Alisha sudah menunggu di depan lobi kantornya, saat mobil yang membawaku sampai. Setelah Alisha masuk sopir langsung menuju rumah besar. Mas Tyo mencoba membalas senyumnya saat masuk dan duduk di sampingnya.Alisha merasakan sikap dingin Mas Tyo, apakah ada masalah dikantornya saat rapat tadi. Digeser duduknya hingga saling berdekatan, dan disandarkannya kepala pada bahunya sambil menggenggam tangannya.Terasa tangan yang dingin dan degup jantungnya yang tak beraturan. Dicobanya mengalirkan kehangatan dengan mengeratkan genggamannya.“Mas, ada apa? Mau berbagi denganku.”Tangannya yang lain mengusap punggung tanganku kemudian digenggamnya hingga sebelah tanganku ada dalam kedua tangannya. Tak ada suara, namun detak jantungnya mulai teratur, aku tersenyum. Belakangan ini aku selalu ingin di dekapannya dan merasa sangat nyaman seperti ini.Setelah sampai di halaman rumah besar, beberapa mobil terparkir di sana. Mas Angga, Hendra, kalau tidak salah satu mobil lagi adalah mobil ayah Yudha
Read more