All Chapters of Sistem Dimensi sang Permaisuri untuk Terlahir Kembali: Chapter 41 - Chapter 50

60 Chapters

#41. Gangguan Dewa Jahat

Setiap inci tubuh Alice sontak bergetar ketakutan dengan aneh tatkala diserang dengan tatapan beringas Da Yuan. Sosok remaja lelaki lemah lembut nan pendiam kini telah sirna, digantikan oleh sepasang mata phoenix setajam bilah pedang yang bergerak seperti seekor predator ketika mengintai mangsa. Tiba-tiba berubah? Mungkinkah Alice salah berpikir tentang Da Yuan? Ditambah tubuh lemah ini sangat ketakutan saat mendapati tatapan ganas anak tersebut, apakah di masa lalu sosok Ruo Ziyu pernah melihat wujud asli Da Yuan? Namun apabila benar demikian, mengapa Alice tidak menemukan apapun saat menerima seluruh ingatan Ruo Ziyu? Anak remaja laki-laki di seberang segera tersenyum seolah-olah ingin menunjukkan bahwa dia anak laki-laki yang baik dan ramah. Berbeda dari kesan tajamnya barusan. Da Yuan berkata tanpa daya, bersikap lemah, "Perkataan Nona bungsu terlalu berbahaya untuk dibicarakan secara terang-terangan. Bagaimana jika ada orang lain mendengar ini? Saya hanyalah budak rendahan anda
Read more

#42. Wajah ini Keberuntungan atau Mala Petaka?

"Maaf, hamba sudah tidak sopan. Saya mematuhi perintah Nona." Da Yuan kini berbalik lagi dengan punggung menghadap Alice. Duduk berlutut dan menjadi anak penurut. Alice memecut lantai kayu, suara pecutannya tidak akan dicurigai karena Da Yuan terus berteriak bertepatan saat suara pacutan akan keluar. Ah Bing melompat gembira karena merasa lega bahwa Nonanya sudah membalaskan dendam. Gadis itu pun telah mengusir pelayan lainnya dengan dalih tugas mempersiapkan makan siang. Sehingga hanya ada dia seorang di sini. Tubuh Alice gemetar kelelahan. Namun ekspresi wajahnya tetap teguh, bersikeras bahwa dia bisa mencambuk lebih dari ini, persetan dengan tubuh lemah sialan milik Ruo Ziyu! Ia benar-benar ingin melatih tubuhnya agar tidak selembek tahu rebus jika dia ingin bertahan hidup dengan mengandalkan diri sendiri! Baru dua puluh pecutan, Alice terengah-engah, "Mengecewakan," lirihnya tak puas.Da Yuan mampu mendengar kata-kata lirih Alice dibelakang, berpikir gadis tersebut merasa tidak
Read more

#43. Jiwa Mati

Ah Bing terlihat akan mengeluarkan tanduk dari dua bola kuncir rambutnya tatkala melihat Da Yuan datang dengan pakaian bersih dan cahaya wajahnya lebih bersinar dari sebelumnya. Gadis kecil itu tidak bisa mengelak bahwa Da Yuan anak laki-laki tertampan yang pernah dia lihat, dan karena hal inilah dia semakin waspada pada Da Yuan. Ah Bing takut Nonanya akan tergoda! "Nona, Nona, kenapa anda membawa sampah ini kemari? Makan siang anda harus dilayani oleh saya seorang, apakah saya melakukan suatu kesalahan hingga anda ingin dilayani oleh dia juga? Saya tidak bisa memuaskan anda?" Kata-katanya agak ambigu, Alice terbatuk beberapa kali hanya untuk berbicara. Wajahnya tampak semakin pucat, "Sudahlah, biarkan dia makan bersama kita, Ah Bing, duduk di sisiku." Ah Bing dan Da Yuan sama-sama serempak menatap aneh pada Alice. Pandangan mereka seolah berkata : Apakah Nona mengalami kerusakan otak saat terbentur masuk ke dalam danau? Gadis kecil Bing Bing teramat cemas, khawatir kesehatan Alic
Read more

#44. Rencana Bekerja Sama

Alice keluar dari kamar diam-diam, langkah kakinya dia buat seringan mungkin agar Ah Bing tidak terbangun dari tidur malam di dekat pintu kamar. Maid lain pun telah tertidur karena kelalahan, menurut perkataan Leon, saat ini sudah masuk jam tengah malam, sehingga tidak akan ada banyak orang terjaga, kecuali para prajurit patroli. Di tangan kanannya menenteng sebuah lampion berbentuk kelinci sebagai penerang jalan, Leon berjalan di sisinya sembari melompat-lompat di atas rumput dengan senang. "Leon, menurutmu Da Yuan tidak kritis?" Alice bertanya cemas diperjalanan. Meski dia tahu dosis racun yang dia berikan sangat rendah, namun melihat seberapa kurus tubuh anak laki-laki itu, rasanya hatinya tetap gelisah. "Tenang saja, Nona. Pahlawan Dimensi tidak apa-apa, aku bisa merasakan nafasnya masih sangat stabil dan sehat. Racun tadi hanya akan membuatnya lemah untuk satu malam dan demam. Lalu besok, tubuhnya akan baik-baik saja kembali seperti semula." "Baguslah kalau begitu," sahut Ali
Read more

#45. Kesepakatan Kerja Sama

Dewa Jahat berbisik dari dalam hati Da Yuan, 'Jangan pernah percaya pada setiap kata-kata dari gadis licik ini, Da Yuan. Ingatlah perilaku kejamnya padamu, dia pasti sengaja melakukan ini atas perintah Da Beiluo. Berpura-pura mencari kerja sama denganmu, kemudian saat masanya tiba, saat kau lengah maka gadis itu akan langsung menusuk tubuhmu dari belakang.' Leon berteriak melalui telepati, 'Nona, terdeteksi! Dewa Jahat bersembunyi tepat dibagian jantung Pahlawan Dimensi!' "Da Yuan—""Pergi dari sini, Nona." Keduanya berbicara pada saat bersamaan. Alice tanpa sadar memasang wajah tidak sabaran, dia tarik kata-katanya yang menyebut bahwa anak ini lebih mudah ditaklukan, lebih baik dia mengasuh sepuluh Yue Moran kecil! Setidaknya Yue Moran lebih mudah ditaklukan dan sifatnya transparan serta blak-blakan, ini lebih baik! "Aku tidak memberimu pilihan, bocah," tandas Alice, segala jenis kelembutan menghilang dari sosoknya. "Saat ini, aku sedang memaksa, paham? Selain lima prajurit itu,
Read more

#46. Menjadi Biksu?

Hari ini merupakan hari ketiga semenjak Alice bekerja sama dengan Da Yuan. Kehidupan mereka berdua tetap berjalam normal seperti biasa, yang berbeda adalah Da Yuan tidak lagi terganggu atau terusik seperti saat dibuli oleh Ruo Ziyu asli. Kediaman Adipati Ruo juga tidak terlalu tenang akhir-akhir ini karena Nona Sulung— Ruo Liuya belum ditemukan setelah insiden perampokan bandit gunung.Nyonya Ruo— Cai Yilu, lantas berdiri tatkala melihat sang putri bungsu berjalan ke arah sini bersama Ah Bing. Cai Yilu giliran membantu menopang Alice, "Putriku, kondisimu belum terlalu baik, kenapa memaksakan diri?" "Aku baik-baik saja, Bu."Ruo Meifa, putri kedua dari kediaman Adipati Ruo terlihat duduk anggun disebelah kursi sang kakak laki-laki, menatap sekilas sang adik.Di kediaman Adipati Ruo, terdapat dua orang istri. Satu istri sah, Cai Yilu, sekaligus perempuan yang sangat dicintai Ruo Feng. Lalu istri kedua merupakan gundik sebagai penghubung kerja sama antara keluarga Ruo dengan keluarga me
Read more

#47. Pemutusan Hubungan

Ruo Lang menatap gadis kecil di sisinya sekarang, anak itu sangat pendiam dan patuh. Wajah cantiknya terbiasa dibaluti ekspresi pura-pura sakit untuk mencuri perhatian orang-orang, tapi kenapa saat ini Ruo Lang merasa bahwa adiknya agak dingin? "Hei, kau." Alice mendongak, tatapan mata almond acuh tak acuhnya bisa membuat orang berpikir dia sedang melotot marah, "Aku punya nama." Tertangkap basah, Ruo Lang bingung kenapa dia merasa bersalah. Tapi kenapa juga dia harus merasa bersalah? Anak ini dulunya sangat menjengkelkan! Ruo Lang bertanya sinis, "Rencana apa lagi yang akan kau gunakan untuk mendapatkan perhatian semua orang?" "Haruskah aku memberitahumu? Siapa kau?" "A-apa? Aku kakakmu!" "Tidak, tuh. Bukannya di masa lalu kau berkata adik perempuanmu hanya Ruo Meifa, jadi jangan mengajakku berbicara seolah-olah kita akrab satu sama lain," balasan sinis ini belum berakhir karena Alice kembali menambahkan dengan senyuman simpul apatis, "Karena kita, saling membenci satu sama lai
Read more

#48. Menurunnya Penggelapan Jiwa

Sore hari, Alice duduk tenang di ruang santai dalam kamar. Memandangi suasana luar yang tenang nan damai. Lingkungan hijau penuh tanaman bunga sebentar lagi akan sirna ketika musim dingin datang. Dan saat itu, dia juga sudah tinggal di Kuil sampai musim semi tahun depan tiba. "Nona, semua sudah siap. Kita berangkat sekarang?" Alice tersadar dari lamunan, berhenti minum teh kemudian bangun. Tubuhnya sempat goyah karena pusing mendadak, beruntung Ah Bing dengan gesit berlari ke sisinya, "Kepalaku sangat pusing, suruh salah satu pelayan memanggil Da Yuan kemari. Kita berangkat sekarang, lalu kau ambilkan beberapa obat untukku. Jika ada, bawakan obat tidur juga, aku tidak yakin tubuhku akan tahan naik kereta kuda terlalu lama." "Nona ..." Ah Bing memasang wajah anak anjing memelas. Kedua mata kecilnya berair hendak menangis. Ah Bing berpikir sang Nona telah putus asa untuk hidup karena tidak bisa menjadi Putri Mahkota, sehingga berakhir menjadi seorang Biksu yang setia kepada Buddha. "
Read more

#49. Sihir Iblis?

Sepanjang perjalanan menuju Kuil yang berada dipuncak pegunungan sebelah timur area Kerajaan Dayun, Alice diuji bertubi-tubi karena tubuhnya sangat lemah untuk sekedar melakukan perjalanan jauh. Ketika rombongan kereta melintasi wilayah terakhir para penduduk, gerbong dihentikan oleh prajurit Istana. "Kami perlu melakukan pemeriksaan." Kata salah seorang prajurit berseragam besi keemasan. Sang kusir berkata sopan, "Kami adalah rombongan dari keluarga Adipati Ruo." "Ah, maaf. Silahkan, kalian bisa segera melanjutkan perjalanan." Dari dekat jendela kereta, Alice medorong tirai kain agar terbuka sedikit. Ia melirik suasana ramai disekitar, lalu ke prajurit Istana di depan. 'Keluarga Adipati Ruo punya banyak kistimewaan. Perlakuan prajurit tadi bahkan seolah sedang memperlakukan keluarga Kerajaan Dayun.' 'Itu karena Adipati Ruo adalah adik kandung satu-satunya dari Permaisuri saat ini. Adipati Ruo pun menjadi tangan kanan Permaisuri paling setia mengingat hubungan darah diantara kedu
Read more

#50. Dijadikan Alat

Alice berhasil sampai ke puncak gunung tempat Kuil berada. Gerbang megah di depannya terbuka lebar dengan gaya arsitektur mengesankan dan rumit. Tidakkah pintu ini terlalu mewah untuk sebuah Kuil? Bukannya apa, tapi seingat Alice, di dunia ini para Biksu sangat mencintai Buddha dan membenci hidup bergelimang harta. Apalagi terhadap benda-benda mewah, mereka lebih suka kesederhanaan. Da Yuan pun baru kali pertama datang ke Kuil. Anak itu turut merasakan kejanggalan, "Bukankah ini Kuil untuk menyembah Buddha? Kenapa tampak sangat mewah dan megah? Keindahannya mungkin akan bisa bersaing dengan Istana Kerajaan." Alice tidak tahu. Firasat hatinya berbisik lembut, seolah berkata bahwa keputusannya ingin tinggal di sini adalah keputusan paling tepat. Gadis itu kembali mendongak menatap puncak menara dibelakang Kuil, 'Entah ini sekedar prasangku atau memang benar, tapi Kuil ini sepertinya memiliki sesuatu.' Leon muncul dari lubang portal dimensi, mulai memeriksa Kuil dengan melakukan pemin
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status