Jam sepuluh pagi, kami bersiap menuju kediaman orang tua Fajar. Aku mengenakan gamis pemberian Bunda, sekaligus gamis pertama yang kupunya. Gamis putih tulang dengan hiasan payet di bagian pinggang dan manset. Kerudung warna senada juga kukenakan.Pintu kamar diketuk saat aku baru selesai menyematkan bros bunga di dada sebelah kiri. Ibu muncul kemudian, karena pintu memang tak dikunci."Masya Allah, anak ibu cantik sekali," ujar ibu, saat kami bertemu pandang. Aku melengkungkan senyum."Alhamdulillah, namanya juga perempuan, Bu. Kalau laki-laki baru ganteng," sambutku dengan senyum masih tersungging."Sudah siap kamu, Ra?" tanya beliau sambil memindai penampilanku."Sudah, Bu."Aku menjawab singkat. Sebenarnya merasa aneh juga berdua dengan ibu di kamar ini. Sependek yang kuingat, ibu tak pernah melakukan ini sebelumnya.Tapi sekarang, beliau ada di sini, di depanku, menyibak kerudung. Aku terkejut tentu saja. Beliau jug
Last Updated : 2023-05-13 Read more