Kedatangan Wira ke markas militer disambut sekelompok orang. Di antaranya adalah Yudha, Herdian, Basuki, Aksa, Chandra, sekelompok jenderal pendamping, dan jenderal batalion. Mereka semua tampak khawatir.Wira tersenyum dan berkata, "Kenapa kalian memasang ekspresi seperti ini? Kalian kelihatan lebih tertekan daripada saat bertempur dengan bangsa bangsa Agrel."Yudha mengerutkan alisnya tanpa bicara. Tidak peduli seberapa besar tekanan yang diberikan bangsa Agrel, mereka semua bisa bersatu melawan musuh yang sama. Sekarang, kebijakan yang diturunkan kerajaan malah langsung menghancurkan semangat semua orang.Herdian mengingatkan, "Tuan Wahyudi, cepat masuk. Kasim Cecep sudah menunggumu."Wira bertanya dengan tenang, "Bagaimana latar belakang Kasim Cecep ini?"Herdian menghela napas, lalu menjawab, "Kasim Cecep adalah orang kepercayaan mendiang Raja. Dia pernah memimpin pasukan untuk menekan pemberontakan, menaklukkan orang barbar dari Selatan, dan membuat prestasi besar dalam perang. S
Baca selengkapnya