"Berikan tempat untuk menantuku," titah Ardi yang menyibak kerumunan para lansia."Menantu? Bukankah menantumu sudah meninggal, kawan?" tanya seorang lansia menatap heran pada Eva dan Ardi."Tidak mungkin Dona itu menyukai sesama, bukan?" timpal yang lain.Eva membekap mulutnya mendengar itu. Kalimat itu cukup menohok dan terdengar jahat. Namun, reaksi Ardi justru tertawa. "Ayolah, kawan. Putra putriku normal." Ardi menarik Eva berdiri di sampingnya. Dia merangkul bahu Eva dan berkata dengan bangga, "Dia istri baru Rafa. Pesona keluarga Wijaya memang tiada banding. Ditinggal satu perempuan, datanglah dua perempuan."Eva menoleh kilat menatap papa mertuanya. 'Apa maksudnya? Pak Rafa punya perempuan lain selain aku? Apa-apa ini?' batin Eva seketika merasa cemburu. Paham dengan gestrur Eva, Ardi tersenyum dan berbisik, "Maksud papa itu Kamu dan cucu papa. Tenang aja, keluarga Wijaya isinya orang setia." Dai mengakhiri kalimatnya dengan kedipan mata serta kalim
Last Updated : 2024-03-04 Read more