Share

Bab 452

Author: Arif
Sesosok bayangan wanita cantik berdiri di belakangnya. Dian berkata dengan ekspresi khawatir, "Tuan, kamu nggak perlu mengambil risiko itu. Biarkan aku yang pergi ke Ngarai Naga Biru. Aku jamin pasti akan membiarkan Levon melepaskan Paman Fandi."

Dian tahu bahwa Levon tertarik padanya, tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa pria itu ternyata begitu posesif hingga menargetkan Wira.

"Nggak boleh!" tolak Wira. Pria itu menggeleng seraya menjawab tanpa ragu, "Kalau kamu pergi ke Ngarai Naga Biru, apakah dia masih akan membiarkanmu pulang?"

Dian tercengang di tempat! Berdasarkan karakter Levon, dia memang mungkin akan menahan Dian jika dia pergi ke Ngarai Naga Biru! Wira pun berkata, "Kamu jangan ikut campur dalam masalah ini. Aku pasti akan menyelamatkan Paman Fandi."

Namun, Dian berkata dengan khawatir, "Tapi, ada ribuan perampok gunung yang keji di bawah komandonya. Sementara itu, kamu hanya punya sekitar 200 pasukan, jadi bagaimana kamu bisa melawannya?"

Wira berkata dengan nada merem
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Huh
Kenapa lama kelamaan gini sosok wiranya:(
goodnovel comment avatar
Lydia Saleh
jadi malas baca part yg ada pelakor nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 453

    Ucup berkata sambil tersenyum, "Jenderal, jangan khawatir. Jenderal Meri nggak akan menyadari ini. Dia sedang pergi berlibur ke Gunung Rubah Putih bersama Jupiter selama beberapa hari ini!"Tatapan Wolfie berubah menjadi serius. Dia berkata, "Serahkan semua rekan dari Gunung Beruang Hitam dan Gunung Rubah Putih kepadanya. Beri wanita itu kekuasaan sepenuhnya agar dia nggak bolak-balik di antara kedua gunung itu!"Dengan alasan mengendalikan pasokan makanan, baik Jupiter maupun Blackie, mereka telah setuju untuk mengirimkan bawahannya untuk direorganisasi. Hanya dalam beberapa hari, 1.000 orang telah dikirim kemari.Ucup berkata dengan terkejut, "Itu adalah 1.000 orang. Pemimpin mereka akan menjadi kekuatan terbesar kedua di pegunungan ini!"Putu menasihati, "Jenderal, jangan biarkan Jenderal Meri mengendalikan mereka. Keputusan mengenai kekuatan militer adalah masalah hidup dan mati, juga harus tetap berada di tangan kita. Jenderal Meri baru datang dan mungkin nggak selaras dengan kita

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 454

    Molika terus menyanjung mereka. Dia mengalihkan topik pembicaraan dan berkata, "Kali ini, aku bukan hanya datang untuk menemui adikku, tapi juga mengunjungi pahlawan hebat!" Dadan bertanya dengan terkejut, "Pahlawan hebat?"Molika menjelaskan dengan nada tinggi, "Dia adalah veteran Pasukan Zirah Hitam. Belum lama ini, dia diundang oleh Panglima Yudha untuk kembali ke medan perang di utara dan membunuh Raja Tanuwi dengan misil besar."Dadan bertanya, "Apa? Pahlawan hebat yang membunuh Raja Tanuwi dengan misil? Di mana dia sekarang?"Para perampok mulai gempar. Mereka mungkin membenci pasukan pemerintah yang sering mengejar mereka, tetapi mereka selalu menghormati Pasukan Zirah Hitam yang menumpaskan bangsa Agrel, bangsa Lokus, bangsa Monoma, dan bangsa Yorat, terutama pahlawan hebat yang membunuh Raja Tanuwi!"Karena adikku ada di sini, kalian seharusnya juga pernah bertemu dengannya!" jawab Molika. Dia melanjutkan sembari tersenyum lebar, "Dia adalah pria yang mendampingi adikku. Awaln

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 455

    "Apa?" seru Levon. Di dalam ruang rapat, ekspresi dari Levon yang memiliki julukan Wolfie itu tampak tak menentu setelah menerima kabar tersebut.Dengan membunuh 30 orang menggunakan senjata ajaib yang bisa menghancurkan besi dengan mudah, Levon tahu bahwa Fandi bukanlah orang biasa. Namun, dia tidak pernah menduga bahwa Fandi ternyata adalah pengawal pribadi Pasukan Zirah Hitam. Dia juga terlibat dalam pembunuhan Raja Tanuwi dan memiliki hubungan dengan Panglima Yudha.Akan tetapi, Levon juga memiliki keraguan! Bagaimana mungkin pahlawan hebat seperti Fandi bersedia menjadi bawahan dari penyair dan gigolo rendahan seperti Wira? Selain itu, pertemuan kembali antara Meri dan Molika dengan Wira juga membuatnya merasa sangat aneh.Ketua kedua dari Ngarai Naga Biru yang kini menjadi letnan jenderal, Ucup, berkata seraya berkeringat dingin, "Jenderal, cepat lepaskan Fandi. Molika memang mengatakan yang sebenarnya. Fandi benar-benar adalah pengawal pribadi dari Pasukan Zirah Hitam.""Dia bah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 456

    Para bandit di Pegunungan Jatta bahkan tidak bisa mengalahkan pasukan komando daerah di Kota Pusat Pemerintahan Lokana. Jadi, bagaimana mereka punya nyali melawan pasukan perbatasan Panglima Yudha?"Pak Putu, pada akhirnya kamu tetap menyuruhku melepaskan Fandi untuk mencegah Wira datang ke Ngarai Naga Biru," ujar Levon.Levon berbalik dan melanjutkan dengan ekspresi dingin, "Aku tahu semua sastrawan menyukai pelajar yang bisa menulis puisi bagus. Pelajar bernama Wira itu sudah menarik perhatianmu. Tapi, ada satu hal yang ingin kuingatkan padamu. Pelajar bernama Wira itu pasti akan aku bunuh, nggak ada yang bisa menghentikanku. Kalau nggak, rasakan saja amarahku!"Putu tertegun sembari mengerutkan alisnya. Sementara itu, Levon keluar dari ruang pertemuan dan berkata dengan wajah datar, "Dengarkan perintahku. Nggak ada yang boleh membahas masalah ini. Semua yang ikut dalam penangkapan Fandi harus tutup mulut. Pastikan juga Jenderal Meri nggak mengetahui masalah ini. Orang yang melanggar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 457

    Danu menghampiri Wira. Begitu mendengarkan penjelasan Wira, matanya langsung berbinar cerah. Usai memesan kamar di penginapan, rombongan orang itu masuk untuk istirahat sambil menunggu kabar selanjutnya.....Molika dan Jamal tiba di Gunung Rubah Putih, lalu disambut Meri, Jupiter, dan orang-orang lainnya. Kedua belah pihak bertukar salam dan saling berbasa-basi. Molika mengepalkan tinjunya tanda hormat dan berkata, "Junet, makasih sudah menjaga adikku, tapi kami nggak bisa berlama-lama di sini. Kami berdua pergi dulu, sampai jumpa lagi!"Meri kebingungan. Kakaknya datang jauh-jauh untuk mengunjunginya ke puncak gunung, tetapi sudah buru-buru ingin pergi begitu sampai.Ekspresi masam menghiasi wajah vitiligo Jupiter saat dia berkata, "Kak Molika, apa aku sudah menyinggungmu? Atau kamu benci melihat wajahku? Kenapa cepat sekali mau pergi?"Molika mengibaskan tangannya seraya berkata, "Bukan begitu, jangan salah paham, ini nggak ada hubungannya denganmu."Meri tidak bisa menahan diri unt

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 458

    "Makasih, Kak Molika!" kata Jupiter dengan hati gembira.Molika mengibaskan tangannya dan berkata, "Sayangnya, Wolfie membuat masalah. Panglima Yudha mungkin akan menyerang ke sini kapan saja. Aku mana bisa tenang membiarkan adikku tinggal di sini?"Brak! Jupiter menggebrak meja dan berdiri sambil berkata, "Aku akan menemui Wolfie sekarang dan menyuruhnya melepaskan Fandi. Jangan sampai dia membawa masalah ke Pegunungan Jatta!"Molika menghentikan Jupiter dan berkata, "Kamu nggak bisa bertindak sendirian. Lebih baik kamu kumpulkan orang-orang yang berpendapat sama dulu. Dengan ada lebih banyak orang, kita bisa memberikan tekanan yang lebih besar pada Wolfie!"Jupiter merasa ucapan Molika sangat masuk akal. Jadi, dia segera mengatur orang untuk mengumpulkan para bandit di sekitar. Meri, Molika, dan Jamal pun turun gunung.Meri bertanya dengan ragu, "Kak, apa Paman Fandi benar-benar pahlawan yang menembak mati Raja Tanuwi?""Untuk apa Kakak bohong padamu!" balas Molika. Kemudian, dia ber

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 459

    Molika dan Meri tiba di Gunung Beruang Hitam dengan menunggangi kuda, lalu disambut hangat oleh Jaka alias Blackie. Molika mengulangi kata-kata yang diucapkannya sebelumnya pada Jupiter."Sialan! Wolfie berengsek! Beraninya dia menangkap Paman Fandi!" umpat Blackie. Kemudian, dia berkata dengan sedikit kaget, "Paman Fandi hebat banget. Ternyata dia yang menembak mati Raja Tanuwi. Pantas saja aku merasa dia sangat luar biasa saat pertama melihatnya."Meri mengerucutkan bibirnya dan berkata, "Jadi, apa rencanamu?""Tentu saja aku akan membawa orang untuk menyelamatkan Paman Fandi!" ujar Blackie sambil menepuk dadanya. Kemudian, dia menyeringai lagi dan berkata, "Tapi, sekarang sudah kemalaman, kita nggak bisa pergi hari ini. Kita pergi besok saja, gimana?"Matahari sudah terbenam, jadi Meri dan Molika tidak keberatan. Hari itu, mereka bermalam di Gunung Beruang Hitam. Blackie menjamu Molika dengan alkohol dan berbagai hidangan. Setelah perjamuan berakhir, Meri pergi beristirahat, sement

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 460

    "Ada apa?" tanya Levon.Setelah mendengar laporan dari bawahannya, Levon membawa orang-orang ke gerbang gunung. Dia pun berkata dengan alis berkerut, "Jupiter, apa yang kamu lakukan?""Aku yang seharusnya tanya, apa yang kamu lakukan?" ujar Jupiter.Jupiter memimpin seratus bandit berbaju zirah yang tampak berbahaya. Sebelumnya, ketiga kelompok bandit telah bekerja sama untuk menundukkan kota dan merebut baju zirah di sana. Setelah itu, masing-masing kelompok bandit mendapat hampir seratus set baju zirah.Lantaran kekurangan makanan, sebagian besar bandit dari Gunung Rubah Putih dan Gunung Beruang Hitam pergi ke Ngarai Naga Biru. Akan tetapi, orang kepercayaan dan baju zirah mereka tetap berada di sarang mereka."Lancang sekali kamu! Kita sudah menetapkan hierarki militer. Aku letnan jenderal dan kamu jenderal pendamping. Kalau kamu berani menyinggungku, aku akan menghukummu saat ini juga!" hardik Levon dengan sorot mata muram. Dia menghunus Pedang Treksha dengan niat membunuh yang ke

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status