All Chapters of DIALAH SANG DEWA PERANG: Chapter 91 - Chapter 100
148 Chapters
Bab 91. Para Pembunuh Bayaran Misterius
Leland masih tak menjawab. Hal itu membuat Jack kehilangan kesabaran. Tongkat besi yang sejak tadi digenggamnya, diayunkan. Benda itu mendarat keras di betis Leland, membuatnya mengeluarkan suara teriakan tertahan. Mulutnya yang diikat oleh tali kain hingga ke belakang kepala, membuat suara yang keluar seperti orang tercekik.Jack melihatnya dengan pandangan merendahkan. “Kalau Kau kira aku akan menyerahkanmu ke polisi, Kau salah besar! Kau akan berakkhir di sini cepat atau lambat. Kau hanya perlu memilih, ingin mati dengan cepat, atau penuh peneritaan, seperti Kau meracuni orang-orang!”“Mari kita keluar.” Falcon mengajak Phoenix keluar dari garasi.“Tapi---”“Jenderal lebih suka melakukan hal seperti ini sendiri. Lagi pula, ini memang urusan pribadi keduanya. Kita tak perlu ikut campur!” Falcon memotong ucapan Phoenix dan menyeretnya pergi, lalu menutup pintu gudang.Dengan keheranan, Phoenix mensejajari langkah Falcon. “Apakah dia selalu seperti itu?” tanyanya penasaran.“Seperti
Read more
Bab 92. Pengkhianat
Jack menyipitlan mata menandang preman kota kecil itu. Seorang pria yang sama, selalu berada di belakang Eddy, seperti seorang pengawal. “Apa yang ingin Kau katakan?” tanya Jack enggan.“Mari kita cari tempat yang sedikit sepi. Hal ini bukan untuk konsumsi publik,” ujar Eddy dengan gaya.Jack tersenyum kecil. Dia ingat pertemuan pertama dengan eddy yang diwarnai perselisihan. Namun, entah bagaimana, setelah itu Eddy tak pernah lagi mengganggunya.“Baik!” Jack menoleh pada Valerie dan Andrew. Kalian tunggu di mobil saja!” perintahnya.Andrew mengangguk dan masuk ke mobil, mengikuti Val yang sudah sejak tadi berada di dalam. Jack mengikuti langkah Eddy mencari tempat yang menurutnya tepat untuk bicara.Akhirnya preman itu berhenti di depan toko berdebu dan pintunya ditutup dengan palang kayu. Jaraknya lebih dari lima puluh meter dari mobil Jack. “Kita bicara di sini saja,” ujar Eddy.Jack mengangguk setuju. “Katakan!”“Aku mendengar informasi kalau Kau mengalami upaya pembunuhan bebera
Read more
Bab 93. Pengakuan Leland
Selepas makan malam, Jack kembali memeriksa Leland. Sangat jelas terlihat pria itu sudah kepayahan.“Beri dia minum!” perintah Jack pada dua prajurit yang berjaga.Salah seorang ingin masuk ke dapur untuk mengambil air minum. Namun, dicegah oleh Jack. “Mau ke mana?”“Ambil air minum!” jawabnya polos.“Ambil air di keran luar saja. Dia tak layak mendapatkan air minum dari dapur!” Nada suara Jack terdengar ketus.Pria itu berlari ke pintu garasi dan mengisi ember kecil yang ada di sana dengan ar keran. Kemudian menjinjingnya masuk dan diletakkan di dekat Jack yang terus mengawasi Leland.“Beri dia minum!” perintah Jack dingin.Prajurit tadi mengangkat ember kecil itu ke dekat mulut Leland. “Kalau mau minum, buka mulutmu!” serunya dengan suara keras.Air itu diguyurkan ke wajah Leland. Pria itu terpaksa menengadah sedikit, agar dapat menelan cukup banyak air. Dia memang sangat lapar dan kehausan.“Sudah puas?” ejek Jack setelah prajurit tadi pergi dengan membawa ember kosong.“Kalian bi
Read more
Bab 94. Phoenix 2
Jack menggertakkan rahang menahan emosi. Diambilnya ponsel dan memanggil Ned serta Bob untuk datang ke rumah utama. Keduanya segera datang dengan setengah berlari. Lalu terheran-heran melihat Leland yang dibaringkan di ruang tengah dengan diberi infus. Ada Tom, Tuan Fredd dan Valerie juga di sana.“Ya, Jenderal!” Kedaunya langsung menyapa hormat.Jack masuk ke dalam kamar dan engambil pistol yang dileteakkannya di laci nakas. Lalu keluar serta memberi perintah.“Jaga semua orang di dalam rumah dan kunci semua pintu. Jangan buka pintu, jika bukan aku yang memanggil!” pesan Jack.“Siap!” sahut keduanya serempak.Dua ajudan itu jelas kebingungan. Mereka tak tahu apa yang terjadi. Tom dan Tuan Fredd juga mengunci mulut rapat-rapat. Jack sudah keluar dan berjalan ke belakang, ke bangunan tempat pengolahan anggur dan tempat istirahat para prajurit.“Jenderal!” sapa dua orang prajurit yang sedang berjalan bersama ke arah jalan depan tanah itu.“Apakah Falcon dan Phoenix ada di belakang?” ta
Read more
Bab 95. Sakitnya Vladimir Deska
Bab 95. Sakitnya Vladimir DeskaSaat Jack berlari ke belakang, Phoenix juga sedang berlari ke arahnya. Tangannya menggenggam pistol yang sekarang diarahkan pada Jack. Keduanya saling mengacungkan pistol dari jarak hanya sepuluh meter saja.“Aku bisa mengerti bahwa Kau mungkin menerima pekerjaan apa saja setelah keluar dari tahanan. Dan Kau mungkin tidak mengetahui bahwa yang Kau lakukan telah merugikan sesama pasukan khusus. Aku bisa melepaskanmu pergi kali ini. Namun, tidak ada lain kali, jika kau melakukan kesalahan seperti ini lagi!” ujar Jack tegas.Dari bangunan belakang, Falcon dan para prajurit menodongkan senjata sambil mendekat pada Phoenix.“Kau dengar itu? Jenderal mengampunimu. Namun, tidak ada kata lain kali bagi seluruh anggota tim khusus. Kami tak menerimamu lagi!” timpal Falcon.Jack mengawasi Phoenix dengan seksama. Matanya menyipit, bersiap untuk menembak jika pria itu nekat melepaskan tembakan lagi.Phoenix sangat menyadari posisinya yang tidak menguntungkan. Jika d
Read more
Bab 96. Perjanjian Pernikahan
Sebuah helikopter mendarat di landasan helikopter markas Besar tentara gabungan. Tiger menyampaikan bahwa jemputan Jack sudah tiba. “Aku segera ke sana!” sahut Jack. “Aku harus segera pergi.” Jack menyambar jasnya di sandaran kursi dan melangkah ke luar ruangan. Nyonya Smith dan Mandy belum lama, juga pulang. Hunter mengiringinya turun ke lantai bawah, menuju landasan helikopter. Helikopter itu terbang setelah menyambungkan pesan Brianna pada Jack. “Iya, aku sudah naik ke heikoptermu,” jawab Jack. “Baiklah ... sampai bertemu, Jack!” Gadis itu memutus sambungan telepon tersebut. Heli itu telah naik ke udara dan langsung meninggalkan area markas tentara. Dalam satu jam, Jack telah mendarat dan seorang pria telah menunggu untuk mengantarkannya ke ruang rawat Tuan Vladimir Deska. Jack emngikuti pria itu melewati koridor rumah sakit, sebelum naik ke lantai lima dan kembali melewati ruang demi ruang. Setelah pria itu mengetuk pintu dan mendapat jawaban, dia membuka pintu untuk Jack. “S
Read more
Bab 97. Berita untuk Granny
Brianna telah bersikap sewajarnya istri. Pagi sekali, pelayannya datang dengan baju bersih untuk dikenakan Jack. Sarapan dari rumah sudah siap di atas meja. Entah kapan gadis itu memesan pada pelayannya. Yang jelas, setelah bangun tidur.Jack melihat semua keperluannya sudah disiapkan. Jack menjadi sedikit canggung diperlakukan semanis itu. Namun, Vladimir yang telah bangun pagi, terus mengikuti langkahnya tanpa bicara. Mau tak mau, digantinya baju yang dikenakan sehari sebelumnya, dengan yang bersih, lalu sarapan.“Saya harus bekerja, semoga kesehatan Anda kembali membaik seperti sebelumnya,” harap Jack tulus.“Terima kasih, Jack. Aku berharap banyak padamu. Tolong jaga putriku setelah aku tiada,” kata Vladimir terbata.“Aku suaminya, tentu saja kewajibanku untuk menjaganya,” jawab Jack menenangkan pria tua itu. Kesan dingin dan keras yang dilihatnya saat pertama bertemu, sudah hilang. Dia benar-benar hanya seorang pria tua tak berdaya.“Kau sudah akan berangkat?” Brianna menegurnya
Read more
Bab 98. Jumpa Pers Brianna
Pikiran Jack dipenuhi berbagai pertanyaan tentang keluarga Brianna. Meskipun mencoba berkali-kali, informasi yang didapatnya hanya sekedar informasi publik lengkap dan transparant. Perusahaan Vladimir Deska jelas tercatat di berbagai negara sebagai perusahaan real yang diakui oleh pemerintah dan konsumen. Benar-benar tak ada celah yang bisa menjadi jalan untuk menemukan kesalahannya.Dan melihat jaringan perusahaan besar itu, Jack bisa membayangkan kecemasan Brianna yang mendadak mengambil alih tampuk pimpinan. Tentu saja akan ada beberapa orang yang tidak menyukai gadis yang biasanya tampil glamour dan suka bersenang-senang mengahbiskan uang saku.“Apakah hal itu yang membuat dia ingin menampilkan sosok suami sebagai pendukung kuat di belakangnya?” pikir Jack menggelengkan kepala.“Ah ... itulah sebabnya dia menawarkan bantuan mencari Gold Finger dan Dante. Siapakah diantara client dan rekan kerja Vladimir yang mungkin memiliki kunci atas rahasia-rahasia itu?”Jack tertidur dengan p
Read more
Bab 99. Persembunyian Pamela
Jack merasa hidupnya mendadak jadi rumit setelah menikahi Brianna. Namun, perjanjian itu telah ditanda tangani. Maka dia hanya harus lebih waspada agar tidak terjebak lebih jauh dengan urusan gelap Vladimir Deska. Dia akan menanyakan hal ini nanti pada Brianna.Sore hari, panggilan telepon dari Brianna diterimanya. “Bisakah Kau menemani ayah di rumah sakit malam ini? Aku sedang dalam perjalanan ke Moskow saat ini,” kata Brianna.“Apa aku ada pilihan?” tanya jack.“Kurasa, tidak!” Brianna tertawa kecil. Akan kukirimkan helikopter untuk menjemput ke kantormu,” tambahnya lagi.“Hem ....” Jack hanya berdehem kemudian mematikan sambungan telepon mereka.Tak berselang lama, sebuah helikopter telah mendarat di helipad dan menunggunya datang. “Sungguh wanita yang tahu apa yang diinginkannya!”Jack sedikit kesal karena merasa dipojokkan. Dia harus melakukan peran sebagai suami itu, agar informasi tentang para pembunuh itu diberikan Brianna. Sambil menyambar jas di kursi, Jack berjalan keluar.
Read more
Bab 100. Dokter Thomas Sybill
Sore hari, pesan Brianna kembali masuk. “Aku sudah kembali dan bersama ayah.”Jack mengerutkan dahi membaca pesan laporan itu. Terlalu aneh baginya menerima pesan akrab semacam itu dari wanita yang hanya menjadi istri berdasarkan kontrak. Menurutnya, Brianna tak perlu menunjukkan perhatian hingga sedetail ini.Tak lama pesan lainnya masuk. “Jadi, Kau tak perlu ke sini.”Jack tersenyum tipis. Ternyata seperti itulah maksud Brianna mengabari kepulangannya. “Aku yang berpikir terlalu banyak!” gumam Jack menahan tawa.“Bagaimana dengan alamat Pamela yang kuberikan tadi pagi?” tanya lagi.“Sudah kuatur orang ke sana!” balas Jack cepat.“Ok. Selamat beristirahat, Jack!” Itu pesan terakhir Brianna hari itu. Jack menutup ponsel dan pulang ke rumahnya.***Di Philadelphia, Calvin Fisher akhirnya siuman setelah beberapa hari. Tuan Lee dan beberapa bawahannya rajin menjenguk ke rumah sakit. Mereka cukup sibuk sejak peristiwa kecelakaan itu. Tuan Lee menggantikan mengawasi semua hal tetap berjala
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status