"Kenapa, Bang? Kok langsung murung begitu?" tanyaku."Enggak apa-apa." Jawabnya meletakkan ponselnya di atas ranjang."Pasti kenapa-napa kalau jadi murung kayak gitu, bilang aja, kalau akunbisa bantu pasti bantu, Bang! Kita kan suami istri, kita janji gak akan saling menutupi, ya 'kan?" sahutku mendekati suamiku."Iya, maafin Abang. Itu tadi ibu yang telepon, sesudahnya Kak Hana kirim pesan." Jawabnya."Pesan apa?" tanyaku semakin penasaran."Dia tanya, aku kemana? Semua orang di Bandung pada sibuk cariin kita, dan Kak Hana bilang, sebentar lagi Arkan mau nikah, dia minta patungan untuk biaya nikahannya, katanya sih anak terakhir harus didukung." Ungkapnya tiba-tiba lemas."Ya sudah, gak usah dijawab aja, besok kamu pergi ke counter HP, ganti nomornya ya! Aku juga mau ganti nomor." Jawabku santai."Iya, aku ganti aja nomornya, harus buru-buru sih ini!" jawab suamiku setuju."Kali ini kita mesti bisa tegas, kan gak setiap hari. Kita abaikan dulu mereka sementara saja, kita gak akan mem
Read more