Share

Bab 309

"Benarkah?" tanya Cecep dengan ragu.

Ini persis dengan kata-kata puitis Wira di Kompetisi Puisi Naga yang Chandika rasa mengelabuinya. Chandika lantas berteriak dengan marah, "Bohong! Senjata yang digunakan para veteran Pasukan Zirah Hitam untuk melawan kavaleri bangsa Agrel adalah pedang itu. Kalau ratusan pedang itu dilebur dengan batu meteor, berapa ratus tahun waktu yang dibutuhkan?"

"Kalau begitu, tanyakan sendiri pada veteran Pasukan Zirah Hitam itu. Pokoknya, aku nggak tahu," jawab Wira.

Setelah itu, Wira berbalik dan mengepalkan tinjunya tanda hormat seraya berkata, "Kasim Cecep, aku bukan seorang prajurit. Aku hanya bergabung sementara dengan markas militer untuk membantu karena undangan Panglima Yudha. Sekarang, plakat emas telah kukembalikan, aku nggak punya hubungan apa pun lagi dengan urusan markas militer. Tolong biarkan aku pergi."

"Tuan Wahyudi!"

Di luar tenda besar, Yudha dan banyak prajurit bergegas menghalangi Wira dengan marah. Tanpa Wira, mereka akan tetap berada d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status