Aku tak berani membalikkan badan, merasakan nafasnya di pundakku saja aku seperti kaku dan tak bisa bernafas. Apakah aku mulai merasakan perasaan cinta pada Mas Angga?“Kok, malah bengong, ayo... kita masih mampir ke rumah sakit lagi kan,” ujarnya cepat.Mas Angga sudah berjalan menuju mobil yang terparkir di halaman. Aku masuk setelah mas Angga masuk ke kursi sopir. Mobil langsung dijalankan menuju rumah sakit. Arjuna pasti sudah menunggu mereka.Sepanjang perjalanan aku tak berani menatap mata Mas Angga, hatiku tak karuan semenjak di rumah besar tadi. Apa yang harus aku lakukan jika memang itu semua terjadi?Setibanya di rumah sakit, aku mendahului berjalan menuju kamar rawat Arjuna. Aku ketuk pelan dan kubuka pintunya. Oma yang duduk di samping ranjang menoleh ke arahku, juga Arjuna yang tersenyum padaku.“Bunda..., Nah bunda sangat cantik sekarang sudah pas berpasangan dengan papa.”Arjuna berkata ambil memberikan dua jempolnya pada kami. Mas Angga juga sudah ada di belakangku kini
Read more