All Chapters of Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku! : Chapter 81 - Chapter 90

133 Chapters

Chapter 81 Ini akan Berat Untuk Seorang Anak

"Kenapa kau begitu bersikeras dengannya? Maya Lin, aku dapat mempercayaimu, tapi aku tidak dapat mempercayai pria itu, " ucap Samuel dengan tegas. "Dia itu terkenal sebagai playboy dan menggunakan para artis yang dia latih untuk menyenangkannya agar bisa mendapatkan sumber daya." "Apa kau melihatnya sendiri atau kau hanya tahu dari rumor yang biasanya dibuat untuk menjatuhkan seseorang?" "Maya, itu tidak penting aku tahu dari mana. Ini juga akan buruk untukmu jika kau dekat dengan orang seperti itu. Aku akan mencarikan guru lain untukmu," ucap Samuel. "Tidak. Aku tidak yakin dengan guru yang kau pilihkan. Aku mau Robin Lee yang menjadi guruku." Samuel meletakkan sendoknya. "Maya, apa kau dekat dengan pria itu? Apa kalian pernah bertemu berdua?" "Tidak.""Lalu bagaimana kau bisa tahu bahwa pria itu adalah pilihan terbaik untuk menjadi gurumu?" Samuel menatapnya dengan serius. "Seseorang yang aku percaya telah merekomendasikannya padaku tentu saja aku yakin bahwa dia adalah orang
last updateLast Updated : 2023-07-31
Read more

Chapter 82 Kau Ingin Berdua dengannya? (Versi Revisi)

"Maya Lin, kami bisa menyesuaikan dengan jadwal sekolahnya, jadi itu tidak berpengaruh banyak." Sutradara Wang masih mencoba untuk menaksanya. "Mama, aku pasti akan melakukannya dengan baik untuk keduanya," ucap Stellio. "Istriku, biarkan saja anak kita melakukan apa yang dia inginkan. Sebagai orang tua lebih baik mendukungnya, aku juga akan mengatakan pada pihak sekolah barunya," ucap Samuel semakin menambah beban pikiran Maya.Maya menghela nafas, orang-orang ini memiliki motif mereka tersendiri yang membuat Maya merasa kesal. Jika dia tahu bahwa dirinya tidak akan bisa menghindari anak ini untuk syuting di luar. Dia pasti tidak akan memilih project dari sutradara Wang. Meskipun ini akan menguntungkan karirnya, tapi kebebasan adalah hal yang sulit sekarang. "Tidak ada lagi yang dapat aku katakan. Aku harap tidak ada banyak adegan untuk anak-anak yang harus membuatnya bekerja sampai malam," ucap Maya bertindak seperti seorang ibu yang khawatir. "Anda tenang saja tentang hal itu. S
last updateLast Updated : 2023-08-01
Read more

Chapter 83 Aku akan Membuatmu Menangis Di Bawahku

Maya menunjukkan ekspresi tertekan saat mendengar apa yang diinginkan oleh Samuel. "Sepertinya memang benar ada yang salah dengan otakmu itu." Samuel mencengkeram dagu Maya. "Kau mulai berani untuk berbicara kasar padaku? Aku akan mentoleransinya kali ini. Sekarang yang paling penting kau menyetujui apa yang aku inginkan." Maya menepis tangan itu dengan kasar."Tidak akan. Bagaimana bisa aku menghadiri pesta dan terlihat bersenang-senang di saat hari itu adalah hari yang sama dengan peringatan kematian putraku? Aku akan menghabiskan waktu di pemakamannya." "Apa gunanya kau datang ke pemakaman. Bukankah kau juga tidak pernah datang ke pemakamannya sejak kau meninggalkan kota S dan mayat itu juga tidak protes, kan?" ucap Samuel dengan nada mencibir. "Stelio jauh lebih membutuhkanmu dan juga orang-orang akan memperhatikan akan aneh jika kau sebagai ibunya tidak datang ke pesta ulang tahunnya."Maya menghela nafas. Dia benar-benar tidak menginginkan ini. "Baiklah, aku akan datang. Namun
last updateLast Updated : 2023-08-02
Read more

Chapter 84 Sesuatu di Dalam Amplop

"Ah!" Maya merasa setiap tubuhnya begitu sakit. Samuel yang marah melakukannya dengan kasar dan tidak melepaskannya sampai dini hari. "Dia benar-benar binatang!" Maya mengumpat saat mengingat kejadian itu. Sekarang tubuhnya lemas dan dia sulit untuk berjalan. Pandangannya terarah pada bubur yang ada di meja, ada air putih dan juga obat. Bahkan ada sebuah catatan. Maya mengambil catatan itu. Hanya ada tulisan singkat untuk memakan bubur dan meminum obat pereda nyeri. Seberapa banyak Maya membacanya, tidak ada permintaan maaf yang tertera di sana. Pria yang selalu merasa benar bagaimana mungkin akan mengucapkan permintaan maaf. Maya mengabaikan makanan dan obat itu. Kakinya gemetar saat dia berjalan menuju ke kamar tidur. Dia menyalakan air lalu berendam di bathtub. Maya merenungkan semua yang terjadi. Nafasnya menjadi berat. "Seharusnya aku tidak memprovokasinya. Aku akan mengingatkan ini."Maya hanya akan diam saat mereka beradu argumen jika itu berada di tempat tidur. "Aku sudah t
last updateLast Updated : 2023-08-02
Read more

Chapter 85 Aku Tidak Bisa Menolakmu

"Apa ini yang dia maksud adalah benda ini?" Pikir Maya saat melihat kertas lain selain undangan ulangtahun. "Apa yang anak itu tulis di sini?" Maya hendak membukanya, tetapi ponselnya berdering. Tangannya masukkan kembali kertas itu ke dalam tas, lalu beralih untuk mengambil ponselnya. Keningnya membentuk kerutan saat melihat layar. Nomer itu tidak tersimpan dalam kontaknya. Jarinya menggeser tombol. "Hallo, siapa ini?" "Maya Lin, ini aku, Robin Lee. Managerku Bulan bahwa kau akan datang ke studio untuk menemuiku." "Ya. Itu benar. Apa kau masih ada jadwal lain dan ingin menunda pertemuan kita?" tanya Maya untuk memasukkan. "Tidak. Aku tidak berpikir begitu. Aku ingin kita mengatur ulang tempatnya. Bagaimana jika kita bertemu di kafe X?" "Kenapa tiba-tiba mengubah tempat?" "Aku hanya ingin suasana yang lebih santai. Aku akan menunggumu di sana." Maya belum sempat menjawab, panggilan itu telah diakhiri begitu saja oleh Robin. Maya memikirkannya, bukankah ini aneh? Pria itu tidak
last updateLast Updated : 2023-08-03
Read more

Chapter 86 Kau Harus Adil Untuk Kedua Putramu

Maya memasuki sebuah toko. "Selamat datang, apa ada sesuatu yang anda cari?" Seorang pramuniaga datang menyapa dan menawarkan bantuan. "Apa kau tahu apa yang cocok untuk anak laki-laki usia 7 tahun?" tanya Maya. "Silahkan ikut saya. Saya akan tunjukkan beberapa yang cocok. " Maya mengikutiku pramuniaga itu. Dia melihat ke sekitar, ada banyak produk yang bagus. "Silahkan, anda bisa memilih. Apa anda tahu ukurannya?" "Biarkan aku memilih sendiri, kau bisa pergi. Aku akan memanggilmu nanti." "Baiklah. Saya akan ada di sana jika anda membutuhkan saya." Pramuniaga itu meninggalkan Maya. "Berapa ukuran anak itu ya?" Maya memikirkannya. Dia melihat pakaian yang mungkin sesuai, tapi dia tidak yakin .Maya mengambil ponselnya, lalu menghubungi Samuel, satu-satunya orang yang mengenal baik anak itu. "Ada apa?" Suara pria itu terkesan dingin. "Apa kau tahu berapa ukuran pakaian Stelio?" tanya Maya secara langsung. "Kenapa kau ingin tahu?" "Aku sedang memilih pakaian sebagai hadiah untuk
last updateLast Updated : 2023-08-04
Read more

Chapter 87 Tidak Cukup Menyentuh Hati Mama

"Kau sudah puas sekarang?" Samuel mengucapkannya dengan dingin mereka baru saja sepeda berbelanja disebuah toko. Maya tersenyum cerah, menunjukkan kebahagiaannya melihat barang yang baru saja dia beli. Dia berkata, "Mario pasti akan menyukainyainya."Samuel melirik ke arah Maya. Samuel menyadari bahwa sebelumnya Maya tidak seantusias ini saat berbelanja hadiah ulang tahun untuk Stelio, tetepi saat ini Maya justru begitu bahagia membeli hal-hal yang tidak berguna itu, Samuel merasa kesal. "Hanya karena ini kau begitu bahagia? Kenapa kau tidak memikirkan ulang tahun Stelio dengan tersenyum seperti itu juga.""Kenapa aku harus bahagia untuk hari lahir anak orang lain? Aku hanya ingin bahagia untuk anakku saja," ucap Maya dengan tegas. "Kau selalu saja!" Samuel merasa tidak senang. Dia tidak lagi mengatakan sesuatu dan fokus untuk menyetir."Akan jauh lebih baik jika kau datang mengunjungi makamnya juga besok," ucap Maya dengan tiba-tiba menyatakan harapan di dalam hatinya. "Mario akan l
last updateLast Updated : 2023-08-04
Read more

Chapter 88 Membayangkan Kehidupan dengan Pria Lain

"Kau yakin tidak ada yang ingin kau ceritakan pada papa?" Samuel duduk di tepi tempat tidur dengan ekspresi khawatir ke arah putranya. "Ya. Papa, tolong biarkan aku beristirahat. Aku hanya lelah hari ini dan juga mama tidak melakukan apapun padaku." Stelio menarik selimut untuk menutupi tubuh dan juga wajahnya guna menghindari pertanyaan Samuel. "Kalau begitu beristirahatlah, papa selalu terbuka jika ada hal yang ingin kau katakan." Samuel menarik selimut yang menutupi wajah itu, dia memberikan kecupan ringan di keningnya. "Selamat tidur." Ayah satu anak ini melangkah mematikan lampu lalu keluar. Stelio memikirkan sesuatu sebentar. Dia mencoba untuk berpikir positif. Perlahan matanya mulai tertutup dan jatuh dalam tidur lelap. *** Maya duduk sendirian di kamarnya, ketika Samuel datang tanpa mengetuk pintu. Secara refleks langsung berdiri. "Kenapa kau datang ke kamarku? Apa kau ingin menyeretku untuk berlutut di kaki anak itu?" ucap Maya ketika Samuel tiba-tiba datang ke kamarnya.
last updateLast Updated : 2023-08-05
Read more

Chapter 89 Membuat Keributan Di Pagi Hari

"Bersihkan tubuhmu itu. Kita akan pergi ke kamar Stelio segera." Samuel menunjukkan sikap dingin. Bahkan tatapan matanya juga menusuk. Maya tertingat tentang apa yang terjadi di masa lalu. Tatapan seperti ini tidaklah asing baginya. Sikap acuh tak acuh Samuel sama seperti saat Maya memaksa pria ini untuk tidur dengannya. "Aku tidak ingin bergerak. Kau saja yang memberikan kejutan sendiri. Lagipula ini juga kesalahanmu!" ucap Maya dengan tidak kalah dingin. "Maya Lin, jika kau tidak bangun segera, aku sendiri yang akan melemparkanmu ke bathtub." "Lakukan saja, dengan begitu aku akan demam dan memiliki alasan untuk tidak menghadiri pesta ulang tahun anakmu itu!" Samuel menghela nafas. "Istirahatlah, aku yang akan mengurus perayaan saat ini." Samuel mulai menggunakan kemejanya. Lalu keluar dengan membanting pintu. Maya hanya terdiam melamun memikirkan sesuatu. Dia merasa kembali ke saat seperti dulu. Namun, ini hal yang lebIh baik. Jika Samuel bersikap lembut padanya sepanjang wak
last updateLast Updated : 2023-08-05
Read more

Chapter 90 Menjadi Orang Pertama yang Memberikannya

Samuel menghela nafas, dia turun dari mobil. "Aku tidak menyangka akan mendatangi tempat ini lagi." Meskipun kedatangannya ke sini bisa dihitung dengan jari, Samuel melangkahkan kaki dengan pasti, seperti seseorang yang sudah familier dengan tempe ini. Di jarak beberapa langkah darinya. Dia melihat seorang wanita yang telah mengacaukan hari-harinya. Kaki panjangnya dengan cepat melangkah mendekati wanita itu. "Sudah aku duga, kau pasti datang ke sini. Kenapa kau pergi diam-diam membuat orang panik. Apa kau tahu bahwa Stelio begitu khawatir."Wanita yang tidak lain adalah Maya Lin itu tidak menjawab. Dia fokus untuk berdoa. Samuel menghela nafas dan menunggu sampai dia selesai ."Kenapa kau berdiri di belakang? Duduklah di dekatku dan berdoa untuk Mario," ucap Maya tanpa memandang ke arah Samuel. "Tidak. Anak ini tidak ada hubungannya denganku. Maya Lin, apa kau sudah selesai? Ayo, kembali!" Maya menolaknya, "Aku akan tetap di sini sampai siang. Bukankah kau yang mengizinkanku unt
last updateLast Updated : 2023-08-06
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status