Home / Romansa / Suamiku Ternyata Bukan Suamiku / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Suamiku Ternyata Bukan Suamiku: Chapter 41 - Chapter 50

73 Chapters

Bab 41. Dunia berhenti berputar

Suara pintu dibuka dengan terburu-buru membuat Reina terkesiap. Reina yang sedang duduk di depan meja rias langsung menoleh ke sumber suara, takut jika itu adalah orang jahat yang masuk ke kamar dia dan Juliana. Betapa kagetnya Reina melihat Juliana yang saat ini sedang berdiri, bersandar di pintu dengan bahu naik turun. Napasnya terengah-engah seperti tengah dikejar oleh sesuatu. Reina tentu saja penasaran. Dia pun langsung menghampiri kakaknya itu. "Kak, kenapa? Apa terjadi sesuatu?" tanya Reina sembari meneliti penampilan dan wajah Juliana. Juliana menatap adiknya dengan khawatir dan ketakutan. Wajah Juliana terlihat pias dengan keringat yang bercucuran di kening. Wanita itu langsung menarik lengan Reina untuk ikut duduk di kasur. Napas Juliana masih terdengar tidak teratur dan ini membuat Reina benar-benar ketakutan. "Apa yang terjadi? Apakah Bradley berbuat ulah lagi?" tanya Reina langsung digelengi kepala oleh Juliana. "Bukan, ini tentang Lena," ucap Juliana membuat Rei
last updateLast Updated : 2023-05-22
Read more

Bab 42. Aku mencintaimu hingga diriku tersiksa

Ariana, Juliana, Reina, dan Lena setengah berlari ke arah Jennifer yang berada di depan ruang tunggu gawat darurat dengan raut wajah cemas. Jennifer yang baru saja akan menjelaskan apa yang terjadi, Ariana sudah terlebih dahulu bertanya tentang keadaan Joseph. "Bagaimana keadaan Joseph? Apa kata dokter? Apa dia baik-baik saja?" "Dokter sedang memeriksanya. Saya juga belum tahu bagaimana keadaannya." "Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Joseph bisa pingsan?" tanya Ariana lagi. "Pak Joseph, awalnya baik-baik saja. Kami baru saja selesai rapat di hotel. Setelah kembali ke kantor, tiba-tiba saja pingsan." Juliana duduk sambil menunduk tidak bersuara. Bibir wanita itu berkomat-kamit mungkin sedang berdoa. Air mata terjatuh dari pelupuk matanya dan cepat-cepat dihapusnya lagi. Wajahnya terlihat sangat kusut dan basah oleh air mata. Juliana mendongak, matanya yang masih sembap mengarah ke ruang pemeriksaan. Reina duduk di sampingnya sambil menguatkan kakaknya. "Joseph akan baik-baik sa
last updateLast Updated : 2023-05-24
Read more

Bab 43. Pernyataan cinta

Pintu ruang perawatan terbuka, Reina melongokan kepalanya ke dalam. Pelan-pelan dia menutup pintu dan menghampiri kakaknya. Sejenak Reina melihat ke arah Joseph yang masih belum sadar, lalu memandangi kakaknya yang terlihat sedih. "Apa ada yang bisa aku bantu?" tanyanya. Juliana memaksakan untuk tersenyum agar adiknya itu tidak khawatir. "Tidak ada. Sebaiknya kamu pulang saja." "Aku tidak mau. Bagaimana aku bisa meninggalkan Kakak di sini sendirian?" "Aku tidak akan apa-apa di sini sendiri." Reina menatap wajah kakaknya memastikan kalau kakaknya itu memang baik-baik saja. Akan tetapi, dia tak percaya kakaknya baik-baik saja. "Aku akan tetap bersama Kakak di sini," tegasnya sambil melipat tangan di dada. Reina begitu bersikeras tidak mau pulang. Juliana meraih tangan Reina dan membawanya keluar. Di depan ruangan terlihat sepi. Juliana seakan sedang mencari seseorang. "Di mana Bu Ariana?" "Oh dia sedang bicara dengan dokter sejak dari tadi." "Jennifer?" "Dia sudah kembali ke
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more

Bab 44. Melepas topeng

Ariana sudah membawa air minum Joseph ke laboratorium disebuah rumah sakit untuk diperiksa. Jika benar ada racun di air minum itu, Ariana yakin kalau salah satu orang yang mendiami mansionnya adalah seorang pembunuh dan dia harus segera mencari tahu siapa pelakunya. Ariana tidak akan pernah memaafkannya dan akan memasukannya ke penjara. Reina yang sejak dari tadi memperhatikan Ariana merasa ikut khawatir. Dia tidak tahu bagaimana caranya supaya Bradley bisa diketahui sebagai orang yang memberikan racun pada Joseph, karena Reina yakin, pria itu memiliki sejuta cara untuk menutupi kejahatannya. "Reina, aku mau istirahat di kamar. Kepalaku pusing dengan masalah yang terjadi akhir-akhir ini.""Baiklah Nyonya Ariana." Baru saja Reina akan pergi ke kamarnya, dia melihat Bradley yang baru saja pulang. Reina langsung menarik pria itu ke luar dan memastikan tidak ada orang lain yang mendengar. "Kamu ini kenapa Reina? Tiba-tiba menarikku ke sini." Reina bersidekap dengan kekesalan di wajah
last updateLast Updated : 2023-05-30
Read more

Bab 45. Sesuatu yang disembunyikan

Seperti apa yang dikatakan oleh wanita itu, orang-orang di pasar itu kenal dengan Diego sehingga mudah untuk ditemukan. Detektif itu menghampiri kios milik Diego. "Selamat sore!" "Sore! Anda membutuhkan apa?" tanya Diego. "Aku ke sini tidak untuk membeli buah-buahan. Ada yang ingin aku tanyakan tentang Juliana." Kening Diego berkerut dan memandang curiga pada sang Detektif. "Oh ya perkenalkan namaku, Daniel. Aku teman lama Juliana." Diego seakan tidak percaya dengan pengakuan Daniel, tapi dia mencoba untuk berprasangka baik mungkin saja Daniel memang teman Juliana yang tidak diketahui olehnya. "Apa kita bisa bicara sebentar?" "Tentu saja," jawab Diego. Mereka kemudian duduk dan minum teh. "Aku teman kuliah Juliana dan sudah lama kehilangan kontak dengannya sampai akhirnya aku mendapatkan informasi kalau Juliana tinggal di sini." "Jadi apa keperluanmu dengan Juliana?" "Aku mau mengundangnya ke acara pernikahanku dan aku dengar dia sudah menikah dan tidak lagi tinggal di sin
last updateLast Updated : 2023-06-02
Read more

Bab 46. Mimpi indah yang segera berakhir

"Aku rasa pelakunya, Bradley." Juliana tidak bisa berkata-kata dan seketika tubuhnya lemas. Jantungnya berdetak kencang. Tiba-tiba Joseph tertawa lepas dan membuat Juliana bingung. "Raut wajah terkejutmu itu sangat lucu. Aku hanya bercanda. Pelakunya tak mungkin Bradley." Juliana memukul tubuh Joseph. "Kamu jangan bercanda. Ini tidak lucu. Aku kira itu betulan." Joseph menangkap tangan Juliana dan menggenggam tangannya. "Maaf! Aku hanya ingin mengerjaimu sedikit." Joseph menciumi jari-jemari Juliana dan untuk sementara hatinya lega. Dia masih belum siap jika nanti Bradley ketahuan sebagai pelakunya, karena pria itu nanti akan menyeretnya dan membeberkan semua rahasia mereka, meskipun dia ingin sekali kejahatan Bradley terungkap. Sekarang dia sedang berada di posisi yang serba salah. ***Diego berada di apartemennya dan memikirkan pria yang menemuinya beberapa hari yang lalu. Sekarang dia tiba-tiba meragukan, bahwa pria yang mengaku bernama Daniel itu adalah teman Juliana. Diego
last updateLast Updated : 2023-06-04
Read more

Bab 47. Makan malam

Juliana sedang bersiap-siap untuk menghadiri makan malam dengan Joseph dan untuk menambah percaya diri Juliana, Reina pun membantu kakaknya bersiap-siap. Dia yang memilih gaun beserta mendandani Juliana. "Wah, Kak. Kamu cantik sekali seperti Ratu yang akan menghadiri pesta dansa," cetus Reina memuji kecantikan Juliana. Saat ini Reina berdiri menghadap cermin bersama Juliana yang duduk di depan meja rias. Melihat pantulan diri di cermin, Juliana benar-benar terpukau. Dia seperti melihat orang lain di sana dan ini semua hasil polesan Reina. "Kamu benar, aku seperti orang lain. Kamu benar-benar hebat, Reina. Bisa mengubahku seperti ini," ucap Juliana memuji keahlian adiknya. Reina menaikkan dagu sembari melipat tangan di depan dada. "Tentu saja. Siapa dulu, Reina!" ucap Reina dengan tersenyum. Mereka terkekeh pelan, lalu Reina pun mengatakan agar Juliana segera pergi, takut jika Joseph sudah menunggu wanita itu. Juliana pun mengangguk setuju. Dia meminta Reina untuk terus mend
last updateLast Updated : 2023-06-04
Read more

Bab 48. Kamar hotel

Juliana berdesis sembari memegangi kepalanya. Dia berusaha untuk mengingat apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya semalam, tetapi sayangnya karena kepala yang terasa sakit, wanita itu hanya bisa terdiam sembari berusaha untuk terus mencari potongan kejadian yang menimpa dirinya. Di saat seperti ini, tiba-tiba saja pria yang ada di sampingnya itu terbangun. Joseph tersenyum sembari mengucapkan selamat pagi kepada Juliana. "Hai, Sayang. Selamat pagi!" ucap Joseph membuat Juliana terkesiap. Wanita itu tersentak kaget sembari membenarkan posisi selimut yang menutupi tubuh polosnya. Dia benar-benar tidak menyangka kalau ternyata yang di sebelahnya itu Joseph. "Kamu? Apa yang terjadi pada kita? Kenapa kita ada di sini?" tanya Juliana tampak kebingungan. Wajahnya juga terlihat pucat mungkin karena kaget dan masih tidak percaya kalau dia ada di kamar hotel bersama Joseph dalam keadaan tanpa sehelai benang. Senyuman Joseph langsung luntur saat melihat ekspresi Juliana yang khawatir
last updateLast Updated : 2023-06-04
Read more

Bab 49. Hamil?

Mobil pun berhenti di depan pintu utama mansion. Di dalam mobil, Juliana masih bersama dengan Joseph. Jantungnya berdetak dengan kencang setelah Joseph mengatakan kalau mereka berdua menghabiskan malam bersama dengan melakukan hubungan yang dilakukan oleh suami istri. Juliana masih belum bisa menerima itu semua, tapi kenyataannya memang dia bangun dalam keadaan tanpa pakaian. Elusan di kepala membuat Juliana tersentak dari lamunan. Dia menoleh dan mendapati Joseph tengah tersenyum ramah kepadanya. "Mungkin kamu lelah, sebaiknya kamu pulang, ya? Tapi aku tidak bisa masuk ke dalam," ucap Joseph membuat Juliana menautkan kedua alisnya. "Kenapa kamu tidak pulang?" tanya Juliana keheranan. Joseph terkekeh lalu menjawab pertanyaan Juliana. "Aku harus ke apartemen dulu untuk mengganti pakaian, karena pakaian yang akan aku kenakan ada di sana. Setelahnya langsung ke kantor. Banyak pekerjaan yang menungguku. Aku harap kamu bisa mengerti?" Joseph memberikan penjelasan. Juliana menghela
last updateLast Updated : 2023-06-05
Read more

Bab 50. Rencana busuk

Juliana termangu menatap lurus ke depan. Dia masih memikirkan tentang perkataan Reina sebelumnya. Ya, pertanyaan yang membuat hati Juliana ketar-ketir. Sampai saat ini, dia takut jika semua yang diperkirakan itu akan menjadi kenyataan. "Tidak, tidak mungkin! Tidak mungkin aku hamil. Aku hanya melakukannya sekali dengan Joseph, bagaimana bisa aku mengandung anaknya?" Juliana berkata kepada diri sendiri berusaha untuk menenangkan hati agar tidak terus-terusan ketakutan. Saat ini bukan itu yang menjadi tujuan utamanya, dia harus tetap fokus melindungi Joseph dari kejahatan, lalu masalah semalam dia juga harus bisa mengendalikan diri agar tidak dicurigai oleh Bradley atau dirinya akan berada dalam bahaya. Sementara itu di kantor, Joseph lebih banyak melamun. Dia memikirkan tentang kebersamaan dirinya dengan Juliana semalam. Sebuah kejadian yang tidak pernah diduga, tapi membekas di hati pria itu. Sesekali pria itu tersenyum sendiri. Padahal saat ini dia sedang rapat dengan beberapa
last updateLast Updated : 2023-06-06
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status