Semua Bab Sistem Dimensi sang Permaisuri untuk Terlahir Kembali: Bab 11 - Bab 20

60 Bab

#11. Kaisar Iblis

[ Sistem : Ding! Darurat! Sangat darurat! Ayah Pahlawan Dimensi hampir kehilangan nyawa! Hampir kehilangan nyawa! Misi Utama ; Menyelamatkan Ayah Pahlawan Dimensi dari kematian! Rincian Tugas ; Obati Ayah Pahlawan Dimensi yang terluka, pertemukan Ayah Pahlawan Dimensi dengan Pahlawan Dimensi. Buat keduanya akur! Bonus Misi ; Rasa suka lima puluh persen untuk Pahlawan Dimensi! ] Alice berteleportasi ke lokasi yang ditunjukkan oleh peta sistem. Dirinya berakhir di sebuah jurang gelap nan curam seolah tak memiliki dasar. Kabut serta awan hitam menutupi sebagian jurang, dia sama sekali tidak bisa melihat apa pun! "Leon, pastikan tabirmu cukup kuat untuk memblokir aura Dewiku agar tidak menyebar kemana-mana!" Leon datang, berputar-putar di udara dengan membawa monitor merah pertanda bahaya, dia menjawab yakin, "Serahkan padaku, Nona. Tugas ini harus anda lakukan sendiri karena bonus yang pusat berikan juga tinggi." "Aku tahu! Aku akan pergi!" Alice akhirnya melepas kekuatan yang semp
Baca selengkapnya

#12. Kisah Zheng Liao dan Ming Li

"Semuanya menyingkir!" Teriak Alice sekuat tenaga, jemarinya membentuk benang spiritual yang mana segera bergerak liar menggapai patung bangkai. Patung bangkai menangis darah kian banyak, sampai-sampai darah busuknya mengotori lantai. Menyebarkan bau busuk yang membakar isi perut. Patung itu menjerit seperti orang gila, "Beri aku tumbal! Beri aku tumbal! Aku ingin balas dendam! Aku ingin balas dendam! Kalian harus menyembahku! Akulah Dewa kalian! Berikan aku persembahan nyawa lebih banyak!" "Diam! Kau sudah gila! Kau menjadi jiwa yang terkontaminasi!" "Hahaha! Dia lebih buruk! Dia lebih terkontaminasi! Dunia ini akan hancur! Dunia ini akan hancur!" Alice membalas beberapa teriakan patung bangkai, berniat ingin mengorek informasi. Sayangnya patung bangkai ini hanya tahu cara mengatakam tumbal, balas dendam, dan nyawa. Akhirnya Alice menebas patung tersebut kemudian membakarnya dengan Segel Phoenix Surgawi. Balai Doa kembali tenang. Yue Moran berkedip saat menatap punggung rampi
Baca selengkapnya

#13. Rencana Alice untuk Mati

"Astaga!" Erangan frustasi lolos dari celah bibir Alice. Gadis itu meminta Leon pergi dan dia berganti pakaian ke hanfu putih tipis. Berlari ke luar untuk mengecek kondisi, Su Mian yang tinggal tidak jauh dari sini pun ikut keluar karena suara gaduh Yue Moran. Su Dai juga ada di sana. Keduanya ketakutakan karena surai Yue Moran masih berwarna perak, matanya juga merah, begitu pula dengan Mo Zheng Liao yang memasang muka tembok begitu melihat Su Dai beserta Su Mian. Bisakah malam ini sedikit santai untuknya? Alice sangat lelah. Ia berjalan ke halaman luar, terbatuk sebentar sebelum menjelaskan, "Nenek, Su Dai. Aku akan menjelaskan semuanya besok. Maaf karena anakku dan suamiku sudah membuat keributan bagi kalian." Mo Zheng Laio berkerut kening. Tidak suka dianggap sebagai suami gadis tersebut. Namun tatapan panas Yue Moran terpaksa membuat dia diam seribu kata. Dan kembali berdiri tenang ke posisinya. Su Dai menjawab waspada sambil sesekali melirik ke dua lelaki di belakang sana, "
Baca selengkapnya

#14. Kuil Agung?

Beberapa minggu kemudian, Alice berkeliaran ke berbagai tempat terpencil area lembah gunung, berharap akan ada petunjuk meski sedikit saja. Sistem hanya memberikan tenggat waktu selama satu bulan untuk menuntaskan misi pembersihan Desa Xu dari energi hitam, sedangkan dia tidak memiliki banyak waktu tersisa, apalagi Leon juga tidak bisa memberitahu lebih lanjut karena ini tugas individual. Alice harus bisa menemukan clue seorang diri. Dengan demikian, Leon bermaksud untuk membuat mental dan cara kerja pikiran gadis tersebut supaya bertambah tajam. Karena samar-samar, Leon bisa merasakan sesuatu akan merusak dimensi asli sang kontraktor di masa depan kelak. Ia berharap, pelatihan dari misi-misi saat ini dan lainnya, akan membantu Alice di masa mendatang.Leon senantiasa mengawasi setiap pergerakan serta keputusan yang diambil secara mandiri oleh Alice, lalu, dia sesekali akan memberikan saran. "Kuil Agung," ujar Alice serius. Sepasang alis tipis berkerut lambat seolah berhati-hati, "Ak
Baca selengkapnya

#15. Lihat aku!

Dini hari, seluruh penduduk desa mempersiapkan diri masing-masing dengan perbekalan lebih dari cukup untuk bertahan saat dalam perjalanan menuju Prefektur Ci. Beberapa orang tua duduk di atas gerobak dan seorang pria muda akan menarik gerobak tersebut, bergabung bersama gerombolan lainnya. Tiga minggu. Selama waktu tersebut, Alice membersihkan desa-desa di sekitar dari energi jahat walau energi jahat itu tidak bisa hilang seratus persen. Misi pertamanya adalah membongkar rahasia maraknya energi jahat Desa Xu, membereskan masalah tersebut kemudian membuat orang-orang yang terlibat dalam dosa menerima hukuman setimpal. Tak lupa, dia juga membiarkan Yue Moran terlibat ke pertarungan kecil sesuai permintaan Sistem.Desa-desa yang awalnya mengimani kitab baru, seketika beralih kembali ke salinan kitab lama. Perlahan namun pasti, kasus penculikan mulai mereda dan status Alice semakin naik di mata orang-orang. Alice pergi lebih dulu ke Prefektur Ci, bergegas mengawasi berbagai sudut yang
Baca selengkapnya

#16. Niat Membunuh

"Jangan menjauh dariku!" Langkah kaki terburu-buru sang perempuan di atas tapakan anak tangga seketika berhenti. Paras cantiknya berbalik untuk sesaat, hanya sekilas saja karena Alice bergegas kembali menaiki anak tangga dan masuk ke dalam kamar pribadinya di penginapan. Menguncinya lalu memanggil Leon. "Leon, keluar! Aku ingin bertanya tentang sesuatu padamu!" Titah Alice menahan gelisah. Setelah dua hari berlalu dengan melelahkan, dia akhirnya mulai menemukan titik terang! Kucing hitam berbulu muncul dari balik meja. Melompat keluar dari celah portal ajaib. Sepasang mata bundar biru terlihat antusias karena kucing tersebut bisa mengetahui beberapa pikiran di kepala kontraktornya saat ini. Ia bertanya gembira, "Nona berhasil membuka plot tersembunyi. Bonus poin sedang dimasukkan ke dalam rekening tabungan, selamat Nona!" Berbeda dari kebahagiaan Leon. Si gadis justru tampak lebih serius dan sedikit murung karena beberapa alasan, bukannya dia kecewa, hanya saja, 'clue' yang dia tem
Baca selengkapnya

#17. Bug dari Dewa Jahat!

Matahari bersinar redup dari arah ufuk timur. Suara ricuh keramaian sudah berdengung di pusat kota Prefektur Ci semenjak subuh tadi. Orang-orang dari berbagai desa di sekitar area Lembah Gunung berkumpul seperti kerumunan semut berebut makanan. Su Mian dan Su Dai juga ada di antara gerombolan lautan manusia. Alice berdiri stabil, bertumpu pada bilah pedang tipis tak tergoyahkan. Hari-hari menjelang upacara doa di Kuil Agung, dia bertindak tenang tanpa gerakan agresif. Ia sengaja menjadi jinak untuk melihat pergerakan apa yang akan diambil oleh Gubernur Prefektur Ci ketika seorang musuh menerobos masuk ke wilayahnya.Namun, siapa sangka bahwa pria itu sungguh tidak melakukan serangan sama sekali. Ketika orang-orang desa yang diselamatkan dari energi jahat mulai berbagi informasi tentang perubahan buruk pada kitab baru mereka. Masyarakat asli kota Prefektur Ci tidak percaya dan berpikir itu hanya omong kosong belaka. Tentu saja penduduk kota tidak akan mudah percaya rumor tersebut,
Baca selengkapnya

#18. Terlalu Banyak Plot?

Kerumunan orang-orang yang terlihat bagaikan lautan, membelah sendirinya dengan menakjubkan ketika kata 'Immortal' keluar terdengar oleh telinga setiap orang. Status Immortal hampir setara seperti esensi Dewa bagi para manusia, sehingga mereka segera menundukkan kepala sopan. Imam Agung bernafas lega karena keributan bisa berhasil mereda dalam waktu singkat. Ia menundukkan kepala sopan, mengikuti tindakan penduduk lain. Sensasi hangat energi spiritual dapat dia rasakan di sekitar lingkungan Kuil Agung. Harum wangi bunga menyebar dengan semerbak ke seluruh tempat. "Saya memberi salam kepada Nona Immortal," sapa Imam Agung secara sopan. Tetap menundukkan pandangan ketika kembali berdiri tegak. Alice berkata santai, "Ya. Tidak perlu sungkan. Aku datang ke sini karena suatu hal penting. Penduduk yang aku bantu pasti sudah menyebarkan informasi tentang hal ini." Bisikan lemah dari keramaian kian ricuh. Masyarakat terbelah ke dua bagian. Kelompok pertama sangat percaya bahwa Kitab Suci
Baca selengkapnya

#19. Rahasia Imam Agung

Untaian surai hitam pajangnya teracak-acak, Alice menutup mata sejenak ketika tengah menyibak rambut ke belakang karena frustasi. Sepertinya mempercepat jalannya misi hanyalah ilusi mimpi yang terekspetasi. Gadis itu berkata serius dengan tatapan mata tajam, "Karena kau tahu identitasku, tidakkah kau ingin menunjukkan rasa hormat kepada seorang Dewi?" Imam Agung setengah berlutut ke lantai, meluruskan punggung ke bawah dengan tangan kanan terkepal ke dada kiri. "Hamba memberi salam kepada keturunan murni Dewi Bunga." Suara lembutnya diselimuti rasa hormat yang tinggi dan kepatuhan mutlak. Alice pun merasakan perasaan halus tersebut. Imam Agung tidak berusaha melawan sama sekali. Misi pertamanya saat ini sudah setengah jalan, dia perlu beberapa bukti untuk membuktikan Gubernur bersalah ke hadapan semua orang, lalu menutup misi dan menerima bonus poin berlimpah. Atau ambil cara lain untuk lekas pergi dari sini dengan cara menuntaskan rasa suka Yue Moran yang terlalu mudah pasang suru
Baca selengkapnya

#20. Domain Roh Dewa

"Alasan mengapa saya bertindak demikian, sepertinya tidak bisa dijawab oleh saya, Dewi. Jika anda menginginkan jawaban dari teka-teki tersebut, maka anda harus datang langsung kepada Dewa Shi La. Karena hanya beliau yang tahu alasan dibalik semua tindakan saya sampai sekarang. Selama ini saya juga hanya menjalankan tugas terakhir," Imam Agung menjawab tanpa mengurangi rasa sopan dan hormat yang dia miliki terhadap Alice. Melihat emosi perempuan di depan kian keruh, Imam Agung melepaskan kalung liontin unik dari lehernya. "Dewi, tolong ambillah ini," pintanya sembari mengulurkan tangan kanan yang menyangga sebuah liontion giok berwarna hijau berbentuk seekor kelinci. "Benda ini ditinggalkan Dewi Shi La kepada saya agar bisa diserahkan kepada anda ketika kami bertemu. Sekarang saya sudah bertemu dengan anda dan benda ini akan pergi ke pemiliknya yang sesungguhnya." "Untukku?" Ekspresi Alice linglung beberapa saat. Bahkan Dewa Shi La selain meprediksi kedatangannya, ternyata juga mempe
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status