Home / Romansa / Suamiku Ternyata Bukan Suamiku / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Suamiku Ternyata Bukan Suamiku: Chapter 21 - Chapter 30

73 Chapters

Bab 21. Sandiwara

Matanya yang hijau dan dalam terlihat intim, membuat getaran menjalari tulang punggung Juliana dan muncul perasaan tersekat yang tidak memudar untuk waktu yang lama. Juliana memusatkan perhatian kepada selimut Joseph, berharap pria itu tidak melihat rona merah yang menjalari wajahnya. "Sepertinya kamu kehilangan ketenangan dirimu," ucap Joseph. "I-itu karena kamu tiba-tiba menciumku." Joseph tersenyum simpul hanya menatap Juliana. Juliana berdiri dan memaksa dirinya melanjutkan. "Sebaiknya aku pergi. Aku tidak ingin mengganggu istirahatmu." Juliana waswas mengamati pria itu dari bulu matanya dan cepat-cepat pergi dari kamar Joseph. Di luar kamar, Juliana merasa sangat lega sampai lututnya gemetar. Perlahan-lahan dia menyentuh bibirnya. Jejak hangat bibir Joseph masih terasa. Juliana pun segera pergi dari sana tidak ingin memikirkan apa yang barusan saja terjadi. *** Rambut panjang yang terurai sangat indah dipandang. Dari sisi, wanita itu terlihat cantik dan menarik. Penampilan
last updateLast Updated : 2023-04-19
Read more

Bab 22. Racun

Keesokan paginya, Joseph termenung menatap satu per satu foto dirinya dan Juliana. Dia tersenyum melihat betapa bahagia dirinya saat sedang bersama Juliana di foto itu. Dia terus melihat foto yang diberikan Bradley padanya. Dia teringat dengan perkataan Bradley tentang perasaan Juliana saat ini. Mungkin saja memang benar, Juliana sakit hati karena Joseph tidak mengenalinya, jadi dia mencari cara agar semua ingatan tentang istrinya itu kembali. Dia kemudian menyusun foto-foto itu di hadapannya. Joseph mengambil setiap foto dan berusaha keras mengingat waktu dan tempat saat foto itu diambil. Dari sekian banyak foto, tidak ada satupun yang Joseph ingat. Pria itu merasa sedih. Dia kembali menatap semua foto itu dan berusaha keras untuk kembali mengingatnya, tetapi tidak ada satupun kenangan tentang Juliana yang menempel di benak Joseph. "Akh!" Joseph meringis kesakitan sembari memegangi kepalanya yang berdenyut hebat, karena terlalu memaksakan diri untuk mengingat tentang Juliana, kepal
last updateLast Updated : 2023-04-19
Read more

Bab 23. Sekretaris

Juliana tampak mondar-mandir di kamarnya, setelah Ariana memintanya menemui Joseph pada saat sarapan pagi. "Aku penat. Apalagi setelah berhadapan dengan Bradley. Rasanya emosiku ingin meledak, jadi aku butuh menyegarkan otak dan hatiku. Kakak mau ikut ke pantai?" Kalau saja posisinya sedang tidak terimpit, tanpa berpikir panjang Juliana pasti akan ikut. "Aku tidak bisa, Reina." Reina menghembuskan napas kasar sembari memandangi Juliana datar. "Kalau begitu, Kakak harus berperan menjadi istri yang baik. Datang sana temui Joseph, beres, kan? Aku pergi dulu." Juliana lagi-lagi mendengus kasar. Kata-kata Reina terdengar sarkastis. Dia berusaha membujuk Reina agar tidak pergi, tapi sayangnya wanita itu malah pergi begitu saja. Dia bingung apakah harus ke kamar Joseph atau tidak, karena kalau ke sana dirinya akan merasa canggung sendiri, tetapi kalau tidak menghampiri Joseph, semua orang yang ada di rumah ini akan menaruh curiga padanya. Ia terus berpikir dan menimbang apa yang seharus
last updateLast Updated : 2023-04-22
Read more

Bab 24. Terhipnotis

"Aku tidak mengambil uang perusahaan untuk kepentingan pribadi dan mana mungkin aku mengambilnya tanpa alasan yang jelas." "Saya tahu, Pak. Anda tidak mungkin mengambil uang perusahaan itu. Saya sudah bekerja pada Anda selama bertahun-tahun." "Terima kasih sudah mau percaya padaku." "Jenny, bisakah kamu membantuku mencari tahu siapa orang yang sudah memalsukan tanda tanganku?" "Ya. Tentu. Kami akan menyelidikinya." "Seperti yang kamu tahu. Aku tidak ingat apa yang terjadi padaku. Aku hanya ingat saat aku akan pergi ke Italia dan setelah itu aku tidak ingat apa pun." "Saya mengerti. Kita bicara lagi nanti. Permisi!" ucapnya sambil melirik ke arah Juliana. Jennifer pun pergi, walaupun sebenarnya ia masih mau di sana, karena penasaran dengan sosok Juliana. Setelah kepergian Jennifer, akhirnya Juliana bisa bernapas lega. Joseph bahkan bisa mendengar helaan napas panjang itu. Ia menatap Juliana yang terdiam, lalu tak lama kemudian pandangan mereka saling bersitatap. "Maaf," ucap J
last updateLast Updated : 2023-04-25
Read more

Bab 25. Kecurigaan Lena

Joseph terus bercerita apa saja yang bisa membuat suasana di antara dirinya dan Juliana membaik. Dia sudah cukup merasakan kecanggungan di antara dirinya dan Juliana, jadi Joseph akan lakukan segala cara agar dirinya bisa lebih akrab dengan Juliana mungkin dengan begitu dia bisa mengingat sesuatu. Juliana tersentak ketika tangannya digenggam oleh Joseph. Sebuah senyuman kembali merekah di wajah tampan pria itu. Genggaman tangannya begitu erat dan tatapan matanya kembali membuat Juliana gemetar, tidak dapat bicara atau pun bergerak. Tatapan pria itu mengunci matanya. Ia hanya dapat menatap dalam-dalam mata Joseph. Belaian tangan pria itu di pipinya terasa hangat dan lembut, membuat Juliana terkejut dan tersentak, nyaris tidak bernapas. Tanpa disadari oleh Juliana, bibirnya sudah berada dalam kuluman pria itu dan tubuhnya sudah berada dalam pelukannya. Otak Juliana tidak sanggup untuk berpikir lagi. Tegang dan bingung. Joseph menciumnya dengan rakus. Di lumatnya bibir Juliana yang m
last updateLast Updated : 2023-04-28
Read more

Bab 26. Telaga perasaan

Tidak membuang waktu, Lena segera menghubungi dan menemui seorang detektif untuk mencari tahu siapa Juliana yang sebenarnya dan membuka identitasnya yang sebenarnya. "Apakah hanya ini, Nona?" tanya detektif itu melihat beberapa foto Juliana dan informasi yang minim. "Ya, hanya ini yang aku punya. Tapi, aku perlu semua latar belakang tentang Juliana, berapa pun akan aku bayar asalkan identitasnya bisa terungkap." Mungkin memang sulit mencari latar belakang Juliana, apalagi dengan informasi yang Lena punya sangat sedikit sekali. Akan tetapi, Lena yakin jika terus mencari, maka tidak mustahil mencari tahu siapa Juliana sebenarnya. "Lihat saja, Juliana! Cepat atau lambat, identitasmu akan terungkap," ucapnya dalam hati. *** Hari demi hari telah berlalu. Setiap hari, Juliana menemani Joseph yang sedang masa pemulihan. Mereka membicarakan banyak hal. Juliana menemani Joseph hampir tiap saat. Itu karena permintaan Joseph sendiri. Walaupun sebelumnya Juliana mendapat teguran dari Brad
last updateLast Updated : 2023-04-29
Read more

Bab 27. Jeratan

"Sebaiknya kita pulang. Tidak baik berlama-lama di bawah sinar matahari," kata Joseph sambil berdiri. Tubuh Joseph tiba-tiba menjadi oleng dan Juliana cepat-cepat berdiri menahan tubuh Joseph. "Kamu tidak apa-apa?" tanya Juliana khawatir. "Tadi aku merasa pusing." "Kamu belum pulih benar. Aku akan mengantarmu ke kamar." Pada saat itu juga pandangan mereka bertemu. Keduanya bersitatap selama sejenak. Suara angin yang berhembus dan deburan ombak seolah menghilang dari dunia mereka. Juliana mendapati Joseph tersenyum hangat kepadanya. Detak jantungnya semakin meningkat. Rambut hitam Joseph yang telah disisir rapih kembali berantakan tertiup angin. Dunia meluruh dan warna-warna memudar di depan Juliana hanya menyisakan sosok tampan Joseph di bawah sinar matahari. "Se-sebaiknya kita masuk ke dalam." Juliana nampak gugup dan berusaha menutupi kegugupannya. Di kamar, Juliana membantu Joseph berbaring dan mengambil air minum untuknya. Dia hendak pergi setelah menyelimuti Joseph, tapi k
last updateLast Updated : 2023-05-06
Read more

Bab 28. Mencintai itu tidak mudah

Napas Juliana terengah-engah saat masuk ke kamarnya. Dia setengah berlari saat keluar dari kamar Bradley. Rasanya Juliana tidak sanggup kalau harus berhadapan dengan pria itu lagi, tetapi untunglah dia bisa melarikan diri darinya. Kalau tidak, entah apa yang akan terjadi padanya. Wanita itu menghembuskan napas berkali-kali berusaha meredam emosi yang masih menguasai diri. Sekarang Juliana merasa ragu pada perasaannya sendiri. Dia tidak tahu apakah masih mencintai Bradley, tetapi yang dirasakan Juliana saat ini adalah marah, kecewa, dan sedih. Semua itu berbaur menjadi satu. Mata wanita itu terasa memanas dan tanpa aba-aba air mata sudah menggenang di pelupuk mata. Dia hampir saja menjatuhkan air matanya kalau tidak dikagetkan dengan suara pintu terbuka. Juliana langsung mundur beberapa langkah dan tampak bersiaga. Dalam benaknya dia menduga, kalau yang datang adalah Bradley. Tetapi, ternyata .... "Reina?" Juliana langsung menghembuskan napas lega melihat adiknya yang membuka p
last updateLast Updated : 2023-05-09
Read more

Bab 29. Hati yang memanas

Joseph yang sudah bangun dan hampir waktu makan malam tiba, dia memutuskan keluar dari kamar. Sebelum keluar kamar, dia minum segelas air, lalu ke ruangan kerjanya untuk mengecek sesuatu sebelum makan malam. Saat sedang berjalan menuju ruang kerja, dia merasa tubuhnya selalu lemas dan tidak ada perubahan, bahkan Joseph merasa agak pusing. Dia tidak sengaja berpapasan dengan Bradley. Pria itu pun langsung menyapa adik tirinya, tetapi Bradley malah mengangguk saja dengan tatapan kesal. Seolah tidak memedulikan ekspresi wajah Bradley, Joseph pun kembali melanjutkan perjalanan sembari bersenandung dan senyuman mengembang. Bradley pun ikut masuk ke ruangan kerja yang sama-sama di satu tempat dengan kakak tirinya itu. Melihat Joseph yang bahagia seperti itu, Bradley jadi teringat dengan kejadian di pantai dan kamar tadi. Saat ini kecemburuannya kembali berkobar. Akan tetapi, dia tidak bisa mencairkan kemarahannya pada Joseph. Bradley hanya bisa menahan amarah. Melihat kebahagiaan Joseph
last updateLast Updated : 2023-05-11
Read more

Bab 30. Pernikahan yang dirahasiakan

"Ini tidak mungkin. Pasti kalian salah." Joseph menggelengkan kepalanya tidak percaya bahwa adik tiri yang dia sayangi selama ini bisa melakukan tindakan kejahatan seperti itu. Setahu Joseph, adiknya itu pria baik dan tidak pernah berbuat masalah. Pikiran dan hatinya menolak, jika Bradley pelaku penggelapan dana perusahaan, membayangkan saja Joseph tidak bisa. "Bradley tidak mungkin mengkhianati kepercayaanku," ucap Joseph dengan suara serak. "Saya mengerti. Ini tidak mudah bagi Anda mengetahui kenyataan ini," ujar Jennifer yang masih tidak bergerak dari tempatnya berdiri. "Apakah kalian yakin soal ini?" Joseph kembali bertanya. Wanita itu langsung mengangguk yakin, karena selama bekerja di perusahaan milik keluarga Reign, ini pertama kalinya Jennifer menemukan pengeluaran yang membengkak seperti ini dan ini dilakukan oleh adik bosnya sendiri. "Saya yakin, Pak," jawab Jennifer tegas, meskipun dia tak tega harus melukai perasaan Joseph. Wajah Joseph langsung memerah dengan urat
last updateLast Updated : 2023-05-12
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status