Home / Romansa / Dinikahi tapi Tak Dicintai / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Dinikahi tapi Tak Dicintai: Chapter 61 - Chapter 70

143 Chapters

penceraian yang diatur oleh Furqon. (Pov Author)

Sudah dua hari ini Meizura berada di ruang perawatan khusus namun belum juga ada kemajuan. Kondisinya masih belum sadar dan beberapa kali sempat drop. Dokter menyatakan jika Meizura mengalami koma yang tidak bisa di prediksi kapan akan kembali sadar. Setelah kondisinya stabil hari ini Meizura dipindahkan ke ruang perawatan. Namun dokter masih membatasi jumlah orang yang diizinkan untuk menjenguk. Hanya satu sampai dua orang yang diizinkan masuk, itupun harus bergantian dan menggunakan pakaian khusus. Orang pertama yang masuk adalah Furqon, di dalam ruangan pria paruh baya itu menitikkan air matanya untuk pertama kalinya setelah kepergian istri pertamanya dulu. Hatinya hancur melihat keadaan putrinya yang terbaring dengan banyak alat menempel di tubuh lemahnya. "Maafkan Papa karena tidak bisa melindungimu tapi mulai hari ini Papa janji akan menuruti semua keinginanmu," ucap Furqon lirih. Tak sanggup berlama-lama pria itu memilih untuk segera keluar. Di luar sudah ada Fagan yang menu
Read more

Keputusan Furqon. (Pov Author)

"Saya mohon, jangan pisahkan saya dengan Zura... saya tahu saya salah, tolong berikan saya satu kesempatan saja untuk memperbaiki semuanya." Furqon, Firdaus juga Kinanti membulatkan mata menatap tak percaya pada pria yang sedang bersimpuh di kaki Furqon itu. Mendadak hati Furqon merasa iba. Rasanya tak percaya melihat Fagan, pria angkuh dan sombong bisa meletakkan harga dirinya demi putri bungsunya. Namun rasa kecewa dan amarah sudah menyelimuti hati dan menutup matanya sehingga membunuh rasa iba yang sempat muncul. "Saat kamu memukulnya, apa kamu ingat dia adalah wanita yang telah kamu nikahi dan tak ingin terpisaha darinya?" ujar Furqon dengan tatapan kecewa pada pria yang dulu selalu ia banggakan sebagai menantu kesayangannya.Fagan mendongak, menatap wajah tegang pria yang berdiri di depannya itu. "Maaf, saya memang bersalah. Tapi saya sangat mencintai Zura, tolong jangan pisahkan kami," mohonnya lalu meraih tangan Furqon."Cinta? Ketika kamu mencekiknya apa saat itu di hatimu
Read more

Dia tidak akan mengenalmu lagi,

Setelah berpikir semalaman aku sudah memantapkan hati untuk berani menghadapi Zura dan segala resiko untuk tetap berada di sisinya. Aku tidak akan jadi pengecut. Jika memang aku harus mendekam di penjara, aku rela. Akan kutebus semua dosa dan kesalahan yang telah kuperbuat namun tidak dengan kehilangan Zura. Bisa kuterima semua kebencian Zura dengan tetap menggandeng tangannya. Satu tahun, dua tahun bahkan puluhan tahun aku rela menunggu maaf darinya. Aku tidak peduli lagi dengan nama baik dan harga diri, semua akan kulepas demi bersama Zenia Mezura Humaira. "Mau kemana kamu?" tanya Mama begitu aku sampai di lantai bawah. "Sebaiknya kamu istirahat saja, jangan dulu kerja. Untuk sarapan biar Mama bawakan ke kamarmu," Kemarin Mama dan Papa memaksa membawaku kemabli pulang ke rumah kami. "Tidak perlu Ma, aku belum lapar. Nanti aku akan makan di kantin rumah sakit." Aku berjalan begitu saja melihat kedua orang tuaku yang sedang sarapan di meja makan. "Duduklah dulu!" Suara Papa terd
Read more

Penyesalan tak bertepi.

"Tidak, semua sudah terlambat, aku sudah mengirim Zura jauh dari sini." Duar..."Maksud Papa? Dimana Zura?" pekikku panik. "Di tempat yang tepat untuknya karena tidak akan bertemu lagi denganmu." Dengan enteng kalimat itu keluar dari mulut Papa mertuaku lalu bibirnya tersenyum sinis padaku. "Papa bohong." Aku beranjak bangun dan bergegas masuk kedalam ruangan yang ada di depanku. Brakkk.... Kudorong kasar pintu itu hingga menimbulkan suara cukup keras yang pasti membuat semua orang terkejut. Namun aku sendiri yang lebih kaget melihat ruangan ini kosong, tak ada satupun orang. Bagiamana bisa? Aku menoleh ke Papa mertuaku yang masih berdiri di ambang pintu, "Dimana Zura? Dimana istriku?" "Zura istrimu sudah mati," jawab Papa datar yang membuat dadaku mendadak panas. "Sejak dia kembali menjadi Meizura yang dingin, istrimu itu sudah tak ada lagi. Yang ada hanya putriku yang mengalami gangguan mental." Kutatap lekat pria di depanku ini. Wajahnya menyiratkan luka yang dalam saat me
Read more

Bangun dari koma.

pov Meizura. Hal pertama yang kurasakan begitu aku membuka mata, adalah perasaan asing. Tempat juga suasana, aku berada di ruangan yang di dominasi warna putih. Aroma kuat memenuhi indra penciumanku, entah itu obat atau apa? Tiba-tiba muncul seorang wanita cantik menatapku. "Zura! Kamu sudah sadar?" pekiknya dengan mata berkaca. "Bunda..... Zura sudah sadar," teriaknya sedikit keras memanggil seseorang. "Yang benar? Kamu tidak bercanda kan?" Suara lembut seorang berlari menedekat. "Zura.... Alhamdulillah kamu sudah sadar.. cepat panggil Papa dan dokter...." suruhnya yang langsung membuat wanita yang pertama kulihat berlari pergi. Aku yang masih bingung dan sedikit pusing hanya bisa tertegun melihat kehebohan dua wanita itu. Tak lama seorang pria paruh baya mendekatiku. "Zura.... kamu sudah sadar, Nak? Alhamdulilah...... Terima kasih ya Alloh...." Pria itu mengelus kepalaku lembut dengan mata yang juga berkaca-kaca. Nampak sekalian mereka begitu haru melihatku membuka mata. Enta
Read more

(Pov Author)

Bukan pulang, Firdaus dan Kinanti membawa Fagan ke pondok pesantren milik seorang ustadz yang sudah mereka kenal dengan baik. Ustadz Ja'far, guru spiritual yang di percaya sebagai penasehat bagi keluarga Rafiandra. Sepanjang jalan Fagan masih tetap memberontak hingga membuat mobil oleng dan hampir mengalami kecelakaan. Demi keamanan akhirnya Firdaus memberi perintah putranya itu di ikat saja. Setelah perjalanan dua jam akhirnya mereka sampai di sebuah pondok yang ada di pinggiran kota. Dengan dibopong empat bodyguard Fagan dibawa masuk dengan Firdaus juga Kinanti menyusul di belakangnya. Memasuki area pondok mereka langsung disambut dengan dua orang santri dan dibimbing menuju musholla yang ada di tengah-tengah pondok. Sepanjang jalan suara teriakan Fagan tak urung membuat kehebohan di pondok pesantren itu.Beberapa santri menghentikan kegiatannya dan melongok keluar sekedar ingin tahu sumber suara yang menghebohkan pondok tersebut. Sampai di musholla Fagan masih saja mengamuk dan
Read more

Menyelesaikan masalah (Pov Author)

Sudah dua minggu Fagan berada di pondok pesantren untuk menenangkan diri. Untuk sementara waktu perusahaannya dihandle Firdaus dengan dibantu Dery karena Firdaus sendiri juga harus memimpin Rafiandra group, perusahan besar milik keluarganya. Selama dua minggu ini, sudah datang surat panggilan dari dua intansi pemerintahan untuk Fagan. Pertama dari pengadilan agama, penggilan untuk mediasi perceraian. Kedua dari kepolisian untuk pelaporan kasus KDRT dari keluarga besar Arrasyid untuk Fagan. Setelah mendengar laporan mengenai surat panggilan untuk putranya, Firdaus segera menemui Furqon untuk meminta sedikit pengertian dari sahabat lamanya itu. Namun seperti sebelumnya hati Furqon sudah begitu keras dan kekeh tidak mau memberi kesempatan kepada Fagan untuk memperbaiki kesalahannya. Meski Firdaus sudah menceritakan sehancur apa sekarang putra sulungnya itu. Namun seperti halnya batu, hati Furqon tak tersentuh sedikitpun dengan cerita Firdaus. "Putriku jauh lebih menderita dari apa yan
Read more

Alasan di balik sikap kejam Fagan. (pov Fagan)

"Tidak! Aku bisa membantah semua yang kamu katakan itu tidak sepenuhnya benar." Terlihat Zahra tersenyum sinis mendengar bantahanku mungkin wanita ini berpikir aku seorang pecundang yang tidak berani mengakui kesalahannya , "Katakan! Mana yang ingin kamu bantah sedangkan kami memiliki semua bukti-buktinya,""Sejak di rumah sakit kamu terus mengatakan tentang bukti, sebenarnya bukti itu benar ada atau hanya gertakan saja?" tanyaku. Sejak di rumah sakit hal itulah menjadi biang dari rasa penasaranku. Nampak wanita itu melipat kedua tangannya di atas meja. Dengan senyum remeh dia berbicara, "Sebuah rekaman yang berisi suaramu dan Mayang saat kamu mengakui jika kamu sengaja membuat Meizura keguguran. Ada hasil visum juga keterangan dokter jika keguguran Zura dua tahun lalu itu karena obat penggugur kandungan bukan karena kelelahan seperti yang kamu katakan dulu. Dan bukti itu nyata adanya." Aku menarik nafas panjang berusaha untuk tenang dan tidak terpancing emosi. Aku tak percaya deng
Read more

Orang di balik fitnahan untuk Fagan.

"Jadi Galih,orang yang sudah membuat semua fitnahan itu?" Fagan membentak. Zahra bergeming, matanya menatap Fagan datar. "Aku bersumpah aku tidak pernah mendorong Eyang, Zahra!" Fagan mengeram berusaha menahan suaranya agar tidak lagi meninggi. "Demi Alloh, itu ketidaksengajaan. Aku hanya melindungi diri saat Eyang memukuliku setelah tahu Zura kabur," sambung Fagan menjelaskan. "Beberapa hari sebelum kejadian itu, Galih dan Adiba datang menemuiku. Mereka mengatakan jika Zura meminta mereka menyerahkan bukti-bukti itu kepadaku jika terjadi sesuatu padanya. Galih merasa khawatir jadi menyerahkannya lebih awal." Zahra akhirnya mengatakan yang sebenarnya pada Fagan. "Jadi Galih orang menuduhku membunuh Eyang?" tanya Fagan memastikan. "Iya, " Zahra mengangguk. "Astaghfirullah..... Kamu tahu gara-gara hal itu hubunganku dan Zura yang mulai membaik menjadi memanas kembali sampai membuat Zura ingin membunuhku." "Jadi insiden malam itu bukan karena kamu melakukan KDRT? Tapi karena Zura
Read more

pengakuan Adiba.

Adiba tersenyum sinis, "Berkacalah!" ujarnya dengan nada sinis. "Maksudmu?" Fagan memicingkan matanya. "Kak Fagan sendiri yang menyakiti Mbak Zura tentu saja sebagai sesama wanita aku merasa iba melihat nasib buruk Mbak Zura, karena itu aku menasehatinya agar melepaskan orang yang sudah menyakitinya." Zahra berkelit. Fagan tersenyum tipis, "Tidak kusangka kamu memanfaatkan kebaikan dan kepolosan Zura" Fagan mencibir wanita yang sejak kecil selalu dia bela dan sayangi seperti adiknya sendiri."Kak Fagan jangan seenaknya kalau bicara! Aku tulus sayang sama Mbak Zura. Aku bahkan menganggap dia seperti kakakku sendiri," ujar Adiba tidak terima."Kalau kamu benar-benar sayang sama Zura kenapa kamu memperkeruh kondisi rumah tanggaku dengan Zura? Padahal kamu tahu aku sangat mencintainya dan rela melakukan apapun untuknya." Adiba terdiam. Tentang cinta Fagan kepada Meizura, tentu Adiba pun tahu sebesar apa pria itu mencintai istrinya. Namun persaan kasihan dan kebenciannya terhadap sikap
Read more
PREV
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status