Home / Romansa / CEO Dingin Itu Ayah Anakku / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of CEO Dingin Itu Ayah Anakku: Chapter 111 - Chapter 120

405 Chapters

Perubahan Berlian

"Jangan Sok tahu," ujar Jonathan pada Arnold. "Aku sebagai abangmu, pasti tahu semua apa yang kamu pikirkan, jangan gegabah. Lagi pula, kalau kamu percaya Berlian, sudah pasti tidak akan percaya dengan yang sedang terjadi." "Maksudnya, bagaikan?" tanya Jonathan.Arnold hanya mengangkat bahu, ia takut salah bicara. Ia akan mencari bukti le iu dahulu sebelum mengatakan jika Berlian wanita materialistis. Sejak awal mereka bertemu, kalau memang Belian menyukai uang, dia akan meminta lebih pada Arnold yang sudah menabrak anaknya. Akan tetapi, tidak dengan Berlian. Wanita item hanya meminta pengobatan sampai selesai karena dia tidak memiliki uang."Kenapa?" tanya Jonathan saat melihat Arnold bengong."Enggak apa-apa. Oh, ya tadi Papa minta kita pulang ke rumah lebih cepat. Mau ada tamu, Om Geri pulang dari London sama keluarganya."Wajah Jonathan terlihat tidak senang, ia teringat Melisa anak Om Geri yang terlalu agresip. Dirinya pun hanya menarik napas panjang. "Lihat nanti." Jonathan
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more

Curiga Sesuatu

"Saya, ingin memesan menu catering terbaik di sini. Ingin ada ayam serta sayuran yang bervariasi. Boleh saya mencoba menu yang dipilih itu?" tanya Bu Santi.Berlian memanggil beberapa pelayan untuk mengambilkan beberapa menu yang bu Santi pilih."Tunggu sebentar, Bu, sedang diambilkan menu-menu yang dipilih," jawab Berlian.Ia sangat gugup, ini adalah pesanan catering pertama kepadanya. Terlebih yang memesan adalah ibu dari Jonathan yang tak lain orang yang kini menguasai hati serta pikirannya."Saya ingin semua masakan disajikan fresh, tak ingin ada kesalahan ini untuk para klien dan karyawan perusahaan Rubia Angkasa," papar Bu Santi.Saat mereka berdua membicarakan pekerjaan terutama catering yang akan digunakan oleh perusahaan Pak Ferdinand, bu Santi berpikir bagaimana bisa Berlian cepat menjadi manajer. Hal yang begitu tiba-tiba.Bu Santi berpikir apa benar yang dikatakan oleh Jonathan jika Berlian itu ternyata hanya menginginkan kekayaan para pria kaya. Terlihat dari penampilanny
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

Kebohongan Pak Ferdinand

Setelah berbincang Rara menyiapkan makan siang untuk ibunya, mereka semua makan bersama setelah itu bu Santi menemani Mischa bermain.Arnold memilih untuk beristirahat karena ia tak banyak memiliki waktu luang, ini saja karena tadi ada klien yang membatalkan janji temu dan mengganti jadwal dilain waktu.Rara pun sama ia memperhatikan sang putri sembari asyik bermain bponsel. Menjadi seorang ibu rumah tangga baginya adalah pekerjaan yang tak kunjung usai."Mischa anteng, ya, sekarang dulu cengeng," ujar Bu Santi."Mungkin karena makin besar kali, ya, Bu makannya tidak cengeng lagi," ujar Rara.Keduanya terus mengobrol jarang ada waktu untuk bertemu karena ibunya itu wanita yang sibuk dengan segala macam urusannya. Bahkan bu Santi perihal makan siang pun para karyawan dan tamu undangan ia yang mengelola padahal bisa saja tugas itu diberikan kepada orang lain.***Bu Santi terus penasaran hingga memikirkan apa yang katakan Arnold saat sampai di rumah. Bahkan ia tak fokus saat merapikan
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

Kejahatan Akan di balas kejahatan

"Aku tidak tahu harus bagaimana, bukan takut Ma. Hanya saja aku tidak terbiasa dengan kemewahan, apalagi membalas kejahatan seseorang," papar Berlian. "Mama tidak menyuruh kamu membalas kejahatan, tapi hanya ingin yang terbaik. Kalau kamu masih cinta, katakan saja."Perkataan Bu Shafira membuat Berlian berpikir sejenak, entah harus mengikuti atau tidak. Yang ia pikirkan adalah, perkataan yang terlontar dari mulut Jonathan sangat menyakitkan. Berlian menarik napas, bukankah itu yang ia inginkan jika Jonathan membencinya. Lagi, tarikan napas Berlian membuat Bu Shafira cemas. "Mungkin aku harus melupakannya dia. Kita tidak sejalan," paparnya. "Iya sudah, terserah kamu. Mama selalu mendukung apa yang menjadi keputusan kamu. Mama mau masuk dulu," ujar Bu Shafira. Berlian masih berada di halaman, ia terus saja memutar otak untuk membuat dirinya tak merasa sakit hati. Namun, tetap saja perkataan Jonathan membuatnya menitikkan air mata."Lebih baik aku masuk."Berlian masuk ke dalam kama
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

Karma untuk Alea dan keluarganya

"Dia pingsan saja."Keduanya berjongkok dan memastikan keadaan pak Ibnu hanya pingsan tidak mati. Membuat keduanya bernapas lega. Jika sampai mati mereka pasti akan berurusan dengan kantor polisi dan menjadi tersangka."Kita harus pergi dari sini," ujar Bu Agnia.Rani setuju, jika mereka tetap di sini saat pak Ibnu sadar keduanya tidak mungkin akan selamat untuk itu mereka harus menyelamatkan diri.Bu Agnia dan Rani gegas berlarian mengambil beberapa barang penting dan langsung pergi dari rumah itu karena tak mau mendapat perlakuan kasar lagi. Meninggalkan pak Ibnu yang masih pingsan."Tutup pintunya."Keduanya melangkah seperti biasa dan memesan taksi takut ada orang yang melihat dan curiga jika mereka melangkah terburu-buru.Bu Agnia sempat menyapa beberapa tetangga yang menyapa. Karena dulu Alea seorang artis yang tengah naik daun banyak orang juga yang mengenal dirinya.Rani dan bu Agnia segera masuk saat taksi itu sudah sampai. Keduanya bernapas dengan lega dan harus segera pergi
last updateLast Updated : 2023-07-14
Read more

Permintaan Cinta

"Nanti aku pikirkan lagi, Ma." Pembicaraan mereka terhenti saat Cinta datang menghampiri. Ia baru saja mandi dengan Nenek Lastri, lalu duduk dan menyapa keduanya. "Ma, Oma.""Hai cantik, kamu sudah mandi?" tanya Bu Shafira."Udah dong Oma. Nenek Lastri yang memandikan aku. Ma, boleh aku bicara apa tidak?" tanya anak itu. Sifatnya sudah sepeti orang dewasa pikir Berlian."Apa sayang." Berlian menatap wajah polos itu, tersirat jelas ada yang ingin di katakan oleh putri kecilnya. Cinta memperhatikan ketiga orang di sekeliling. Lalu lama menatap ibunya. "Cinta mau bicara apa?" tanya Berlian."Hm, apa boleh Cinta bertemu Om Jo?"Sontak Berlian menatap Bu Shafira dan Nenek Lastri. Belum lama Cinta mengatakan benci dengan Jonatan, tapi kini anak itu kembali bertanya tentang pria itu."Cinta kangen sama Om Jo." Lagi , kalimat itu membuat Berlian tak berkutik. Ayah dan anak itu memang memiliki ikatan batin. Melihat cinta, Bu Shafira teringat dirinya saat merindukan Berlian. Sama halnya d
last updateLast Updated : 2023-07-14
Read more

Cemburu

Pak Hardian dan bu Shafira sudah menunggu kedatangan Berlian dan juga Alva. Lagi dan lagi mereka bertemu dengan pak Ferdinand juga keluarga, tentunya ada Jonathan. Berlian berada di sebelah Alva terkejut melihat Jonathan yang masih menatapnya sinis. Ia yakin jika lelaki itu pasti berpikiran buruk tentangnya karena lagi dan lagi bersama Alva.Pak Ferdinand terkesiap saat melihat Berlian berubah menjadi cantik dan datang bersama dengan Alva. Pak Ferdinand membuang muka, ia tak habis pikir kenapa wanita seperti Berlian bisa mendapatkan pria kaya raya.Mereka duduk terpisah oleh meja."Biar Berlian ambilkan, Bu." Berlian mengambil alih untuk bangkit menggantikan ibunya yang hendak mengambil makanan manis.Tidak sengaja Berlian dan pak Ferdinand berpas-pasan saat mengambil makanan. Pak Ferdinand sedikit berbisik pada Berlian."Pantas saja kau melepas anakku, ternyata sudah mendapat pria kaya raya yang baru."Berlian menoleh. Dirinya teringat akan ucapan bu Shafira apabila sekarang dirin
last updateLast Updated : 2023-07-14
Read more

Bu Santi Terpojok

"Pak Ferdinand hanya mengingatkanku agar tidak bertemu dengan Jonathan kembali itu saja tidak lebih dan tidak ada hal lain lagi yang dibahas. Sudahlah aku tidak ingin membahasnya lagi," ungkap Berlian.Berlian menarik kursi lalu duduk ia memilih menatap ke arah yang lebih sepi daripada melihat keramaian. Dirinya seperti semut di antara lautan semut lainnya, apa yang dikatakan oleh pak Ferdinand sepertinya benar semua orang mengira jika ia adalah simpanan pria kaya raya. Mungkin hal itu akan membuat pak Ferdinand semakin membencinya.Saat Berlian menghindari Jonathan. Terlihat jelas amarah dan kekecewaan di wajah sang putra. Pak Ferdinand hanya mengusap bahu Jonathan. "Jangan marah, banyak banyak wanita di luaran sana yang lebih cantik daripada Berlian," ungkap Pak Ferdinand.Bahkan Ferdinand akan mencarikan wanita yang lebih baik untuknya. Namun Jonathan menolak karena ia belum memikirkan masalah wanita. Apalagi saat ini ia mencari keberadaan Cinta, apa Berlian membawanya atau tidak.
last updateLast Updated : 2023-07-15
Read more

Cinta Sakit

Bu Shafira pamit menemui Berlian dan Alva. Merasa puas karena Bu Santi pucat oleh omongannya. Melihat kebimbangan di wajah wanita itu membuat dirinya merasa senang. Iya berharap jika bu Santi dapat merubah sikap suaminya Pak Ferdinand untuk bisa menerima Berlian di tengah-tengah keluarga mereka."Bagaimana keadaanmu?" tanya Bu Shafira khawatir. Merasa beruntung karena Alva dengan sigap selalu menolong Berlian dalam kesulitan. Anak sambungnya itu rela berkorban demi putrinya.Ia sangat mengkhawatirkan putrinya sempat berdekatan dengan pak Ferdinand. Takut jika lelaki itu menyakiti putrinya lagi."Aku baik-baik saja," ujar Berlian."Yakin?"Bu Shafira menatap wajah sang putri yang terlihat murung. Dirinya yakin jika pak Ferdinand telah mengatakan sesuatu yang membuat Berlian terlihat murung seperti itu.Bu Safira juga menanyakan kepada Alva tentang apa yang sebenarnya terjadi antara berlian dan pak Ferdinand barusan itu. Alflva juga tidak mengetahui apa yang terjadi sebelum dirinya data
last updateLast Updated : 2023-07-15
Read more

Bagaikan keluarga bahagia

Dokter setelah memberikan beberapa obat penurun panas serta antibiotik untuk diminumkan kepada Cinta setelah itu ia memilih untuk pamit.Malam telah larut ia meminta kepada suster Cinta dan juga nenek Lastri untuk beristirahat dan membiarkan dirinya yang menjaga Cinta di kamar."Nenek istirahat saja. Mbak juga capekkan. Biar saya yang menjaga Cinta," ungkap Berlian.Nenek Lastri dan juga sang pengasuh memilih untuk kembali ke kamar masing-masing sesuai permintaan dari Berlian.Putrinya itu masih mengigau nama Jonathan. Membuat Berlian bingung apakah ia harus segera mempertemukan Jonathan dan Cinta atau membiarkan dan melihat putrinya seperti itu sakit dalam kerinduan.Berlian masih sangat galau. Cinta tidak berhenti untuk menyebut nama Jonathan dalam tidurnya.Bu Shafira Dan Pak Hardian juga pulang lebih dulu. Keduanya khawatir saat mengetahui jika cucu tersayangnya tengah demam. Memilih untuk menyusul Alva dan berlian yang pulang lebih awal."Pertemukan saja Cinta dan Jonathan," ungk
last updateLast Updated : 2023-07-15
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
41
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status