Home / Romansa / Dinikahi tapi Tak Dicintai / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Dinikahi tapi Tak Dicintai: Chapter 71 - Chapter 80

143 Chapters

Hari-hari tanpa orang terkasih. (Pov Author)

Hari berlalu begitu cepat, namun terasa begitu lambat bagi Fagan. Tak sedetik pun pria itu lalui tanpa penyesalan, hatinya terus tersiksa begitu mengingat istrinya yang sekarang entah dimana? Setiap pagi dan sore pria itu datang menemui Furqon, mencoba meluluhkan hati sang mertua untuk mendapatkan informasi keberadaan istrinya. Namun sama halnya dengan Fagan, ayah kandung Meizura juga sangat keras kepala. Tak ingin memberi kesempatan menantunya itu untuk memperbaiki kesalahannya. Furqon bahkan memberi perintah pada keamanan rumah dan kantornya untuk segera mengusir Fagan begitu dia datang. "Kamu itu tidak tahu malu!!! Beraninya kamu menampakkan wajahmu itu di hadapanku. Ingatlah.., manusia ibl*s sepertimu tidak akan pernah aku biarkan mendekati putriku," Kalimat-kalimat kasar dan bernada cibiran selalu Furqon ucapkan demi menghancurkan hati menantu yang sudah tidak dia harapkan itu. "Mungkin kamu bisa mempengaruhi Zahra dengan omong kosongmu tapi tidak denganku. Bagiku kamu itu pr
Read more

Sebuah titik terang.

Pov Fagan. "Ahkkkk..... " Rasa sakit membuatku tanpa sadar mengerang kesakitan. Membuat beberapa karyawan menatap kearah kami. Kaki kiri Papa Furqon berada di atas tanganku yang baru saja menggapai selembar foto wanita yang sangat aku rindukan. Kreeekkkk..... Aku segera meluruskan jari-jari tanganku saat ijakan iku terasa makin kuat dan di putar-putar seperti mematikan putung rokok. Meski sakit aku tak berniat menarik tanganku, biarlah lecet atau patah sekalian tak apa, asalkan aku bisa kembali melihat wajah cantik istriku meski hanya melalui selembar kertas. Demi Alloh, rindu ini begitu menyakitkan ibarat luka sudah bernanah dan melebar ke seluruh tubuhku. Sesal, sedih dan rindu bercampur aduk membuatku merasa kesakitan dan sesak setiap kali aku mengingatnya. "Cih.... Teruslah bersandiwara, berlagak menjadi suami yang cinta mati sama istrinya di depan umum. Tapi Tuhan tidak tidur, Dia tidak akan mempertemukan kamu dengan putriku." Aku mendongakkan wajahku, menatap Papa mertua
Read more

Seseorang yang baru.

Pov Meizura. Seperti sebelumnya, pagi ini aku setelah selesai bersiap aku segera berangkat menuju tempat kerjaku. Sebuah restoran milik Papa yang ad adi sekitaran pantai. Dengan berjalan kaki aku menuju ke tempat kerjaku itu. Jarak yang harus aku tempuh tidak terlalu jauh hanya sekitar seratus meter. Butuh waktu beberapa menit saja untuk sampai. Tak terasa aku sudah sampai di depan restoran. Pintu restoran masih di kunci. Aku memang berangkat terlalu pagi. Sengaja, karena ada seseorang yang ingin aku lihat sebelum memulai hariku. Seseorang yang sudah membuatku penasaran sejak beberapa bulan yang lalu. Itu juga yang menjadi alasanku ingin bekerja. Seorang pria yang tak sengaja bertubrukan denganku ketika aku hendak menuju restoran milik Papa bersama Bunda dan Azqiara. Seorang pria yang bentuk tubuhnya sama persis dengan seseorang yang selalu muncul dalam mimpiku. Seseorang yang membuatku penasaran tentang masa lalu yang berusaha di sembunyikan oleh semua keluargaku.Awalnya Papa men
Read more

Menyusul.

Pov Fagan. Kemarin aku langsung mengirim orangku untuk memeriksa ke kota kecil yang kemungkinan menjadi tempat tinggal Zura selama dua tahun ini. Awalnya berniat datang sendiri namun aku harus menyelesaikan semua urusanku di sini terlebih dulu sehingga aku benar-benar fokus untuk mencari Zura. Hal pertama yang aku lakukan adalah menyerahkan posisi CEO Rafiandra's Group pada Ardiaz. Sudah saatnya adikku itu mengban tanggung jawab sebagai pewaris perusahaan keluarga kamu. Karena aku hanya akan memposisikan diri sebagai pemegang saham saja melepas sepenuhnya posisi CEO untuk Ardiaz, tentunya masih dengan bimbingan dari Papa. Sementara untuk perusahaanku sendiri, aku mutuskan untuk sementara waktu memberi kuasa pada Derry untuk memimpinnya. Meski 'ZION', perusahaanku tidak sebesar Rafiandra's Group namun perusahaan yang sudah aku bangun dari nol itu masuk dalam kategori 10 perusahaan terbesar di negaraku ini. Jadi aku juga tidak bisa mengabaikannya, ada ratusan karyawan yang bergantung
Read more

Kamu bukan Tuhan yang tahu segalanya (Pov Author)

Perawat itu terdiam sejenak, "Zenia kehilangan ingatannya, psikis juga belum benar-benar stabil. Apa kamu yakin dengan kembali mengingatmu tidak membuat keadaannya memburuk? Haruskah kamu merusak hidupnya yang sudah bahagia tanpamu?" Mata Fagan melotot tajam pada wanita berpakaian perawat itu. "Siapa kamu bisa berkata seperti padaku, suami dari wanita yang kamu sedang bicarakan? Aku lebih punya hak atas dirinya dari siapapun." Melihat kekesalan di wajah Fagan, Suster Erina menghela nafas. 'Benar kata Pak Furqon, laki-laki ini keras kepala sekali. Sepertinya akan sulit menghadapi orang ini,' batinnya. "Saya dibayar untuk menjaga Zenia. Jadi saya harus menjauhkannya dari semua yang bisa membuat trauma psikisnya kambuh. Anda harus tahu saat ini keadaan Zenia sudah jauh lebih baik dan bahagia dari sebelum terjadi peristiwa itu," jawab Erina sedikit mengungkit kejadian malam itu yang membuat Fagan kembali tersulut emosinya. Matanya menatap Erina tajam, "Kamu hanya mendengar dari satu si
Read more

Dia...

"Semua yang ada di mobil ini adalah saudara saya." Bima berbohong sambil mengulurkan kartu pengenal yang dua hari lalu diterimanya ketika baru pertama menjadi warga perumahan ini. Security yang bername tag Indra memeriksa kartu dan kembali berbicara, "Maaf, kami hanya menjalankan tugas. Jadi, kami mohon kerja samanya. Tolong buka jendela mobil supaya kami bisa mengetahui siapa saja saudara Pak Bima yang kemungkinan akan ikut tinggal di wilayah perumahan ini." Dua security yang berjaga di dalam pos ikut keluar setelah mendapat isyarat dari Indra. Dua pria berseragam security itu mengetuk jendela mobil bagian belakang, memaksa agar Bima mengikuti peraturan yang sudah dijelaskan oleh rekannya. "Buka saja," ujar Fagan dengan suara berbisik setelah memakai kacamata lantas mengacak sedikit rambutnya agar para security itu tidak mengenalinya sebagai Zio Fagan Rafiandra yang beberapa bulan ini sering muncul di televisi. Fagan sedikit gugup saat dua security itu mulai memandangnya dengan m
Read more

Sudah membuka hati untuk lelaki lain.

"Kamu....." Mata Fagan melebar tak percaya. Langkahnya seketika terhenti. "Anggada Prayoga?" gumamnya dan langsung membalikkan tubuhnya dan berjalan menjauh dari dua orang yang sedang berbincang di pinggir jalan. Hatinya seperti di remas-remas melihat istri yang sangat ia rindukan telah bersama laki-laki lain yang tak lain adalah sahabat lamanya dulu semasa kuliah. Ya, Anggada Prayoga adalah sahabat lamanya saat masih kuliah dulu. Saat menempuh S1 jurusan bisnis mereka satu universitas setelahnya mereka terpisah karena Anggada memilih kuliah keluar negeri. Jika Fagan melanjutkan S2 nya di jurusan ekonomi berbeda dengan Anggada, pria berwajah sedikit bule itu memilih jurusan psikologi. Fagan berjalan menuju mobil di sisi jalan dimana Bima dan Joni menunggu didalamnya. "Bos.." Bima mengulurkan beberapa lembar foto begitu Fagan duduk di kursi bagian belakang.Dengan menahan nafas, Fagan melihat satu persatu foto yang di berikan Bima. Hatinya serasa di tusuk-tusuk belati melihat setia
Read more

Keraguan.

"Kapan? Dan dimana?" tanya Meizura. Dalam hati dia sudah tak sabar mengetahui masa lalunya. Jika benar dulu mereka pernah bertemu itu artinya pria yang selama ini ada di mimpinya itu adalah Anggada. "Apa kamu benar-benar penasaran?" Anggada masih saja menggoda Meizura. "Hemmm...." Meizura mengangguk. "Kenapa?" "Karena...." Meizura ragu untuk bercerita. Ia teringat ucapan suster Erina, 'Jangan mudah percaya dengan orang yang baru kamu kenal dan jangan pernah menceritakan kehidupan pribadimu. Itu pedoman hidup yang harus kamu patuhi.'"Permisi!" Suara lembut yang langsung membuat Meizura menoleh. "Suster Erina," gumamnya kaget. 'Kenapa suster ada disini?' sambungnya dalam hati. "Zenia, sudah waktunya pulang." Suster Erina berbicara dengan nada tegas dan itu artinya tidak bisa dibantah. Mau tak mau Meizura beranjak bangun. "Tuan Anggada saya permisi lebih dulu," pamit Meizura sopan. "Eh.... tunggu! Kita bisa ketemu lagi kan?" tanya Anggada sambil memegangi lengan Meizura. "Tentu
Read more

Berusaha pasrah.

"Apa kamu benar-benar menyukai Anggada?"Terlihat Meizura hanya menundukkan kepalanya, sedetik kemudian wanita itu menoleh. "Kenapa kamu menanyakan hal itu? Apa ada hubungannya dengan kamu?" "Hah....itu...." Fagan sedikit kebingungan untuk menjawab pertanyaan Meizura. Tidak salah pertanyaan itu terlontar dari mulut Meizura secara Fagan adalah orang asing yang tiba-tiba muncul dan menyebut dirinya sebagai teman dari suster Erina, lalu mengapa tiba-tiba menanyakan tentang perasaan Meizura? "Ada," jawab Fagan sambil mengangguk tanpa berani membalas tatapan mata Meizura. Merasa aneh, Meizura memicingkan matanya, mulai curiga dengan laki-laki yang baru kemarin dikenalnya. "Aku temannya Anggada. Iya..... aku juga temannya Anggada." aku Fagan. "Kami satu universitas saat kuliah dulu. Aku dan Anggada cukup akrab.... bisa dibilang.... kami sahabat. Kamu bisa bertanya pada Anggada jika kalian bertemu." Tambahnya menyakinkan.. "Oh...." Meizura mengangguk paham. Reflek Fagan menghembuskan na
Read more

Tak menyerah.

Pov Fagan. Astaghfirullah...... Dari banyaknya kejadian yang terjadi antara kita mengapa harus kejadian itu yang Zura ingat? Kupandangi wajah cantik yang sangat aku rindukan ini. Sekuat hati aku menahan diri untuk tidak memeluknya. Mengutarakan kata maaf dan rindu yang sudah ratusan malam tertahan di hati. Duh gusti.... Mengapa penyesalan ini semakin membesar memenuhi dadaku menimbulkan rasa sesak yang membuatku sulit untuk bernafas. "Pertama kali aku bertemu dengan temanmu itu di restoran. Saat itu kami tidak sengaja bertabrakan dan dia memelukku supaya aku tidak terjatuh." Lanjutnya bercerita. Wajahnya bersemu merah dengan senyum tipis di bibirnya. Nyuuut......Ada yang terluka di dalam sana namun tidak berdarah. Nyeri dan ngilu terasa di dalam dadaku. Duh gusti Alloh...... bisakah aku ikhlas jika aku benar-benar harus melepasnya untuk pria lain. Ikhlas tidak ikhlas kali ini aku harus melepasnya. Jika memang Zura mencintai Anggada meski dengan hati berdarah aku harus merelakanny
Read more
PREV
1
...
678910
...
15
DMCA.com Protection Status