Share

Bab 1905

Author: Arif
Setelah Wira mengikuti Salie, mereka segera tiba di depan gerbang kediaman Keluarga Taslim.

"Nona Salie, akhirnya kamu kembali juga. Tuan Raffi terus mencarimu sampai hampir gila, untungnya kamu baik-baik saja. Kalau nggak, kepala kamu mungkin akan hilang," kata kedua pengawal di depan pintu dengan lega sambil segera mendekati Salie.

Nona yang keras kepala ini memang benar-benar susah ditangani. Salie selalu diam-diam keluar dari kediaman dan membuat banyak masalah bagi para pengawal di depan pintu. Setiap kali keluar, Salie selalu membuat masalah dan akhirnya mereka juga yang disalahkan. Suasana hati mereka tentu saja tidak begitu baik jika Salie keluar, tetapi mereka tidak berani melawan Salie karena tidak ingin mendapat masalah. Mereka lebih memilih untuk menghindari masalah.

"Di mana ayahku? Tadi aku bertemu dengan orang yang nggak tahu diri di jalan. Dia ingin bertemu dengan ayahku, jadi aku membawanya ke sini. Aku ingin lihat apa orang ini benar-benar mengenal ayahku seperti yang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1906

    Pengurus rumah tangga yang menyadari keberadaan Wira terlebih dahulu, bertanya sambil menatap Wira dengan bingung. Salie sering keluar rumah, tetapi Salie tidak pernah membawa temannya pulang ke rumah."Ayah, orang ini bilang dia kenal denganmu dan ingin datang untuk bertemu denganmu. Aku ingin lihat apa dia benar-benar temanmu," kata Salie segera setelah teringat kembali, dia hampir lupa untuk memberi tahu Raffi tentang Wira. Dia juga menceritakan kejadian yang terjadi di jalanan tadi dengan berlebihan."Anak muda, maafkan kebodohanku ini, apa kita pernah bertemu sebelumnya? Kalau boleh tahu, kamu adalah putra dari keluarga mana?" Meskipun usia Wira sedikit lebih tua daripada Salie, dia tetap hanya seorang anak kecil bagi Raffi yang telah paruh baya.Setelah langsung duduk di kursi seolah-olah di sana adalah kediamannya sendiri, Wira tersenyum dan berkata, "Kamu benar-benar nggak mengenalku?""Hm ...." Setelah termenung sejenak, Raffi akhirnya tetap menggelengkan kepala karena dia mem

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1907

    "Aku nggak berbohong," kata Wira sambil tersenyum pada Salie. Saat menuju ke sini, dia memang berniat ingin memberi pelajaran pada Salie. Tidak peduli pria atau wanita, harus dihukum jika membuat kesalahan. Apalagi, Salie berasal dari keluarga terhormat, sikap Salie pasti manja seperti sikap anak-anak dari keluarga kaya pada umumnya. Namun, saat melihat Raffi, dia akhirnya menyadari dia sudah salah paham tentang Salie. Gadis ini hanya lebih suka bermain-main, sama sekali tidak berniat jahat. Oleh karena itu, dia mengubah pemikirannya."Salie, kamu segera minta maaf pada Tuan Wira. Nggak peduli apa yang sudah kamu lakukan sebelumnya, Ayah tahu kepribadianmu. Kamu pasti sudah menyinggung Tuan Wira. Kalau nggak, Tuan Wira nggak akan mengikutimu ke sini." Raffi bereaksi dengan cepat dan segera berkata pada Salie. Dia memiliki sedikit pemahaman tentang Wira, tetapi semua itu hanya mendengar dari perkataan orang lain saja. Apalagi, Keluarga Oesman baru saja musnah, dia tidak ingin Keluarga T

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1908

    "Pada saat itu, aku akan menjelaskan pada kalian bisnis apa yang harus ditangani oleh tiga keluarga besar ini. Kelak kalian juga nggak perlu terus bersaing lagi." Wira tidak ingin terlibat dengan dendam pribadi orang-orang ini, tetapi dia tidak punya pilihan lain. Jika tiga keluarga besar bisa hidup berdampingan dengan damai dan kelak memiliki tujuan bisnis yang sama, itu akan menghemat banyak biaya. Selain itu, semua uang itu juga akan masuk ke sakunya, sehingga akan sangat membantu rencananya untuk melangkah lebih jauh. Perhitungannya sangat jelas.Raffi sangat bersemangat karena dia sudah mendengar tentang kejadian di Keluarga Abizar. Setelah Keluarga Oesman musnah, Keluarga Abizar langsung naik daun. Hanya dalam semalam, keluarga itu langsung mengambil ahli semua bisnis Keluarga Oesman dan sekarang berada dalam puncak kejayaan.Awalnya, Raffi berpikir Wira akan mendukung Keluarga Abizar untuk perlahan-lahan menduduki posisi pemimpin dari empat keluarga besar, lalu menghabisi kedua

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1909

    Sel penjara itu gelap. Bukan hanya tidak ada cahaya matahari, tetapi juga dipenuhi dengan tikus-tikus yang menyebalkan. Ditambah lagi, tangan dan kaki Thalia diborgol, sehingga untuk makan pun harus disuap orang lain. Dia merasa harga dirinya dibuang di lantai dan diinjak-injak dengan kejam. Bagaimana mungkin dia yang biasanya angkuh bisa menahan semua perlakuan ini?"Membunuhmu? Bagaimana mungkin? Orang-orangku sudah menuju Kota Hantu, aku nggak akan menyentuhmu sebelum mereka kembali. Jangankan membunuhmu, meskipun kamu ingin bunuh diri pun nggak akan punya kesempatan itu ...."Wira tersenyum, lalu melanjutkan, "Tapi, aku peringatkan kamu. Kalau orang-orangku nggak bisa kembali dari Kota Hantu, aku akan membuatmu sangat menderita dan menyesal telah dilahirkan ke dunia ini."Thalia langsung berteriak, "Berengsek! Kamu ini benar-benar orang paling berengsek di dunia ini! Meskipun kelak aku menjadi hantu, aku juga nggak akan memaafkanmu! Aku akan terus mengutukmu di neraka setiap hari,

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1910

    "Apa yang harus dilakukannya, itu adalah keputusannya sendiri," kata Wira.Wulan menganggukkan kepala dengan lembut."Oh ya, apa kamu ada rencana malam ini?" Wira tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraannya."Tentu saja nggak. Yang lainnya nggak ikut bersama kita dan aku juga nggak mengenal siapa pun di Kota Limaran ini. Selain menemanimu, aku benar-benar nggak tahu harus melakukan apa," jawab Wulan dengan ekspresi tak berdaya. Dia akan memilih untuk tetap tinggal di Dusun Darmadi jika tahu situasinya akan seperti ini, setidaknya dia bisa mengobrol bersama Wulan dan yang lainnya. Selain itu, dia familier dengan Dusun Darmadi, sehingga tidak akan merasa begitu bosan. Namun, tidak ada gunanya menyesal karena dia yang memilih untuk datang ke sini, dia hanya bisa menerima situasinya."Baiklah. Malam ini aku akan membawamu pergi bersenang-senang."Wira tersenyum misterius, lalu memanggil orang yang berada di luar pintu. "Kamu hubungi orang-orang dari tiga keluarga besar dulu dan pesan satu m

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1911

    Setelah memerintah semua untuk bersembunyi, Biantara segera mengangkat sebuah meja dan menghalang di depan tubuhnya. Serangan lawan terlalu kejam, pasti akan ada banyak korban jika mereka ingin keluar untuk menghadapi lawan itu. Mereka hanya bisa menunggu hingga serangan itu berhenti, lalu mencari kesempatan untuk melarikan diri. Para anggota jaringan mata-mata di sampingnya juga bersembunyi di sudut-sudut dinding, tidak berani menghadapi serangan itu.Setelah hujan panah yang berlangsung selama lima belas menit, situasi di luar ruangan menjadi lebih tenang dan ada sekelompok orang yang langsung memasuki ruangan."Siapa yang bernama Biantara? Segera keluar! Kalau nggak, aku akan membunuh semua orang di sini," kata orang yang berdiri di paling depan dan memakai topeng dengan dingin, lalu menatap semua orang yang berada di ruangan itu.Biantara menggelengkan kepalanya, lalu keluar dari persembunyiannya terlebih dahulu. Jumlah lawan sangat banyak dan di luar pasti sudah ada perangkap, dia

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1912

    Para kepala keluarga dari ketiga keluarga besar itu telah berkumpul di ruangan restoran. Mereka sudah bergegas tiba lebih awal dan duduk diam menunggu kedatangan Wira. Suasana di ruangan terasa sangat sepi. Tidak ada yang berani berbicara dan saling menatap."Uhuk uhuk."Setelah batuk beberapa kali karena melihat suasana di ruangan yang canggung, Raffi yang selalu pandai berbicara menatap Aariz. "Tuan Aariz, aku dengar hubunganmu dan Tuan Wira cukup baik. Menurut informasi, bahkan semua aset Keluarga Oesman juga sudah menjadi milikmu. Apa kamu tahu apa yang akan disampaikan Tuan Wira kali ini sampa mengumpulkan kita?"Cody juga memasang telinganya untuk mendengar jawaban Aariz.Biasanya, para anggota keluarga besar ini tidak pernah inisiatif bertindak. Meskipun mereka bertemu di sebuah acara tertentu, mereka juga akan saling menghindar. Bagaimanapun juga, mereka harus mengalahkan lawan mereka jika ingin berkembang, tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang memiliki kemampuan itu. Mere

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1913

    "Kalian pasti sudah tahu tentang masalah Keluarga Oesman, 'kan?" tanya Wira langsung ke topik.Ketiga kepala keluarga itu menganggukkan kepala. Kota Limaran tidak begitu besar, bagaimana mungkin mereka tidak mendengar tentang Keluarga Oesman yang tiba-tiba menghilang. Mereka tentu saja tahu semua hal ini pasti berhubungan dengan Wira, tetapi ini adalah kesalahan Keluarga Oesman sendiri dan tidak bisa menyalahkan orang lain. Hal inilah yang menjadi peringatan bagi mereka agar tidak mengganggu Wira lagi untuk melindungi mereka sendiri."Aku nggak akan menyembunyikan hal ini dari kalian lagi. Masalah Keluarga Oesman memang nggak terlalu penting, tapi kalian juga pasti sudah dengar tentang alasan dan konsekuensinya, 'kan? Saat ini, aku sedang menjalankan proyek hidrolik yang akan bermanfaat bagi seluruh warga kota, tapi Keluarga Oesman malah diam-diam menaruh racun di sumur demi kepentingan mereka sendiri. Banyak pekerja yang sakit parah dan menghambat proyekku.""Awalnya, aku berniat memb

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status