“Istri bos mafia. Istriku, Arabella Charlotte,” bisik Damian, menjauhkan wajahnya. Ia terkekeh dan Bella berbalik dengan wajah cemberut. “Kenapa? Tidak mau?”Bella menggeleng. “Istri bos mafia? Bukankah itu posisi kedua?”Tawa Damian sontak meledak. Ia menggeleng-geleng sambil menatap kekasihnya dengan tatapan tidak percaya. “Jadi maksudmu, kau ingin menjadi bosnya?”“Kurasa begitu.” Bella mengangguk dengan senyum mengembang dan Damian kembali tertawa.“Baiklah, kau jadi bosnya dan aku asistenmu?” tawar Damian, menaikkan satu alis.Bella kesulitan menahan tawa saat Damian menampilkan ekspresi yang begitu serius. Damian mengernyit bingung dan tawa Bella pecah. “Aku hanya bercanda,” ucapnya. “Tapi kau bisa menjadi bosnya, Sayangku. Aku akan jadi asistenmu,” goda Damian, tidak ingin topik itu terputus begitu saja.“Kalau kau bersikeras, mungkin nanti,” kata Bella, mengedikkan bahunya. “Aku perlu berlatih keras sekarang agar bisa melampauimu.”Damian terkekeh. “Ya, kau perlu berlatih ker
Terakhir Diperbarui : 2024-06-03 Baca selengkapnya