Semua Bab Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Bab 2581 - Bab 2590

2714 Bab

Bab 2581

Yono memperlihatkan senyuman sinis. Kemudian, dia langsung mengarahkan tombaknya kepada Fadela. Tatapannya dipenuhi niat membunuh.Hajiz pun bersembunyi di belakang Yono. Biasanya, dia hanya menjadi orang di belakang layar. Dia memang tidak bisa bertarung. Jika bersikeras melawan, nyawanya hanya akan melayang."Bos! Jangan basa-basi dengannya lagi! Cepat habisi dia, lalu kita kabur dari sini! Karena dia sudah kemari, itu artinya Wira dan lainnya juga sudah dekat. Kalau sampai pasukan tiba, jangan harap kita bisa selamat lagi!" seru Hajiz.Yono tentu memahaminya. Ketika melihat Fadela tidak berbicara, Yono langsung menyerbu ke depan dan berseru, "Karena kamu yang cari mati, aku bakal antar kamu ke neraka!"Saat berikutnya, Yono tiba di hadapan Fadela. Fadela mundur beberapa langkah. Pedang di tangan telah dihunuskan. Pertarungan akhirnya dimulai.Kekayaan Keluarga Jati memang penting. Namun, di hati Fadela, nyawa orang-orang di sekelilingnya jauh lebih penting.Meskipun para pelayan itu
Baca selengkapnya

Bab 2582

Setelah semua beres, Wira berjalan ke samping dan menatap Lucy dengan puas. "Kerja bagus kali ini. Kalaupun ada Biantara, belum tentu hasilnya akan sebagus ini."Lucy segera menyahut, "Pujian Tuan berlebihan. Aku nggak bisa dibandingkan dengan Tuan Biantara."Ketika keduanya mengobrol, Agha menghampiri dengan tersenyum. Dia baru meraih kemenangan dan baru melampiaskan amarahnya, sehingga suasana hatinya sangat baik. Dia sudah lupa ucapan Wira yang sebelumnya.Agha menghampiri Wira lalu berkata, "Kak, kamu bilang mau kasih harta benda di sini kepada para penduduk. Kalau Nona Fadela tahu, apa dia bakal setuju? Bagaimanapun, itu bukan barangmu.""Setelah pulang nanti, aku bakal menebusnya kepada Keluarga Jati. Aku nggak bakal ambil barang mereka kok. Oh ya, kenapa aku nggak melihat Fadela?" tanya Wira.Lucy dan Agha bertatapan, lalu menggeleng. Mereka sibuk melakukan tugas masing-masing sehingga tidak memperhatikan hal lain. Lucy harus melindungi para penduduk, sedangkan Agha membawa pasu
Baca selengkapnya

Bab 2583

"Agha seorang sudah cukup. Dia memang lagi marah. Biarkan dia melampiaskan amarahnya, daripada dia membuatku repot nanti," ujar Wira sambil tersenyum.Hanya saja, Wira merasa cemas pada Fadela. Bagaimanapun, Fadela sudah mengejar mereka sejak tadi. Entah wanita itu bisa bertahan atau tidak.Wira tahu Fadela menguasai ilmu bela diri. Namun, Yono bisa menjadi pemimpin Desa Anyer karena memiliki kemampuan. Kini, semua tergantung pada nasib Fadela.....Di hutan, Yono dan Fadela masih bertarung dengan sengit. Sampai sekarang, belum terlihat pemenangnya. Keduanya sama-sama mengalami cedera.Lengan kiri Fadela terluka. Di dadanya, terlihat juga sebuah lubang yang tidak kecil. Teknik tombak Yono terlalu rumit. Jika teknik tubuh Fadela kalah dari Yono, dia pasti sudah mati karena tikaman tadi.Di sisi lain, kondisi Yono juga tidak baik. Dia menderita banyak luka gores. Pakaiannya sampai memerah karena dinodai darah. Bahkan, di wajahnya, terlihat lubang yang berdarah.Meskipun kedua belah pihak
Baca selengkapnya

Bab 2584

"Kamu ini menyebalkan, tapi termasuk setia kawan. Aku paling suka orang yang setia kawan. Gimana bisa aku membiarkanmu mati saat membela kebenaran? Karena kamu nggak bisa membunuhnya, biar kubantu." Agha tersenyum tipis. Sambil mengangkat palunya, dia mendekati Yono selangkah demi selangkah.Hati Fadela seketika terasa hangat. Ternyata Agha tidak seburuk yang dia pikirkan. Sebenarnya Fadela sudah membulatkan tekadnya untuk mati tadi. Bagaimanapun, bala bantuan tidak datang dan dia bukan lawan Yono.Jika situasi ini terus berlanjut, energi Fadela pasti akan terkuras habis. Ketika saat itu tiba, dia tidak punya cara untuk melawan Yono. Hasilnya pun tidak perlu diragukan lagi, yaitu dia akan mati!Namun, setidaknya kematiannya bermakna. Tujuan Fadela kemari adalah untuk membunuh Yono. Jadi, sekalipun mati, kematiannya tidak akan sia-sia. Hanya saja, dia takut tidak sanggup melakukannya.Untungnya, Agha datang kemari. Kedatangan Agha bak seberkas cahaya di tengah kegelapan. Fadela kembali
Baca selengkapnya

Bab 2585

"Oh, rupanya begitu. Itu artinya, kamu lebih kejam daripada mereka. Kamu lebih pantas mati!" Ekspresi Agha menjadi dingin. Dia langsung mengayunkan palunya untuk menghantam kepala Hajiz.Bam! Kepala Hajiz sontak terpenggal. Sejak awal, Hajiz sudah sangat ketakutan. Kini, kepalanya bahkan terpenggal. Dia mati dengan tragis. Sungguh menyedihkan!Setelah menghabisi Yono dan Hajiz, Agha kembali ke sisi Fadela. Dia langsung menggendong Fadela."Apa yang kamu lakukan?" tanya Fadela dengan panik. Namun, karena energinya terkuras habis dan cedera yang dialaminya sangat parah, Fadela tidak bisa melawan.Selain itu, Fadela juga tahu dirinya bukan lawan Agha. Kekuatan Agha terlalu mengerikan. Dia tidak pernah melihat orang sekuat Agha. Saat ini, Agha bukan hanya mengangkat Fadela, tetapi juga memegang palu seberat ratusan kilogram. Meskipun demikian, dia terlihat sangat santai seolah-olah hanya memegang kapas."Kulihat kamu nggak bisa jalan lagi. Aku malas memapahmu. Jalanmu lambat sekali. Aku m
Baca selengkapnya

Bab 2586

Begitu tahu mereka kembali, Wira juga masuk ke dalam rumah itu. Setelah membuka pintu dan masuk ke kamar, dia melihat banyak orang Keluarga Jati sedang berada di sana. Dia segera maju dan melihat sekilas Fadela yang sedang berbaring di atas kasur, lalu bertanya, "Gimana keadaan Nona Fadela?""Kurang bagus." Ternyata, Lucy sudah tiba dengan membawa seorang dokter sejak tadi. Saat ini, dokter itu sedang memeriksa Fadela."Waktu aku melihatnya, keadaannya sudah sangat parah. Kalau saja aku telat sebentar, wanita ini pasti sudah tamat."Agha sedang duduk sambil menikmati makanan dengan lahap. Hal yang bisa dia kerjakan sudah dilakukannya. Bisa dibilang, dia sudah mengusahakan yang terbaik, jadi dia pun tidak lagi memusingkan masalah Fadela.Hidup dan mati seseorang ada di tangan Tuhan. Kalau Fadela bisa bertahan hidup, itu memang bagus. Namun, kalau pada akhirnya Fadela meninggal, itu juga bukan salah siapa-siapa. Semua itu adalah takdirnya sendiri."Tuan Wira, aku sudah periksa keadaan No
Baca selengkapnya

Bab 2587

Satu kalimat itu langsung mengenai kelemahan Agha.Sebagai kakak Agha, tentu saja Wira tahu apa yang paling diinginkan Agha. Dia ingin menunjukkan kemampuannya di medan perang! Terlebih lagi, itu bisa mengungkapkan nilai dirinya!"Kak! Kamu harus pegang ucapanmu ini! Mulai sekarang, aku bakal patuh sama kamu, juga bakal introspeksi kelakuanku! Tapi, posisi garda depan ini sudah pasti buat aku ya!"Setelah meninggalkan beberapa kalimat itu, Agha mengambil makanannya dan menuju ke luar kamar. Dia bahkan menutup pintu kamar dengan santun.Melihat kelakuan Agha, Wira hanya bisa menggeleng dengan tak berdaya. 'Dasar bocah. Kelakuannya benar-benar masih mirip bocah. Apa aku bisa memercayakan tugas penting itu kepadanya kelak? Bagaimanapun, dia cuma boleh jadi pengawal sekarang ....'Wira berjalan ke dekat tempat tidur, lalu duduk di sebelah Fadela. Dia berkata dengan pelan, "Kamu harus lekas sembuh. Walau ada kesalahpahaman di antara kita, kesalahpahaman itu sudah selesai, 'kan? Selain itu,
Baca selengkapnya

Bab 2588

"Apalagi kondisinya sekarang nggak cocok untuk perjalanan panjang, itu cuma akan memperparah lukanya. Kita akan repot nanti." Lucy segera menjelaskan kondisi Fadela.Yang dikatakan Lucy memang benar. Ini adalah aspek yang paling memusingkan.Wira mengetukkan jari tangannya di dahi. Setelah ragu-ragu sejenak, dia berkata, "Kalau begitu, kita tinggal di sini dulu beberapa hari. Nggak mungkin membiarkannya sendirian di sini, 'kan? Setidaknya aku bisa melindunginya dengan berada di sini.""Lagi pula, masih ada orang di Provinsi Yonggu. Kamu kembali saja ke sana, biar Agha yang menemaniku di sini. Orang Keluarga Jati juga nggak bakal pergi untuk sementara. Ada mereka yang berada di sisiku sudah cukup."Lucy menganggukkan kepala. "Baik!"Sore hari itu juga, Lucy dan lainnya pun pergi. Pengaturan Wira ini justru membuat Agha merasa sangat puas karena dia juga tidak bermaksud pergi begitu saja. Bagaimanapun, terlalu berbahaya kalau meninggalkan Fadela di sini sendirian.....Dua hari kemudian.
Baca selengkapnya

Bab 2589

"Tenang saja. Seorang pria sejati nggak akan menjilat ludahnya sendiri. Karena aku sudah janji, aku pasti akan mengizinkanmu bergabung dengan pasukanku setelah kamu sembuh nanti. Hanya saja, posisi apa yang bisa kamu tempati di pasukanku, itu tergantung kemampuanmu sendiri."Fadela bergegas mengangguk. Bisa mendapatkan persetujuan dari Wira saja sudah cukup. Dia pernah mendengar, ada banyak prajurit tangguh di sisi Wira. Bahkan di bawah komandonya, tersembunyi banyak orang-orang hebat!Meskipun dia cuma pernah bertemu dengan Lucy dan Agha, mereka memang bukan pria dan wanita biasa! Terutama Agha. Pria itu sanggup memakai palu yang beratnya ratusan kilogram, itu sama sekali bukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh orang biasa!Sementara itu, Lucy yang merupakan penerus Biantara juga tidak bisa dianggap remeh. Jaringan mata-mata adalah organisasi terpenting di bawah naungan Wira yang bahkan disebut sebagai "Mata Wira"! Bisa menjadi penanggung jawab di jaringan mata-mata sudah cukup untuk m
Baca selengkapnya

Bab 2590

Sebelumnya, Fadela memang terlalu gegabah. Selain itu, banyak hal yang sebenarnya adalah kesalahannya sendiri. Sekalipun palu itu diambil oleh Agha, itu juga bukan salah siapa-siapa. Bagaimanapun, dirinya sudah memutuskan untuk bertaruh dengan Wira, Fadela memang harus mengakui kekalahannya.Kalau bukan karena kecerobohannya, bagaimana mungkin semua masalah ini bisa terjadi? Bagaimana mungkin dirinya jadi harus berbaring di tempat tidur?Sementara itu, soal perasaannya terhadap Wira ....Tidak bisa dipungkiri, Fadela lumayan menyukai Wira. Namun, itu adalah perasaan suka terhadap keluarga atau teman, sama sekali bukan romansa antara pria dan wanita!Menyadari dirinya yang salah bicara, pelayan wanita itu seketika berdiri diam tanpa berani melanjutkan kata-katanya.....Lima belas menit kemudian, di desa.Anang berjalan ke desa dengan menggebu-gebu. Dia yang ingin menemui putrinya, mendapati orang yang menyambutnya ternyata adalah Wira.Anang maju dan membungkuk sambil berkata dengan te
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
257258259260261
...
272
DMCA.com Protection Status