Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1281 - Chapter 1290

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1281 - Chapter 1290

3044 Chapters

Bab 1281

Raja Kresna sontak tergelak dan menyahut, "Bawahanmu? Raja Ararya, semua bawahanmu adalah bawahan Ibu Suri dan Putra Mahkota. Jujur saja, sebelum pengawal pribadimu ini mengikutimu, dia dulunya anggota Pasukan Bayangan.""Selain itu, banyak hal yang kuketahui, tapi nggak ingin kukatakan. Aku hanya ingin mempertahankan keseimbangan istana ... dan memberimu kesempatan. Kalau nggak, aku pasti sudah menundukkanmu dan meminta Ibu Suri menghukummu.""Mendiang raja sudah tiada, begitu juga dengan Raja Byakta. Kita hanya 3 bersaudara sekarang, aku nggak ingin kamu membuat kesalahan yang sama lagi. Raja Ararya, terkadang yang bukan milik kita memang bukan ditakdirkan untuk kita. Jadi, jangan keras kepala lagi.""Kalau nggak, kamu sendiri yang akan terluka nantinya. Percayalah. Apalagi, Ibu Suri memberikan kekuasaan terbesar kepada Wira. Kalau dia membunuhmu karena masalah ini, nggak akan ada yang bisa menghalanginya. Ibu Suri juga nggak akan membalaskan dendammu. Kamu boleh mengabaikan orang la
Read more

Bab 1282

"Kalaupun Ibu Suri kembali, takutnya kondisinya nggak baik dan akan sulit untuk mengambil alih kekuasan, 'kan?" lanjut Wira.Raja Tanuwi jelas mengerti setelah mendengarnya. Selain merasa takjub dengan kecerdasan Wira, dia pun merasa Raja Ararya ini benar-benar gila. Raja Ararya jelas-jelas baru diampuni waktu itu, tetapi melakukan kesalahan yang sama lagi. Bukannya bertobat, malah membuat masalah baru. Sungguh di luar nalar!"Raja Ararya ini benar-benar ambisius. Kamu menyuruhku kemari pasti karena Raja Kresna berbicara terus terang padanya, 'kan?" tanya Raja Tanuwi.Wira pun mengangguk mendengarnya. "Mungkin begitu, tapi Raja Kresna seharusnya menasihatinya. Kalau masih nggak bisa dinasihati, kita terpaksa mengambil tindakan."Raja Tanuwi mengangguk dan berkata, "Sebelum Ibu Suri pergi, dia menyuruh Selir Zendaya dan Selir Anaya mengurus harem, juga menyuruh kita berempat mengurus pemerintahan. Semua ini untuk mempertahankan keseimbangan. Tanpa kamu, mungkin sekarang sudah kacau bala
Read more

Bab 1283

Yasir senang memikirkan rencana malam ini, tetapi Berma merasa sangat bingung. Berma berhasil meloloskan diri semalam, tetapi bagaimana dengan malam ini? Mereka tidak mungkin tidak bercinta setelah menikah.Ketika Berma masih memikirkan cara untuk menghindar, Biantara tiba-tiba datang. Begitu masuk, dia langsung tersenyum sambil berucap, "Ini hari pertama kalian menjadi suami istri. Aku datang untuk memberi kalian selamat. Kalian nggak akan mengusirku, 'kan?"Yasir bergegas menyahut, "Bos, apa yang kamu katakan? Mana mungkin kami berpikiran seperti itu?"Biantara membalas, "Baguslah kalau begitu. Yasir, aku datang untuk membahas sesuatu denganmu hari ini.""Bos, katakan saja," ujar Yasir segera.Tanpa merahasiakan apa pun, Biantara berucap, "Sekarang aku dan Tuan Wira ada di Kerajaan Agrel, jadi kamu nggak perlu mencemaskan keadaan di sini. Kamu sangat hebat, kamu mengatur jaringan mata-mata di sini dengan baik. Jadi, aku dan Tuan Wira sudah berdiskusi. Kami memutuskan untuk mengutusmu
Read more

Bab 1284

"Apa ada masalah?" tanya Berma dengan wajah tersenyum.Yasir membalas, "Bukan apa-apa. Hanya saja, kita mungkin akan pergi ke Kerajaan Monoma."Begitu mendengarnya, Berma sontak tercengang. Dia bertanya, "Pergi ke Kerajaan Monoma? Apa maksudnya?"Berma tidak mengerti mengapa mereka harus tiba-tiba pindah ke Kerajaan Monoma? Apakah dirinya sudah ketahuan? Ekspresi Berma seketika menjadi masam."Tuan Wira dan Bos Biantara akan memantau Kerajaan Agrel, jadi aku nggak perlu berada di sini lagi. Supaya jaringan mata-mata kami makin bagus, Bos Biantara mengutusku ke Kerajaan Monoma," ujar Yasir.Yasir sama sekali tidak keberatan karena ini juga alasan yang didapatkannya saat pergi ke Kerajaan Ahola. Kemudian, dia diutus ke Kerajaan Agrel. Sekarang, dia harus pergi ke Kerajaan Monoma. Pasti karena alasan yang sama.Berbeda dengan Yasir, Berma justru mulai merenungkan masalah ini. Di saat genting seperti ini, dia dan Yasir malah diutus ke Kerajaan Monoma. Pasti ada sesuatu di balik semua ini,
Read more

Bab 1285

Setelah meninggalkan toko sembako, Berma langsung menuju ke sebuah gang. Biantara pun terus mengikuti dengan ekspresi dingin.Biasanya Berma hanya pergi membeli kebutuhan rumah, tetapi hari ini malah pergi ke tempat yang terpencil. Biantara pun merasa wanita ini tidak sesederhana yang dibayangkannya.Biantara terus membuntutinya. Sementara itu, Berma tidak menyadari apa-apa karena sedang panik. Kini, dia terus memikirkan apakah penyamarannya telah terbongkar? Jika benar seperti itu, apa yang harus dilakukannya sekarang? Apakah dirinya telah membuat kesalahan?Sebenarnya, Berma tidak tahu bahwa semua tindakan yang dilakukannya dengan waspada menutupi semuanya dengan baik. Sayangnya, dia tidak bisa membuat keputusan pada saat-saat genting.Biantara dan Wira sangat cerdas, Berma tentu kalah jika dibandingkan dengan mereka berdua. Jadi, setiap kali Berma ingin melakukan sesuatu, mereka akan mengetahuinya terlebih dahulu. Hal ini yang membuat Berma terus-menerus gagal.Kali ini, Berma juga
Read more

Bab 1286

Begitu mendengarnya, ekspresi Berma menjadi makin masam. "Kalau benar begitu, artinya ...."Berma mengerutkan dahi, tampak sangat gusar. Dia tidak bisa melakukan sesuatu terhadap Wira lagi."Aku tahu apa yang kamu pikirkan. Kita terpaksa menunda misi ini dulu. Sialan, pria ini susah sekali untuk dilawan," ucap Bruno yang menghela napas. Dia benar-benar geram memikirkannya."Kak, gimana kalau kita langsung bunuh dia? Kalau bekerja sama, mungkin kita bisa menghabisinya," usul Berma.Mendengar ini, Bruno pun mulai merenung. Dia berkata, "Masalah ini harus dipertimbangkan dulu. Bagaimanapun, risikonya sangat besar. Bagus kalau berhasil. Tapi, kalau gagal, usahamu selama ini akan sia-sia."Bruno merasa dilema. Berma telah menyamar begitu lama. Dinilai dari hubungannya dengan Yasir, Berma pun sudah bisa mendekati Wira.Jika mereka gagal, rencana seperti ini tidak akan bisa diimplementasikan lagi. Akan sangat sulit untuk menempatkan mata-mata di sisi Wira ke depannya.Setelah menghela napas d
Read more

Bab 1287

Wira bisa menangani Berma dengan mudah. Jika Berma ingin menghadapinya, dia akan menunggu kedatangan Berma. Kebetulan, dia juga ingin melihat apa rencana mereka untuk menghadapinya."Tapi .... Kak Wira, hal ini mungkin akan berdampak sangat besar bagi Yasir," timpal Biantara. Dari nadanya, terdengar bahwa dia sangat khawatir.Mendengar perkataan itu, Wira menghela napas. Tentu saja dia tahu hal itu. "Apa yang kamu katakan benar. Kita memang nggak punya perasaan apa pun dengan wanita ini, tapi Yasir adalah sahabat kita!"Wira berpikir harus bagaimana menangani hal ini. Membunuh Berma? Membunuh Berma tentu saja adalah cara yang paling sederhana. Namun jika dia membunuh Berma, ini memang akan menjadi pukulan yang sangat besar bagi Yasir. Sejak awal, Wira dan Biantara tidak memercayai Berma dan bahkan selalu menyembunyikan hal ini dari Yasir. Jika suatu hari kamu menyadari sahabatmu ternyata selalu mencurigai orang terdekatmu, bukan siapa pun sanggup menerima hal seperti ini.Berma memang
Read more

Bab 1288

Bagaimanapun juga bagi Bruno dan Berma, identitas Berma sudah terungkap. Jika saat ini mereka bertindak lagi, kemungkinan besar usaha sebelumnya akan sia-sia dan bahkan akan membahayakan nyawa mereka sendiri."Berma, keinginan Tuan Prabu adalah membunuh Wira, tapi ... kalau Wira sudah membuat persiapan, kita pasti akan mati. Apa pilihanmu kali ini?" tanya Bruno.Selama bertahun-tahun ini, Bruno selalu berada di sisi Prabu, dia tahu betul karakter dan kebiasaan Prabu. Namun justru karena tahu jelas mengenai Prabu, hatinya menjadi semakin khawatir. Bagaimanapun juga, kekejaman Prabu ini jauh melampaui bayangannya.Bukan hanya itu saja, yang terpenting adalah Prabu ini sama sekali tidak memedulikan nyawa mereka. Dia sudah tahu tentang hal ini sejak lama, hanya saja dia tidak pernah mengungkapkannya. Namun, keputusan Prabu kali ini jelas tidak bijaksana. Menggunakan segala cara, berarti mengorbankan nyawa mereka berdua untuk membunuh Wira. Harus diakui, keputusan Prabu ini membuatnya meras
Read more

Bab 1289

Setelah meninggalkan tempat itu, Berma pergi ke pasar untuk membeli beberapa makanan enak. Dia berencana memasak beberapa hidangan lezat untuk Yasir setelah pulang nanti. Tidak peduli rencananya akan berhasil atau tidak, ini akan menjadi makanan terakhir. Dia sudah memanfaatkan Yasir begitu lama, hatinya merasa bersalah. Yang bisa dia lakukan saat ini adalah menemaninya makan.Sebenarnya, Berma pernah beberapa kali merasa bimbang dan berpikir kehidupan bersama Yasir seperti ini sangat bagus juga. Namun, dia tetap tidak bisa meninggalkan Keluarga Juwanto. Mungkin karena pemikirannya ini sudah ditanamkan sejak kecil sehingga sangat sulit untuk diubah. Setiap kali Berma ingin menyerah, dia akan selalu menghentikan pemikirannya itu. Namun sekarang, dia akhirnya sadar.Saat mendengar Bruno mengatakan menggunakan segala cara, dia terkejut sejenak. Berma tiba-tiba menyadari bahwa dirinya hanyalah alat yang tak penting bagi mereka, bahkan tidak berarti. Setelah memikirkannya, rencana ini bisa
Read more

Bab 1290

Yasir tiba-tiba teringat sesuatu dan buru-buru berbicara. Baginya, Dusun Darmadi adalah tempat yang terlihat seperti mimpi. Ada gunung, air, dan kehidupan masyarakatnya yang sederhana, tempat itu adalah surga dunia yang sesungguhnya. Namun, dia tidak mengerti dengan maksud dari perkataan Berma. Berma bukan bertanya apakah pemandangan seperti itu memang nyata atau tidak, melainkan bertanya apakah dia bisa memiliki kehidupan yang seperti mimpi ini.Pada saat yang bersamaan, Wira tidak peduli dengan semua hal itu, tetapi dia sudah mempersiapkan seluruh kediaman Raja Uttar untuk siap melawan. Dia menempatkan orangnya yang memiliki kemampuan bela diri yang hebat dan senapan di setiap sudut. Dengan cara ini, orang biasa tidak mungkin bisa masuk ke kediaman itu. Saat ini, dia sedang duduk bersila di atas tempat tidur dan mengalirkan energi ke seluruh tubuhnya dalam satu putaran. Setelah itu, dia perlahan-lahan membuka matanya dengan ekspresi terkejut dan mengepalkan tinjunya."Dua belas putar
Read more
PREV
1
...
127128129130131
...
305
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status