Home / Romansa / Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku / Kabanata 101 - Kabanata 110

Lahat ng Kabanata ng Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku : Kabanata 101 - Kabanata 110

260 Kabanata

Mark lebih cerdas dari Melvin?

Adam terus mengikuti mobil Mark. Dia sangat penasaran dengan selingkuhan Salsa itu. Tatapannya terus fokus ke mobil yang kini berada tidak jauh dari jangkaunnya. Hingga tanpa Adam sadari, mobil yang berada di depan Adam berhenti secara mendadak, membuat Adam terkejut dan menabrak mobil itu.“Agh, sialan!” umpat Adam kesal.Pengemudi mobil yang ditabrak Adam keluar. Pria paruh baya itu syok melihat mobilnya penyok karena ditabrak Adam, hingga kemudian memukul kap mobil Adam agar mau keluar.Adam benar-benar kesal, dia hendak membuntuti Mark, tapi kenapa malah terkena sial seperti ini. Dia pun terpaksa turun, daripada terkena amuk masa.Saat baru saja menginjakkan kaki di aspal. Kerah kemeja Adam langsung dicengkram erat oleh pria yang amarahnya sudah meledak-ledak karena mobilnya rusak.“Kalau jalan itu pakai mata! Lihat, mobilku rusak!” amuk pria itu sambil mendorong dan menarik tubuh Adam hingga terhuyung.Adam kesal diperlakukan kasar, dia pun menepis tangan pria itu kemudian berkat
last updateHuling Na-update : 2023-06-08
Magbasa pa

Keluar rumah sakit

“Tuan kecil, sekarang makan dulu, nanti setelah itu bobok,” kata pembantu rumah yang diminta mengurus Bastian.“Bas bukan Tuan kecil, Bas ya Bas. Bastian, Bas, Bas, Bas!” Bastian mengamuk dan menghentakkan kaki ke lantai.Sepulang sekolah dia langsung dibawa pulang ke rumah atas perintah Melvin, padahal dia ingin ke rumah sakit untuk menemani Rihana, tapi bodyguard berkata jika Melvin menyuruh pulang dulu.“Iya, Tuan Bas. Sekarang makan dulu terus bobok, nanti kalau sudah bobok diantar ke rumah sakit,” bujuk pembantu rumah Melvin.“Bukan Tuan Bas! Bas, ini Bas!” Bastian berteriak dan menolak dipanggil dengan sebutan Tuan, sedangkan pembantu hanya melakukan apa yang menjadi kebiasaan mereka. Memanggil Melvin dengan sebutan Tuan, jadi memanggil Bastian selaku anaknya pun Tuan kecil.Pembantu itu merasa pusing karena Bastian bersikap tidak seperti biasanya, padahal jika ada Rihana, Bastian tidak segalak ini.“Bas mau Mama! Bas ga mau bobok!” Bastian berlari ke arah pintu untuk menyusul R
last updateHuling Na-update : 2023-06-08
Magbasa pa

Kabar Salsa bebas

“Bas, jangan lari!” Rihana begitu was-was melihat Bastian yang berlari ketika dia memberikan perintah. Ini sudah dua hari semenjak Rihana keluar dari rumah sakit. Bastian terus menjaga dan memenuhi kebutuhan Rihana, tentu saja hanya untuk hal-hal kecil, seperti mengambil minum atau makanan untuk sang mama. Bastian sangat perhatian ke Rihana yang sedang sakit. Rihana geleng-geleng kepala melihat Bastian yang melompat dari kasur sampai berlari keluar kamar karena ingin mengambilkannya buah. Bastian sendiri mengabaikan teriakan sang mama dan terus berlari keluar. “Bibi, Bas mau ambil buah untuk Mama.” Bastian sudah sampai di dapur dan kini sedang bicara dengan pembantu. “Buah apa, Tuan?” tanya pembantu sambil bersiap membuka lemari pendingin untuk mengambilkan buah yang diinginkan Bastian. Bastian melotot dan mencebik mendengar pembantu yang memanggilnya dengan sebutan Tuan lagi. Dia pun akhirnya protes. “Bas bilang bukan Tuan, kenapa selalu dipanggil Tuan. Bas ga suka, ga suka!” Ba
last updateHuling Na-update : 2023-06-09
Magbasa pa

Musuh dari musuh

Sudah satu minggu sejak Melvin tahu jika Salsa menjadi tahanan rumah dan dalam pantauan pihak berwajib. Sejak itu pula tidak ada informasi penting tentang hal-hal yang dilakukan Salsa. Bahkan mata-mata Melvin mengatakan jika Salsa tidak melakukan kegiatan yang mencurigakan.“Bagaimana kakimu?” tanya Melvin saat masuk kamar Rihana dan mendapati wanita itu sedang ingin turun dari ranjang.Rihana terkejut mendengar suara Melvin di kamarnya, hingga tatapannya tertuju ke Melvin yang berjalan mendekat ke arahnya.“Sudah mendingan, kemarin dokter bilang jika akan sembuh sekitar satu minggu lagi jika tidak ada masalah lain,” jawab Rihana sambil memperhatikan kaki yang masih terpasang gips.Melvin pun ikut menatap kaki Rihana, hingga kemudian memandang wanita itu. Rihan masih memperhatikan kakinya, padahal dia ingin ke kamar mandi, tapi lupa karena ada Melvin di sana.Rihana pun kemudian mengangkat wajah dan mengalihkan pandangan ke Melvin, melihat pria itu yang terlihat melamun.“Ada apa? Apa
last updateHuling Na-update : 2023-06-09
Magbasa pa

Jalan yang diambil

“Kita mau ke mana?” tanya Rihana ketika berada satu mobil dengan Melvin, Bastian pun ada dan duduk di belakang sambil melihat pemandangan di sekitar jalan yang mereka lewati.“Entahlah, jika aku menjawab, apa kamu akan setuju untuk ikut?” Melvin menoleh ke Rihana sekilas, sebelum kemudian kembali menatap ke jalanan.Rihana mengerutkan alis, bingung dengan maksud ucapan Melvin. Kenapa pria itu mengajaknya pergi tanpa memberitahukan tujuan mereka.“Papa, Bas mau es krim.” Kedua tangan Bastian bersandar di pintu, kemudian dagunya diletakkan di atas kedua punggung tangan dan bibirnya tampak manyun.Melvin melirik Bastian dari kaca spion tengan, sedangkan Rihana menoleh ke belakang dan melihat putranya yang sedang fokus menatap jalanan ketika bicara.“Nanti akan papa belikan, tapi sekarang kita harus ke suatu tempat dulu,” ucap Melvin mengiakan keinginan Bastian.“Benarkah?” Bastian terlihat begitu senang karena akan dibelikan es krim.“Ya, apa pun yang Bas minta. Papa akan belikan,” jawab
last updateHuling Na-update : 2023-06-09
Magbasa pa

Hadiah kuda

“Mama menikah dengan papa?” tanya Bastian setelah semua orang mengucapkan selamat.Rihana sedang duduk di kursi, sedangkan Melvin berdiri di belakang kursi Rihana. Mereka dan semua orang pun menatap Bastian, melihat bocah itu menatap dengan ekspresi datar.“Ya, bukankah Bas mau punya papa dan mama yang lengkap?” Setelah semua orang terkejut, akhirnya Melvin yang menjawab.Bastian awalnya memberikan ekspresi wajah datar karena sedang mencerna apa yang terjadi. Hingga bocah kecil itu berjingkrak karena bahagia.“Hore! Bas bisa lihat Papa dan Mama menikah, Bas datang ke acara pernikahan Mama dan Papa. Teman Bas ga ada yang diundang ke acara pernikahan orangtua mereka. Nanti Bas mau foto, jadi biar punya bukti kalau Bas datang ke acara pernikahan Mama dan Papa.”Semua orang melongo mendengar celotehan Bastian, jangan lupakan tingkah lucu bocah kecil itu yang meloncat-loncat dan berteriak hingga suaranya terdengar menggema di ruangan itu. Tentu saja teman-teman Bastian tidak ada yang diund
last updateHuling Na-update : 2023-06-10
Magbasa pa

Mengajari Tanggung jawab

“Bukankah ini bagus?” Melvin menatap Bastian yang terlihat tidak senang.Bastian menggelembungkan kedua pipi, hingga bibirnya manyun dan kedua tangan bersedekap. Dia sudah memakai pakaian penunggang kuda yang keren, tapi kenapa malah diberi kuda sekecil itu.“Ini kecil, Papa. Bas mau yang besar!” Bastian menunjuk ke kuda-kuda yang ada di kandang.Melvin mengulas senyum, sudah menduga jika Bastian akan menolak pemberiannya. Bukannya Melvin tidak memiliki cukup uang untuk membeli kuda besar dan kuat, tapi dia memiliki maksud tersendiri dengan cara membelikan kuda yang masih kecil, sesuai dengan umur Bastian.Melvin berjongkok, lantas memegang kedua lengan Bastian dan ingin memberikan pengertian.“Bas, bukannya papa tidak ingin memberimu kuda besar. Tapi papa ingin kamu belajar,” ujar Melvin mencoba memberi pengertian.Bastian menaikkan satu sudut alis sampai kepalanya pun ikut miring, dia tidak paham akan ucapan Melvin.“Belajar apa?” tanya Bastian bingung.Melvin mengulas senyum, kemud
last updateHuling Na-update : 2023-06-10
Magbasa pa

Izin pergi

“Aku harap setelah bercerita, kamu paham akan posisiku.”Ucapan Melvin membuat jantung Rihana berdegup dengan cepat, entah kenapa dia merasa kalau apa yang akan dikatakan adalah sebuah berita yang sangat tidak menyenangkan. Namun, Rihana pun mencoba bersabar dan menunggu sampai Melvin menceritakan semuanya. Dia harus bersabar dan memercayai ucapan pria yang selama ini terus membantu dan mendukungnya.“Aku akan berusaha untuk memahamimu,” balas Rihana, bahkan dia tersenyum kecil untuk melegakan hati Melvin.Benar saja, Melvin merasa begitu senang hanya dengan melihat senyum Rihana, sehingga dia tidak ragu lagi untuk menceritakan maksud menikahi Rihana meski harus mendadak.“Kamu ingat saat aku bicara dengan orangtuaku di telepon saat di kantor?” tanya Melvin dan langsung mendapatkan sebuah anggukan dari Rihana.Rihana ingin bicara, tapi entah kenapa bibirnya terasa kelu, bahkan suaranya seakan tersekat di tenggorokan saat akan mengucapkan kalimat pertunangan. Tentu saja hal itu membukt
last updateHuling Na-update : 2023-06-11
Magbasa pa

Bukan malam pertama

“Apa kamu benar-benar takut aku tidak kembali?” tanya Melvin dengan tatapan teduh dan tidak teralihkan dari wajah Rihana.“Jika aku menjawab ‘ya’, apakah itu akan membuatmu besar kepala?” tanya balik Rihana.“Ya, tentu saja aku akan besar kepala, apalagi yang mengatakan itu adalah kamu,” jawab Melvin.“Dasar!” Rihana terkekeh karena Melvin selalu bisa membuatnya tersipu malu. Dia sampai menunduk dan mengulum bibir untuk menyembunyikan rona merah di wajahnya.Meski sempat berpikir Rihana akan tidak peduli, atau akan marah, tapi setelah melihat senyum kecil dengan rona wajah itu, membuat hati Melvin terasa tenang. Dia lantas mengapit dagu Rihana, lantas sedikit mendongakkan wajah istrinya itu sampai mereka saling bersitatap.Rihana terkejut saat Melvin mengapit dagunya, hingga mereka pun kini saling tatap dengan jarak yang begitu dekat.“Aku tidak akan pernah ingkar dengan janjiku, aku akan pulang secepat mungkin,” ucap Melvin dengan tatapan begitu lembut.“Aku percaya kepadamu,” balas
last updateHuling Na-update : 2023-06-11
Magbasa pa

Pekerjaan tambahan

“Anda akan pergi berapa hari?” tanya Mario setelah tahu jika Melvin akan kembali ke Amerika.Melvin berhenti membuka lembaran berkas yang ada di meja, ketika mendengar pertanyaan Mario. Dia pun lantas menatap asistennya itu, hingga mengembuskan napas kasar.“Aku belum tahu,” jawab Melvin yang kemudian kembali mengecek berkas.“Anda benar-benar tidak akan membawa istri dan anak Anda?” tanya Mario lagi.“Tidak, ini demi keselamatan mereka,” jawab Melvin dengan suara tegas dan tanpa keraguan sama sekali.Mario pun berhenti bertanya karena Melvin sudah memberikan jawaban dan tampak enggan membahas kepergiannya.Melvin tiba-tiba kembali berhenti mengecek berkas, lantas menatap Mario yang berdiri di depan mejanya. Mario pun terkejut karena ditatap Melvin seperti itu, merasa apakah dia melakukan kesalahan.“Saya sudah diam, apa saya melakukan kesalahan? Kenapa tatapan Anda begitu?” tanya Mario sebelum Melvin buka suara.“Tidak, kamu tidak melakukan kesalahan,” jawab Melvin.“Lalu?” tanya Mar
last updateHuling Na-update : 2023-06-12
Magbasa pa
PREV
1
...
910111213
...
26
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status