All Chapters of Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku : Chapter 91 - Chapter 100

260 Chapters

Kecelakaan yang disengaja

Salsa benar-benar bingung dan tidak tahu harus bagaimana, setelah Adam meninggalkannya. Dia yang tidak terbiasa bekerja, selalu hidup berkecukupan, dan tidak pernah susah, tidak mungkin sekarang harus melakukan semuanya sendiri.Salsa frustasi, hingga dia pun bertekad untuk menemui Adam bagaimanapun caranya. Salsa nekat pergi ke rumah Salma untuk mencari Adam, karena saat mencari di perusahaan, bagian lobi mengatakan jika Adam belum kembali ke perusahaan setelah diusir Salma.“Mau cari siapa, Mbak?” tanya satpam saat melihat Salsa berdiri di depan gerbang sambil mengedarkan pandangan mencari Adam.“Adamnya ada, Pak?” tanya Salsa saat mendengar pertanyaan pria bertubuh agak kurus itu.“Mas Adam sepertinya sedang istirahat. Dia tidak mau diganggu,” jawab satpam itu.Salsa menatap ke rumah mewah yang dihalangi oleh pagar besar itu, lantas kembali menatap sendu dan memasang mimik wajah memelas agar dikasihani.“Pak, apa bisa panggilkan? Katakan kalau Salsa ingin ketemu,” ucap Salsa memoho
last updateLast Updated : 2023-06-03
Read more

Murkanya Melvin

Melvin sedang duduk di belakang meja kerjanya, mengecek beberapa berkas yang disodorkan oleh sekretarisnya, sebelum dia tandatangani. Saat baru saja membubuhkan tanda tangan, ponsel yang tergeletak di meja samping laptop berdering. Melvin melirik dan membaca nama yang terpampang di layar, mengetahui jika Rihana menghubunginya, Melvin pun tersenyum kemudian berhenti mengecek berkas dan menjawab panggilan dari Rihana yang baginya lebih penting dari apa pun.Sekretaris Melvin pun berdiri sambil memperhatikan atasannya itu, melihat senyum Melvin, membuat sekretaris itu merasa aman, karena mood Melvin dalam kondisi baik dan tidak akan mudah marah misal dia melakukan kesalahan. Melvin memang baru kembali mengurus perusahaan itu, tapi semua karyawan lama di sana tahu bagaimana dingin dan galaknya Melvin ketika sedang marah.“Halo, An. Ada apa?” Melvin langsung menyapa setelah menempelkan benda pipih itu di telinga.“Maaf, apa kamu tunangan Rihana?”Melvin terkejut mendengar suara lain di pan
last updateLast Updated : 2023-06-03
Read more

Marahnya Salma

“Di mana Mama?” Bastian sedikit mendongak untuk bisa menatap Mario yang kini berdiri di hadapannya. Pria itu terlihat begitu tinggi bagi Bastian yang masih kecil.“Mama ….” Mario bingung harus menjawab apa. Hingga dia memperlihatkan telunjuk di hadapan Bastian dan berkata, “Biar paman tanya ke Papa dulu.”Mario sedikit menjauh dari Bastian, kemudian menghubungi Melvin. Dia juga tidak tahu ke mana Melvin sehingga dia yang harus menjemput Bastian.“Halo, saya sudah di sekolah Bas, dia tanya ke mana mamanya, saya harus jawab apa?” tanya Mario begitu panggilannya dijawab Melvin.Terdengar hening sesaat dari seberang panggilan, hingga kemudian Melvin bicara. “Antar ke rumah sakit, jangan bilang dulu kenapa, pokoknya bawa saja ke sini.”Mario cukup terkejut mendengar ucapan Melvin, kenapa harus ke rumah sakit. Hingga dia pun menebak jika terjadi sesuatu dengan Rihana, sebab itu Melvin memintanya menjemput Bastian. Mario pun paham, lantas mengakhiri panggilan itu dan menoleh ke Bastian yang
last updateLast Updated : 2023-06-04
Read more

Ganjaran untuk Salsa

Bastian sampai di rumah sakit, dia keheranan karena Mario malah membawanya ke sana.“Kenapa ke rumah sakit? Bas ga sakit,” celoteh Bastian saat tangan digandeng Mario berjalan melewati koridor rumah sakit.“Kamu sakit karena suka naik kuda-kudaan, jadi kudu disuntik biar ga ngerjain orang,” balas Mario malah menakut-nakuti Bastian.Bastian langsung melotot dan ingin melepaskan diri dari genggaman Mario.“Bas ga mau disuntik, Bas mau pulang!” rengek bocah itu sambil berusaha melepaskan tangan Mario dari genggaman.Mario terkejut saat Bastian meronta, beberapa orang yang lewat tampak memperhatikan, dia pun panik karena takut dituduh sedang menculik anak. Lagian orang tidak akan menebak atau menduga-duga jika Mario ayah Bastian, karena Mario merasa masih sangat muda dan tampan. Ya, begitulah pandangan pria itu pada dirinya sendiri.“”Aku hanya bercanda, ga ada yang mau suntik kamu!” Mario menyesal mengerjai Bastian.Bastian berhenti meronta, lantas memicingkan mata ke arah Mario. “Paman
last updateLast Updated : 2023-06-04
Read more

Salsa frustasi

“Mama--” Bastian hendak berteriak memanggil, tapi terhenti karena Melvin langsung memberi isyarat agar tidak berteriak karena Rihana belum sadar. Bastian pun langsung mengulum bibir, kemudian memandang Rihana yang terbaring di ranjang. Ekspresi wajahnya terlihat bingung, hingga kemudian menatap Melvin. “Mama kenapa?” tanya Bastian dengan polosnya. “Mama kakinya sakit dan masih istirahat, jadi jangan diganggu dulu, ya.” Melvin memberikan penjelasan untuk Bastian. Bastian menatap sendu ke Rihana, dia tidak bisa melihat ibunya itu sakit. Bastian mendekat ke ranjang, berdiri di samping ranjang tepat di bagian kaki, lantas memegang tepian ranjang dengan tatapan tertuju ke kaki Rihana yang dipasang gips. Meski tidak ada retakan di tulang, tapi kaki Rihana mengalami patah tulang, sehingga harus digips untuk masa pemulihan serta agar tidak banyak untuk bergerak. “Kaki Mama kenapa?” tanya Bastian, dia menoleh Melvin dan terlihat bola matanya sudah berkaca-kaca. Mario ikut kasihan melihat
last updateLast Updated : 2023-06-05
Read more

Bastian menggemaskan

Setelah tertidur selama beberapa jam karena pengaruh obat bius. Rihana pun sadar dan hal pertama yang dilihatnya adalah wajah Bastian. “Mama sudah bangun!” Bastian ternyata sudah menunggu Rihana sejak tadi. Duduk di kursi yang terdapat di samping ranjang tanpa mau bergeser sedikit pun dari tempat itu. Bocah laki-laki itu sangat mencemaskan kondisi Rihana karena takut terjadi sesuatu dengan sang mama. Kini ketika melihat Rihana membuka mata, Bastian pun terlihat begitu bahagia. Melvin yang duduk tidak jauh dari Bastian pun langsung berdiri mendengar Bastian memanggil mama. Dia melihat Rihana yang sudah menggerakkan kepala. “Mama, ini Bas. Mama ingat Bas, ‘kan?” Bastian langsung menggenggam telapak tangan Rihana yang tidak terpasang infus. Pertanyaan bocah itu seolah menganggap Rihana jatuh dan kepalanya membentur sesuatu, padahal kepalanya tidak masalah. Tentu saja pertanyaan Bastian membuat Rihana ingin tertawa, tapi kepalanya masih pusing, sehingga membuatnya menahan tawa karena
last updateLast Updated : 2023-06-05
Read more

Siapa? Kenapa?

“Akh!!”Salsa berteriak dengan keras saat rambutnya ditarik oleh preman wanita yang satu sel dengannya. Bahkan wanita bertato itu mendorong tubuh Salsa sampai membentur dinding. Salsa memekik kesakitan sambil memegang lengan yang membentur dinding.“Gue bilang pijit ya pijit, loe berani sama gue!” geram preman wanita itu.Salsa beringsut, air matanya hendak luruh saat terus menerus mendapatkan penyiksaan dari preman itu. Belum lagi petugas polisi yang seolah tutup mata dengan kejadian yang menimpa dirinya.“Kenapa loe diem? Berani loe sama gue!” Preman itu menginjak kaki Salsa, membuat wanita itu memekik kesakitan.Suara tongkat dipukulkan ke jeruji terdengar nyaring, membuat preman wanita dan Salsa menoleh bersamaan ke arah polisi. Preman itu langsung menjauh dari Salsa, tapi tatapannya terus tertuju ke Salsa.“Ada yang mau bertemu denganmu.” Petugas membuka pintu sel, lantas meminta Salsa bangun.Penampilan Salsa sudah sangat berantakan, sangat jauh berbeda dengan penampilannya saat
last updateLast Updated : 2023-06-06
Read more

Randomnya Mark

“Sepertinya kamu harus puasa karena Rihana sakit.”Mark merangkul pundak Melvin, telapak tangan yang berada di pundak sahabatnya itu pun menepuk-nepuk pelan. Dia datang bersama Lucifer dan Rose untuk menjenguk Rihana.Melvin langsung melotot mendengar ucapan Mark. Dia melirik tajam ke Mark yang berdiri di sampingnya dan sedang merangkul pundaknya.“Soal kejadian malam di klub saja aku belum melakukan perhitungan denganmu, sekarang kamu mau membuat masalah lagi. Mau aku hajar kamu, hah!” geram Melvin dengan bola mata melotot karena ucapan Mark.Mark terkejut mendengar ucapan Melvin, lantas menoleh dan tersenyum canggung karena dia tidak pernah berpikir jika Melvin akan mengingat dan membahasnya lagi.“Ayolah, bukan aku penyebabnya. Aku hanya salah kasih minum, lalu dia malah ketagihan, bukan salahku bukan?” Mark mencoba melakukan pembelaan. Dia melepas tangan dari pundak Melvin, lantas menatap Rihana dan kedua sahabat lainnya agar dibela.Melvin melipat tangan, menatap tajam Mark dan i
last updateLast Updated : 2023-06-06
Read more

Waspada

Melvin langsung menatap tajam ke pria yang kini berdiri tidak jauh darinya, ekspresi wajahnya jelas menunjukkan rasa tidak suka akan kehadiran pria itu. Rihana pun menatap dingin, hanya tersenyum ke Salma yang menyapanya ramah.Adam merasa keputusannya ikut sang mama bukanlah hal baik. Lihat saja, dia sekarang begitu tertekan dan terintimidasi hanya karena tatapan dingin dari Melvin.Lucifer dan Rose juga menatap ke Adam, tapi mereka memilih diam dan tidak ikut campur, meski tahu dengan masalah yang terjadi.“Bagaimana kondisimu, Ri?” tanya Salma sambil mendekat ke ranjang Rihana.Rihana mengalihkan tatapan ke Salma, lantas mengubah tatapan dingin ke ramah kepada wanita itu.“Sudah mendingan, hanya tinggal pemulihan saja,” jawab Rihana.Adam masih berdiri di posisinya, tidak tahu harus melakukan apa saat melihat Salma mendekat ke Rihana.Salma menoleh ke Adam, hingga memberi isyarat agar memberikan buah yang dibawa. Adam pun berjalan mendekat ke ranjang, tapi langsung dihadang Melvin.
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

Kecemasan Rihana

Rihana menatap Melvin, masih menunggu jawaban dari pria itu. Dia mendengar Melvin menyebut nama Bastian, sehingga membuatnya cemas dan menebak apakah terjadi sesuatu.Melvin tidak langsung menjawab, memilih berjalan menuju ke arah Rihana, sebelum kemudian duduk di kursi yang terdapat di samping ranjang.“Tidak ada, kamu jangan cemas,” ucap Melvin ketika melihat Rihana cemas.Rihana tentunya tidak akan percaya begitu saja kepada Melvin, apalagi Melvin terlihat begitu serius ketika tadi menoleh dirinya.“Vin, Bas itu anakku. Jika memang ada sesuatu yang terjadi dengannya, aku adalah orang pertama yang berhak tahu,” ucap Rihana untuk membujuk Melvin.Melvin meraih telapak tangan Rihana, lantas menggenggamnya erat.“Aku tidak bohong. Bas baik-baik saja di sekolah. Jika kamu tidak percaya, kamu bisa menghubungi gurunya,” balas Melvin untuk meyakinkan Rihana, bahkan dia memberikan tatapan begitu lembut.Rihana mengerutkan alis, terlihat jelas Melvin tadi serius, tapi kenapa berkata jika tid
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more
PREV
1
...
89101112
...
26
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status