Fadela mengernyit dan tidak berbicara lagi. Wira ada di desa. Sekalipun Agha ke sana, Wira seharusnya bisa menahannya agar tidak merusak rencana.Selain itu, sebenarnya Fadela mencemaskan Wira. Hanya saja, sebelum pergi, Wira sudah membuat rencana sehingga Fadela tidak bisa mengatakan apa-apa.Kebetulan, Agha mengambil tindakan sesuka hati. Ini membuat Fadela merasa lebih percaya diri. Jika terjadi sesuatu pada Wira, setidaknya mereka bisa turun tangan dan menghabisi para perampok itu.....Di desa, setelah Lucy dan lainnya berjalan masuk, Wira langsung memperhatikan mereka. Seketika, senyuman Wira menjadi makin dingin.Wira mengeluarkan pistol dari sakunya. Kemudian, dia menembakkannya ke langit. Suara tembakan sontak terdengar. Bukan hanya Agha yang baru turun gunung yang mendengarnya, Fadela dan lainnya juga mendengar sinyal ini. Segera, orang-orang menyerbu ke desa."Apa yang kamu lakukan?" tanya Yono sambil memelototi Wira dengan dingin.Sebelum Wira menjawab, Hajiz segera mengham
Read more