dan Wira menggunakan uang itu untuk memperkuat dukungannya di kalangan rakyat. Kini, status Wira terus meningkat.Di seluruh sembilan provinsi, pengaruhnya tak tergoyahkan. Bahkan di Kerajaan Nuala dan Kerajaan Beluana, pengaruh Wira juga sangat besar. I

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3009

    "Rencanamu sebenarnya cukup bagus, setidaknya memberi kita jalan untuk menyelamatkan diri. Hanya saja ....""Dahlan sudah mulai memberi tekanan kepada kita. Apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Kita nggak mungkin membawa keluarga besar ikut berperang, 'kan?" tanya Kresna dengan alis berkerut.Karena Dahlan sudah mencari mereka, kemungkinan besar dia juga telah menugaskan orang-orang untuk diam-diam mengawasi mereka. Setiap gerakan kecil pasti akan segera sampai ke telinganya.Jika mereka benar-benar membawa keluarga mereka pergi, hal itu pasti akan segera terungkap dan mereka mungkin tidak akan bisa melarikan diri terlalu jauh. Hasil akhirnya dapat ditebak dengan mudah. Inilah situasi yang paling tidak ingin dilihat oleh Kresna."Siapa yang bilang kita harus membawa keluarga besar?" balas Ararya. "Yang perlu kita lakukan sekarang cuma mengikuti instruksinya, membawa beberapa orang, dan pergi ke lokasi yang telah diberikan untuk mengejar Wira.""Begitu bertemu dengan Wira, kita bisa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3008

    "Kalaupun Wira menolak kita, dengan begitu banyak kekayaan yang kita miliki, kita bisa pergi ke mana saja dan tetap akan hidup dalam kemewahan, 'kan?"Uang bisa menggerakkan segalanya. Tidak peduli di mana pun, itu adalah aturan yang berlaku!Semua ini terdengar masuk akal. Namun, Kresna tetap menghela napas dan berkata, "Membawa keluarga besar meninggalkan Kerajaan Agrel ya? Menurutmu ini realistis?""Jangan lupa, Ratu punya puluhan ribu pasukan, sementara kita cuma punya 10.000 tentara kalau digabungkan. Kalau benar-benar terjadi perang, siapa yang akan rugi kalau bukan kita?""Lagi pula, kalau orang sebanyak itu mencoba meninggalkan Kerajaan Agrel, informasi itu pasti akan sampai ke telinga Kaisar. Begitu dia tahu, mungkin kita akan mati di perjalanan sebelum sempat kabur."Kresna tampaknya semakin pengecut. Ini karena dia telah mengalami terlalu banyak hal menyakitkan dalam hidupnya.Bertahun-tahun lalu, anaknya mati di tangan Senia. Terakhir kali, dia hampir kehilangan keluarganya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3007

    "Baik." Kresna segera menyetujui dengan tegas, lalu mengantar Dahlan keluar. Jika Dahlan terus berada di sini, takutnya umurnya akan menjadi pendek.Namun, setelah Dahlan pergi, kondisi Kresna tetap terlihat buruk. Wajahnya masih suram. Saat ini, dia duduk di aula besar dan terus menghela napas. Dia benar-benar berada dalam dilema. Lantas, apa yang harus dilakukan selanjutnya?Dari luar, terdengar suara langkah kaki mendekat. Tidak lama kemudian, Ararya muncul, diikuti oleh Dwipangga di belakangnya.Kini, Dwipangga telah memegang kekuasaan penuh atas pasukan Kerajaan Agrel dan memiliki posisi yang sangat tinggi. Selain itu, di wilayah timur, dia memiliki status absolut. Semua orang telah menganggapnya sebagai pewaris. Kelak, posisi Ararya akan diwariskan kepada Dwipangga.Melihat orang yang dikenalnya datang, Kresna segera berdiri dan berjalan mendekat sambil berkata, "Akhirnya kamu tiba! Aku baru saja mengantar Dahlan pergi. Tujuan kedatangannya ke sini benar-benar buat aku bingung da

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3006

    Kresna telah mendengar tentang tindakan Senia sebelumnya. Senia telah berulang kali mencoba membunuh Wira secara diam-diam, tetapi setiap kali hasilnya selalu nihil. Bahkan, semua usahanya berakhir dengan kegagalan total.Senia bahkan hampir mengorbankan putranya sendiri dalam proses itu. Jika Senia sendiri tidak mampu melakukannya, bagaimana mungkin dia mengharapkan dirinya dan Ararya untuk membunuh Wira?Atau mungkin ... Senia sebenarnya berniat membunuh dirinya dan Ararya? Hanya saja, dia berencana menggunakan tangan Wira untuk melakukannya?Kresna tak kuasa merinding. Di satu sisi ada serigala, di sisi lain ada harimau. Dia merasa seperti orang yang berdiri di jembatan rapuh, tidak tahu harus melangkah ke mana dan tidak berani bergerak sembarangan.Apa pun keputusan yang diambilnya, itu bisa membawa kehancuran pada dirinya sendiri dan tidak ada jalan kembali. Menyesal pun tidak akan ada gunanya!Setelah hal ini disampaikan kepada Ararya, Ararya pasti juga akan secemas dirinya."Dar

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status