Musim semi datang dengan cepat.Setelah melewati musim dingin yang suram dan membekukan, matahari yang bersinar keemasan di langit terasa begitu hangat.Bella menghirup napas dalam-dalam saat melangkahkan kakinya ke halaman. Pagi itu, langit berwarna biru, dipenuhi awan putih yang mengembang, empuk seperti bantal.“Kau tampak sangat senang,” ucap Damian, muncul di belakang Bella. Dengan santai, ia melingkarkan lengannya di sekeliling tubuh Bella.“Aku suka musim semi,” gumam Bella.“Aku juga suka.”Bella mendongak. “Benarkah? Kenapa?”“Karena kau menyukainya, Sayang.” Damian menyeringai tipis, lalu mengecup puncak kepala Bella.Bella tertawa kecil. “Masih pagi.”“Aku bisa menggodamu setiap saat, kapan saja, dan di mana saja, Sayangku,” katanya dengan senyum miring.“Apa itu sesuatu yang patut dibanggakan?”“Tentu saja.”Bella spontan tertawa. Damian terkekeh dan mengecup puncak kepalanya sekali lagi. Ia melepaskan pelukannya, kemudian beralih menggenggam tangan Bella.“Sudah siap untu
Last Updated : 2025-05-01 Read more