"Apa tidak masalah bila kita pergi begitu saja?" tanya Adriana pada Daren saat mereka tengah dalam perjalanan pulang. Dia menoleh ke belakang, menatap pada bayangan kosong di belakang sana."Aku rasa tidak masalah. Biarkan saja mereka, Daniel dan ibumu, menyelesaikan masalah mereka sendiri," jawab Daren santai sambil menatap ke depan. Perhatiannya kini tertuju pada lalu lintas yang cukup padat merayap.Adriana menarik napas panjang. Benaknya melayang ke kejadian sebelumnya. Pikirnya, bukan seperti itu yang dia harapkan. Ibunya mengakuinya sebagai anak karena terpaksa bukan karena keinginannya sendiri. Adriana tidak terlalu menyukainya. Seharusnya ibunya mengakui keberadaannya dengan kata-kata yang tulus."Apa yang sedang kau pikirkan?"Pertanyaan Daren berhasil membawa Adriana kembali ke dunia nyata. Dia mengulas senyum masam. Daren seolah bisa membaca isi pikirannya saat ini."Aku memikirkan tentang ibuku," jawab Adriana, lalu dia memandang ke arah luar jendela."Buat apa kamu memikir
Read more