Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1901 - Chapter 1910

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1901 - Chapter 1910

2714 Chapters

Bab 1901

Wira tersenyum dan tidak berkata apa pun. Dia sudah sering mendengar pujian seperti itu dan sudah terbiasa. Lagi pula, meskipun Huben tidak mengusulkannya, dia juga sudah memiliki pemikiran seperti itu. Dia bukan berasal dari dunia ini, sehingga pemikirannya tentu saja berbeda dengan mereka yang berasal dari dunia ini. Dia juga menyadari sebuah kebenaran yaitu masih ada dunia lain di luar dunia ini.Meskipun dikatakan dunia ini terbagi menjadi sembilan provinsi, itu hanya pemikiran dari para rakyat yang tinggal di sembilan provinsi ini. Mereka tidak tahu masih ada banyak kerajaan lain selain empat kerajaan ini dan tanah tempat mereka tinggal sekarang bukan satu-satunya tempat di dunia ini. Jika ingin mempercepat perkembangan sembilan provinsi dan menjadi yang terdepan di dunia ini, hal yang paling penting adalah memperkuat diri sendiri terlebih dahulu. Setelah jalur air ini terbentuk, akan memberikan banyak kemudahan bagi para warga di sembilan provinsi ini."Dua hari lagi aku akan ber
Read more

Bab 1902

"Kamu juga nggak perlu terlalu khawatir. Orang lain mungkin nggak tahu kemampuan Biantara, tapi apa kamu masih nggak jelas? Dia adalah orang yang hebat, bukan sembarangan orang bisa mengintimidasinya."Wira menganggukkan kepala, mungkin yang dikatakan Huben memang benar. Setelah Huben pergi, dia tetap merasa gelisah dan langsung menuju penjara.Thalia selalu ditahan di penjara lapisan terdalam. Saat ini, tangan dan kakinya terikat dengan rantai besi yang tebal dan ruangan penjaranya tertutup rapat. Bagaimanapun juga, wanita ini bukan lawan yang mudah dan sulit untuk ditangani. Sedikit kelalaian saja, wanita ini akan menemukan celahnya dan langsung melarikan diri dari penjara.Saat pintu penjara perlahan-lahan terbuka, Thalia yang terikat rantai besi mengangkat kepalanya dan menatap Wira. Dia memang tidak disiksa, tetapi penampilannya tidak terlihat baik, wajahnya pucat, dan kedua matanya yang cantik memerah dan terlihat tak bersemangat karena sudah setengah bulan tidak terpapar sinar m
Read more

Bab 1903

"Sialan!"Awalnya, Wira berniat untuk bersikap lebih sopan dan minta maaf karena orang itu adalah seorang wanita. Namun tak disangka, cara berbicara wanita ini begitu kasar dan bahkan tidak mau memaafkannya."Kalau kamu bertanya seperti itu, berarti kamu ini juga buta. Apa kamu nggak melihat mataku masih di wajahku?" jawab Wira dengan kesal."Kamu ...."Wanita itu marah hingga menggertakkan giginya, lalu menunjuk Wira dan berkata, "Kamu ini benar-benar keras kepala. Aku tanya sekali lagi, apa kamu nggak mau minta maaf?"Wira sama sekali tidak memedulikan wanita itu.Saat Wira hendak pergi, wanita itu tiba-tiba meraih dan meletakkan tangan Wira di dadanya sebelum Wira sempat meresponsnya.Wira terkejut dengan tindakan wanita itu. Apa yang sedang terjadi? Wanita itu mempermalukan dirinya sendiri? Harus diakui, wanita itu cukup cantik, kulitnya lembut, matanya besar serta bercahaya, dan fitur wajahnya yang proporsional. Meskipun kecantikan wanita itu tidak begitu menakjubkan, tetap terlih
Read more

Bab 1904

Wanita itu adalah putri dari kepala Keluarga Taslim, Raffi, yang bernama Salie. Biasanya, Salie selalu suka bermain dan keras kepala, tidak ada banyak orang di Kota Limaran yang berani berhubungan dengannya.Namun, Salie berbeda dengan anak-anak dari empat keluarga besar. Biasanya dia juga suka menindas orang, tetapi dia tidak pernah menindas orang miskin. Dia bahkan tidak melakukan hal-hal yang merendahkan yang dan tidak suka dengan kekerasan. Bisa dibilang, dia suka dengan keadilan, bisa dianggap juga sebagai pahlawan wanita. Dia tentu saja juga menganggap dirinya sebagai pahlawan, tetapi dia tidak begitu disukai orang lain karena kepribadiannya yang tidak stabil. Ditambah lagi dengan statusnya yang terhormat membuat orang iri padanya, sehingga reputasinya tidak begitu baik."Anggota Keluarga Taslim?" Wira langsung merasa tertarik. Sejak datang ke Kota Limaran, dia sudah bertemu dengan dua dari empat keluarga besar dan bahkan berhasil memusnahkan Keluarga Oesman. Dia hanya belum bert
Read more

Bab 1905

Setelah Wira mengikuti Salie, mereka segera tiba di depan gerbang kediaman Keluarga Taslim."Nona Salie, akhirnya kamu kembali juga. Tuan Raffi terus mencarimu sampai hampir gila, untungnya kamu baik-baik saja. Kalau nggak, kepala kamu mungkin akan hilang," kata kedua pengawal di depan pintu dengan lega sambil segera mendekati Salie.Nona yang keras kepala ini memang benar-benar susah ditangani. Salie selalu diam-diam keluar dari kediaman dan membuat banyak masalah bagi para pengawal di depan pintu. Setiap kali keluar, Salie selalu membuat masalah dan akhirnya mereka juga yang disalahkan. Suasana hati mereka tentu saja tidak begitu baik jika Salie keluar, tetapi mereka tidak berani melawan Salie karena tidak ingin mendapat masalah. Mereka lebih memilih untuk menghindari masalah."Di mana ayahku? Tadi aku bertemu dengan orang yang nggak tahu diri di jalan. Dia ingin bertemu dengan ayahku, jadi aku membawanya ke sini. Aku ingin lihat apa orang ini benar-benar mengenal ayahku seperti yang
Read more

Bab 1906

Pengurus rumah tangga yang menyadari keberadaan Wira terlebih dahulu, bertanya sambil menatap Wira dengan bingung. Salie sering keluar rumah, tetapi Salie tidak pernah membawa temannya pulang ke rumah."Ayah, orang ini bilang dia kenal denganmu dan ingin datang untuk bertemu denganmu. Aku ingin lihat apa dia benar-benar temanmu," kata Salie segera setelah teringat kembali, dia hampir lupa untuk memberi tahu Raffi tentang Wira. Dia juga menceritakan kejadian yang terjadi di jalanan tadi dengan berlebihan."Anak muda, maafkan kebodohanku ini, apa kita pernah bertemu sebelumnya? Kalau boleh tahu, kamu adalah putra dari keluarga mana?" Meskipun usia Wira sedikit lebih tua daripada Salie, dia tetap hanya seorang anak kecil bagi Raffi yang telah paruh baya.Setelah langsung duduk di kursi seolah-olah di sana adalah kediamannya sendiri, Wira tersenyum dan berkata, "Kamu benar-benar nggak mengenalku?""Hm ...." Setelah termenung sejenak, Raffi akhirnya tetap menggelengkan kepala karena dia mem
Read more

Bab 1907

"Aku nggak berbohong," kata Wira sambil tersenyum pada Salie. Saat menuju ke sini, dia memang berniat ingin memberi pelajaran pada Salie. Tidak peduli pria atau wanita, harus dihukum jika membuat kesalahan. Apalagi, Salie berasal dari keluarga terhormat, sikap Salie pasti manja seperti sikap anak-anak dari keluarga kaya pada umumnya. Namun, saat melihat Raffi, dia akhirnya menyadari dia sudah salah paham tentang Salie. Gadis ini hanya lebih suka bermain-main, sama sekali tidak berniat jahat. Oleh karena itu, dia mengubah pemikirannya."Salie, kamu segera minta maaf pada Tuan Wira. Nggak peduli apa yang sudah kamu lakukan sebelumnya, Ayah tahu kepribadianmu. Kamu pasti sudah menyinggung Tuan Wira. Kalau nggak, Tuan Wira nggak akan mengikutimu ke sini." Raffi bereaksi dengan cepat dan segera berkata pada Salie. Dia memiliki sedikit pemahaman tentang Wira, tetapi semua itu hanya mendengar dari perkataan orang lain saja. Apalagi, Keluarga Oesman baru saja musnah, dia tidak ingin Keluarga T
Read more

Bab 1908

"Pada saat itu, aku akan menjelaskan pada kalian bisnis apa yang harus ditangani oleh tiga keluarga besar ini. Kelak kalian juga nggak perlu terus bersaing lagi." Wira tidak ingin terlibat dengan dendam pribadi orang-orang ini, tetapi dia tidak punya pilihan lain. Jika tiga keluarga besar bisa hidup berdampingan dengan damai dan kelak memiliki tujuan bisnis yang sama, itu akan menghemat banyak biaya. Selain itu, semua uang itu juga akan masuk ke sakunya, sehingga akan sangat membantu rencananya untuk melangkah lebih jauh. Perhitungannya sangat jelas.Raffi sangat bersemangat karena dia sudah mendengar tentang kejadian di Keluarga Abizar. Setelah Keluarga Oesman musnah, Keluarga Abizar langsung naik daun. Hanya dalam semalam, keluarga itu langsung mengambil ahli semua bisnis Keluarga Oesman dan sekarang berada dalam puncak kejayaan.Awalnya, Raffi berpikir Wira akan mendukung Keluarga Abizar untuk perlahan-lahan menduduki posisi pemimpin dari empat keluarga besar, lalu menghabisi kedua
Read more

Bab 1909

Sel penjara itu gelap. Bukan hanya tidak ada cahaya matahari, tetapi juga dipenuhi dengan tikus-tikus yang menyebalkan. Ditambah lagi, tangan dan kaki Thalia diborgol, sehingga untuk makan pun harus disuap orang lain. Dia merasa harga dirinya dibuang di lantai dan diinjak-injak dengan kejam. Bagaimana mungkin dia yang biasanya angkuh bisa menahan semua perlakuan ini?"Membunuhmu? Bagaimana mungkin? Orang-orangku sudah menuju Kota Hantu, aku nggak akan menyentuhmu sebelum mereka kembali. Jangankan membunuhmu, meskipun kamu ingin bunuh diri pun nggak akan punya kesempatan itu ...."Wira tersenyum, lalu melanjutkan, "Tapi, aku peringatkan kamu. Kalau orang-orangku nggak bisa kembali dari Kota Hantu, aku akan membuatmu sangat menderita dan menyesal telah dilahirkan ke dunia ini."Thalia langsung berteriak, "Berengsek! Kamu ini benar-benar orang paling berengsek di dunia ini! Meskipun kelak aku menjadi hantu, aku juga nggak akan memaafkanmu! Aku akan terus mengutukmu di neraka setiap hari,
Read more

Bab 1910

"Apa yang harus dilakukannya, itu adalah keputusannya sendiri," kata Wira.Wulan menganggukkan kepala dengan lembut."Oh ya, apa kamu ada rencana malam ini?" Wira tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraannya."Tentu saja nggak. Yang lainnya nggak ikut bersama kita dan aku juga nggak mengenal siapa pun di Kota Limaran ini. Selain menemanimu, aku benar-benar nggak tahu harus melakukan apa," jawab Wulan dengan ekspresi tak berdaya. Dia akan memilih untuk tetap tinggal di Dusun Darmadi jika tahu situasinya akan seperti ini, setidaknya dia bisa mengobrol bersama Wulan dan yang lainnya. Selain itu, dia familier dengan Dusun Darmadi, sehingga tidak akan merasa begitu bosan. Namun, tidak ada gunanya menyesal karena dia yang memilih untuk datang ke sini, dia hanya bisa menerima situasinya."Baiklah. Malam ini aku akan membawamu pergi bersenang-senang."Wira tersenyum misterius, lalu memanggil orang yang berada di luar pintu. "Kamu hubungi orang-orang dari tiga keluarga besar dulu dan pesan satu m
Read more
PREV
1
...
189190191192193
...
272
DMCA.com Protection Status