Share

Bab 311

Dian tersenyum. Wajahnya memerah dan jantungnya berdebar kencang. Kemudian, Wira menguap, lalu berkata, "Sudahlah, cepat tidur. Besok kita pulang!"

"Oh!" sahut Dian yang berjalan keluar dari kamar sambil menunduk. Dia merasa agak kecewa.

Sementara itu, Wira berbaring di tempat tidur. Tiba-tiba, terdengar suara pintu diketuk dan seseorang melapor, "Tuan Wahyudi, gawat. Ada masalah besar!"

....

Di Kota Pusat Pemerintahan Jagabu, kamp pusat. Cecep pun tertawa saking kesalnya. Dia berujar, "Dasar bocah sialan. Kamu itu lebih tamak dari aku. Bahkan kamu meminta kembali upah yang sudah dibagi. Ini baru terjadi pertama kali!"

Chandika mengangkat alis sambil membalas, "Upah apanya? Itu uangku. Wira, si berengsek yang sok berkuasa itu menyita kekayaanku. Sudah seharusnya aku meminta uang itu kembali."

Cecep menimpali, "Kamu sudah dapat uangnya, jangan berulah lagi." Kemudian, dia melanjutkan perkataannya sembari menyipitkan mata, "Seharusnya kamu tahu maksud Raja percaya padamu dan mengutus aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Mustang Gowa
rajanya aja sifatnya kek anjing apalagi bawahannya,,, bunuh aja tuh si cecep selesai urusan ga ada aja yg bela kok.. mulai ngawur ni penulis...
goodnovel comment avatar
Kenzi Nagato
kayaknya bakalan kebaca alur selanjutnya, zaman raja Bakir yg hilang dan diganti jaman raja Wira/yudha
goodnovel comment avatar
Yuni Ama Sikamba
udah nggak menarik secara kok ada raja goblok bin tolol , ngadi2 masa iya anak raja autis
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status