“Sha, semua mas serahkan pada keputusanmu. Apa pun yang membuat kamu bahagia mas akan mendukungnya. Kamu tidak usah khawatir," ucapku pelan. Setelah mengucapkannya mataku kembali ku pejamkan. Alisha merasakan kesedihan dari ucapanku. Mas, maafkan Alisha belum bisa menerima cinta mas. Alisha hanya bisa berdoa suatu hari nanti dia bisa membuka hatinya. Perjalanan selanjutnya sepi, tak ada yang berani memulai percakapan. Pikiran Alisha melayang saat ada Mas Tyo di sini, dia bisa memberikan solusi dari kegundahannya. Membuat dia tenang. Mas Tyo, Alisha kangen. Diusapnya pipi gembul Arjuna, tak terasa air matanya menetes. Aku ambilkan tisu dan memberikannya pada Alisha. Alisha terkejut, dia kira aku tidur, ternyata... Diambilnya tisu dan mengucapkan terima kasih dengan suara yang terdengar lirih. Aku menarik nafas dalam. Meminta maaf sudah membuatnya bersedih. Alisha tak berani menjawabnya. Sesampainya di rumah besar, aku mengendong Arjuna dan langsung dibawa ke kamarnya. Alisha menem
Baca selengkapnya