Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1021 - Chapter 1030

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1021 - Chapter 1030

3026 Chapters

Bab 1021

Murad tampak sangat tenang. Dia tersenyum sambil menyesap bir, lalu menimpali dengan santai, "Nggak usah khawatir, bangsa Agrel nggak akan menyerang kita.""Benar, apa yang kalian khawatirkan? Tenang saja, hari ini kita akan minum-minum sampai puas dan mabuk!" seru salah satu tentara.Saat ini, kecemasan dan ketakutan dalam hati mereka pun sirna. Lagi pula, jenderal sudah berbicara demikian. Untuk apa mereka merasa khawatir lagi?Jadi, sekelompok orang itu mulai minum dan bernyanyi, mereka terlihat sangat gembira. Keributan ini pun menarik perhatian Braja.Dengan ekspresi gelisah, Braja bergegas menghampiri. Dia berkata dengan ekspresi serius, "Jenderal, sekarang adalah momen paling kritis dalam pertempuran kedua negara. Kita seharusnya berwaspada, jangan sampai lengah saat Kerajaan Agrel menyerang kita."Begitu mendengarnya, Murad dan para tentara yang sedang menikmati bir pun saling bertatapan. Kemudian, mereka sontak tertawa terbahak-bahak.Terlihat penghinaan di tatapan Murad saat
Read more

Bab 1022

"Omong kosong!" Ekspresi Yudha tampak sangat suram. Dia membentak, "Jangan harap! Aku nggak akan tunduk pada penjahat seperti kalian!"Ucapan ini membuat wajah Taufik menjadi sangat masam. Setelah terdiam sesaat, dia tersenyum sinis dan mengejek, "Hehe, aku juga nggak akan memaksa kalau kamu nggak mau."Kemudian, dengan ekspresi dingin, Taufik meneruskan dengan nada menghina, "Sepertinya, pasukan dari Agrel sudah mulai bertarung dengan tentara yang menjaga perbatasan Kerajaan Nuala, 'kan?"Taufik terkekeh-kekeh dingin. Dia bertanya lagi dengan ekspresi mencemooh, "Memangnya kamu kira bisa membantu kalau pergi ke sana sekarang?"Ucapan ini membuat wajah Yudha dipenuhi amarah. Dia sangat mengkhawatirkan para tentara yang berjaga di perbatasan. Bagaimanapun, mereka semua hanya tahu bersenang-senang dan tidak pernah becus dalam bekerja.Hanya pengawal pribadinya, Braja, yang bisa diandalkan di sana. Namun, Braja tidak memiliki status apa pun, orang-orang itu tidak mungkin mendengarkannya.
Read more

Bab 1023

Saat ini, beberapa tentara bergegas mengadang di depan Braja. Salah satunya berseru, "Jenderal, cepat kabur!"Braja pun menggertakkan giginya, lalu berbalik dan melarikan diri dari sana. Tanpa diduga, sebelum sempat mengambil langkah, mereka sudah dikepung lagi oleh orang-orang yang memegang pedang. Kecepatan orang-orang ini sangat tinggi, seperti ingin menghabisi mereka dengan kejam.Braja melawan mati-matian, tetapi malah ditikam dari belakang. Karena tidak bisa mengelak, lengan Braja juga dipotong sampai putus!Darah sontak menciprat. Rasa sakit yang dahsyat ini sampai membuat sekujur tubuh Braja gemetaran. Meskipun begitu, dia tetap berusaha untuk bertahan.Sementara itu, para tentara di belakang terus berjatuhan. Terlihat darah mengalir ke mana-mana dan mayat berserakan.Pada akhirnya, Braja yang tidak bisa melawan begitu banyak orang sendirian pun tewas dengan tragis.Pada saat yang sama, Raja Tanuwi memimpin 80.000 pasukannya untuk menyerbu barak di perbatasan. Di sisi lain, Mur
Read more

Bab 1024

Ketika melihat musuh yang begitu banyak, Murad ketakutan hingga sekujur tubuhnya gemetaran. Zaabit yang berdiri di sampingnya pun tampak cemas. Dengan napas memburu, dia bertanya kepada Murad, "Jenderal, apa yang harus kita lakukan sekarang?"Pasukan menyerang perbatasan, mereka tidak memiliki kekuatan tempur. Murad menggertakkan gigi, lalu melambaikan tangannya dan membalas, "Kalau terus berada di sini, kita hanya akan mati!""Maksud Jenderal ...," tanya Zaabit.Murad menahan kepanikan dalam hatinya sembari menginstruksi, "Mundur! Kita hanya bisa mundur sekarang!"Zaabit yang berdiri di samping pun tertegun mendengarnya. Mundur? Jadi, Murad ingin mengabaikan kota dan para penduduk begitu saja?Zaabit menelan ludahnya dengan gelisah. Ketika ingin berbicara, dia malah mendapati Murad sudah melarikan diri dengan tergesa-gesa.Zaabit melirik sekilas para rakyat Provinsi Ladu. Kemudian, dia menggertakkan gigi dan ikut melarikan diri!Sebelum pasukan Raja Tanuwi menyuruh semuanya untuk meny
Read more

Bab 1025

Dalam keadaan seperti itu, Kerajaan Monoma hanya akan menyerang Provinsi Suntra, sedangkan Raja Tanuwi akan menahan Yudha.Dengan kata lain, Kerajaan Nuala sudah berada dalam kondisi pasif, bahkan tidak memiliki peluang untuk melawan!"Hehe. Di sini terlalu jauh, kita nggak bisa mendengar suara apa pun meskipun ada keributan. Hais, sayang sekali, aku nggak bisa melihat pasukan kalian diserang habis-habisan!" ejek Taufik. Ejekan ini pun membuat ekspresi Yudha sangat masam."Yudha, aku tahu apa yang kamu khawatirkan. Kamu khawatir Kerajaan Agrel akan menyerang pusat Kerajaan Nuala, 'kan? Tenang saja, mereka nggak akan melakukan itu," lanjut Taufik.Yudha memicingkan mata mendengar ini. Sesudah merenung dengan saksama, dia baru memahami maksudnya."Kalian ... ingin menguasai salah satu provinsi secara utuh. Benar begitu?" tanya Yudha dengan nada dingin.Taufik pun tertawa terbahak-bahak sebelum menimpali, "Tepat sekali! Karena kamu memahaminya, mari kita membahasnya langsung. Aku rasa kam
Read more

Bab 1026

Ekspresi Yudha tampak sangat suram saat mendengar perkataan Taufik ini. Saat ini, Taufik berkata lagi, "Yudha, tadi aku sudah bilang kami nggak akan menyerang Kerajaan Nuala. Tapi, kami pasti akan menguasai wilayah yang sudah kami taklukkan. Inilah alasan kami melakukan semua ini.""Jujur saja, karena kamu ditahan di sini, pasukan Agrel dan Monoma yang berjumlahkan 80.000 orang bisa saja menyerang 3 provinsi sekaligus. Raja Tanuwi sangat hebat, 10 hari sudah cukup baginya.""Tapi ... apa gunanya menyerang sebanyak itu? Lebih baik kami taklukkan 1 provinsi untuk dikuasai. Berhubung kalian nggak bisa melindunginya dengan baik, kami tentu nggak akan membiarkan kalian merebutnya. Jadi, yang ingin kami lakukan adalah menguasai 1 tempat secara utuh!" jelas Taufik yang menyunggingkan senyuman penuh kemenangan.Begitu mendengar penjelasan ini, Yudha merasa kebenarannya memang seperti itu. Kerajaan Nuala kacau balau sekarang. Yudha sendiri tidak tahu bagaimana cara mengatasi kekacauan ini. Saat
Read more

Bab 1027

Begitu mendengar semua keluhan itu, Jihan kesal setengah mati!"Huh! Kalau Keluarga Juwanto nggak mengacau, mana mungkin ada kejadian seperti ini? Aku sudah memberikan 3 provinsi, tapi mereka masih nggak tahu diuntung.""Kita nggak akan kehilangan wilayah kalau Keluarga Juwanto nggak membuat onar! Sekarang, kalian ingin menyalahkanku atas masalah ini? Benar-benar menteri hebat!" bentak Jihan.Perkataan ini membuat para menteri itu seketika merasa malu. Mereka tahu bahwa yang dikatakan Jihan memang benar.Keluarga Juwanto ingin memisahkan 3 provinsi dari Kerajaan Nuala. Masalah ini tentu harus diatasi, mereka tidak mungkin membiarkan Keluarga Juwanto bertindak sewenang-wenang.Namun, tidak ada yang menyangka bahwa Kerajaan Agrel dan Kerajaan Monoma akan bekerja sama. Mereka bahkan bertindak segesit ini! Hanya dalam beberapa hari, mereka sudah mendapatkan hasil sebesar ini!Saat ini, Ardi berdiri dan berkata, "Yang Mulia, Kerajaan Agrel dan Kerajaan Monoma menyerang demi mendapatkan 1 pr
Read more

Bab 1028

Ardi tetap memilih untuk diam. Saat ini, Jihan berkata, "Kalau begitu, biarkan Wira mengambil alih komando. Masih ada berapa banyak pasukan yang bisa diutus Kerajaan Nuala?"Fayd selaku menteri perang menghela napas sebelum menjawab, "Yang Mulia, total pasukan yang bisa diutus tidak sampai 120.000. Seluruh pasukan garnisun bisa dimobilisasi, begitu juga dengan pasukan di ibu kota. Tapi, demi keamanan, jumlah maksimumnya hanya 120.000 tentara.""Bagaimanapun, kita masih harus berjaga-jaga dari Keluarga Juwanto. Kalau tidak ada mereka, masih ada 30.000 tentara yang bisa diutus lagi sehingga jumlahnya menjadi 150.000 tentara. Kalau 30.000 tentara ini pergi ke perbatasan, takutnya kita kesulitan melawan Keluarga Juwanto," jelas Fayd.Semua orang sontak terdiam mendengar penjelasan ini. Wira dan Yudha sama-sama luar biasa. Akan tetapi, apakah mereka bisa melawan jika kekurangan pasukan?"Yang Mulia, Kerajaan Monoma mengutus 50.000 tentara, tapi masih belum termasuk para elite. Jelas, mereka
Read more

Bab 1029

Kalau tidak, Kerajaan Nuala yang dulunya makmur tidak akan terjebak dalam situasi seperti ini. Sayangnya, mereka tidak sekuat sebelumnya lagi karena ayah mendiang Raja Bakir yang tewas dipenggal dan Pasukan Zirah Hitam yang dibubarkan.Yudha duduk di tendanya selama semalaman. Keesokan pagi, dia baru mengirim surat kepada Jihan. Di sisi lain, Jihan juga tidak tidur semalaman.Meskipun Keluarga Juwanto adalah penyebab kekacauan ini, para rakyat tetap akan mencela Jihan kalau mereka kehilangan 2 provinsi. Keluarga Juwanto bahkan bisa menggunakan alasan ini untuk mendesaknya turun takhta.Apabila Kerajaan Nuala benar-benar kehilangan wilayah, Keluarga Juwanto sudah pasti akan menjadi makin merajalela. Takutnya, Jihan akan makin sulit untuk memenangkan hati para menteri dan rakyat.Suara rakyat adalah yang paling menakutkan. Mungkin saja, Jihan akan dipaksa oleh para rakyat untuk segera menyerahkan takhtanya.Pagi harinya, Jihan menerima balasan surat Yudha yang dibawakan oleh merpati. Beg
Read more

Bab 1030

Ucapan Yahya ini bukannya tidak berdasar. Jika dianalisis dengan baik, Keluarga Juwanto memang merupakan sumber kekacauan ini.Jika Keluarga Juwanto tidak menyatakan ketiga provinsi akan berdiri sendiri, mana mungkin Yudha datang jauh-jauh untuk menyerang mereka? Dengan begitu, perbatasan tidak akan mengalami krisis seperti ini. Mereka pasti akan dicela oleh masyarakat.Hanya saja, Kumar malah tergelak mendengarnya. Dia berucap, "Kamu tenang saja, aku sudah punya rencana untuk masalah ini."Meskipun Yahya masih sangat muda, dia selalu bisa berpikir dengan cepat. Dia langsung menimpali, "Sepertinya Paman punya cara untuk menutup mulut para rakyat. Baguslah kalau begitu!"....Di Dusun Darmadi, Wira mendapatkan surat rahasia dari Biantara. Begitu membacanya, Wira tidak merasa terkejut sedikit pun.Kerajaan Monoma mengutus pasukan, disusul dengan Kerajaan Agrel. Kini, Kerajaan Nuala sungguh kacau. Tidak semudah itu untuk meredakan kekacauan ini."Suamiku, apakah Kerajaan Nuala benar-benar
Read more
PREV
1
...
101102103104105
...
303
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status