Share

Bab 1023

Author: Arif
Saat ini, beberapa tentara bergegas mengadang di depan Braja. Salah satunya berseru, "Jenderal, cepat kabur!"

Braja pun menggertakkan giginya, lalu berbalik dan melarikan diri dari sana. Tanpa diduga, sebelum sempat mengambil langkah, mereka sudah dikepung lagi oleh orang-orang yang memegang pedang. Kecepatan orang-orang ini sangat tinggi, seperti ingin menghabisi mereka dengan kejam.

Braja melawan mati-matian, tetapi malah ditikam dari belakang. Karena tidak bisa mengelak, lengan Braja juga dipotong sampai putus!

Darah sontak menciprat. Rasa sakit yang dahsyat ini sampai membuat sekujur tubuh Braja gemetaran. Meskipun begitu, dia tetap berusaha untuk bertahan.

Sementara itu, para tentara di belakang terus berjatuhan. Terlihat darah mengalir ke mana-mana dan mayat berserakan.

Pada akhirnya, Braja yang tidak bisa melawan begitu banyak orang sendirian pun tewas dengan tragis.

Pada saat yang sama, Raja Tanuwi memimpin 80.000 pasukannya untuk menyerbu barak di perbatasan. Di sisi lain, Mur
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
reindy gerian
provinsi ladu? gak adalah sblmnya dr 9 provinsi itu. kurg konsisten nama tmpatnya.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1024

    Ketika melihat musuh yang begitu banyak, Murad ketakutan hingga sekujur tubuhnya gemetaran. Zaabit yang berdiri di sampingnya pun tampak cemas. Dengan napas memburu, dia bertanya kepada Murad, "Jenderal, apa yang harus kita lakukan sekarang?"Pasukan menyerang perbatasan, mereka tidak memiliki kekuatan tempur. Murad menggertakkan gigi, lalu melambaikan tangannya dan membalas, "Kalau terus berada di sini, kita hanya akan mati!""Maksud Jenderal ...," tanya Zaabit.Murad menahan kepanikan dalam hatinya sembari menginstruksi, "Mundur! Kita hanya bisa mundur sekarang!"Zaabit yang berdiri di samping pun tertegun mendengarnya. Mundur? Jadi, Murad ingin mengabaikan kota dan para penduduk begitu saja?Zaabit menelan ludahnya dengan gelisah. Ketika ingin berbicara, dia malah mendapati Murad sudah melarikan diri dengan tergesa-gesa.Zaabit melirik sekilas para rakyat Provinsi Ladu. Kemudian, dia menggertakkan gigi dan ikut melarikan diri!Sebelum pasukan Raja Tanuwi menyuruh semuanya untuk meny

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1025

    Dalam keadaan seperti itu, Kerajaan Monoma hanya akan menyerang Provinsi Suntra, sedangkan Raja Tanuwi akan menahan Yudha.Dengan kata lain, Kerajaan Nuala sudah berada dalam kondisi pasif, bahkan tidak memiliki peluang untuk melawan!"Hehe. Di sini terlalu jauh, kita nggak bisa mendengar suara apa pun meskipun ada keributan. Hais, sayang sekali, aku nggak bisa melihat pasukan kalian diserang habis-habisan!" ejek Taufik. Ejekan ini pun membuat ekspresi Yudha sangat masam."Yudha, aku tahu apa yang kamu khawatirkan. Kamu khawatir Kerajaan Agrel akan menyerang pusat Kerajaan Nuala, 'kan? Tenang saja, mereka nggak akan melakukan itu," lanjut Taufik.Yudha memicingkan mata mendengar ini. Sesudah merenung dengan saksama, dia baru memahami maksudnya."Kalian ... ingin menguasai salah satu provinsi secara utuh. Benar begitu?" tanya Yudha dengan nada dingin.Taufik pun tertawa terbahak-bahak sebelum menimpali, "Tepat sekali! Karena kamu memahaminya, mari kita membahasnya langsung. Aku rasa kam

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1026

    Ekspresi Yudha tampak sangat suram saat mendengar perkataan Taufik ini. Saat ini, Taufik berkata lagi, "Yudha, tadi aku sudah bilang kami nggak akan menyerang Kerajaan Nuala. Tapi, kami pasti akan menguasai wilayah yang sudah kami taklukkan. Inilah alasan kami melakukan semua ini.""Jujur saja, karena kamu ditahan di sini, pasukan Agrel dan Monoma yang berjumlahkan 80.000 orang bisa saja menyerang 3 provinsi sekaligus. Raja Tanuwi sangat hebat, 10 hari sudah cukup baginya.""Tapi ... apa gunanya menyerang sebanyak itu? Lebih baik kami taklukkan 1 provinsi untuk dikuasai. Berhubung kalian nggak bisa melindunginya dengan baik, kami tentu nggak akan membiarkan kalian merebutnya. Jadi, yang ingin kami lakukan adalah menguasai 1 tempat secara utuh!" jelas Taufik yang menyunggingkan senyuman penuh kemenangan.Begitu mendengar penjelasan ini, Yudha merasa kebenarannya memang seperti itu. Kerajaan Nuala kacau balau sekarang. Yudha sendiri tidak tahu bagaimana cara mengatasi kekacauan ini. Saat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1027

    Begitu mendengar semua keluhan itu, Jihan kesal setengah mati!"Huh! Kalau Keluarga Juwanto nggak mengacau, mana mungkin ada kejadian seperti ini? Aku sudah memberikan 3 provinsi, tapi mereka masih nggak tahu diuntung.""Kita nggak akan kehilangan wilayah kalau Keluarga Juwanto nggak membuat onar! Sekarang, kalian ingin menyalahkanku atas masalah ini? Benar-benar menteri hebat!" bentak Jihan.Perkataan ini membuat para menteri itu seketika merasa malu. Mereka tahu bahwa yang dikatakan Jihan memang benar.Keluarga Juwanto ingin memisahkan 3 provinsi dari Kerajaan Nuala. Masalah ini tentu harus diatasi, mereka tidak mungkin membiarkan Keluarga Juwanto bertindak sewenang-wenang.Namun, tidak ada yang menyangka bahwa Kerajaan Agrel dan Kerajaan Monoma akan bekerja sama. Mereka bahkan bertindak segesit ini! Hanya dalam beberapa hari, mereka sudah mendapatkan hasil sebesar ini!Saat ini, Ardi berdiri dan berkata, "Yang Mulia, Kerajaan Agrel dan Kerajaan Monoma menyerang demi mendapatkan 1 pr

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1028

    Ardi tetap memilih untuk diam. Saat ini, Jihan berkata, "Kalau begitu, biarkan Wira mengambil alih komando. Masih ada berapa banyak pasukan yang bisa diutus Kerajaan Nuala?"Fayd selaku menteri perang menghela napas sebelum menjawab, "Yang Mulia, total pasukan yang bisa diutus tidak sampai 120.000. Seluruh pasukan garnisun bisa dimobilisasi, begitu juga dengan pasukan di ibu kota. Tapi, demi keamanan, jumlah maksimumnya hanya 120.000 tentara.""Bagaimanapun, kita masih harus berjaga-jaga dari Keluarga Juwanto. Kalau tidak ada mereka, masih ada 30.000 tentara yang bisa diutus lagi sehingga jumlahnya menjadi 150.000 tentara. Kalau 30.000 tentara ini pergi ke perbatasan, takutnya kita kesulitan melawan Keluarga Juwanto," jelas Fayd.Semua orang sontak terdiam mendengar penjelasan ini. Wira dan Yudha sama-sama luar biasa. Akan tetapi, apakah mereka bisa melawan jika kekurangan pasukan?"Yang Mulia, Kerajaan Monoma mengutus 50.000 tentara, tapi masih belum termasuk para elite. Jelas, mereka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1029

    Kalau tidak, Kerajaan Nuala yang dulunya makmur tidak akan terjebak dalam situasi seperti ini. Sayangnya, mereka tidak sekuat sebelumnya lagi karena ayah mendiang Raja Bakir yang tewas dipenggal dan Pasukan Zirah Hitam yang dibubarkan.Yudha duduk di tendanya selama semalaman. Keesokan pagi, dia baru mengirim surat kepada Jihan. Di sisi lain, Jihan juga tidak tidur semalaman.Meskipun Keluarga Juwanto adalah penyebab kekacauan ini, para rakyat tetap akan mencela Jihan kalau mereka kehilangan 2 provinsi. Keluarga Juwanto bahkan bisa menggunakan alasan ini untuk mendesaknya turun takhta.Apabila Kerajaan Nuala benar-benar kehilangan wilayah, Keluarga Juwanto sudah pasti akan menjadi makin merajalela. Takutnya, Jihan akan makin sulit untuk memenangkan hati para menteri dan rakyat.Suara rakyat adalah yang paling menakutkan. Mungkin saja, Jihan akan dipaksa oleh para rakyat untuk segera menyerahkan takhtanya.Pagi harinya, Jihan menerima balasan surat Yudha yang dibawakan oleh merpati. Beg

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1030

    Ucapan Yahya ini bukannya tidak berdasar. Jika dianalisis dengan baik, Keluarga Juwanto memang merupakan sumber kekacauan ini.Jika Keluarga Juwanto tidak menyatakan ketiga provinsi akan berdiri sendiri, mana mungkin Yudha datang jauh-jauh untuk menyerang mereka? Dengan begitu, perbatasan tidak akan mengalami krisis seperti ini. Mereka pasti akan dicela oleh masyarakat.Hanya saja, Kumar malah tergelak mendengarnya. Dia berucap, "Kamu tenang saja, aku sudah punya rencana untuk masalah ini."Meskipun Yahya masih sangat muda, dia selalu bisa berpikir dengan cepat. Dia langsung menimpali, "Sepertinya Paman punya cara untuk menutup mulut para rakyat. Baguslah kalau begitu!"....Di Dusun Darmadi, Wira mendapatkan surat rahasia dari Biantara. Begitu membacanya, Wira tidak merasa terkejut sedikit pun.Kerajaan Monoma mengutus pasukan, disusul dengan Kerajaan Agrel. Kini, Kerajaan Nuala sungguh kacau. Tidak semudah itu untuk meredakan kekacauan ini."Suamiku, apakah Kerajaan Nuala benar-benar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1031

    Seperti yang dikatakan Wira, Wulan dan Dian tahu sekalipun Wira bisa bertindak, nanti Keluarga Juwanto, Barus, dan pemerintah akan takut kepada Wira. Jika begitu, Wira akan rugi besar.Dian menarik napas dalam-dalam, lalu berucap, "Kami memang berpikiran seperti itu. Tapi, kami tahu kalau kita bertindak sekarang, hal ini nggak ada untungnya untuk kita."Wira mengiakan, lalu berdiri dan berkata, "Kalau begitu, aku akan menjelaskan sesuatu kepada kalian lagi."Selesai bicara, Wira memandang ketiga wanita itu sembari melanjutkan, "Kalau negara kacau balau dan rakyat hidup menderita, ini memang bukan hal bagus. Tapi ... sebenarnya Kerajaan Agrel dan Monoma hanya ingin merebut wilayah Kerajaan Nuala. Selain itu ...."Wira meneruskan ucapannya, "Mereka juga berniat menguasai wilayah tersebut secara permanen dan menjadikan wilayah itu sebagai bagian dari negara mereka. Benar, 'kan?"Wulan dan lainnya mengangguk. Dilihat dari tindak tanduk Kerajaan Agrel dan Monoma, memang itu adalah rencana m

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3036

    "Tuanku, akhirnya kamu pulang. Kami pikir kamu sudah nggak peduli dengan kedua provinsi ini lagi," ucap Huben terlebih dahulu dengan nada tidak puas.Bagi Wira, menjadi seorang pemimpin yang hanya memberi perintah memang mudah. Namun, semua beban dan tanggung jawab akhirnya ditanggung oleh bawahan. Siapa yang bisa merasa senang dengan itu?Apalagi, selama ini mereka tidak bisa menghubungi Wira dan hanya bisa bertahan dengan segala kemampuan yang ada.Pada hari-hari biasa, mungkin semua masih berjalan lancar tanpa banyak kendala. Namun, sejak bencana banjir melanda sembilan provinsi, masalah menjadi semakin banyak. Terlebih lagi saat membuat keputusan besar tanpa Wira sebagai pendukung utama, langkah mereka terasa begitu berat.Untungnya, semua bisa dilalui dengan baik. Namun, melihat Wira kembali, mereka tidak bisa menahan diri untuk mengungkapkan keluh kesah mereka. Mereka ingin Wira tahu betapa besar usaha dan pengorbanan mereka."Semuanya, sudah lama nggak ketemu. Aku bukan sengaja

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3035

    Bagaimanapun, jika ada yang menyapanya, Wira harus membalas dengan sopan. Dalam proses itu, banyak waktu akan terbuang dan situasi seperti itu sangat merepotkan.Sebagai seseorang yang selalu rendah hati, Wira tidak suka melakukan sesuatu dengan cara yang mencolok."Tuan Wira, kapan kamu kembali?"Saat Wira sedang berjalan santai di pinggir jalan, dia mendengar seseorang memanggilnya. Dia pun menoleh, lalu menatap sosok yang mendekat.Namun, Wira hanya merasa familier dengan pria itu. Dia tidak langsung mengingat identitasnya.Melihat keraguan di mata Wira, pria itu tersenyum dan berkata, "Kamu benaran lupa padaku? Aku Sarman. Selama ini aku yang membantumu membuat senjata. Sudah ingat belum?"Mendengar itu, Wira langsung menyadari siapa pria itu dan mengangguk pelan. Sarman diterima di Dusun Darmandi karena memiliki sejumlah besar besi dingin berusia ribuan tahun.Karena besi dingin itu, Sarman meninggalkan tempat asalnya dan pergi ke Provinsi Lowala. Saat itu juga, Wira mengambil sel

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3034

    Wira terkekeh-kekeh. Dia merasakan bahwa Gina benar-benar merasa senang. Hubungan antara Gina dan Kresna serupa dengan hubungan Wira dengan Lucy, atau bahkan lebih erat lagi.Bagaimanapun, Gina dan Kresna sudah menjalin hubungan yang lebih intim. Ini adalah fakta yang tidak dapat disangkal. Sementara itu, Wira dan Lucy tidak memiliki hubungan seperti itu."Terima kasih banyak, Tuan. Aku harap aku juga bisa ikut serta saat perang dimulai. Percayalah, aku nggak akan menjadi beban bagimu.""Selain itu, aku cukup mengenal medan di Kerajaan Agrel. Aku yakin aku dapat memberi bantuan kepadamu." Gina berbicara sambil menangkupkan tangan dengan penuh hormat.Wira mengangguk sambil membalas, "Ya, aku pegang ucapanmu ini."Setelah semua diatur dengan baik, Wira segera pergi. Segalanya sudah siap. Kini, mereka tinggal menunggu waktu yang tepat.Tugas berikutnya adalah memastikan Lucy menyusupkan orang-orangnya ke Kerajaan Agrel, lalu menjalin kontak dengan kedua raja itu.Sepanjang malam, Gina ti

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3033

    Di halaman belakang kediaman jenderal.Di bawah panduan Lucy, Wira segera tiba di depan sebuah ruangan.Setelah pintu diketuk, tidak lama kemudian seorang wanita keluar dari dalam ruangan. Dia adalah Gina yang sudah lama tidak terlihat.Melihat Wira, Gina segera memberi hormat kepadanya. "Salam untuk Tuan Wira."Wira tersenyum sambil mengangguk. Sambil melangkah masuk ke ruangan, dia berucap, "Nggak perlu terlalu formal.""Aku memperlakukan orang-orang di sekitar dengan cara yang sama. Aku nggak menyukai tata krama berlebihan dan nggak membutuhkan penghormatan seperti ini.""Kelak, kamu nggak perlu bersikap terlalu sopan. Anggap saja kita ini teman."Gina mengangguk, meskipun dalam hati kecilnya, dia tidak berani benar-benar bertindak seperti itu.Sebagai penguasa dua wilayah, Wira memiliki kedudukan yang setara dengan Senia, bahkan lebih tinggi dari Kresna. Bagaimana mungkin Gina berani bersikap sembrono terhadapnya?Lucy terus mengikuti di belakang Wira, berdiri diam di sisi ruangan.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3032

    Wira kembali berbicara, "Dari semua orang yang berada di sekitarku, pekerjaanmu adalah yang paling berbahaya. Mengikutimu berarti menghadapi risiko terbesar pula.""Ayahnya sudah meninggal, kita nggak bisa membiarkan anaknya menderita karena kita. Menurut pendapatku, lebih baik kirim dia ke Dusun Darmadi untuk belajar. Mungkin suatu hari nanti, dia bisa meraih gelar kehormatan. Itu adalah jalan yang lebih baik."Lucy mengangguk. "Baik, akan kulaksanakan.""Oh ya." Wira mengubah topik pembicaraan. "Apa orang-orang kita masih belum bisa menyusup ke Kerajaan Agrel?"Dalam benak Wira, terlintas bayangan Kresna. Saat ini, dia telah mencapai kesepakatan dengan Kresna dan Ararya. Jika ketiganya bersatu, mereka akan menjadi tak terkalahkan. Hari kehancuran Senia akan segera tiba.Meskipun enggan bertempur dengan Senia dalam kondisi seperti ini, semua itu dilakukan demi rakyat. Hanya dengan menghancurkan Senia, rakyat di sembilan provinsi dapat hidup damai tanpa harus kembali merasakan peperang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3031

    "Coba kupikirkan lagi," kata Wira sambil meneguk habis anggur di cangkirnya. Dia benar-benar tak tahan melihat rakyat menderita. Meskipun harus mengambil risiko, dia tidak ingin rakyatnya hidup sengsara.Semua orang saling memandang, lalu memutuskan untuk tidak melanjutkan pembicaraan tentang hal itu. Sebagai gantinya, mereka lanjut makan dan minum bersama.Wira baru saja kembali, jadi mereka tidak ingin menambah beban pikirannya. Saat ini, lebih baik menikmati momen ini dengan mabuk bersama dan mempererat persaudaraan. Itu yang paling penting untuk sekarang.Setelah beberapa gelas hingga sore hari, perjamuan akhirnya selesai. Wira minum cukup banyak, tetapi tidak mabuk. Saat ini, ia sedang berdiri bersama Lucy di depan kediaman jenderal."Kamu sudah mengurus keluarga mereka dengan baik?" tanya Wira sambil menatap Lucy.Sebelum Wira pergi ke wilayah barat, banyak anggota jaringan mata-mata yang telah diutus ke sana. Dalam insiden itu, banyak yang tewas. Bahkan Lucy hampir kehilangan ny

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3030

    "Kak, sekarang kamu adalah penguasa. Kami tentu perlu menunjukkan rasa hormat yang lebih padamu. Walaupun kamu nggak minta kami berlutut, tata krama yang semestinya nggak boleh diabaikan!" ujar Danu langsung.Osmaro pun mengangguk dan menambahkan, "Benar, melihat situasi saat ini, rakyat di seluruh negara sudah bersatu. Ditambah lagi, rakyat di Kerajaan Beluana terlantar dan menderita.""Diperkirakan dalam waktu singkat akan terjadi pemberontakan di sana. Ketika saat itu tiba, kemungkinan besar perang akan kembali pecah.""Kalau perang terjadi lagi, kamu pasti akan menjadi penguasa dunia ini. Itu artinya, kami harus semakin hormat padamu, 'kan?"Wira pun tertegun mendengarnya. Dia sama sekali tidak memikirkan hal itu sebelumnya. Jika bisa, Wira hanya ingin mempertahankan kondisi sekarang. Bukan karena dia tidak punya ambisi besar, melainkan dia tidak ingin rakyat kembali menderita akibat perang.Dulu Wira telah menyaksikan rakyat di sembilan provinsi hidup terlantar. Hal itu sangat men

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3029

    Bahkan, Ciputra sendiri tidak pernah memiliki rencana sekejam ini!"Ya sudah. Kalau begitu, mari kita sepakati terlebih dahulu. Kita memang bisa bekerja sama, tapi aku punya satu syarat.""Kalau ingin bekerja sama, pertama-tama kita harus membunuh Osman. Ini seharusnya bukan sesuatu yang terlalu sulit, 'kan?"Osman adalah batu penghalang yang harus disingkirkan. Tidak peduli mereka akan melawan Wira atau tidak, keberadaan Osman tidak boleh terus dibiarkan!Selama Osman mati, Kerajaan Nuala akan terjerumus ke dalam kekacauan internal dan Ciputra akan mendapatkan keuntungan yang sesuai! Hal ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Wira!Ciputra bukanlah seseorang yang suka dirugikan. Dia sangat pintar dalam membuat kesepakatan!'Dasar licik! Pantas saja kamu bisa menjadi penguasa!' gumam Dahlan dalam hati. Namun, dia tetap berkata dengan sopan, "Baik! Semua akan dilakukan sesuai dengan instruksimu. Kamu hanya perlu menunggu kabar baik."Ciputra tertawa terbahak-bahak. "Bagus! Karena se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3028

    Selain itu, Kerajaan Nuala sempat mengalami perang saudara yang menyebabkan kerusakan besar. Jika saat itu mereka berperang melawan Wira, Ciputra tentu tidak punya kekhawatiran apa pun dan bahkan penuh percaya diri.Namun untuk sekarang, memulai perang melawan Wira adalah sesuatu yang cukup merepotkan. Selama beberapa tahun terakhir, berkat dukungan yang diberikan Wira kepada Ciputra, Kerajaan Beluana berkembang semakin baik.Hanya dengan dirinya dan Senia, sangat sulit untuk melawan Wira dan Osman sekaligus. Hasil akhirnya dapat diprediksi dengan mudah. Kekalahan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari.Namun, kini Ciputra tidak lagi sanggup menanggung kekalahan. Jika dirinya kalah lagi, kemungkinan besar seluruh warisannya akan hancur sia-sia. Kalaupun dirinya mengakhiri hidupnya di tempat, bagaimana dia bisa menghadapi para leluhurnya nanti?"Aku memahami kekhawatiranmu. Itu juga yang menjadi kekhawatiran terbesar ibuku. Tapi, gimana kalau kita bisa membunuh Osman?"Dahlan menyipi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status