Share

Bab 47. Makan malam

Author: Miarosa
last update Last Updated: 2023-06-04 23:15:17

Juliana sedang bersiap-siap untuk menghadiri makan malam dengan Joseph dan untuk menambah percaya diri Juliana, Reina pun membantu kakaknya bersiap-siap. Dia yang memilih gaun beserta mendandani Juliana.

"Wah, Kak. Kamu cantik sekali seperti Ratu yang akan menghadiri pesta dansa," cetus Reina memuji kecantikan Juliana.

Saat ini Reina berdiri menghadap cermin bersama Juliana yang duduk di depan meja rias. Melihat pantulan diri di cermin, Juliana benar-benar terpukau. Dia seperti melihat orang lain di sana dan ini semua hasil polesan Reina.

"Kamu benar, aku seperti orang lain. Kamu benar-benar hebat, Reina. Bisa mengubahku seperti ini," ucap Juliana memuji keahlian adiknya.

Reina menaikkan dagu sembari melipat tangan di depan dada. "Tentu saja. Siapa dulu, Reina!" ucap Reina dengan tersenyum.

Mereka terkekeh pelan, lalu Reina pun mengatakan agar Juliana segera pergi, takut jika Joseph sudah menunggu wanita itu.

Juliana pun mengangguk setuju. Dia meminta Reina untuk terus mend
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 48. Kamar hotel

    Juliana berdesis sembari memegangi kepalanya. Dia berusaha untuk mengingat apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya semalam, tetapi sayangnya karena kepala yang terasa sakit, wanita itu hanya bisa terdiam sembari berusaha untuk terus mencari potongan kejadian yang menimpa dirinya. Di saat seperti ini, tiba-tiba saja pria yang ada di sampingnya itu terbangun. Joseph tersenyum sembari mengucapkan selamat pagi kepada Juliana. "Hai, Sayang. Selamat pagi!" ucap Joseph membuat Juliana terkesiap. Wanita itu tersentak kaget sembari membenarkan posisi selimut yang menutupi tubuh polosnya. Dia benar-benar tidak menyangka kalau ternyata yang di sebelahnya itu Joseph. "Kamu? Apa yang terjadi pada kita? Kenapa kita ada di sini?" tanya Juliana tampak kebingungan. Wajahnya juga terlihat pucat mungkin karena kaget dan masih tidak percaya kalau dia ada di kamar hotel bersama Joseph dalam keadaan tanpa sehelai benang. Senyuman Joseph langsung luntur saat melihat ekspresi Juliana yang khawatir

    Last Updated : 2023-06-04
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 49. Hamil?

    Mobil pun berhenti di depan pintu utama mansion. Di dalam mobil, Juliana masih bersama dengan Joseph. Jantungnya berdetak dengan kencang setelah Joseph mengatakan kalau mereka berdua menghabiskan malam bersama dengan melakukan hubungan yang dilakukan oleh suami istri. Juliana masih belum bisa menerima itu semua, tapi kenyataannya memang dia bangun dalam keadaan tanpa pakaian. Elusan di kepala membuat Juliana tersentak dari lamunan. Dia menoleh dan mendapati Joseph tengah tersenyum ramah kepadanya. "Mungkin kamu lelah, sebaiknya kamu pulang, ya? Tapi aku tidak bisa masuk ke dalam," ucap Joseph membuat Juliana menautkan kedua alisnya. "Kenapa kamu tidak pulang?" tanya Juliana keheranan. Joseph terkekeh lalu menjawab pertanyaan Juliana. "Aku harus ke apartemen dulu untuk mengganti pakaian, karena pakaian yang akan aku kenakan ada di sana. Setelahnya langsung ke kantor. Banyak pekerjaan yang menungguku. Aku harap kamu bisa mengerti?" Joseph memberikan penjelasan. Juliana menghela

    Last Updated : 2023-06-05
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 50. Rencana busuk

    Juliana termangu menatap lurus ke depan. Dia masih memikirkan tentang perkataan Reina sebelumnya. Ya, pertanyaan yang membuat hati Juliana ketar-ketir. Sampai saat ini, dia takut jika semua yang diperkirakan itu akan menjadi kenyataan. "Tidak, tidak mungkin! Tidak mungkin aku hamil. Aku hanya melakukannya sekali dengan Joseph, bagaimana bisa aku mengandung anaknya?" Juliana berkata kepada diri sendiri berusaha untuk menenangkan hati agar tidak terus-terusan ketakutan. Saat ini bukan itu yang menjadi tujuan utamanya, dia harus tetap fokus melindungi Joseph dari kejahatan, lalu masalah semalam dia juga harus bisa mengendalikan diri agar tidak dicurigai oleh Bradley atau dirinya akan berada dalam bahaya. Sementara itu di kantor, Joseph lebih banyak melamun. Dia memikirkan tentang kebersamaan dirinya dengan Juliana semalam. Sebuah kejadian yang tidak pernah diduga, tapi membekas di hati pria itu. Sesekali pria itu tersenyum sendiri. Padahal saat ini dia sedang rapat dengan beberapa

    Last Updated : 2023-06-06
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 51. Kasmaran

    Keesokan paginya, Juliana dan Reina hendak ke ruang makan untuk sarapan ternyata di sana sudah ada Joseph. Juliana tanpa sengaja bertemu pandang dengan pria itu dan langsung tersipu kala mengingat mereka sudah menghabiskan waktu bersama malam kemarin. Wanita itu bahkan menunduk atau mengalihkan pandangan, karena malu dengan tatapan Joseph saat ini kepadanya. Di sisi lain, Joseph pun merasa demikian. Dia benar-benar senang bisa melihat wajah Juliana lagi. Kerinduan semalam bisa terbayar. Lagi-lagi bayangan tentang kejadian kemarin malam hinggap di hati Joseph. Sementara itu, Reina yang melihat gelagat dua orang itu pun hanya terdiam dengan senyum seperti sepasang kekasih yang tengah kasmaran. Di saat seperti itu, tiba-tiba saja Bradley datang. Dia bergabung di ruang makan itu. Tubuh Juliana menegang melihat kedatangan Bradley. Kali ini dia malah mengingat tentang pertengkarannya dengan Bradley di pantai kemarin. Pria itu pun menatap Juliana dengan tajam. Dia masih kesal, karena p

    Last Updated : 2023-06-07
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 52. Kecelakaan

    Bradley langsung pergi dari hadapan Reina tanpa mengatakan apa pun. Gelagat kakak iparnya itu membuat sang gadis kebingungan. Dia sampai mengernyitkan dahi dan berpikir apa yang sebenarnya terjadi, tetapi sayangnya Reina tidak menemukan jawaban apa pun, karena Bradley tidak berkata apa-apa, langsung pergi dengan tergesa. Pria itu bahkan berlari untuk pergi ke garasi. Dia sangat khawatir kepada Juliana, karena menaiki mobil yang sama dengan Joseph. Bradley takut Juliana celaka sebab mobil yang dikendarai oleh Joseph remnya sudah dipotong olehnya. Ketika dia hendak naik mobil bermaksud menyusul mereka, tiba-tiba mengurungkan niatnya. Bradley berpikir untuk apa mencemaskan Juliana, bahkan wanita itu sudah tidak mencintainya lagi. Pria itu sekarang mengharapkan Juliana mati bersama Joseph. *** Joseph yang baru tersadar dari rasa terkejutnya sambil menahan rasa sakit di dahinya langsung memeriksa keadaan Juliana. "Kamu baik-baik saja?" tanya Joseph khawatir. Namun, sedetik kemudian Jo

    Last Updated : 2023-06-08
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 53. Kabar tak terduga

    Di saat seperti itu tiba-tiba saja ketukan pintu di kamar menginstruksi kedua wanita yang ada di dalamnya. Mereka saling pandang sejenak, lalu kembali menatap daun pintu yang saat ini masih diketuk. "Juliana, ini aku. Bisa kamu bukakan pintu?" "Itu Joseph," bisik Reina. "Biar aku saja yang buka." Reina membuka pintu dan tersenyum lebar, membiarkan Joseph masuk. "Aku akan meninggalkan kalian berdua." Reina keluar kamar dan menutup pintu. "Apa aku menganggumu?" tanya Joseph yang masih nampak khawatir."Aku baik." Terdengar helaan napas lega dari Joseph. "Maaf. Gara-garaku kamu jadi terluka." Raut mukanya kembali berubah sedih dan penuh penyesalan. Juliana menyentuh wajah Joseph. "Sudah aku katakan ini bukan salahmu. Jangan menyalahkan dirimu!" Joseph tersenyum dan mengangguk. Dia melihat pakaian Juliana belum diganti. "Sebaiknya kamu mengganti pakaianmu dulu." "Ya kamu benar." Juliana membuka lemari, lalu memilih sebuah kemeja longgar dari lemarinya. Dia masuk ke kamar mandi

    Last Updated : 2023-06-09
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 54. Hati yang menggila

    Joseph menghela napas panjang sembari mengusap rambutnya. Setelah mendengar kabar itu dan memikirkan kemungkinan yang terjadi, membuatnya jadi kepikiran tentang siapa orang yang ingin membunuhnya. Dia melihat jam di dinding sudah hampir tengah malam. Dia pun keluar dari ruangan kerja dan berjalan ke kamar, tetapi niat itu diurungkan saat dia mengingat sesuatu, memutar jalan dan pergi ke garasi mobilnya. Dia mengecek CCTV yang ada di sana. "Rusak. Ternyata CCTV di garasi rusak. Aku bahkan baru tahu sekarang. Sejak kapan?" tanya Joseph pada diri sendiri. Dia semakin yakin kalau ada orang yang sengaja ingin mengincar nyawanya. Joseph mengecek lagi dan kerusakannya itu terlihat sekali dibuat-buat. Dia menerka-nerka, siapa kira-kira yang mencelakainya. Satu hal yang pasti, orang itu ada di dekatnya dan Joseph harus lebih hati-hati kepada orang-orang yang ada di sini. Kemungkinan terburuk pasti ada. Sekarang tiba-tiba ketakutan pun menyergap dengan rasa khawatir yang teramat sangat k

    Last Updated : 2023-06-10
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 55. Kenangan terakhir

    "Halo, Joseph. Apa kabar?" tanya Lena tiba-tiba saja masuk ke ruang kerja pria itu. Joseph terlihat kaget. "Apa yang kamu lakukan di sini dan kenapa tidak mengetuk pintu?" tanya Joseph dengan datar dan nada dingin. "Oh, soal itu. Aku minta maaf, karena sudah terbiasa masuk ke ruanganmu. Jadi aku lupa untuk mengetuk pintu." kamu harus menghargai privasiku ini," ungkap Joseph membuat Lena terdiam. "Baiklah, tidak perlu marah. Sebaiknya lupakan masalah tadi. Aku dengar kamu dan Juliana baru saja mengalami kecelakaan." "Iya itu benar.""Akhir-akhir ini kamu sering mendapat musibah. Apa menurutmu itu tidak aneh?" Joseph memandang Lena dengan kesal. "Mungkin aku sedang sial saja." Lena berjalan mengelilingi ruang kerja Joseph sesekali melirik pria itu. "Sekarang katakan saja, apa tujuanmu datang ke sini? Jangan berpikir untuk macam-macam, Lena." "Oh iya, tadi sebelum aku masuk ke sini, aku melihat Bradley itu keluar dari kamar Juliana. Apa kamu tidak curiga dengan adik tirimu it

    Last Updated : 2023-06-11

Latest chapter

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 86. Permintaan maaf Ariana

    Lena berdiri di ambang pintu ruang keluarga dengan napas tertahan. Ia tidak sengaja mendengar percakapan Joseph dan Ariana dan itu membuat jantungnya berdebar kencang. Juliana punya anak kembar. Itu berarti…. Lena menggigit bibirnya, merasa cemas. Ia melangkah cepat ke dalam ruangan, menghampiri Ariana yang masih terduduk dengan ekspresi kosong setelah kepergian Joseph. "Ariana," bisik Lena dengan nada mendesak. "Kau harus melakukan sesuatu!" Ariana mendongak, menatap Lena dengan mata yang sulit dibaca. Lena semakin gelisah. “Jika Joseph mulai mencari tahu lebih dalam, dia akan mengetahui semuanya. Dia akan tahu apa yang sebenarnya terjadi lima tahun lalu. Kau tidak bisa membiarkan itu terjadi.” Ariana tetap diam. Ia hanya menatap Lena tanpa ekspresi sebelum akhirnya bangkit dari duduknya. “Ariana?” panggil Lena, semakin cemas. Tanpa menjawab, Ariana berbalik dan berjalan pergi, menyusul Joseph. Lena hanya bisa menggigit bibirnya, jantungnya berdebar cemas. Joseph baru saj

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 85. Cinta yang tak pernah padam

    Setelah jam sekolah, Juliana berjalan keluar dari gedung sekolah dengan langkah berat. Ia tahu Joseph menunggunya. Ia bisa melihatnya berdiri di dekat mobilnya, menatapnya dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. Dengan napas tertahan, Juliana akhirnya melangkah mendekat. Begitu mereka berdiri berhadapan, keheningan kembali menyelimuti mereka. Joseph menatapnya lama, seolah mencoba mencari sesuatu dalam matanya. “Kenapa?” suara Joseph serak. “Kenapa kau tidak pernah memberitahuku?” Juliana menatapnya dengan ekspresi yang sulit dibaca. “Karena itu tidak lagi penting.” Joseph tertawa pahit. “Tidak penting? Kau menyembunyikan anak-anak dariku, dan kau bilang itu tidak penting?” Juliana menggigit bibirnya, mencoba menahan emosinya. “Aku melakukan apa yang harus aku lakukan.” “Apa yang harus kau lakukan?” suara Joseph naik satu oktaf. "Membesarkan mereka sendirian tanpa memberitahuku?” Juliana mengangkat dagunya. “Kalau aku memberitahumu saat itu, apakah kau akan melakukan sesuatu? K

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 84. Sesosok pria yang ada dalam kenangan

    Anak-anak yang tidak pernah ia ketahui keberadaannya. Dan sekarang, setelah bertahun-tahun, ia baru menyadarinya. “Apa yang akan Anda lakukan sekarang?” Joseph mendongak, matanya penuh dengan tekad. “Saya akan menemui Juliana.” Jennifer menahan napas. “Pak, Anda harus hati-hati. Jika Anda terlalu memaksanya, dia mungkin akan semakin menjauh.” Joseph menggeleng. “Aku tidak peduli. Aku tidak bisa diam saja. Aku harus bertemu dengannya. Aku harus melihat anak-anakku.” Jennifer tahu ia tidak bisa menghentikan Joseph kali ini. Ia hanya bisa berharap bahwa pertemuan mereka tidak akan berakhir dengan lebih banyak luka. Joseph mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Dadanya terasa sesak. Bagaimana mungkin ia bisa tidak mengetahui sesuatu yang begitu penting? "Berapa umur mereka?" tanyanya lagi. Jennifer terdiam sejenak sebelum menjawab, "5 tahun sama dengan Clarie." Keheningan memenuhi ruangan. Jennifer menunduk, merasa semakin bersalah, karena telah membuka rahasia yang seharusnya b

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 83. Rasa kehilangan

    Sementara itu, di rumahnya, Juliana masih menatap layar ponselnya setelah membaca pesan terakhir dari Jennifer. "Aku tidak akan mengatakan apa pun. untuk sekarang, tapi kau harus memikirkan ini baik-baik, Juliana. Kau tidak bisa lari selamanya." Juliana menggigit bibirnya, hatinya terasa semakin gelisah. Ia tahu Jennifer benar. Cepat atau lambat, Joseph akan menemukan mereka, tapi ia tidak bisa membayangkan hidupnya tanpa anak-anaknya. Mereka adalah dunianya, satu-satunya alasan ia bertahan setelah semua yang terjadi di masa lalu. Ia berjalan ke kamar anak-anaknya dan melihat mereka sedang tidur nyenyak di tempat tidur kecil mereka. Alya meringkuk dengan boneka beruang kesayangannya, sementara adiknya tidur dengan damai di sampingnya. Juliana duduk di tepi tempat tidur dan mengusap rambut Alya dengan lembut. "Ibu akan selalu melindungi kalian," bisiknya. Ia tidak akan membiarkan siapa pun, termasuk Joseph, mengambil mereka darinya. *** Keesokan harinya, Joseph kembali ke kantor

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 82. Kegelisahan Jennifer

    Sinar matahari memantul di atas helm keselamatan yang dikenakan Joseph. Pria itu berdiri tegak di atas hamparan tanah luas yang sedang dipersiapkan untuk proyek pembangunan pusat perbelanjaan baru di Miami. Sekelilingnya, suara alat berat bergemuruh, para pekerja sibuk dengan tugas masing-masing, dan tim arsitek berdiri tak jauh darinya, membahas temuan terbaru mereka. Jennifer, asistennya yang selalu sigap, berdiri di sisinya dengan tablet di tangan, siap mencatat setiap instruksi yang diberikan Joseph. "Jadi, apa kendala yang kita hadapi sekarang?" tanya Joseph dengan nada tegas, menatap kepala tim arsitek yang tampak sedikit ragu. Seorang pria berkacamata, Michael Carter, melangkah maju dengan lembaran peta dan blueprint proyek. "Mr. Reign, setelah melakukan survei lebih lanjut, kami menemukan bahwa struktur tanah di beberapa titik tidak cukup stabil untuk menopang beban bangunan sesuai rencana awal. Jika dipaksakan, ada risiko pergeseran pondasi dalam beberapa tahun ke depan."

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 81. Pertemuan tak terduga

    Keesokan paginya, Lena memastikan bahwa Joseph sibuk dengan urusan pekerjaannya sebelum ia berangkat ke sekolah Clarie. Ia mengenakan kacamata hitam dan mantel panjang, berusaha agar tidak menarik perhatian siapa pun.Setibanya di sekolah, ia tidak langsung masuk ke gedung utama, tetapi menunggu di tempat yang lebih sepi hingga bel istirahat berbunyi.Beberapa saat kemudian, ia melihat sosok yang dicarinya.Juliana.Wanita itu masih terlihat seperti dulu. Rambut panjangnya tergerai indah, dan wajahnya tetap lembut seperti yang Lena ingat. Namun, ada ekspresi ketenangan di wajahnya yang tidak ia miliki dulu.Lena menarik napas, lalu melangkah mendekat."Juliana," panggilnya pelan.Juliana yang sedang membaca sesuatu di tablet-nya langsung menoleh. Begitu ia melihat Lena, matanya membelalak. "Lena?"Ada keheningan di antara mereka selama beberapa detik. Juliana tampak terkejut sekaligus waspada."Apa yang kau lakukan di sini?" Juliana akhirnya bertanya, suaranya terdengar datar tetapi t

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 80. Apa itu Juliana yang sama?

    Suasana di dalam kamar Clarie terasa begitu nyaman. Dindingnya dihiasi wallpaper berwarna pastel dengan motif bintang-bintang kecil. Di salah satu sudut ruangan, boneka-boneka tersusun rapi di rak kayu, sementara di atas tempat tidur, selimut merah muda dengan gambar kelinci menjadi favorit Clarie.Lena duduk di tepi tempat tidur, menatap putrinya yang sedang asyik menggambar dengan krayon warna-warni di sebuah buku gambar besar. Clarie terlihat begitu ceria, jemarinya lincah menggoreskan warna biru ke langit gambarnya."Apa yang Clarie gambar?" tanya Lena dengan suara lembut, mencoba mengalihkan perhatiannya dari kelelahan yang menggantung di pikirannya sejak pertemuan dengan Ariana tadi.Clarie tersenyum lebar dan menunjukkan gambarnya. "Ini aku, Mama, dan Papa!" katanya riang, menunjuk tiga sosok sederhana yang digambarnya dengan kepala bundar dan tangan serta kaki seperti lidi.Lena tersenyum kecil. "Itu gambar yang bagus, Sayang."Tiba-tiba, Clarie menambahkan sesuatu di samping

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 79. Kontrak tanpa emosi

    Langit senja mulai meredup saat mobil Ariana berhenti di depan rumah megahnya. Clarie, yang sejak tadi tidak berhenti berceloteh tentang sekolah, langsung berseru kegirangan begitu melihat sosok yang berdiri di ambang pintu."Mama!"Lena, yang baru saja pulang, tersenyum tipis saat Clarie berlari menghampirinya. Ia berjongkok, membuka kedua lengannya, lalu memeluk putrinya erat."Kau sudah pulang, Sayang," ucap Lena sambil mengecup puncak kepala Clarie sekilas.Clarie mengangguk bersemangat. "Hari ini menyenangkan sekali! Aku belajar tentang harimau, aku menggambar, dan—"Lena mengelus rambut putrinya dengan lembut, tetapi matanya tidak benar-benar fokus. Ada ekspresi lelah di wajahnya, seolah pikirannya berada di tempat lain.Ariana mengamati pemandangan itu dalam diam. Clarie terlihat begitu bahagia, tetapi Lena, ia tampak jauh seperti seseorang yang hanya menjalankan perannya sebagai ibu tanpa benar-benar terlibat di dalamnya.Ariana menghela napas pelan sebelum berkata, "Clarie,

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 78. Pertemuan kembali

    Ariana menutup ponselnya setelah membaca pesan dari sopir yang sedang menunggu di depan rumah. Hari ini, ia akan menjemput Clarie di sekolah—sesuatu yang sudah lama tidak ia lakukan sendiri. Biasanya, tugas itu diserahkan kepada pengasuh atau asistennya. Namun, sejak Clarie tidak henti-hentinya membicarakan guru barunya, seorang wanita bernama Juliana."Aku suka Bu Guru Juliana!" ujar Clarie suatu hari dengan mata berbinar. "Dia baik sekali, dan dia suka cerita sama aku!"Ariana awalnya tidak terlalu memikirkan hal itu. Baginya, Clarie memang selalu akrab dengan orang-orang di sekitarnya. Namun, entah mengapa, ketika Clarie menyebut nama Juliana, hatinya terasa sedikit tidak nyaman.Sekarang, sambil duduk di dalam mobil yang bergerak menuju sekolah Clarie, Ariana tidak bisa mengabaikan perasaan aneh itu. Apakah mungkin guru yang disebutkan Clarie itu... Juliana yang dulu? Tidak mungkin, kan?Mobil berhenti di depan sekolah, dan Ariana turun dengan anggun. Para orang tua lain yang juga

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status