Home / Romansa / Dinikahi Guru Tampan Putraku / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Dinikahi Guru Tampan Putraku: Chapter 71 - Chapter 80

124 Chapters

Dugaan Sementara

Melihat pria berhidung mancung itu dengan begitu tajam, Inayah mencoba mengucek kedua bola matanya bila saja dia salah lihat namun ternyata itu nyata dan benar adalah pria yang dikenalnya. "Bukankah itu Daniel, Nay?" tanya Alita ingin menyakinkan dirinya bahwa dia tidak salah."Iya, itu adalah Daniel." Inayah hendak keluarr dari mobilnya dan berniat ingin menanyakan mobil tadi. Namun, Alita menghentikannya. "Tidaksekarang, Naya. Lebih baik kita biarkan dia pergi dulu saja abru kita tanyakan hal ini pada penjaga rumahnya. Aku takut bila kita bertanya sekarang malah akan membahayakan diri kita.""Baikah," jawab Inayah singkat. Alita mengerutkan dahinya heran, kenapa si Daniel bisa ada di rumah mewah itu dan mobil itu juga kenapa ada di sini. Bukankah itu sangat aneh bila tidak ada keterkaitan, "Sepertinya ini bukan kebetulan, sebenarnya da apa dnegan mobl itu, Naya?" tanya Alita ingin memastikan dugaannya itu benar atau salah."Sebenarnya mobil itu adalah mobil yang membawaku
Read more

Terlibat Penculikan

“Sebenarnya apa, Pak?” Desakan dari Inayah membuat Pak Derajat bingung bukan main. Pria paruh baya tersebut menengok ke kanan dan ke kiri, mendapati tatapan orang-orang di sekeliling yang hanya terfokus padanya seolah mereka memiliki pertanyaan yang sama dengan Inayah. Pak Derajat menelan salivanya, bingung apakah dia harus berkata jujur atau tidak. Tapi, kalau pun dia ingin membatalkan niatnya untuk mengungkapkan apa yang terjadi, sekarang sudah terlambat sebab tadi dia sudah bilang akan berkata jujur.“Aku terpaksa melakukan ini semua,” cicit Pak Derajat. Meski awalnya kalimat itu sempat menyumpal tenggorokannya, kini akhirnya dia bisa mengeluarkan kalimat tersebut. Lagi-lagi dia menatap ke sekelilingnya, ingin tahu bagaimana reaksi orang-orang di sekitarnya.“Aku tidak mengerti,” sahut Alita. Inayah mengangguk setuju dengan pendapat sahabatnya.“Apa maksudnya kau terpaksa, Pak? Memangnya ada seseorang yang memaksamu?” tanya Inayah lagi, kali ini jauh lebih spesifik.
Read more

Kau Yakin Dia Pelakunya?

Daniel tersenyum, senang karena Inayah tidak mengindahkan ucapan Alita yang menurutnya agak mengesalkan itu.“Aku bukanlah pelaku penculikan itu. Sebaliknya, aku datang ke sini bersama pelaku yang sesungguhnya,” jawab Daniel lantang. Pria berhidung mancung itu membawa seorang pria kekar dengan tatapan begitu nanar, "Iya, aku pelakunya," ucap pria itu tegas. Inayah dan Alita saling beradu pandang satu sama lain, seolah mereka tidak yakin dengan apa yang dikatakan Daniel. Alita bergeser beberapa senti meter, ia membisikkan sesuatu kepada Inayah, "Haruskah kita bongkar masalah mobil tersebut?" Inayah sontak menoleh sambil menggelengkan kepalanya, memberikan syarat kepada sang sahabat agar tidak melakukan itu. "El, apa kau yakin bahwa pria ini adalah pelakunya?""Iya, aku yakin. Karena sewaktu aku menemukanmu memang pria itu ada di sekitar jalan itu namun aku belum curiga namun ketika melihat sebuah rekaman cctv terdekat dan melihat pria itu membuatku yakin bahwa dia adalah pe
Read more

Aku Mengagumimu

Sungguh Inayah menolak itu karena pria setampan Daniel dan begitu mapan sangat mustahil menyukainya, di sepanjang jalan Alita terus saja menyindir Inayah karena disukai banyak pria. "Jujur aku iri deh, masak janda laku sementara aku tidak," ketusnya sebal."Memangnya aku barang apa?" protes Inayah sambil menggelengkan kepalanya. Alita tersenyum geli ketika mendapati Inayah sebal padanya, "Kau kalau marah begitu kelihatan cantik sekali, Naya.""Tidak usah terus meledekku ya?" Tak lama mereka sampai dan langsung merebahkan tubuhnya di tempat pembaringan karena merasa sudah benar-benar lelah sekali. Suara jangkrik pun mulai terdengar di keheningan malam itu, membuat Inayah dan Alita tidur begitu pulas. Embun pagi saat itu memunculkan aura yang begitu dingin membuat Inayah dan Alita enggan sekali untuk bangun namun bunyi alarm yang terus berbunyi membuat dua perempuan itu langsung bangun dari tidurnya. Inayah bangun lebih dulu ketika ponselnya terus saja berdering. Mem
Read more

Daniel Menyatakan Cinta

"Andai saja kau tahu saat itu aku kembali setelah setengah jam dan meminta izin kepada ayahku, tetapi ketika aku pulang, kau telah pergi dan parahnya lagi setelah beberapa tahun kemudian kau malah tidak mengingatku.""Aku tidak mengingatmu? Jelas aku tidak mengingatmu karena kau sudah berubah, wajahmu sangat berbeda, El." Daniel menoleh ke arah Inayah sambil bertanya, "Apakah wajahku lebih tampan dari sebelumnya?""Iya," jawab Inayah singkat."Kalau begitu kita ke restoran sekarang," ajaknya sambil tersenyum. Jauh di dalam lubuk hatinya yang terdalam, Inayah sudah bisa menebak apa yang dikatakan oleh Daniel nantinya namun ketika mereka sampai di sebuah restoran. Mata Inayah tertuju pada seseorang yang kini sedang berada di dalam restoran.'Bukankah itu Izzan, bagaimana bisa dia ada di sini?" tanyanya dalam hati. Daniel mempersilakan Inayah untuk duduk, sesekali pria tampan itu melirik Inayah dan parahnya Daniel mengajak Inayah untuk duduk di dekat Izzan, "Kalian ada di si
Read more

Tanda Tanya Besar

Inayah tersenyum tipis, "Ada alasan tertentu yang tak bisa aku ungkapkan padamu namun yang pasti aku memiliki sesuatu hal yang harus kau tahu, cinta hadir dengan sendirinya tanpa paksaan.""Aku tahu itu namun aku heran saja, bagaimana bisa Izzan menyukai seorang perempuan yang lebih tua, sepertimu?""Entahlah, aku juga tidak tahu itu namun yang pasti aku tidak akan menganggu hubungan orang lain." Mendengar itu Halwa sontak tersenyum tipis, "Bukankah kau menjadi penghalang hubungan kami waktu itu.""Sepertinya kau sudah salah paham terhadapku, aku sama sekali tidak bermaksud apa-apa kepada Izzan, hanya sebatas dia guru putraku dan juga aku baru tahu bila dia dalah sepupunya kak Irsyad." Inayah menjelaskan panjang lebar agar lawan bicaranya itu mengerti namun sayang Halwa tak juga memahaminya dan selalu saja menganggap Inayah adalah perusak hubungannya dengan Izzan. "Aku tidak terima bila kau menganggapku seperti itu, Wa.""Tetapi kenyataannya seperti itu 'kan? Jika saja kau tid
Read more

Sedikit Jengkel

Inayah membulatkan matanya dengan sempurna ketika membaca sebuah pesan masuk di ponselnya.["Kami telah menangkap tersangka itu, tetapi anehnya dia mengatakan bila dirinya bukanlah pelaku sebenarnya?"]"Naya, apa kau mendengarku?" tanya Daniel melihat perempuan itu begitu fokus dengan ponselnya."Oh, iya, bisa kita lebih cepat. Aku ada kerjaan yang mendadak.""Apakah terjadi sesuatu?""Bukan kok, hanya saja Alita butuh bantuanku." Inayah sengaja beralasan seperti itu padahal sebenarnya yang mengirim pesan itu adalah Aldi."Baiklah, kalau begitu." Daniel menambah kecepatan mobilnya, tetapi tetap di jalur aman dan berhati-hati dalam mengemudi. Tak butuh waktu lama akhirnya Inayah dan Daniel sampai di depan rumahnya. Terlihat ada sebuah mobil yang terparkir membuat Daniel langsung menoleh ke arah Inayah yang hendak saja menyentuh knop pintu. "Mobil siapa itu, Naya?""Sepertinya itu mobil Aldi." Inayah menyentuh kenop pintu dan hendak keluar. Daniel bergegas lebih cepat keluar
Read more

Pengakuan Tersangka

Dengan sangat terpaksa Inayah harus mengangguk, tetapi dia tidak terlalu detail karena mereka sudah sampai di depan kantor polisi, "Ayo, kita keluar sekarang," ajaknya memgalihkan pembicaraan. Alita tersenyum tipis, "Naya, kau memang pintar dalam mengalihkan pembicaraan.""Sepertinya Allah berbaik hati kepadaku." Inayah terkekeh geli."Kalian berdua berantem terus deh, masuk sekarang yuk," ajak Aldi merelai dua perempuan itu. Ketika melihat Aldi berjalan lebih dulu, Inayah dan Alita pun menyusul dari belakang. "Itu, Izzan," ucap Alita tersenyum hangat karena bisa bertemu dengan pujaan hatinya."Aku pikir kalian tidak akan datang, ayo ikut aku," ajak Izzan langsung mengajak ketiga orang itu masuk ke dalam sebuah ruangan interogasi. Inayah menatap tajam ke arah tersangka yang sedang duduk sambil meliriknya. "Bisakah Bapak katakan yang sejujurnya, siapa orang yang telah menyuruh Anda menculikku?""Saya sendiri yang ingin menculikmu karena kau..." Pria kekar itu sengaja menghe
Read more

Rencana Inayah

Si pelaku menatap penuh harap kepada Jody karena banyak sekali sesuatu hal yang ini dia sembunyikan namun berharap dia masih bisa melihat keluarganya. "Aku janji akan melindungimu namun aku harap kau menepati janjimu karena aku tak akan sungkan untuk menghukummu seberat-beratnya." Jody menatap tajam ke arah si pelaku seraya sedikit mengancamnya."Selama kau juga menepati janji maka aku akan menepati janjiku." Si pelaku akhirnya mengungkapkan kebenarannya bahwa dirinya memang sengaja menjadi pelaku karena ingin dibayar agar bisa melunasi hutangnya namun dia tidak pernah tahu bila Daniel akan menerima hukuman yang berat, 5 tahun cukup berat baginya dan tidak setimpal dengan bayaran yang telah dibayarkan oleh Daniel padanya."Bagaimana bisa kau percaya bahwa kau akan dihukum hanya 2 tahun saja, hah?" tanya Jody ingin tahu."Entahlah, aku pikir orang sekaya Daniel bisa memanggilkan pengacara terhebat hingga hukumanku bisa diringankan," jawabnya begitu polos."Sepertinya kau sudah dit
Read more

Gejala Cinta

"Tentu saja dia licik karena memang sudah nampak jelas dari perawakannya saja namun aku tak berani bilang karena dia adalah temanmu, mungkin persepsiku bisa saja salah.""Maka dari itu, aku ingin menyakinkanmu agar kita bisa tahu seperti apa Daniel itu karena dahulu dia adalah pria yang sopan dan tidak banyak tingkah.""Iya, apa yang Inayah katakan itu benar, Zan. Biarkan kita menyusun rencana untuk memancing Daniel." Alita ikut membujuk Izzan yang tak ingin merelakan Inayah ikut dalam rencananya. Pria dengan lesung pipi itu menatap Inayah begitu lekat, "Sekarang semua terserah pada Inayah saja, aku rasa aku telah salah melarangnya karena aku bukan siapa-siapa baginya." Entah kenapa ketika mendengar Izzan berkata seperti itu Inayah sontak menatap datar ke arah pria tampan itu, seolah dirinya sedikit kecewa. Entah apa yang dirasakannya hingga perempuan itu merasa sedikit sedih. "Menurutku sih, aku harus ikut dalam rencana tersebut demi menguak siapa Daniel itu sebenarnya.""Ben
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status