Abi buru-buru menuruni anak tangga, berlari kecil membuka pintu."Kanaya ada?!" raut wajah Kak Hana nampak kesal dan marah."Ada, maaf dengan siapa?" tanya Abi ramah."Saya kakak ipar Kanaya dan ibi ibu mertuanya, kok gak tahu?" ketusnya."Baik, silakan masuk, tunggu sebentar saya panggilkan dulu."Abi melangkah menuju kamarku, ia mengetuk pintu pelan, khawatir memgganggu Ishana yang sedang tertidur.Tok ... tok ... tok,"Kak! Ada Ibu mertua kakak." Volume suara Abi sedikit naik."Iya, sebentar, Bi! Sudah kamu suruh masuk?!" teriakku sambil mengganti pakaian."Sudah, Kak!" teriak Abi berjalan menuju kamarnya.Saat aku keluar kamar lalu melangkahkan kakikh menuju ruang tamu, terdengar suara mereka sedang bergibah tentang Abi."Yang tadi pasti adik tiri Kanaya, ternyata Papanya masih doyan kawin. Gak nyangka, diam-diam Papa Kanaya selingkuh sama sahabatnya, yang tadi itu anak selingkuhannya." Ibu berkata seolah sok paling tahu tentang kehidupanku. Aku mengeraskan suaraku, mereka tiba-t
Read more